Bab 3. Penyesalan Maikhel.

Setelah hampir dua jam, akhirnya Maikhel pun tumbang di atas Isabel dengan wajah yang penuh kepuasan, sedangkan Isabel, dia hanya menangis tak berdaya, di bawah tubuh kekar laki-laki yg mempunyai mata hijau itu.

Maikhel yang sudah terbiasa dengan gaya hidup bebas di Negaranya, tidak asing lagi melakukan hal itu, tapi bagi Isabel, semua itu seperti kiamat baginya, karena jangankan melakukan hal seperti itu, pacaran saja dia tidak perna merasakannya.

Maikhel yang sedang berada di bawa pengaruh alkohol, langsung terlelap setelah dia membaringkan tubuh kekarnya itu ke samping Isabel.

Sedangkan Isabel yg tak berdaya di sampingnya, tidak berhenti menangis nenyesali dirinya yg sudah kotor dan hina, dengan perlahan dia berusaha untuk duduk, namun dia tidak mampu melakukannya, karena sekujur tubuhnya terasa sakit, terutama di bagian bawahnya yang terasa amat perih.

Akhirnya dia kembali terlentang dan terus menangis, sambil menatap laki-laki bejat yg sudah terlelap di sampingnya itu dengan tatapan benci.

Isabel ingin sekali memukul atau sekalian membunuh laki-laki asing itu, tapi Isabel bukanlah seorang penjahat, melainkan manusia berhati malaikat.

Setelah hampir dua jam dia terlentang di samping si brengsek itu, dengan perlahan-lahan, Isabel mencoba untuk bangun, dan karena merasa sudah sedikit berkurang rasa sakitnya, dia langsung bangun dan memunguti pakaiannya, kemudian dia segera memakai pakaiannya, dan mulai berjalan perlahan-lahan mencari kunci yang di buang tadi oleh Maikhel.

Hampir setengah jam mencari, akhirnya Isabel pun menemukan kunci itu, tanpa menunggu lama, Isabel dengan segera membuka pintu kamar itu, kemudian melangkah keluar menuju penginapan tempat dia menginap, dengan air mata yang mengalir tanpa henti.

Waktu sudah menunjukan pukul 4 dini hari, Mita dan Sari yg terbangun satu jam yg lalu, sedang panik mencari keberadaan Isabel, mereka sudah mencari ke sekeliling penginapan juga memandang ke semua

arah jalan, namun mereka tidak menemukan Isabel. dan di saat mereka memutuskan untuk menelfon Fikram Kakaknya Isabel, mereka mendengar ada yang mengetuk pintu.

''Tok,,,,tok,,,,tok,," suara ketukan pintu.

Dengan seketika mereka berdua saling berpandangan, kemudian langsung buru-buru melangkah menuju pintu dan membukanya. Setelah pintu terbuka, betapa terkejutnya mereka berdua, melihat Isabel yg menangis dengan keadaannya yg berantakan.

"Kamu kenapa Bel,,?" Tanya Mita panik.

Isabel tak menjawab, tapi dia tambah menangis sambil memeluk mita, Mita dan Sari yang melihat keadaan Isabel jadi panik, dengan segera, mereka membawa Isabel ke dalam kamar dan membuatnya duduk di atas tempat tidur.

"Kamu kenapa Bel,,?" Tanya Sari.

Isabel yg sudah duduk di hadapan kedua temannya, yg sedang menatapnya dengan tatapan khawatir itu, langsung tertunduk sambil berkata.

"Aku di perkosa Sar,," jawab Isabel sambil menangis.

"Apaaaa,,? Bagaimana itu bisa terjadi Bel,,?" Tanya Mita yg juga sudah menangis.

"Tadi mati lampu dan aku langsung keluar untuk membeli lilin,,! Di saat pulang, aku bertemu seseorang yg sedang mabuk, dia menarikku sambil menutup mulutku dan kemudian memperkosaku. Hiks,, hiks,,,hiks,,"

"Astaga Bel,, terus sekarang di mana laki-laki brengsek itu,,? Biar kita kasih tau Kak Fikram untuk menemuinya dan memberinya pelajaran,,! Kata Mita sedikit emosi.

"Dia sudah pergi entah kemana,," jawab Isabel berbohong, karena dia tidak mau masalah ini menjadi tambah besar, kalau di ketahui Kak Fikram.

"Aku mohon sama kalian berdua, ngga boleh ada yg tau soal kejadian ini selain kalian berdua,,!" Pinta Isabel.

"Baiklah Bel,, kalau itu yg kamu mau," kata Sari kemudian mereka bertiga berpelukan dan menangis.

********

Maikhel terbangun tepat pukul 8:30, dia terduduk sambil memegang kepalanya yg terasa sedikit pusing, dan tiba-tiba matanya tertuju pada bercak darah yg ada di sampingnya, dengan serentak matanya langsung terbelalak, karena dia langsung teringat dengan kejadian semalam.

"Apa yg sudah aku lakukan,,? Aku sudah merusak masa depan wanita itu,,!" Kata Maikhel dalam hatinya.

Dia sangat menyesali apa yg telah dia lakukan, namun semuanya sudah terjadi, dan wanita itu juga sudah tidak ada di situ. Maikhel bangkit dari tempat tidurnya, dan dia langsung keluar mencari keberadaan wanita itu ke sana ke mari, namun dia tidak menemukan apa-apa.

Kemudian dia kembali masuk dan terduduk di ranjang, dia menaruh ke dua tangannya di belakang kepalanya, dan menyandarkan kepalanya di kepala ranjang, sambil termenung mengingat semua yg dia lakukan semalam.

Maikhel stres memikirkan gadis itu, entah apa yg terjadi padanya, sedangkan setiap wanita yg dia tiduri selama ini, langsung dia lupakan setelah hasratnya terpenuhi, tapi gadis yang satu ini sangat berbeda, dia membuat Maikhel seperti orang bodoh karena memikirkannya.

Selama beberapa menit termenung, Maikhel memutuska untuk mandi dan akan mencari gadis itu, dia segera beranjak ke kamar mandi dan membersihkan badannya.

Di saat dia mau membasahi tubuhnya, matanya tertuju ke bagian bawahnya, dan dia melihat ada darah yang sudah mengering di sana,dan hal itu membuatnya jadi emosi kepada dirinya sendiri.

"Aaaaaaah,,! Brengsek,,, brengsek,,,,brengseeeek."

Maikhel berteriak sambil meninju dinding kamar mandi karena kesal pada dirinya sendiri.

Setelah selesai mandi, dia berpakaian dan buru-buru keluar kamar, untuk mencari wanita asing yang telah dia nodai iti

Tapi di saat dia mau melangkah pergi, tiba-tiba Bram datang untuk menjemputnya, karena ada pertemuan penting dengan para relasi bisnisnya.

Akhirnya dia menurut dan memutuskan akan mencari wanita itu selesai pertemuannya nanti.

Sedangkan Isabel yg sudah bersiap-siap untuk pulang, sedang duduk termenung menunggu kedua temannya yg lagi sibuk berdandan, dan juga menunggu Fikram yg sudah dalam perjalanan untuk menjemput mereka.

Sebenarnya Fikram merasa heran dengan Isabel, Mita dan Sari yg baru-buru minta pulang, pasahal Fkkram tahu, kalau mereka belum sempat mengelilingi semua tempat wisata yang ada di Bali.

Setelah Fikram sampai, mereka ber tiga sudah siap dan sudah menunggu Fikran di depan penginpan, Fikram memarkirkan mobil dan menyuruh mereka untuk naik tanpa dia turun.

Setelah mereka naik, Fikram langsung melaju menuju bandara, dan sesampainya di bandara, tidak pakai menunggu lama Isabel dan kedua temannya itu langsung naik ke dalam pesawat, yg sudah bersiap-siap untuk berangkat.

Sedangkan Maikhel yg sedang hadiri pertemuan pentingnya itu, tidak berkonsentrasi sama sekali, dia terus membayang-bayangi wanita malang yg dia perkosa itu.

Selesai rapat, Maikhel langsung buru-buru pergi, Bram yg melihatnya sedikit heran namun enggan untuk bertanya, karena Bram sangat mengenal sifat Maikhel yg emosional itu.

Maikhel berkeliling dengan mobil di Jalan Raya, dia mencari wanita malang yg dia juga tidak tau nama dan asal usulnya itu, hampir semua sudut jalan di sekitar hotel yang dia tempati itu dia cari, namun dia tetap tidak menemukannya, dan semua itu membuat Maikhel semakin membenci dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

Khaerani Suherman

Khaerani Suherman

visualnya gak bagus

2022-12-21

0

Aerylindaeli

Aerylindaeli

kasihan sekali kamu Isabela, semoga aja Maikel bisa menemukan Isabela, semangat kak😘

2022-10-15

0

✰͜͡ᴠ᭄⸙ᵍᵏ(^_^) Kᵝ⃟ᴸ🦎

✰͜͡ᴠ᭄⸙ᵍᵏ(^_^) Kᵝ⃟ᴸ🦎

tetottt

2021-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Isabella
2 Bab 2. Liburan Yang Membawa Petaka.
3 Bab 3. Penyesalan Maikhel.
4 Bab 4. Isabel mual mual
5 Bab 5. Isabel hamil
6 Bab 6. Rencana pertemuan Maikhel dan Bela/Isabel...
7 Bab 7. masa ngidam Isabel
8 Bab 8. Reaksi Maikhel di saat melihat foto Bela..
9 Bab 9. pertemuan Maikhel dan Bela..
10 Bab 10. Maik dan Bela yg salah tingkah..
11 Bab 11. Rencana keberangkatan ke Italia..
12 Bab 12. Maik dan Bela di dalam kamar..
13 Bab 13. Memanjat mangga di malam hari...
14 Bab 14. Bela merasa tidak di inginkan...
15 Bab 15. Bela yg sangat kecewa dengan Maik..
16 Bab 16. pertengkaran yg masih berlangsung...
17 Bab 17. Bela yg akhirnya faham dan mengerti...
18 Bab 18. makan malam di luar...
19 Bab 19. Maik yg selalu sabar menghadapi Bela...
20 Bab 20. Isabela menuntut Maik untuk tidur bersama...
21 Bab 21. keberangkatan ke Italia...
22 Bab 22. Bela tertidur di kamar Maik...
23 Bab 23. keinginan Bela tercapai...
24 Bab 24. Perpisahan.
25 Bab 25. Hancurnya Hubungan Bela Dan Maik.
26 Bab 26. Malaikat Kecil.
27 Bab 27. Maik Mulai Membuka Hatinya.
28 Bab 28. Dua Tahun Pertunangan.
29 Bab 29. Perjuangan Bela.
30 Bab 30. Pertemuan Yang Tidak Di Sangkar.
31 Bab 31. Keangkuhan Felisia
32 Bab 32. Di Permainkan Persaan Sendiri.
33 Bab 33. Pertemuan Yang Tidak Terduga Antara Maik Dan Sahabat Bela.
34 Bab 34. Pertemuan Secara Bertatap Mata.
35 Bab 35. Pertemuan Yang Pahit.
36 Bab 36. Rahasia Yang Di Ketahui Maik.
37 Bab 37. Kabar Yang Buruk.
38 Bab 38. Mencari Tanpa Tujuan.
39 Bab 39. Kemarahan Bela.
40 Bab 40. Kata Hati Seorang Ayah.
41 Bab 41. Kenyataan Yang Baru Di Ketahui Bela.
42 Bab 42. Berharap Tanpa Harapan.
43 Bab 43. Ketegaran Yang Runtuh.
44 Bab 44. Kabar Yang Buruk.
45 Bab 45. Menangis Bukanlah Pilihan.
46 Bab 46. Keputusan Yang Benara.
47 Bab 47. Kenyataan Yang Pahit.
48 Bab 48. Musibah Terbesar Bela Dan Maik.
49 Bab 49. Kesalahpahaman Yang Terbongkar.
50 Bab 50. Berada Dalam Situasi Yang Sulit.
51 Bab 51. Permohonan Maik.
52 Bab 52. Kenyataan Pahit.
53 Bab 53. Situasi Yang Menegangkan.
54 Bab 54. Ketulusan Seorang Anak.
55 Bab 55. Anjuran Dokter.
56 Bab 56. Pertengkaran.
57 Bab 57. Saling Berjanji.
58 58. Akhir Cerita.
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1. Isabella
2
Bab 2. Liburan Yang Membawa Petaka.
3
Bab 3. Penyesalan Maikhel.
4
Bab 4. Isabel mual mual
5
Bab 5. Isabel hamil
6
Bab 6. Rencana pertemuan Maikhel dan Bela/Isabel...
7
Bab 7. masa ngidam Isabel
8
Bab 8. Reaksi Maikhel di saat melihat foto Bela..
9
Bab 9. pertemuan Maikhel dan Bela..
10
Bab 10. Maik dan Bela yg salah tingkah..
11
Bab 11. Rencana keberangkatan ke Italia..
12
Bab 12. Maik dan Bela di dalam kamar..
13
Bab 13. Memanjat mangga di malam hari...
14
Bab 14. Bela merasa tidak di inginkan...
15
Bab 15. Bela yg sangat kecewa dengan Maik..
16
Bab 16. pertengkaran yg masih berlangsung...
17
Bab 17. Bela yg akhirnya faham dan mengerti...
18
Bab 18. makan malam di luar...
19
Bab 19. Maik yg selalu sabar menghadapi Bela...
20
Bab 20. Isabela menuntut Maik untuk tidur bersama...
21
Bab 21. keberangkatan ke Italia...
22
Bab 22. Bela tertidur di kamar Maik...
23
Bab 23. keinginan Bela tercapai...
24
Bab 24. Perpisahan.
25
Bab 25. Hancurnya Hubungan Bela Dan Maik.
26
Bab 26. Malaikat Kecil.
27
Bab 27. Maik Mulai Membuka Hatinya.
28
Bab 28. Dua Tahun Pertunangan.
29
Bab 29. Perjuangan Bela.
30
Bab 30. Pertemuan Yang Tidak Di Sangkar.
31
Bab 31. Keangkuhan Felisia
32
Bab 32. Di Permainkan Persaan Sendiri.
33
Bab 33. Pertemuan Yang Tidak Terduga Antara Maik Dan Sahabat Bela.
34
Bab 34. Pertemuan Secara Bertatap Mata.
35
Bab 35. Pertemuan Yang Pahit.
36
Bab 36. Rahasia Yang Di Ketahui Maik.
37
Bab 37. Kabar Yang Buruk.
38
Bab 38. Mencari Tanpa Tujuan.
39
Bab 39. Kemarahan Bela.
40
Bab 40. Kata Hati Seorang Ayah.
41
Bab 41. Kenyataan Yang Baru Di Ketahui Bela.
42
Bab 42. Berharap Tanpa Harapan.
43
Bab 43. Ketegaran Yang Runtuh.
44
Bab 44. Kabar Yang Buruk.
45
Bab 45. Menangis Bukanlah Pilihan.
46
Bab 46. Keputusan Yang Benara.
47
Bab 47. Kenyataan Yang Pahit.
48
Bab 48. Musibah Terbesar Bela Dan Maik.
49
Bab 49. Kesalahpahaman Yang Terbongkar.
50
Bab 50. Berada Dalam Situasi Yang Sulit.
51
Bab 51. Permohonan Maik.
52
Bab 52. Kenyataan Pahit.
53
Bab 53. Situasi Yang Menegangkan.
54
Bab 54. Ketulusan Seorang Anak.
55
Bab 55. Anjuran Dokter.
56
Bab 56. Pertengkaran.
57
Bab 57. Saling Berjanji.
58
58. Akhir Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!