NovelToon NovelToon

Tunanganku Adalah Orang Yg Telah Menodaiku

Bab 1. Isabella

Isabela Fernando, gadis manis berdarah campuran. Ibunya berdarah Indonesia dan Ayahnya berdarah Italia. Dia mempunya wajah seratus persen kebarat-baratan yg membuat dia berbeda dengan yang lain.

Setelah menikah dengan Ibunya Indira Fernando, Ayahnya Ferdi Fernando memilih untuk menetap menjadi warga Indonesia. Isabel nama panggilannya, dia mempunyai satu orang Kakak laki laki Fikram Fernando dan satu Adik laki laki Fiki Fernando.

Ayah dan Ibunya mempunyai usaha kecil-kecilan, berupa tokoh dan rumah makan yang terdapat di area pasar.

Ayahnya itu adalah anak yatim piatu, jadi setelah menikah dengan Ibunya, beliau tidak pernah kembali ke Italia. Dia hanya memiliki satu orang teman yg sudah beliau anggap seperti saudara yang saat itu berada di Italia. Yaitu Antoni Alexandra dan Istrinya Intan Alexandra.

Antoni adalah sahabat Ferdi sejak kecil sampai kuliah. Tapi karena keluarga Ferdi meninggal dalam kecelakaan mobil, jadi membuat Ferdi putus kuliah dan hidup mandiri. Sampai bertemu dengan Indira yang waktu itu sedang berlibur ke Italia, bersama sahabatnya Intan yang sekarang sudah menjadi Istri Antoni sahabat Ferdi.

Namun nasib mereka berbeda, Ferdi sekang hidup sederhana bersama istri dan ke tiga anaknya, sedangkan Antoni yg memang terlahir dari keluarga kaya raya, hidup serba mewah dengan Istri dan dua orang putranya. Yaitu Maikhel Alexandra yang sekarang sudah berumur 24 tahun, yang sedang mengambil S2 jurusan bisnis, dan Luis Alexandra yang baru berumur 12 tahun.

******

Isabela baru berumur 17 tahun, dia duduk di bangku SMA kelas dua dan Adiknya Fiki, duduk di bangku SMP kelas satu. Sedangkan Kakaknya Fikram, sudah bekerja di salah satu perusahan suastawa di Bali.

Isabela tinggal bersama Ayah, Ibu dan Adiknya di Jakarta. Sedangkan Kakaknya di Bali. Fikram Kakaknya hanya pulang ke Jakarta kalau ada waktu libur.

Isabella adalah anak yg sangat rajin. Sebelum berangkat ke sekolah, dia bangun pagi pagi untuk bersih-bersih dan membantu Ibunya membuatkan sarapan.

Setelah dia dan Adiknya berangkat ke sekolah, Ibu dan Ayahnya juga ikut berangkat ke pasar untuk membuka tokoh dan rumah makan.

*******

Hari ini hari pertama Isabel duduk di bangku kelas dua SMA. Dia berangkat pagi-pagi ke sekolah. Sampainya di sekolah, dia sudah di sambut oleh ke dua sahabatnya Mita dan Sari. Mereka bersahabat sejak SD dan tidak mau pisah sampai SMA.

"Halo manis, kamu ko makin manis aja? Lama-lama aku jadi diabetes lo kalau selalu menatap kamu.." Gombal Ari salah satu teman sekolah Isabel.

Ari, Erik, Firman dan Hendra, mereka itu satu geng. Mereka teman sekelas Isabel yang rese dan sok ganteng.

"Iya bro, Isabel makin hari makin manis aja, kaya permen nano rame rasanya, ada rasa manis, suka, cinta, sayang, dan lain lain." Tambah Firman.

"Apaan lo,,,? Gombal lo itu ngga berkelas tau ngga lo,,,?" Ketus Mita sahabat Isabel.

"Ihh, sirik aja lo,,!" Jawab Firman.

"Sudah-sudah, kalian ini masih pagi pagi udah ribut." Sambung Isabel.

"Ayo kita masuk,,!" Ajak Sari.

Mereka duduk di kelas IPS, jadi kepandaian mereka sangat datar, dan yang menonjol adalah kehebohan mereka, tapi walaupun begitu mereka sangat kompak dan akur.

Setelah pulang sekolah, Isabel selalu ke pasar terlebih dahulu menemui Ayah Ibunya baru setelah itu pulang ke rumah.

Isabel tidak pernah berpacaran, padahal banyak lelaki yg tergila gila padanya, dan banyak yang mengutarakan perasaan mereka padanya. Itu hal biasa buat Isabel karena dia sangat cantik, dia mempunyai kulit yang sangat putih, mata coklat, rambut coklat, dan bibir yang merah alami juga sangat tipis membuat dia makin sempurna.

Walaupun banyak yang menembaknya, tapi selalu di tolak Isabel dengan alasan tidak di izinin sama orang tuanya.

Sebenarnya itu bukan alasan tapi itu fakta, ke dua orang tuanya memintanya untuk tidak pacaran, karena dia sudah tunangan sejak masih bayi berumur dua bulan.

********

Waktu itu,, Antoni dan Intan datang ke Indonesia, bersama Putranya yang bernama Maikhel, karena waktu itu anak mereka baru Maikel saja, saat itu Maikhel baru berumur 7 tahun, dan dia baru masuk SD kelas satu.

Antoni dan Intan pulang ke Indonesia untuk mengunjungi makam orang tua Intan, sekaligus ada perlu dengan Ferdi dan Indira.

Sesampainya mereka di rumah Ferdi, mereka berpelukan sambil menangis saking kangennya, karena ini pertemuan pertama mereka setelah mereka menikah.

Setelah masuk dan duduk, Antoni mulai berbicara tentang janji yang sudah mereka buat, sewaktu mereka masih sama sama pacaran.

"Fer,, sekarang kan kamu sudah punya seorang Putri, jadi kita ke sini, bermaksud membicarakan janji kita beberapa tahun yg lalu." Kata Antoni.

"Janji apa Ton,,,?" Tanya Ferdi Ayahnya Isabel.

"Ya itu, janji untuk pertunangan anak kita,,!" Kata Antoni mengingatkan Ferdi.

"Oooo iya,, aku hampir lupa." Jawab Ferdi.

"Ih kamu,, belum tua lagi udah pikun." sambung Intan dan serempak mereka tertawa.

"Jadi gimana,,," Tanya Antoni setelah mereka selesai tertawa.

"Kalau aku terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Aku juga Ton." Sambung Ferdi.

" Ko terserah kita sih,,,?" Tanya Anton.

"Yaaa, kalian kan kaya raya, sedangkan kita hidup dalam kesederhanaan, jadi kita tidak pantas untuk memutuskan, semua terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Lo ko gitu sih In,,?" Sambung Intan.

"Maaf ni Tan, tapi kami takut kalian udah ngga berniat mewujudkan janji kita, jadi kita terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Jangan gitu aaah, kita kan sahabat, dan dengan bersatunya anak kita, berarti kita sudah jadi keluarga, iya ngga,,?" Kata Antoni.

"Makasih Ton, karena kalian sudah mau menganggap kita saudara sampai sekarang. Sambung Ferdi.

"Kamu apa apaan si,,? Sampai kapanpun kamu tetap saudaraku, sebab kalau bukan karena kamu dan Indira, aku ngga bakalan ketemu sama Intan dan bahagia seperti sekarang ini." Kata Antoni.

"Ya udah jadi gimana,,,?" Tanya Indira.

"Gini, kita mau Maikhel dan Isabel segera bertunangan sekarang,,!" Kata Antoni.

"Ya terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Ini aku udah belikan cincin tunangan untuk mereka berdua, tapi ini cincin untuk orang dewasa.

"Ko cincin dewasa sih,,? Tanya Antoni ke Istrinya, sedangkan Ferdi dan Indira hanya diam menyaksikan semuanya.

"Ya iya dong, mereka tunangan dengan sepasang cincin ini, nanti biar di pakai ke kalung saja, kalau mereka sudah dewasa, baru di pakai di jari,,! Karena aku mau hanya sepasang sampai selamanya, aku ngga mau ada yg lain." Kata Intan menjelaskan.

"Aku setuju,,!" Sambung Indira.

" Ya sudah kalau gitu, terus kapan di mulai,,?" Tanya Ferdi.

"Ya skarang,,! Karena sebentar sore kita kembali ke Italia."

Setelah semuanya sudah setuju, dengan segera mereka langsung melaksanakan pertunangan antara Maikhel dan Isabella.

Maikhel yg masih berumur 7 tahun, merasa bingung dengan tingkah orang tuanya yg memakaikan cincin di kalungnya, dan begitupun terhadap Isabela yg waktu itu masih bayi.

"Setelah Isabela lulus SMA baru mereka menikah." Kata Intan dan Antoni, yg langsung di setujui Ferdi dan Indira.

Bab 2. Liburan Yang Membawa Petaka.

Beberapa bulan berlalu, dan Maikel sudah lulus S2 dengan nilai terbaik, selain cerdas, Maikel juga sangat tampan. Banyak wanita yg tergila gila padanya, sampai-sampai ada yang mengutarakan perasaan mereka kepada Maikel. Tapi Maikel selalu menolaknya, karena dia selalu di ingatkan sama Orang Tuanya mengenai tunangannya di Indonesia.

Sebenarnya Maikel tidak terlalu setuju dengan pertunangan itu, tapi dia adalah anak yg sangat penurut terhadap kedua orang tuanya, dia tidak pernah membatah selama itu masih di batas kewajaran.

Maikel adalah laki-laki yg hampir sempurna,

dia tampan, cerdas, dan jenius, dia juga sangat menyukai kebersihan dan kerapian.

Tapi di sisi lain, dia orangnya sangat tegas dan emosional juga tidak banyak bicara, dengan karakternya yg seperti itu, membuatnya tidak punya banyak teman, karena dia orangnya tidak terlalu suka bergaul, menurutnya kebanyakan orang sekarang ini, hanya mau bergaul untuk memanfaatkannya.

Begitupun dengan masalah hati, dia tidak mau jatuh cinta kepada wanita manapun, karena menurut dia, wanita wanita hanya akan memanfaatkannya dan mengaturnya, apalagi dia orang yg tidak suka di atur oleh orang lain selain orang tuanya.

Maikel hanya mempunyai beberapa teman, dan teman-temannya itu adalah, anak-anak dari saudara saudari ayahnya, yakni sepupunya sendiri.

Rolex, Arlan, Simon, dan Alex sahabat sekaligus sepupunya, di Sekolah maupun Kampus, mereka seperti geng yg di segani yg lain, semua itu karena sifat mereka yg dingin, dan keluarga mereka yg kaya raya.

Pertunangan Maikel sudah di ketahui oleh keluarga besarnya sejak dulu, tapi mereka belum pernah melihat sosok tunangannya seperti apa, begitupun dengan Maikel dan ke dua Orang Tuanya, karena dari pertunangan waktu itu, Maikel maupun Orang Tuanya, belum pernah pergi ke Jakarta sampai saat ini.

Sekarang Maikel sudah menjadi Direktur mudah di salah satu perusahan Papanya yg besar dan terkenal, dan kedudukannya itu, membuat dia menjadi incaran banyak wanita.

Karena bisnis mereka sangat banyak, sehingga Papanya menyerahkan salah satu dari perusahan mereka, kepada Maikel untuk bertanggung jawab penuh, bukan hanya perusahan tapi juga pabrik, hotel, apartemen dan yg lainnya.

*****

Isabela sudah memasuki semester awal di kelas dua SMA, dan sebentar lagi mereka akan libur semester, Isabella berencana ke Bali untuk berlibur, karena di sana ada Kakaknya Fikram.

Sudah tiga hari Isabel dan teman temannya mengikuti semester. Jam istirahat berbunyi, dan semua beranjak keluar menuju kantin, termasuk Isabel dan teman-temannya.

"Bela, liburan nanti kita jadi ke Bali kan,,?" Tanya Mita bersemangat.

Mereka bertiga sudah janjian mau berlibur ke Bali bersama, dan Isabel pun sudah memberi tahukan Kakaknya, dan Fikram tidak keberatan.

"Ya jadi doong,," Jawab Isabel.

"Aku udah ngga sabar tau ngga,,?" Sambung Sari kegirangan.

"Ikut doong,,!" Kata Erik.

"Iya iya, kita ikut doong,,!" Rengek Firman, Ari dan Hendra.

"Enak aja kalian mau ikut,,!" Ketus Sari.

"Emangnya kenapa,,? Semustinya kalian tu bangga, para laki-laki ganteng kaya kita, mau ikut kalian." Tambah Firman.

"Najis lo,,! ganteng apanya,,?"

"Ya ganteng wajahnya, masa ganteng pantatnya,,?" Sambung Ari yg membuat mereka serempak tertawa.

"Hahahahahaha"

"Kalau kalian mau ikut, terserah,, tapi sampai sana siap berurusan sama Kakak aku,,!" Jawab Isabel.

"Uuu aku ngga mau,,! Mending aku di rumah aja ngga liburan, dari pada berurusan sama Kak Fikram,,!" Sambung Ari.

"Kenapa emang,,?" Tanya Erik penasaran.

"Waktu itu, aku pulangkan buku Isabel yg aku pinjam, tapi sampai sana belum aku kasi tau maksud kedatangan aku, eeee,, aku malah di lempari pake sendal sama Kak Fikram." Jawab Ari.

"Hahahahahaha"

serempak mereka tertawa terbahak-bahak.

********

Di Itali, Maikel sedang mempersiapkan segala kebutuhannya, karena dia ada perjalanan bisnis selama 3 hari ke Indonesia tepatnya di Bali.

"Maik,, kamu mau ke Bali kan,,?" Tanya Mama Intan.

"Iya Ma,,!" Jawab Maikel.

"Kalau ada waktu, kamu ke Jakarta aja dulu,,! Nengokin calon Istri kamu, sama calon Mertua kamu,,!" Sambung Papanya.

"Ngga ah Pa,,! Aku tu ke sana mau kerja, kalau urusan Isabela, biar jadi urusan Papa Pama aja deh,,!" Jawab Maikel.

"Ya udah kalau gitu,," Jawab Papanya, karena Papa Mamanya tidak ingin memaksa Maikel, karena mereka tau sifat Putra mereka itu, yang tidak mau dia atur dan di paksa.

*******

Di Jakarta, Isabel sudah siap dan sedang menunggu Mita dan Sari yg sudah dalam perjalanan ke rumahnya.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Mita sama Sari sampai juga di rumah Isabel, dan tidak pakai menunggu lama, mereka langsung berpamitan ke Orang Tua Isabel, dan segera berangkat menuju bandara.

Sesampainya di bandara tidak berapa lama, pesawat yg mereka tumpangi pun, take of menuju Bali.

Pukul 2 sore tepat mereka tiba di Bali, di ruang tunggu sudah ada Kak Fikram yg sedang melambai-lambaikan tangan ke arah mereka, mereka pun dengan senyum ceria berlari menghampiri Fikram.

Fikram sangat baik terhadap Mita Dan juga Sari,, karena dari SD, Isabel sudah bersahabat dengan mereka berdua, dan mereka berdua pun sudah mengenal baik keluarga Isabel, begitupun dengan Isabel yang sudah mengenal baik keluarga mereka.

********

Maikel sudah tiba di Bali dari subuh, karena dia berangkat dari Itali, kurang lebih pukul 12 kemarin malam, dan sekarang dia bersama beberapa rekan kerjanya dari Jakarta, sedang meninjau tempat wisata yg menjadi objek bisnis mereka.

Selesai meninjau lokasi, mereka kembali ke hotel untuk beristirahat, karena mereka sangat kecapean, terutama Maikel yang belum sempat beristirahat.

Hotel yg Maikel nginap, bersebelahan dengan penginapan kecil yg di sewakan Fikram untuk Isabel dan ke dua temannya.

Fikram menyewakan kamar di penginapan itu untuk Isabel dan kedua temannya, karena jarak tempat tinggal Fikram dan pantai lumayan jauh, sedangkan mereka ingin tinggal di pinggiran pantai.

Maikel tidak mengetahui, kalau Fikram kakak dari Isabel bekerja di Bali, dan walaupun mereka berpapasan, mereka ngga akan saling kenal.

Setelah beberapa hari di Bali, akhirnya malam kehancuran Isabel pun tiba, malam itu malam terakhir Isabel maupun Maikel berada di Bali.

Maikel memilih untuk minum-minum bersama rekan-rekan bisnisnya sebagai acara perpisahan, sedangkan Isabel sedang asik jalan-jalan mengelilingi pantai bersama Mita dan Sari.

Pukul 10:30, Mita maupun Sari sudah merasa ngantuk yg tak tertahan, dan mereka meminta ke Isabel untuk kembali ke penginapan.

Mereka pun segera melangkah menuju penginapan, sesampainya di sana, mereka membersihkan kaki tangan dan wajah mereka, kemudian Mita dan Sari langsung memilih untuk tidur.

Mita dan Sari sudah terlelap, sedangkan Isabel masih memainkan permainan yg ada di ponselnya, tapi tiba-tiba lampu mati, karena tidak bisa tidur dalam kegelapan, akhirnya Isabel memutuskan untuk keluar membeli lilin di kios yg ada di seberang sana.

Di sisi lain, Maikel yg sudah mabuk sedang berjalan sempoyongan ke arah kamar tempatnya menginap, kebetulan kamar yg dia sewakan terdapat di pinggir pantai, dan pintu kamarnya tepat menghadap ke arah pantai.

Di saat Maikel mau menuju pintu kamarnya, tiba-tiba matanya terpana kepada seorang gadis yg berjalan dari arah sana, dan langkahnya seketika jadi tertahan dan matanya yang sayu langsung terpana ke sosok wanita cantik itu. Sampai di dekat Maikel, gadis itu menatap Maikel dan menyapa Maikel dengan nada yg sedikit bergetar karena ketakutan melihat keadaan Maikel, dan gadis itu tidak lain adalah Isabel.

"Permisi,,!" Kata Isabel sambil menatap laki-laki tamlan itu dengan ragu-ragu.

Maikel tidak menjawab apa-apa, karena dia sudah terhipnotis dengan kecantikan Isabel, dan entah setan apa yang meradukinya, sehingga tanpa berfikir panjang, Maikel segera menarik tangan Isabel, dan menutup mulutnya dengan sebelah telapak tangannya.

Isabel sangat terkejut dengan apa yang terjadi, dia berusaha melepaskan diri dari laki-laki asing itu, namun semua sia-sia, karena tenaga Maikel sangat kuat. Maikel yang sudah kehilangan akal sehat, membawa Isabel ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya, kemudian dia membuang kuncinya sembarang, dan tanp menunggu lama, dia langsung melempar Isabel ke ranjang dan nenindih tubuh langsing Isabel dari atas.

Isabel merontak dan mendorong tubuh kekar yg sudah menindihnya itu sambil berteriak.

"Lepaskan akuuuu,,! Lepaaas,,! Tolooooong,,! tolooooong,, Isabel berteriak namun tidak ada yang mendengarnya, karena tempat yang di sewa Maikel itu terpisah dengan kamar yang lainnya, dan kamar itu pun kedap suara.

Isabel merontak berusaha melepaskan diri sampai dia kehabisan tenaga, dan dengan tidak berdayanya, Isabel hanya menangis karena menahan sakit atas perbuatan lelaki asing yg sedang menikmati tubuhnya itu.

"Hiks,,,,,hiks,,,,,hiks,,,,,hiks" suara tangisan Isabel.

Isabel hanya menangis dan mencakar punggung lelaki asing itu, karena dia sudah berhasil merenggut mahkota yang sudah Isabel jaga selama ini.

"Bajingan kamu,,! Bajingaaan,,! Kamu sudah nerenggut kesucianku,,! Hiks,,,,hiks,,,,hiks" Isabel berkata sambil terus menangis.

Maikel seperti seekor buaya lapar, yang melahap Isabel tanpa ampun. Isabel hanya menangis menahan sakit, dia mencakar dan menggigit tubuh Maikel, tapi Maikel tidak menghiraukan rasa sakit akibat cakaran dan gigitan Isabel.

Selama ini Maikel sering memakai wanita bayaran untuk memuaskan hasratnya, tapi baru kali ini, dia merasa kenikmatan yang tidak ada duanya, sampai membuat dia kehilangan akal sehatnya.

Bab 3. Penyesalan Maikhel.

Setelah hampir dua jam, akhirnya Maikhel pun tumbang di atas Isabel dengan wajah yang penuh kepuasan, sedangkan Isabel, dia hanya menangis tak berdaya, di bawah tubuh kekar laki-laki yg mempunyai mata hijau itu.

Maikhel yang sudah terbiasa dengan gaya hidup bebas di Negaranya, tidak asing lagi melakukan hal itu, tapi bagi Isabel, semua itu seperti kiamat baginya, karena jangankan melakukan hal seperti itu, pacaran saja dia tidak perna merasakannya.

Maikhel yang sedang berada di bawa pengaruh alkohol, langsung terlelap setelah dia membaringkan tubuh kekarnya itu ke samping Isabel.

Sedangkan Isabel yg tak berdaya di sampingnya, tidak berhenti menangis nenyesali dirinya yg sudah kotor dan hina, dengan perlahan dia berusaha untuk duduk, namun dia tidak mampu melakukannya, karena sekujur tubuhnya terasa sakit, terutama di bagian bawahnya yang terasa amat perih.

Akhirnya dia kembali terlentang dan terus menangis, sambil menatap laki-laki bejat yg sudah terlelap di sampingnya itu dengan tatapan benci.

Isabel ingin sekali memukul atau sekalian membunuh laki-laki asing itu, tapi Isabel bukanlah seorang penjahat, melainkan manusia berhati malaikat.

Setelah hampir dua jam dia terlentang di samping si brengsek itu, dengan perlahan-lahan, Isabel mencoba untuk bangun, dan karena merasa sudah sedikit berkurang rasa sakitnya, dia langsung bangun dan memunguti pakaiannya, kemudian dia segera memakai pakaiannya, dan mulai berjalan perlahan-lahan mencari kunci yang di buang tadi oleh Maikhel.

Hampir setengah jam mencari, akhirnya Isabel pun menemukan kunci itu, tanpa menunggu lama, Isabel dengan segera membuka pintu kamar itu, kemudian melangkah keluar menuju penginapan tempat dia menginap, dengan air mata yang mengalir tanpa henti.

Waktu sudah menunjukan pukul 4 dini hari, Mita dan Sari yg terbangun satu jam yg lalu, sedang panik mencari keberadaan Isabel, mereka sudah mencari ke sekeliling penginapan juga memandang ke semua

arah jalan, namun mereka tidak menemukan Isabel. dan di saat mereka memutuskan untuk menelfon Fikram Kakaknya Isabel, mereka mendengar ada yang mengetuk pintu.

''Tok,,,,tok,,,,tok,," suara ketukan pintu.

Dengan seketika mereka berdua saling berpandangan, kemudian langsung buru-buru melangkah menuju pintu dan membukanya. Setelah pintu terbuka, betapa terkejutnya mereka berdua, melihat Isabel yg menangis dengan keadaannya yg berantakan.

"Kamu kenapa Bel,,?" Tanya Mita panik.

Isabel tak menjawab, tapi dia tambah menangis sambil memeluk mita, Mita dan Sari yang melihat keadaan Isabel jadi panik, dengan segera, mereka membawa Isabel ke dalam kamar dan membuatnya duduk di atas tempat tidur.

"Kamu kenapa Bel,,?" Tanya Sari.

Isabel yg sudah duduk di hadapan kedua temannya, yg sedang menatapnya dengan tatapan khawatir itu, langsung tertunduk sambil berkata.

"Aku di perkosa Sar,," jawab Isabel sambil menangis.

"Apaaaa,,? Bagaimana itu bisa terjadi Bel,,?" Tanya Mita yg juga sudah menangis.

"Tadi mati lampu dan aku langsung keluar untuk membeli lilin,,! Di saat pulang, aku bertemu seseorang yg sedang mabuk, dia menarikku sambil menutup mulutku dan kemudian memperkosaku. Hiks,, hiks,,,hiks,,"

"Astaga Bel,, terus sekarang di mana laki-laki brengsek itu,,? Biar kita kasih tau Kak Fikram untuk menemuinya dan memberinya pelajaran,,! Kata Mita sedikit emosi.

"Dia sudah pergi entah kemana,," jawab Isabel berbohong, karena dia tidak mau masalah ini menjadi tambah besar, kalau di ketahui Kak Fikram.

"Aku mohon sama kalian berdua, ngga boleh ada yg tau soal kejadian ini selain kalian berdua,,!" Pinta Isabel.

"Baiklah Bel,, kalau itu yg kamu mau," kata Sari kemudian mereka bertiga berpelukan dan menangis.

********

Maikhel terbangun tepat pukul 8:30, dia terduduk sambil memegang kepalanya yg terasa sedikit pusing, dan tiba-tiba matanya tertuju pada bercak darah yg ada di sampingnya, dengan serentak matanya langsung terbelalak, karena dia langsung teringat dengan kejadian semalam.

"Apa yg sudah aku lakukan,,? Aku sudah merusak masa depan wanita itu,,!" Kata Maikhel dalam hatinya.

Dia sangat menyesali apa yg telah dia lakukan, namun semuanya sudah terjadi, dan wanita itu juga sudah tidak ada di situ. Maikhel bangkit dari tempat tidurnya, dan dia langsung keluar mencari keberadaan wanita itu ke sana ke mari, namun dia tidak menemukan apa-apa.

Kemudian dia kembali masuk dan terduduk di ranjang, dia menaruh ke dua tangannya di belakang kepalanya, dan menyandarkan kepalanya di kepala ranjang, sambil termenung mengingat semua yg dia lakukan semalam.

Maikhel stres memikirkan gadis itu, entah apa yg terjadi padanya, sedangkan setiap wanita yg dia tiduri selama ini, langsung dia lupakan setelah hasratnya terpenuhi, tapi gadis yang satu ini sangat berbeda, dia membuat Maikhel seperti orang bodoh karena memikirkannya.

Selama beberapa menit termenung, Maikhel memutuska untuk mandi dan akan mencari gadis itu, dia segera beranjak ke kamar mandi dan membersihkan badannya.

Di saat dia mau membasahi tubuhnya, matanya tertuju ke bagian bawahnya, dan dia melihat ada darah yang sudah mengering di sana,dan hal itu membuatnya jadi emosi kepada dirinya sendiri.

"Aaaaaaah,,! Brengsek,,, brengsek,,,,brengseeeek."

Maikhel berteriak sambil meninju dinding kamar mandi karena kesal pada dirinya sendiri.

Setelah selesai mandi, dia berpakaian dan buru-buru keluar kamar, untuk mencari wanita asing yang telah dia nodai iti

Tapi di saat dia mau melangkah pergi, tiba-tiba Bram datang untuk menjemputnya, karena ada pertemuan penting dengan para relasi bisnisnya.

Akhirnya dia menurut dan memutuskan akan mencari wanita itu selesai pertemuannya nanti.

Sedangkan Isabel yg sudah bersiap-siap untuk pulang, sedang duduk termenung menunggu kedua temannya yg lagi sibuk berdandan, dan juga menunggu Fikram yg sudah dalam perjalanan untuk menjemput mereka.

Sebenarnya Fikram merasa heran dengan Isabel, Mita dan Sari yg baru-buru minta pulang, pasahal Fkkram tahu, kalau mereka belum sempat mengelilingi semua tempat wisata yang ada di Bali.

Setelah Fikram sampai, mereka ber tiga sudah siap dan sudah menunggu Fikran di depan penginpan, Fikram memarkirkan mobil dan menyuruh mereka untuk naik tanpa dia turun.

Setelah mereka naik, Fikram langsung melaju menuju bandara, dan sesampainya di bandara, tidak pakai menunggu lama Isabel dan kedua temannya itu langsung naik ke dalam pesawat, yg sudah bersiap-siap untuk berangkat.

Sedangkan Maikhel yg sedang hadiri pertemuan pentingnya itu, tidak berkonsentrasi sama sekali, dia terus membayang-bayangi wanita malang yg dia perkosa itu.

Selesai rapat, Maikhel langsung buru-buru pergi, Bram yg melihatnya sedikit heran namun enggan untuk bertanya, karena Bram sangat mengenal sifat Maikhel yg emosional itu.

Maikhel berkeliling dengan mobil di Jalan Raya, dia mencari wanita malang yg dia juga tidak tau nama dan asal usulnya itu, hampir semua sudut jalan di sekitar hotel yang dia tempati itu dia cari, namun dia tetap tidak menemukannya, dan semua itu membuat Maikhel semakin membenci dirinya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!