PART 18

Sinar matahari pagi membuatku terbangun kembali ke kehidupan nyata. Ah ini pasti kak Zena yang sudah membuka hordeng kamarku.

"Silau ih"Kataku pelan

Dan langsung dijawab

"Udah siang neng"Katanya.

"Emang iya ya?aku ngerasa baru aja tidur masa udah pagi aja?"Kataku sambil melipat selimutku.

"Kamu kali yang tidurnya kemalaman"Kata kak Zena sambil menyalakan musik di speaker kamarku.

"Eh iya kali ya?"Kataku sambil menggaruk-garukkan kepala.

"Sarapan yuk!yang lain udah nunggu kita dibawah"Katanya sambil menarik tanganku.

Tanpa cuci muka terlebih dahulu aku langsung turun kebawah.

Kuingat" lagi,semalam aku baru tertidur jam 2 pagi setelah ikut nonton film dengan kak Stevan diruang keluarga. Sampai di meja makan aku terkekeh saat semua orang langsung menganga. Sedetik kemudian mereka langsung tertawa terbahak".

"Aduh maafin anak tante ya.. dia emang gitu suka malu"in"Kata Ibuku sambil tertawa.

"Ih apaan si Bu gak jelas deh"Kataku tidak terima dengan perkataan Ibuku

"Nih"Kata Nando menyodorkan sebuah kaca kepadaku.

Pantas saja Ibu berkata seperti itu. Ini si memang kenyataannya rambutku yang berantakan,wajah yang masih aut"tan,dan segala kejelekan orang baru bangun t**idur.

"Kakak malu"in ih!"Kata Nandi dengan wajah ngambek.

"Yeuh diem lu ah!"Kataku sambil memukulnya pelan dan langsung berjalan masuk ke kamar.

"Si Tom And Jerry nya sudah mulai aktif lagi ya Bun?😂😂😂😂"Saut Fajri sambil meledek Ibu.

"Sekali lagi maafin ya.. aduh tuh anak emang gitu udah mau lulus SMA kelakuannya masih kaya bocah SMP"Kata Merry.

"Iya tant.. gkpph"Kata Stevan sambil tersenyum.

"Ih gua si udah bosen sama kelakuannya yang gak berubah dari orok"Kata Arnold sambil menyenggol Nando

......................

Stevan Pov

Setelah hampir seminggu gua dan teman" menginap dirumah Jasmine baru kali ini gua lihat dia turun dengan polos,rasanya gua ingin loncat tertawa melihat tingkahnya. Ini pertama kali gua nonton film ditemenin oleh peremuan seperti Jasmine. Bahkan sampai gua gak sadar badan gua udah tertidur lelap diatas sofa. Apa iya gua akan jatuh cinga dengan Jasmine yanh selama ini gua anggap seperti ade kandung? Tingkah lakunya mirip dengan Zena saat gua main pertama kali kerumahya dulu tanpa memberitahunya. Tapi Jasmine sungguh perempuan yang sangat kuat,pintar,tapi juga cantik dan berakhlak. Setelah gua pikir",buat apa gua melakukan hal romantid pada Jasmine sedangkan Jasmine hanya gua anggal seperti adik kandung gua? gua belum pernah melakukan hal" itu dengan ade"an gua yang lain. Aneh kenapa gua bersikap kaya gini sama Jasmine?

"Woy semalam tidur jam berapa lu?"Tanya Ciko

"Gak tau gua,lebih dari jam 12san kayanya.

"Terus lu nonton sampai kelar tuh film?sendirian?hebat juga lu!"Kata Ciko sambil menepuk pundakku.

Kalau gua jawab sendirian,kan gua nonton bareng Jasmine. Kalau gua jawab berdua tapi kan gk mungkin gua bilang nonton berdua sama Jasmine. Kataku sejenak dalam hati.

"Woy!gua nanya malah ngelamun"Suara Ciko membuyarkan fikiran.

"Sendirian. Itu juga gak sampai selesai,gak kuat bro. Orang gua ga niat mau begadang. Btw hari ini kita jadi berangkat jam berapa?jadi ke Riau dulu? Pontianak dulu atau ke bali dulu?"

"Tanyain yang lain yuk. Tiket mah udah siap bro,cuma yang perempuan udah pada packing" belum?"

"Breafing & meeting bentar guys!"Kata Ciko memanggil semuanya untuk berkumpul di ruang keluarga.

Setelah menunggu beberapa menit,semuanya pun kumpul di ruang keluarga.

"Guys,kita punya beberapa destinasi liburan,selama kita liburan kita harus happy"an anggap aja ini liburan kita. Jadi nanti kalau kita kumpul lagi ini bisa jadi kenangan."Saut Stevan

"Menurut gua ini bukan hanya sekedar liburan,tapi kalian juga bisa lihat penampilan kita langsung di kursi VIIP"Kata Ervan sambil membagikan tiket tersebut.

"Seriussan ini bang?"Tanya Sifa salah satu ade"annya Kak Stevan.

"Iya. Sekarang yang mau kita bicarain adalah soal destinasinya. Ada Riau,Pontianak,Raja empat dan terakhir kita ke Bali. Kalian mau kemana dulu?"

"Emangnya tiket udah ada?Penginapan?"Tanya Gwen

"Kalian waktu itu udah tranferin uang kira" 8 jutaan kan?(Ini cuma cerita aja ya.. bukan harga beneran) Nah itu uangnya kita pakai buat beli tiket sama sewa penginapan. Kalau buat Bali semuanya udah di bayar sama Stevan."Kata Ciko

"8 juta?Koq gk ada yang ngasih tau ke Jasmine si kalau harus transferin 8 juta ke kak Ciko?"Tanyaku panik.

"Hmm.. soal itu lu tanyain aja dah sama Stevan nya langsung"Kata Ciko sambil menunjuk ke arah Stevan

"Lah koq gua? maksud lu apaan dah?"Kata Kak Stevan sambil menginjak kaki kanan Kak Ciko.

"Elu mau bohong kaya gimana pun percuma Stev. Gua masih simpen chattan dari elu yang ada bukti transferannya itu."Kata kak Ciko lalu mengeluarkan benda pipihnya dan langsung menunjukkan buktinya kedepan orang" termasuk aku.

Disitu aku bisa melihat dengan jelas kak Stevan mengirimkan bukti transferan ke kak Ciko sebesar 9juta. Disitu pun tertera kalau kak Stevan mentransfer itu mengatasnamakan aku.

Tanpa menunggu jawaban dari kak Stevan,aku langsung memeluknya. Betapa bahagianya aku saat memeluknya. Aku gak butuh jawaban dari kak Stevan. Aku gak butuh penjelasan dari kak Stevan karena sudah terlihat dengan jelas sikapnya yang langsung diam menunduk saat kak Ciko menunjukkan bukti itu pada yang lain. Seakan memang benar kak Stevan telah mengakuinya bahwa itu benar dia. Dia pun tidak membalas pelukkanku.

"Pontianak dulu lah ah,gua kangen sama keluarga gua"Saut kak Zena membuat semuanya menatap kearahnya kecuali kak Stevan.

"Eh iya,gua lupa kasih tau ke kalian. Singkat cerita gua itu awalnya orang Pontianak,dulu waktu gua SMA gua itu anak marching band dan sering ikut lomba keluar Pontianak. Pas gua lulus SMA,gua minta sama keluarga disana buat izinin gua kuliah di Jakarta. Dan alhamdulilahnya diizinin. Keluarga gua sama Stevan yang di Pontianak beda kampung tapi kampung kita deketan. Stevan sering skype gua buat nanya kabar keluarganya yang disana waktu gua masih SMA.Jadi gitu ceritanya. Nanti gua sama Stevan bakal kasih tau dan ajak tempat" bagus disana deh,gua ajak kalian buat main kerumah gua. Iya gak Stev?"Kata kak Zena sambil menyiku tangan kanan kak Stevan.

"Yaudah sekarang kalian siapin barang-barang yang mau kalian bawa dan butuhkan selama kita liburan kali ini. Di Pontianak kita punga waktu seminggu,Riau seminggu,Raja empat seminggu,dan bali 5 hari."Kata kak Stevan lalu mengakhiri breafing dadakan ini.

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!