PART 17

Entah sejak kapan saat aku mendengar nama kak Stevan atau bang Stevan disebut hatiku jadi benar" gak karuan. Aku belum pernah merasakan ini sebelumnya. Kupilih baju yang akan kupakai,pakaian yang cocok dengan cuaca hari ini. Lalu duduk di sofa yang ada di balkon kamarku. Dari sini aku bisa melihat mobil dan motor serta pedagang kaki lima yang berlalu lalang didepan gerbang rumahku. Setelah lama menunggu,aku pun akhirnya melihat 3 mobil mewah, dan 6 motor ninja datang memasuki area halaman rumahku. Dengan cepat aku langsung turun ke bawah dan membukakan pintu. Karena hanya ada aku dirumah. Pembantuku sedang keluar membeli kebutuhan memasak,Ibu pergi ke toko,dan Nando pergi bermain futsal bersama teman"nya.

"Sebentar"Kataku saat mendengar bell rumahku berbunyi.

Lalu kugenggam gagang pintu satu tarikan nafas,lmembukanya dengan senyum hangat menyapa keluarga baruku.. The River Familly,The bullshit,and My Friends

"Masuk.. Nold langsung ajak yang lain ke dalam aja. Lagi gak ada orang soalnya. Aku mau keluar dulu beli cemilan buat kalian."Kataku sambil menepuk pundak Arnold dan dijawabnya dengan anggukan kepala.

"Anggap aja kaya rumah sendiri"Bisikku ditelinga kak Zena.

"Siap De"Katanya sambil menepuk pundakku.

Aku pun mulai menyusuri halaman rumahku dan menyalakan motor beatku. Tapi seseorang menghalangiku saat aku ingin membawa motor itu keluar dari rumahku.

"Gua aha yang bawa De"Kata kak Stevan yang langsung membuatku terdiam mematung sejenak memandangnya.

"Gak usah. Gak jauh koq"Kataku sambil mengalihkan pandangan lalu mulai menyalakan mesin motorku.

Tanpa disengaja tanganku dan tangannya bertumpukan. Tangan kita sama" memegang lengan motor sebelah kanan.

"Lu tuh keras kepala ya!yaudah gua ikut!"Katanya lalu langsung duduk di jok belakang. Aku terdiam dan langsung melakukan motor tanpa memperhatikan sedikit pun orang yang duduk dibelakangku. Motor pun sampai disebuah toko roti yang cukup terkenal,memarkirkan motor lalu memesan roti dan minumannya. Setelah dapat,aku kembali melajukan motor menuju jajanan kaki lima membeli berbagai jenis makanan.

"Kenapa gak kue Ibu lu aja ai De?"Tanyanya yang langsung membuatku menggelengkan kepala.

"Dirumah udah banyak. Emang situ gak bosen dari SMA dianterin Jasmine Cookie terus?"Kataku dengan pandangan masih lurus kedepan tanpa sedikitpun berniat melihatnya dari kaca spion.

"Ohh.. lu masih ingat sama itu?Lu kangen ya?Kangen nganterin ke basecamp atau kangen sama ketua basecamp nya?🙊😂😂😂"Katanya sambil meledekku.

"Gak dua"nya."Kataku yang terdengar sedikit jutek.

Tiba" saja kedua tangan kak Stevan ikut memegang stir motor dan membuatku sedikit mengangkat kepala untuk melihat wajahnya. Yaa tau lah apa jadinya jantungku.. mataku dan matanya cukup bertemu cukup lama,lalu langsung ku alihkan pandanganku kesembarang arah. Ditengah keramaian Jakarta masih saja ada yang sempat" seperti ini. Ah itulah Stevan selalu membuatku terbang kelangit ketujuh menembus atmosfer bahkan hingga ke bulan dengan segala tingkahnya.

"Kalau lu kangen sama gua,coba berani gak lu skype an sama gua?video call sama gua nanti malam?atau gua nginap dirumah lh aja deh sekalian buat semalaman ini"Katanya yang langsung membuatku memerah.

"Gak!Gak ada penginapan buat laki-laki"Kataku sambil menunduk

"Masa si gak ada? Koq Arnold,Fajri,sama temen" gua boleh nginap gua engga si?"Katanya lalu mematikan mesin motor yang sudah menepi dekat sebuah taman.

"Yaudah Iya boleh... sok nanti tinggal Jasmine aja yang tidur ditempat lain."Kataku sambil turun dari motor dan mulai melangkahkan kaki meninggalkan kak Stevan.

"Benar ya? gua boleh nginap dirumah lu? Ya jangan lah!gua mau nginap dirumah lu kan supaya bisa jaga ade gua lebih dekat."Katanya sambil menggenggam tanganku. Langkahku terhenti dan langsung melihat laki-laki itu.

"Kak,jangan pernag terlalu ngasih harapan ke perempuan walaupun itu ade"an kk sendiri!perempuan itu kalau udah sekali dikasih harapan manis pasti akan mengharapkan harapan manis itu lagi. Langsung pulang. Kasian yang lain nunggu dirumah"Kataku langsung naik ke atas motor namun kali ini aku tidak duduk dikursi pengemudi.

"Termasuk elu?Lu mengharapkan tindakan manis dari gua?"Katanya sambil menatapku taja. Tak ada jawaban dariku.

'Kita bakal pulang asalkan elu udah mau happy lagi saat ketemu gua,mau ngobrol panjang lebar sama gua,gak cuek,gak jutek,dan gak ngambekkan. Lu bisa?"Katanya sambil mengacak rambutku.

Kujawab dengan anggukkan kepala dan senyum tipis.

......................

Kata kak Zena mereka yang datang kerumahku ini mau menginap dirumahku. Empat kamar kosong sudah dibersihkan oleh pembantuku. Mereka akan menginap selama seminggu dirumahku. Kata anak kuliahan mah bosen kalo dirumah mulu ketemunya laptop lagi laptop lagi,ujung"nya ngerjain tugas. Bukannya ngobrol sama manusia ini ngobrol sama tugas. Ya mumpung sekarang sudah memasuki liburan semester jadi mereka memutuskan untuk kerumahku.

Akupun sudah menyuruh Nando untuk tidur sekamar dengan Ibu karena takut tidak cukup kamarnya. Kalau untuk Fajri,Arnold,dan The bullshit mah mereka santai aja tidur di ruang keluarga,ruang tamu juga gkpph.. karena ukuran sofanya juga cukup besar.

"Kak Zena tidur dikamarku aja"Kataku saat melihat kak Zena sudah mulai mengantuk.

"Lah elu sendiri tidur dmn De?"

"Kita satu kamar kak😆"

"Yaudah yuk masuk ke kamar"Katanya sambil merangkulku menuju kamar. Meninggalkan yang lain yang sedang menonton film di ruang keluarga.

......................

"De?"

"Iya kak?"

"Lu udah ngomong sama Stevan?"Tanyanya tiba".

"Udah"

"Terus apa jawabannya?"

"Dia belum bisa jawab sekarang"Kataku singkat sambil melempar sebotol minuman soda kearah kak Zena. Ia pun menangkapnya.

"Yang sabar ya De.."

Kubalas dengan anggukkan kepala dan langsung memasang earphone.

"Good Evening kak. Good Night"Kataku saat melihat kak Zena sudah menarik selimut menutupi setengah tubuhnya.

"Lu gak langsung tidur De?"

"Engga kak. Duluan aja"

"Oh,lu mau nemenin Stevan nonton film ya?"Ledeknya yang langsung membuatku melepaskan satu earphoneku

"Apa?"

(Untung gk denger tuh bocah😂😂)

"Gak jadi de"

......................

Perlahan" kulangkahkan kakiku menuju ruang keluarga. Awalnya hanya ingin tau kalau mereka masih menonton film atau tidak. Ternyata film itu masih belum berakhir,terlihat hanya tinggal kak Stevan yang belum tertidur sambil mengunyah kue didalam toples. Tapi kayanya sia" deh jalan pelan",mindik" seperti pencuri kalau ujung"nya ketauan juga sama orangnya.

"Gak usah mindik" De!gua tau itu elu,sini temenin gua. Filmnya bagus sayang kalau gak ditonton sampai habis."Katanya sambil menggerakkan telapak tangannya menyuruhku untuk ikut menonton. Ku anggukkan kepalaku lalu berjalan menghampirinya,lebih tepatnya duduk disampingnya.

"Lu kenapa belum tidur?"Tanyanya

"Belum ngantuk kak."Kataku dengan senyuman.

Tiba"saat sedang asik mengobrol musij film horor itu membuatku kaget dan langsung refleks memeluk si mantan anak bandel itu. Deg,saat itu juga aku merasakan ada ketenangan sendiri saat memeluknya. Ditambah dengan usapan hangat. Dia mengusap punggungku dengan sangat hangat dan nyaman. Saat ingin melepaskan pelukan,Kak Stevan justru memelukku lebih erat.

"Temenin gua nonton ya De"Katanya dekat telingaku

"Hmm.. mau gak ya"Kataku sambil pura" berfikir.

"Ayolah.."

"Ok.. baiklahh"Kataku dengan sebuah senyuman

Setelah satu jam berlalu,kulihat laki-laki yang ada disampingku ternyata sudah tertidur pulas dipundakku. Perlahan kubenarkan posisi tidurnya diatas sofa lalu kuambil selimut dikamarku untuk menyelimuti tubuhnya.Bukan selimut yang dipakai kak Zena ya😂 beda lagi. Setelah itu aku langsung kembali ke kamarku

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!