CEO Cantiķ
Alina tertegun menyaksikan pemandangan di depannya. Lima tahun telah berlalu, mereka telah menjadi keluarga kecil bahagia. Tapi mengapa masih ada sakit di sudut hatinya.
"Miss, rapat dimulai 30 menit lagi, anda mau kembali ke kantor sekarang?" Pertanyaan Andri, sang sekretaris sekaligus asisten membuyarkan lamunan Alina
"Kita kembali sekarang, An" jawab Alina. Andri hanya mengangguk dan segera membayar pesanan mereka.
Alina keluar dari restoran diikuti Andri. Mereka segera masuk ke dalam mobil dan meluncur menuju kantor Alina.
Alina Hendrawan. Putri tunggal seorang pengusaha sukses, Hendrawan. Di usianya yang baru 25 tahun, Alina sudah menjadi CEO di perusahaan ayahnya. Tentu saja karena dia pewaris tunggal semua kekayaan ayahnya. Sebelum bertemu sang ayah dan menjadi putri konglomerat, siapa yang menyangka kalo hidup Alina. penuh lika liku.
Alina dibesarkan oleh bundanya seorang diri. Hidup dalam kesederhanaan di kota Bandung .
Alina sejak kecil tak pernah mengenal sosok ayahnya. Bundanya selalu berkata ayahnya tinggal jauh di luar kota dan belum bisa menjenguk mereka berdua. Tahun demi tahun berlalu, Alina sudah jenuh menanyakan perihal ayahnya ke sang bunda. Hingga akhirnya Alina menganggap ayahnya sudah tiada atau mungkin memang dia sudah gak menginginkan Alina dan bundanya.
Hingga akhirnya saat Alina berusia 17 tahun dan hampir lulus SMA, sang bunda jatuh sakit. Makin hari kondisi bundanya semakin melemah.
Disitulah Alina baru tahu kalo selama ini bundanya menyembunyikan sakitnya dari Alina.
Saat kondisinya semakin memburuk, sang bunda menceritakan semua rahasia itu.
Rahasia yang selama ini ia tutup rapat.
Rahasia yang membuatnya harus mengganti semua identitas dirinya, pergi dan tinggal di kota ini, melahirkan sekaligus membesarkan putrinya seorang diri.
Menjadi orang tua tunggal untuk Alina.
*****
Pernikahan tanpa restu.
Nungki adalah sekretaris dari Hendra. Sebenarnya sudah lama keduanya menjalin hubungan lebih dari seorang sekretaris dan bos.
Sudah lama Hendra ingin mempersunting Nungki menjadi istri nya. Tapi kedua orang tuanya tak pernah memberikan restu. Tak sederajat. Itulah alasan kedua orangtua Hendra.
Tapi Hendra tak putus asa. Ia nekat menikahi Nungki meski tidak mendapat restu dari orang tuanya.
Sejak awal pernikahan, Nungki selalu mendapat teror dan ancaman dari keluarga Hendra.
Nungki mencoba bertahan dan mengabaikan semua ancaman itu.
Hingga malam itu, tepatnya setahun setelah mereka menikah. Hendra mengalami kecelakaan parah. Hampir sebulan Hendra mengalami koma.
Tekanan demi tekanan dari keluarga Hendra semakin menyudutkan Nungki.
Nungki merasa kalut dan terpuruk. Ia seperti kehilangan tempat bersandar.
Apalagi saat keluarga Hendra tahu kalo Nungki hamil. Mereka mengancam akan melenyapkan Nungki beserta bayinya. Tentu saja itu membuat Nungki ketakutan. Akhirnya malam itu Nungki pergi meninggalkan Hendra yang masih terbaring koma.
Nungki pergi dengan segala sakit dan kekecewaan.
Nungki hanya tidak mau orang orang itu menyakiti bayinya. Nungki pergi tanpa arah dan tujuan. Ia hanya berpikir untuk pergi sejauh mungkin agar Hendra dan keluarganya tak bisa menemukannya.
Hingga sampailah Nungki di kota ini.
Dengan sisa sisa tabungannya, Nungki menyewa sebuah rumah, mencari pekerjaan untuk menyambung hidup dan melanjutkan hidup tentu saja. Mencoba lepas dari bayang bayang Hendra. Nungki mengubah identitas dan nama panggilannya. Menghapus semua data dan informasi tentang dirinya. Tujuh bulan setelah kejadian itu lahirlah Alina, putri kecil yang memberikan secercah harapan dan semangat hidup untuk Nungki. Sejak saat itu, Nungki fokus membesarkan Alina. Ia tak lagi memikirkan masa lalunya. Meski kadang hati kecilnya menangis saat Alina menanyakan tentang sosok sang ayah.
Nungki sadar, cepat atau lambat dirinya harus menceritakan semuanya ke Alina.
Alina harus tahu siapa ayahnya, siapa dirinya sebenarnya, tak selamanya Nungki bisa menutupi ini semua.
Hingga tibalah saat itu. Nungki merasa hidupnya tak akan lama lagi. Penyakit kanker yang terus menggerogoti tubuhnya membuat ia sesegera mungkin memberitahu Alina identitas mereka sebenarnya
"Alina, pergilah ke kota itu. Kejarlah mimpimu dan temui ayahmu. Bunda yakin ayahmu merindukanmu" ucap Nungki dengan susah payah.
Alina masih menangis sesenggukan
"Alina akan tetap disini nemenin bunda, Alina gak akan kemana mana" terbata-bata Alina menjawab
"Maafin bunda ya nak, karena baru sekarang bunda menceritakan semuanya. Maafkan bunda juga karena gak akan bisa menemani kamu saat wisuda nanti saat menikah nanti. Jadilah anak yang kuat" Nungki memberikan wejangan terakhir untuk putri semata wayangnya.
Alina tak sanggup berkata kata lagi. Ia hanya bisa menangis dan menangis.
Malam itu bundanya pergi untuk selama-lamanya.
Meninggalkan Alina sebatang kara di kota ini.
Alina menatap cincin dan sebuah alamat yang diberikan oleh bundanya.
Ia telusuri perlahan cincin itu. "HENDRA" itulah sebuah nama yang terukir di bagian dalam cincin emas itu.
Bundanya berpesan agar Alina memberikan cincin itu saat nanti bertemu sang ayah.
*****
Tok tok tok
suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Alina.
Mendadak ia rindu bundanya. Sudah lama ia tak berkunjung ke makam bundanya. Mungkin ia harus menyempatkan waktu dan pergi kesana.
Andri masuk membawa setumpuk dokumen
"Melamun lagi" tebak Andri
"Apa jadwalku akhir pekan ini, An?" Alina mengalihkan pembicaraan. Menatap serius pada Andri
Andri segera memeriksa tablet yang ia bawa mengotak atiknya sebentar dan segera menjawab pertanyaan dari boss nya
"Ada pesta ulang tahun perusahaan Lukito yang harus anda hadiri miss" jawab Andri
"Ayolah, berapa kali kubilang, Berhenti memanggilku miss. Namaku Alina." Alina berdecak kesal
"Dan Mister Hendra akan langsung memecatku jika ia tahu aku memanggilmu Alina" Andri mencari alasan
"Ayah tak akan segila itu. Bahkan kau adalah pegawai kesayangannya. Mana mungkin ia memecatmu" Ucap Alina sinis
"Ya... ya ...ya. Terserah kau saja tuan putri..." Andri memutar bola matanya.
"... Ini! Mister Hendra menyuruhku untuk menyerahkan ini kepadamu" Andri mengangsurkan map ke tangan Alina
"Apa ini?" Tanya Alina penasaran. Ia membuka map yang diberikan sekretarisnya itu. Tak lama Alina membuang nafas kesal.
"Aku tak mengerti kenapa ayah selalu melakukan hal ini setiap ada pesta ulang tahun perusahaan lain" ucap Alina berapi api sambil melempar map tadi ke atas meja kerjanya . Tampak sekali kekesalan di wajahnya
"Mungkin beliau sudah tak sabar dan ingin segera menimang cucu" ucap Andri asal.
Tak ayal hal itu semakin membuat Alina kesal dan memukul pundak Andri.
Andri meringis saja saat pundaknya dipukul Alina.
"Aku bisa mencari calon suamiku sendiri" Alina membela diri
"Kau yakin? Aku lihat kau belum jalan dengan laki laki manapun selain diriku. Hahaha" Andri tertawa puas
"Terus saja menertawakan diriku. Kau memang bukan sahabat yang baik" Alina memasang wajah cemberut
"Ayolah, Al. Kau lihat pria ini... dia tampan, apa salahnya kau menerima perjodohan ini" Andri menunjukkan foto didalam map yang tadi dilempar Alina.
Alina masih diam. Dia menatap foto yang ditunjukkan oleh Andri.
Laki laki berwajah tampan, putih, garis rahang yang tegas, tubuh atletis. Impian para gadis.
Sejujurnya dia bingung harus bagaimana.
"Pesankan tiket ke Bandung untuk akhir pekan. Aku ingin mengunjungi makam bunda" akhirnya Alina mengalihkan pembicaraan.
"Bagaimana dengan pestanya? Kau mau kabur? Mister bisa marah besar" Andri tampak ragu
"Sore aku langsung kembali dan datang ke pesta sialan itu. Kau siapkan saja semuanya" ucap Alina acuh
"Baiklah terserah kau saja" Andri menjawab sambil berlalu keluar dari ruangan bosnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Kinan Rosa
kayaknya seru deh
2023-01-27
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-10-12
0
mia
oooohh ini kisah papa Andri yang tampan dan mama allin mama sambungnya nona mia ya Thor??
2022-08-24
0