Andri POV
Aku mengenalnya tiga tahun yang lalu.
Saat Mr Hendra menyuruhku pindah dari kantor cabang di Jogja ke kantor pusat di Surabaya.
Aku benar benar tak menyangka Mr Hendra mempercayaiku untuk mengajari putri semata wayangnya itu cara mengelola perusahaan dan menjadi asisten pribadinya selama ia belajar menjadi CEO sebelum benar benar menggantikan Mr Hendra.
Alina, dia gadis yang cerdas dan sedikit bawel. Tapi aku menyukainya. Mungkin aku jatuh cinta padanya saat pertama melihatnya. Ah, perasaan ini sudah lama aku tak merasakannya semenjak kepergian Ayu.
Awal bekerja dengannya aku masih kaku. Tapi makin lama kami layaknya teman. Meskipun dalam hatiku ada perasaan lebih dari teman. Tapi sejujurnya aku memang pengecut. Aku tak pernah berani mengungkapkan perasaanku. Aku terlalu takut atau lebih kepada sadar diri. Ya, statusku yang seorang duda beranak satu membuatku selalu kehilangan nyali saat akan mengungkapkan perasaanku.
Jadi aku memilih mencintainya dalam diam. Mengubur dalam dalam perasaan ini. Aku masih waras dan butuh pekerjaan ini demi putri semata wayangku, Mia.
Mr. Hendra tak akan segan segan menendangku keluar dari perusahaanya kalo dia tahu aku memiliki perasaan terlarang ini.
"Aku ingin Alina menjalin hubungan dengan anak muda ini" Mr. Hendra menyerahkan sebuah map kepadaku.
Aku membuka dan membacanya sedikit. Putra seorang konglomerat lainnya.
Ya tentu saja.
Putri konglomerat pastilah jodohnya putra konglomerat. Sudah hukum alam.
"Andri, kau yang dekat dengan Alina. Tolong bujuklah dia kali ini agar menerima perjodohan ini. Entah sudah berapa banyak anak anak dari kolegaku yang dia tolak. Aku tak mengerti mengapa gadis itu begitu keras kepala" Mr Hendra terlihat emosi
"Saya akan mencoba membujuknya Sir, semoga Miss Alina tidak menolak kali ini" jawaban yang ironis.
Bibir berkata manis tapi hati serasa di iris iris.
Apakah aku egois jika berharap kali ini Alina menolaknya lagi dan seterusnya menolak hingga tinggal aku laki laki di dunia ini yang tersisa untuknya.
"Baiklah. Pastikan dia datang ke pesta Mr. Lukito dan tidak kabur dengan sejuta alasan lagi" ucap Mr Hendra tegas.
"Baik Sir,"
"Ada perusahaan baru yang ingin menjalin kerjasama Sir, mereka perusahaan dari Bandung dan baru mulai berkembang" Aku memberikan beberapa dokumen
"Akan ku periksa. Untuk pertemuan aku ingin Alina yang menanganinya. Aku harus meninjau cabang kita yg di jakarta"
"Baik Sir"
Mr Hendra kembali berkutat dengan dokumen dokumen dan berkas berkas perusahaan. Aku undur diri dan segera meluncur ke kantor untuk menemui Alina.
Sampai di kantor, aku mengetuk pintu ruangan Alina beberapa kali namun tak ada jawaban.
Ah gadis ini pasti sedang melamun lagi.
Beberapa hari terakhir aku sering memergokinya tengah melamun. Lebih tepatnya sejak kejadian di Restoran itu.
Ya, hari itu dia melihat sebuah keluarga yang sedang makan siang, entah mengapa Alina tak mengalihkan pandangannya dari keluarga itu. Aku tak mengerti.
Apa Alina mengenal mereka?
Atau Alina menginginkan sebuah keluarga kecil yang bahagia dan harmonis seperti itu?
Sejujurnya masih banyak tanda tanya berputar putar di kepalaku. Tapi aku harus mengabaikannya.
*****
Hari Sabtu,
Aku sebenarnya agak khawatir saat Alina mengatakan akan ke Bandung mengunjungi makam bundanya.
Ingin rasanya menemaninya. Tapi masih banyak berkas berkas penting yang harus ku selesaikan. Akhirnya aku membiarkan dia pergi sendirian. Kusuruh beberapa bodyguard mengawasinya dari jauh.
Ya, Alina tak seperti CEO lain yang kemana mana selalu di kawal bodyguard. Ia merasa risih bila ada yang mengawalnya kemana mana. Maka dari itu aku selalu menyuruh para bodyguard menjaganya dari kejauhan hingga Alina tak menyadarinya.
Dan di pesta malam ini aku terkejut. Alina datang bersama putra Mr. Lukito. Mereka bergandengan mesra. Padahal baru beberapa saat yang lalu dia menyuruhku untuk menyiapkan jemputan agar ia tak terlambat datang ke pesta. Tapi sekarang dia malah datang bergandengan dengan pria itu. Dan sialnya mengapa mereka berdua terlihat begitu serasi.
Ah, aku ingin kabur dari sini.
Ayolah Andri jangan jadi pengecut. Jangan lemah. Aku hanya bisa mendengus kesal.
Andri POV end
*****
Mr Hendra dan Mr Lukito tak henti hentinya tersenyum. Rencana mereka berjalan mulus. Kerjasama perusahaan yang saling menguntungkan sudah tampak di depan mata.
Alina berjalan dengan anggun. Gaun panjang berwarna maroon yang ia kenakan semakin menonjolkan kulitnya yang putih mulus. Senyuman tak pernah hilang dari bibirnya.
Di sampingnya Doni tak kalah tampan. Dengan setelan jas mewah ia tampak gagah dan berkelas. Wajahnya yang tampan semakin terlihat tampan dan mempesona. Membuat semua wanita yang melihatnya terhipnotis.
"Surprize" Mr Hendra berjalan menghampiri keduanya.
"Hai ayah" Alin mendekat dan memeluk ayahnya
"Selamat malam om Hendra. Maaf saya lancang membawa putri anda" Doni memberi salam dengan sopan.
"Rupanya kalian sudah saling mengenal ya. Ayah tak mengira kalian akan akrab secepat ini" Mr Hendra masih tersenyum bahagia
"Sebenarnya baru sore tadi kamu tak sengaja bertemu di bandara" Alina mulai salah tingkah
"Mungkin kita harus secepatnya menentukan tanggal pertunangan. Bukankah tidak baik menunda sesuatu yang baik" ucapan Mr Lukito yang baru datang sontak membuat terkejut semua orang.
Tak terkecuali Andri yang berdiri tak jauh dari situ.
"Apa tidak terlalu cepat om?" Alina bertanya ragu
"Hanya pertunangan Alin, setidaknya sampai kau dan Doni benar benar saling mengenal. Setelah itu barulah kita tentukan tanggal pernikahannya" Mr Lukito menjelaskan panjang lebar.
Mr Hendra dan yang lainnya mengangguk-angguk tanda setuju.
Andri sungguh membenci situasi ini. Atmosphere di sekitarnya menjadi panas. Ia memutuskan untuk keluar dan mencari udara segar. Kenapa terasa begitu menyakitkan.
Alin terlihat bahagia bersama Doni.
Bukankah seharusnya dia ikut bahagia?
Sungguh tak tahu diri kalo ia benar benar menginginkan Alina menjadi miliknya.
"Huh, dasar cinta. Bisanya membuat sakit dan terluka" Andri mendengus frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
aruNada💦
sadboy...🤣🤣🤣
2021-09-11
0
🥀Novie🥀
poor andri 😭
2021-04-09
2
Yhanie Zyan
bibir berkata manis tapi hati berasa teriris iris...
2020-12-15
3