Narura terkejut melihat keberadaan Refano. "Apa yang kau lakukan disini? Emm maksudku.. Yoona apa kau tidak ada shift siang hari ini? "
Yoona melirik Refano. "Ada bu, aku akan berangkat sekarang " Yoona membungkukkan badan pada Refano kemudian berlalu.
Setelah Narura yakin Yoona sudah pergi, dia duduk berhadapan dengan Refano.
"Ada apa? Apa kau mau bicara sesuatu? "
"Iya"
"Apa itu? "
"Aku akan membawamu ke dunia para druckless"
"Apa? Apa kau hanya ingin bilang itu? "
"Iya, apa salahnya, kita harus menyingkirkan Bianca dan anaknya kemudian menjadikan Alex pewaris kerajaan Diamond yang selanjutnya setelah Devano "
Deg
"Emm, tunggu, anaknya Bianca? "
"Iya, Samuel Lee, dia anaknya Devano dan Bianca "
Deg
Narura berusaha mencerna apa yang baru saja dia dengar.
"Ini bukan sepenuhnya kesalahan Devano, waktu itu Bianca memanfaatkan kondisi untung aku sempat menyelamatkan Alex"
"Lalu sekarang dia dimana? "
Duh Refano keceplosan. Tanpa mereka sadari, Yoona tengah menguping pembicaraan mereka.
"Jadi nama ayahku... Devano Lee" gumam Yoona.
"Katakan dimana Alex! 19 aku mencemaskannya! Katakan! " bentak Narura dengan air mata bercucuran.
"Dia baik-baik saja"
"Kalau begitu katakan dia dimana! "
"Dia tinggal di istanaku tanpa diketahui siapapun termasuk Devano dan Bianca "
Sejenak Narura menghela napas lega. Refleks dia memeluk Refano. "Terimakasih kau sudah menyelamatkannya " kata Narura.
Refano terkejut dengan aksi Narura. Tapi kemudian dia membalas pelukan Narura.
Yoona tersenyum melihat ibunya sudah agak tenang. Dia pun berbalik dan akan berlalu namun dia menabrak tubuh tegap seseorang.
Yoona meringis kemudian mendongkak. Ternyata seorang pria tampan yang kini tengah menatapnya dengan tajam.

"Kkau si..siapa? " tanya Yoona ketakutan.
Bukannya menjawab, pria itu malah makin dekat. Narura terpundur.
"Jangan mendekat! " teriak Yoona.
Tangan pria itu memegang pipi Yoona. "Tooloooong!! Seseorang tolong aku!!! " teriak Yoona.
Tiba-tiba, Ryuga datang dan menghajar pria asing itu tapi pria itu menangkap tangan Ryuga dan mendorongnya hingga tersungkur.
"Aaa!! " teriak Yoona sambil berlari kearah Ryuga. "Ryuga tolong aku.. " ringis Yoona sambil memegang tangan Ryuga.
Dalam hati Ryuga senang karena dipegang Yoona.
Pria itu akan menyerang namun tidak jadi karena mendengar suara langkah kaki menuju tempat tersebut.
Yoona dan Ryuga menoleh kearah sumber suara. Ternyata Refano dan Narura.
"Apa yang terjadi? " tanya Narura sambil membantu Ryuga berdiri.
"Tadi seseorang mendorong Ryuga pada awalnya dia menggangguku" kata Yoona.
"Lalu mana dia? " tanya Refano. Yoona melirik kearah berdirinya pria tadi namun tidak ada.
"Cepat sekali hilangnya" batin Yoona.
"Tidak tahu" jawab Yoona.
"Ya sudah ayo masuk "
♡♥♡♥♡♥♡
Setelah cukup lama Refano bertamu, dia pun permisi dan pergi ke dunia druckless.
Dia memasuki istananya kemudian merebahkan dirinya ke sofa.
"Sudah pulang? "
Refano menoleh pada sumber suara. Terlihat pria tampan tengah minum anggur. Oh tidak dia pria yang tadi menemui Yoona.
"Iya, aku sudah menemui ibumu dan adik perempuanmu"
"Dia cantik sekali "
Refano terkejut mendengar pernyataan Alex kemudian menoleh.
"Apa maksudmu? "
"Aku tadi menemuinya"
"Bagaimana jika Bianca atau Samuel menemukanmu! "
"Tidak akan, lagi pula aku bisa menjaga diriku sendiri "
"Lebih baik kau berjaga-jaga jika kau tidak mau menyesal"
"Hmm, aku ingin menemui mereka, kedua wanita yang paling aku cintai"
"Akan tiba saatnya, bersabarlah"
"Akan kujaga kalian, kedua wanita yang paling kucintai" batin pria yang ternyata adalah Alex.
"Pastikan mendapat image baik saat bertemu adikmu dan ibumu" kata Refano.
"Kau menyukai ibuku? " tanya Alex.
"Aku yakin kau tahu jawabannya" jawab Refano.

♡♥♡♥♡♥♡
Keesokan harinya, Yoona menjaga toko bunga seperti biasa karena hari ini dia kuliah shift siang.
Seperti biasa dia mendapatkan lambaian tangan dari penggemar setianya _Ryuga Immamura_
Yoona membalas lambaian tangan Ryuga. Ryuga tersenyum mendapatkan balasan itu.
"Aku yakin, sebentar lagi dia akan tiba disini " gumam Yoona.
Yoona berlalu ke meja kasir. Dia memilih membaca kabar hari ini.
Terdengar suara lonceng berbunyi tamda seseorang memasuki toko.
Senyuman terukir dibibir Yoona tanpa mengalihkan pandangannya dari surat kabar yang dia baca.
Terdengar langkah sepatu pentofel mendekat.
"Selamat pagi Tn. Immamura, ada yang bisa kubantu? " tanya Yoona dengan sarkas.
Tidak ada jawaban. Yoona menyimpan surat kabar dan menoleh.
Deg
Bukan Ryuga, ternyata pria yang kemarin. Yoona menelan air liurnya.
"Si.. Siapa kau.. Ma.. Mau apa kau kemari? " tanya Yoona.
"Apa salahnya aku datang ke rumah"
Yoona mengerutkan dahinya tanda tidak mengerti. Tangan kanan Yoona bersiap apabila pria asing itu menyerangnya.
Pria itu mendekatinya. Yoona terpundur.
"Aku ingin melihat mu dari jarak yang dekat" kata pria yang tak lain adalah Alex.
"Jangan mendekat" kata Yoona.
Alex menggerakkan tangannya siap memegang wajah Yoona, namun dengan cepat tangan Yoona memegang tangan pria itu. Air mengalir dari telapak tangan Yoona menggulung tangan Alex dan seketika membeku.
Alex terkejut. Yoona segera berlari. Namun tiba-tiba semua pintu dan jendela tertutup dengan sendirinya.
Yoona membalikkan badannya menatap Alex. Alex menatap tangannya yang membeku. Tiba-tiba, api muncul dari telapak tangan Alex dan membuat air yang membeku itu mencair.
"Wow, kau hebat sekali " kata Alex.
"Sebenarnya apa maumu!! " bentak Yoona.
Tiba-tiba terdengar suara kaca pecah ternyata pintu toko. Yoona dan Alex menoleh ternyata Narura.
"Yoona! " Narura menghalangi Yoona dari Alex.
"Siapa kau makhluk druckless, kau pasti Samuel iya kan! Pergi jangan ganggu putriku! " bentak Narura.
Alex menatap Narura dengan tatapan datar, namun dalam hati tersimpan kerinduan yang begitu besar. Kerinduan seorang anak pada ibunya. Ibu yang selalu menjaganya diwaktu kecil. Kini bertemu lagi.
Alex menekuk lutut kirinya dihadapan Narura. Narura dan Yoona bingung dengan tingkah Alex.
"Aku.. Alexander Lee.. Putramu"
Deg
Air mata Narura berlinang. Yoona menutup mulutnya tak percaya.
"Bangunlah nak"
Alex bangun. Narura memeluk erat Alex. Alex melirik Yoona kemudian mengulurkan tangannya. Yoona menerima uluran tangan Alex kemudian ikut memeluk Alex.
"Ibu mencemaskanmu nak hiks hiks" tangis Narura.
"Aku juga" kata Alex.
Narura melepaskan pelukannya begitu pun dengan Yoona.
Narura menatap lekat wajah putranya itu. Ada kemiripan antara Alex dengan Devano. Rasa rindu Narura makin menggebu. Ingin sekali dia memeluk Devano juga. Namun apa daya Devano sekarang sudah menjadi milik Bianca.
Narura membelai pipi Alex. "Tinggalah disini bersama kami" kata Narura.
Alex mengangguk. "Akan kujaga kalian, kedua wanita yang paling kucintai"
Narura tersenyum haru mendengar ucapan putranya itu.
Tanpa mereka sadari, Refano berdiri memperhatikan mereka dari ambang pintu toko yang sudah hancur.
"Tn. Refano " gumam Yoona. Refano menghampiri Yoona.
"Panggil aku paman" kata Refano.
Yoona mengangguk kemudian memeluk Refano. "Terimakasih sudah menjaga kakakku" kata Yoona.
Narura mengerutkan dahinya. "Kau tahu semuanya Yoo? "
Yoona mengangguk. Narura menatap tajam Refano.
"Apa salahnya dia juga berhak tahu" kata Refano.
Narura menghela napas berat. Ada benarnya juga ucapan Refano setidaknya dia tidak perlu menjelaskan lagi semuanya.
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Oi Min
Knp agak beda ceritanya dri dia hantu.....??bknkah Naru tau klo Devano punya anak dg si Biancerok??? Krna dia mnemui Nura bersama bayi Sam?? Dan ini Yoona sdah tdk di asrama lagi?? Bknkah dia bertemu Devano saat dia masih di asrama?? Sam bhkan melindungi Yoona dri anak buah Biancerok
2022-02-08
0
ariasa sinta
1154
2021-12-28
0
Eny Aprelia
smg Bianca tidak menggangu Thor kasiahan mrk 🥰🥰
2021-11-29
0