STILL

STILL

Dia Sahabatku

'Tangannya begitu kecil saat dia meraih telapak tanganku dengan penuh keyakinan. Begitu kecil dan lembut, tapi sangat pas ditanganku juga, seperti memang diciptakan hanya untukku'

__________________________________

Mary's PoV

"Mary, turunlah sekarang!!"

Aku mendengar Nathan berteriak padaku di bawah sana. Dia itu pengecut, aku sudah memberitahunya untuk ikut memanjat pohon ini bersamaku, tapi disanalah Nathan, berdiri dibawah pohon mendongak keatas sembari berteriak padaku. Memintaku untuk turun, sudah ke sepuluh kali jika aku tidak salah hitung.

"Natty, naiklah kemari!" Aku memintanya naik, mungkin sudah ke sekian kali aku memintanya dan dia masih menolakku.

Lihatlah dia mendengus kesal, memutar bola matanya. Wajahnya terlihat lucu jika dia kesal begitu, bibirnya mencebik dan tangannya dipinggang. Oke, sekarang dia mirip dengan Kakek Fabius saat sedang memarahiku.

"Aku tidak akan naik, besok adalah pertandingan basket, aku tidak mau jatuh dan mematahkan kakiku, sekarang turunlah!" Dia mengomel seperti nenek Lidya yang tinggal tepat di sebelah rumahku.

"Pengecut." Ejekku, tapi aku menurutinya dan hendak turun dari pohon tersebut.

Nathan memiliki semacam trauma jika aku benar. Terakhir kali, aku memanjat pohon saat kami masih sekolah dasar, aku memaksanya untuk naik denganku. Karena dia merasa bahwa aku adalah satu-satunya sahabat yang dia miliki, maka Nathan menuruti segala ucapanku. Termasuk dengan hari itu, dia memanjat setelahku, sampai di atas, Nathan juga merasa kagum dengan pemandangan yang dia lihat dari atas bersamaku.

Sayang sekali, saat senja tiba dan Nyonya Wycliff, Ibu Nathan berteriak mencarinya membuat Nathan terburu-buru untuk turun dan akhirnya Nathan terjatuh karena ia salah menginjak ranting yang kecil. Nathan mengalami patah tulang tangan kanan, dan selama 1 bulan dia harus menggunakan penyangga. Selama itu juga aku harus menjadi pengasuh Nathan di sekolah, saat makan siang aku harus menyuapinya makanan, membawakan bukunya dan yang lainnya.

"Aaaaaarrghh!!" Teriakku saat kakiku tergelincir ketika aku menuruni pohon ini. Tidak biasanya, aku tidak pernah jatuh sebelumnya.

Aku terjatuh, semua benda di sekitarku bergerak dengan sangat cepat, spontan aku memejamkan mataku, tapi rasanya aneh saat aku mendarat. Tanahnya tidak terasa keras. Aku malah merasa hangat dan sangat nyaman sekali.

"Errgh." Suara lain mengerang tepat di atas kepalaku, saat aku mulai sadar aku mendongak dan Nathan sedang meringis kesakitan. Astaga! Rupanya rasa nyaman dan hangat itu berasal dari tubuhnya, dan aku terjatuh menindih Nathan.

"Oh Nat, aku.. Aku, apa kau-" ucapanku terpotong saat Nathan mendekap tubuh dan kepalaku, sekarang aku berbaring diatas tubuhnya. Aku bisa mendengar detak jantung Nathan yang tak beraturan dan nafasnya yang terengah-engah.

"Apa kau baik-baik saja?" Bisiknya. Dia memang sangat bodoh, mengkhawatirkan orang lain dan melupakan dirinya sendiri.

"Nathan, aku baik-baik saja," balasku, aku ingin mendongak tapi dia menahan kepalaku dengan erat. "Apa kau terluka?" Tanyaku khawatir. Aku sungguh khawatir dia akan terluka karena pertandingannya besok. Apalagi saat mendengar irama jantungnya yang berdegup sangat keras, kurasa dia sangat tidak baik-baik saja sekarang.

"Ergh." Dia mengerang, kali ini dia menggeser tubuhku kesamping, dengan kepalaku masih bersandar di lengannya. "Aku rasa punggungku patah" Katanyas sembari meringis.

"Benarkah, oh Ya Tuhan, kita harus membawamu ke rumah sakit sekarang" Aku bangkit karena sangat panik, namun Nathan malah menatapku dengan senyum mengembang di wajahnya. Dia berbohong!! Dia hanya pura-pura kesakitan.

"Kau berbohong??" Pekikku.

"Sungguh, kau sangat berat Mary, apa saja yang kau makan akhir-akhir ini?" Godanya sambil menyeringai. Aku menghela nafasku lega, setidaknya dia baik-baik saja. Jika sesuatu terjadi padanya aku tidak bisa membayangkan diriku akan menjadi pengasuhnya lagi.

"Aku akan makan lebih banyak, jadi kau akan benar-benar patah tulang saat aku terjatuh dan mencoba menangkapku seperti tadi." aku mengancamnya.

Berusaha bangkit, lalu membersihkan jeansku dan Natjan melakukan hal yang sama. Dia sangat tinggi sekarang, mungkin sekitar 6 kaki? Entahlah, tinggiku tak lebih dari dagunya sekarang. Dia benar-benar jadi raksasa saat ini. Padahal ketika kami masih kecil, aku lebih tinggi darinya beberapa inchi.

"Jangan coba-coba untuk jatuh lagi!!!" Ujarnya sambil mengacak rambutku.

"Tergantung," balasku asal

"Aku serius Marie Poppins, jika kau jatuh lagi aku tidak akan menangkapmu!" aku hanya mengangkat bahu sembari berlalu.

Aku berjalan masuk ke dalam rumah karena pohon ini terletak tepat di depan rumahku, dan rumah Nathan terletak di seberang jalan. Nathan mengikutiku masuk kedalam rumah, aku langsung ke dapur mengambil air dan mengambilkan Nathan minuman isotonik.

"Jadi, Jam berapa pertandingannya?" Tanyaku setelah menenggak habis minumanku.

"Sekitar Jam 9, kau akan datang kan?"

Sejenak aku berfikir, pertandingannya saat kelasku periode ke pertama. Pelajaran literatur, entah aku bisa datang tepat waktu atau tidak ke pertandingannya. Selama ini aku tidak pernah melewatkan pertandingannya sama sekali. Aku telah menjadi pemandu sorak abadinya, dan aku senang melakukannya.

"Entahlah, kau tau aku membutuhkan lebih banyak penugasan dari Profesor Calahan." Jawabku jujur karena nilai literaturku cukup kacau karena aku beberapa kali membolos.

"Kau tau aku akan sangat gugup jika kau tidak datang," dia serius dengan ucapannya.

"Kecuali aku menyelesaikan tugasku dengan baik." Jawabku sambil mengangkat bahu.

Senyum mengembang diwajah Nathan, mata birunya bersinar dengan cerah. Membuatnya senang memang sangat mudah.

"Kau tahu, jika aku bisa menang pertandingan ini, ada peluang aku akan jadi kapten tim basket di semester berikutnya," ungkapnya, Nathan tidak pernah menyembunyikan apapun dariku. Apapun. Bahkan aku tahu, bahwa kencan pertamanya dengan salah seorang gadis dari jurusan Musik tidak berjalan lancar karena Nathan tak mau mencium gadis itu. Dasar Nathan bodoh. Mengapa dia tidak mau mencium teman kencannya?

"Bagus, kalau begitu aku akan datang dan pastikan kau menang Wycliff!"

Nathan mengangguk, kemudian menghabiskan satu botol minuman yang tadi kulempar padanya. Kemudian ia pulang kerumahnya. Sebelum keluar ia melambaikan tangannya padaku dengan senyumnya yang mirip dengan seringaian itu. Dia benar-benar konyol.

Aku pergi kekamarku setelah membersihkan seluruh ruang tamu dan dapur. Di rumah ini aku hidup sendiri, orang tuaku bercerai dan meninggalkanku di rumah ini. Setidaknya mereka masih membayar semua kebutuhan rumah ini, dan uang kuliahku. Jadi aku hanya perlu bekerja part-time di Chuck's Lit untuk kebutuhanku sendiri.

Cahaya lampu dari seberang menarik perhatianku. Aku berjalan ke arah jendelaku kemudian membuka tirai tipis kamarku. Lampu itu berasal dari kamar Nathan, dia sedang berada di kamarnya dan duduk di kusen jendelanya tanpa menggunakan baju! Sial! Nathan terlihat sangat Hot, dan seksi! Dia menjadi pria idaman para gadis tentunya, dan aku tumbuh bersamanya tanpa menyadari betapa seksinya dia. Aku menelan ludahku yang sudah membanjiri seluruh mulutku.

Dia sahabatmu, Mary!!

Alam bawah sadarku mengetuk fikiranku. Kututup tirai tipisku, lalu berbalik.

"Sadarkan dirimu, Mary." Gerutuku sembari memegagi dadaku yang terasa nyeri karena debaran jantungku yang tidak karuan.

Daripada memikirkan tubuh Nathan yang baru kusadari bahwa dia sangat seksi, aku membenamkan tubuhku ke ranjang empukku. Menatap kipasku yang berputar di langit-langit, dan tubuh Nathan terbayang di hadapanku.

Sial

Sial

Sial

Ada apa denganku sebenarnya?

to be continued

Terpopuler

Comments

Endang Winarsih

Endang Winarsih

lanjut

2023-02-19

0

🥀Novie🥀

🥀Novie🥀

aku disini 🤗

2021-03-23

1

Sri Wahyuning

Sri Wahyuning

Ceritanya Singkat Padat dan Jelas Kak..
Seneng Bacanya...
Mampir yuk ke cerita aku yang berjudul
" CITA- CITA SI GADIS MISKIN"
" PELAYANKU KEKASIHKU"
"AKU HANYA BONEKAMU SAJA".
Moga readers suka ya...

2020-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!