Bab 20

Yani yang berdiri di sebelah Laras memeluk erat anak itu, kendati tak kuat menahan tangis ia sebisa mungkin menghibur Laras. "Laras tahu kan, Bunda orang baik? Nah, orang baik seperti Bunda pasti akan mendapat pertolongan Allah" kata Yani dengan suara serak.

"Tapi kenapa Pak polisi membawa Bunda Mbak?" Laras sesegukan.

"Pak polisi juga tahu jika Bunda orang baik kok, pasti hanya ditanya-tanya sebentar lalu disuruh pulang lagi, percaya deh sama Mbak Yani" Yani pun akhirnya berhasil membuat Laras sedikit tenang, kemudian memesan ojek online mengajaknya pulang.

************

Sementara itu di kantor polisi, Sri dicecar berbagai pertanyaan oleh petugas. Namun, karena ia tidak merasa berbuat salah maka tak ada grogi menjawabnya. Bahkan lancar bagai jalan tol.

 "Jika makanan saya memang beracun, mungkin saya, anak saya, Yani yang membantu saya sekarang ini mengalami nasib seperti para pelanggan restoran Mas Prasetyo, Pak. Bahkan saya menjual juga di sekitar rumah, tapi pelanggan saya sampai saat ini baik-baik saja" papar Sri panjang lebar.

Sri heran dan bingung, ia selama ini tidak pernah berbuat salah tapi mengapa banyak orang yang mengganggu hidupnya. Mertua, kakak ipar, Sally, Belinda dan sekarang entah siapa lagi.

Sementara tidak jauh dari tempat itu, Prasetyo manggut-manggut sedang berpikir sesuatu. Karena dia sudah ditanya-tanya polisi lebih dulu.

"Pras" ucap seorang wanita dengan pakaian mewah dan wajah dipoles tebal mendekati Pras.

"Bel, untuk apa kamu datang kesini?" Pras kaget tidak menyangka Belinda akan datang. "Lagi pula dari mana kamu tahu kalau aku di kantor polisi" Lanjut Pras.

"Kok kamu gitu sih Pras" Belinda kesal karena mau memberi dukungan tapi Pras nampak tidak suka.

"Bukan apa-apa Bel, maaf, aku cuma kaget kok kamu tahu kalau aku disini" Pras berbicara lembut khawatir Belinda semakin marah. Pras menepuk kursi di sebelahnya agar sang kekasih duduk.

"Aku tadi ke restoran, lalu anak buahmu bercerita kalau kamu disini, makanya aku langsung menyusul" jawab Belinda sembari duduk di samping Pras. "Lalu apa benar yang diceritakan karyawan kamu tentang korban keracunan itu Pras" Belinda lalu menoleh ke arah Sri yang masih ditanya polisi.

"Benar" hanya itu jawaban Pras.

"Makanya aku bilang juga apa Pras, jangan memasukkan masakan dari luar ke restoran, tapi kamu ngeyel. Kalau begini kamu juga kan yang rugi" sewot Belinda. Namun, Belinda kesal karena lagi-lagi Pras diam tidak mau menjawab kata-katanya.

Sementara Sri, selesai ditanya-tanya pindah ke belakang masih satu deretan dengan Pras dengan Belinda.

"Heh, kamu masukan racun apa ke dalam sayur? Dasar wanita jorok" Belinda tiba-tiba sudah berada di samping Sri dengan tuduhan yang kejam.

"Astagfirullah... Jangan asal tuduh Mbak" Sri mendongak menatap Belinda yang juga menatapnya angkuh.

"Halaah... mau ngelak juga nyatanya banyak korban kok" Belinda berteriak.

"Bel, jangan teriak-teriak di sini" Prasetyo menarik tangan Belinda agar menjauhi Sri. Ia malu sekali karena banyak mata yang melihatnya.

"Apa Pras, sudah kejadian begini kamu masih juga membela janda itu" Belinda menatap sinis ke arah Sri. Namun, Sri hanya diam merenungi nasib.

Rupanya suara Belinda yang berisik itu terdengar oleh polisi. "Mohon tenang, jangan bikin keributan di tempat ini" dua polisi datang memperingatkan Belinda.

"Wanita itu sudah membuat restoran kekasih saya ini kacau. Masukkan saja Dia ke dalam tahanan Pak, biar menjanda sampai tua di penjara" Belinda menunjuk Sri yang tidak mau terpancing dengan kata-katanya.

"Masalah Mbak Sri sudah menjadi tanggungjawab kami, tahu apa yang harus kami lakukan. Sekarang lebih baik Nona keluar" usir polisi mendorong tubuh Belinda geram karena wanita itu membuat keributan.

Belinda menoleh Pras minta pertolongan tapi rupanya sang kekasih sedang mengetik sesuatu di handphone. Belinda pun akhirnya pergi, tapi sebelumnya melirik Sri dengan ekspresi menyeramkan.

Setelah kepergian Belinda, Sri mendekati Prasetyo. "Mas, tadi pagi bu Gayatri juga membeli lontong sayur dua porsi, coba telepon beliau Mas" Sri ingin tahu keadaan bu Ratri jika memang makanannya beracun.

"Benarkah?" Pras melebarkan mata. Setelah Sri mengangguk, Pras segera telepon sang Ibu dan ternyata Ratri baik-baik saja, justru ingin datang ke kantor polisi memberi kesaksian jika memang dibutuhkan.

"Terima kasih Bu" Pras nampak sedikit lega setelah mendengar nasehat Ratri entah apa itu hanya Pras yang tahu.

"Bukanya saya mau menuduh Mas, menurut Mas Prasetyo mungkin nggak, kalau di restoran ada yang jahat memasukkan racun ke masakan saya?" Sri bertanya hati-hati khawatir Pras tersinggung.

"Setelah mendengar cerita Ibu, saya juga berpikir begitu Mbak" Pras akan menyelidiki masalah ini

"Apa salah saya Mas, saya mencari rezeki dengan cara yang benar agar halal untuk makan saya dan Laras. Tetapi jika sampai ada orang jahat sama saya, saya pikir orang itu keliru besar" Sri selama ini tidak pernah punya masalah dengan orang lain jika bukan karena keterlaluan. Satu-satunya orang yang selalu memusuhinya hanya Sally. Andai saja Sally mau Sri ajak damai, tentu Sri memilih damai. Toh ia sudah merelakan Widodo. Namun, sayangnya Sally tidak mau menerimanya.

"Mbak Sri, saya minta maaf, saya mohon Mbak sabar dulu" Prasetyo kini percaya bahwa Sri tidak salah.

"Iya Mas" Sri mengangguk walapun sejujurnya tidak mungkin bisa tenang.

Hingga setengah hari Sri masih di kantor polisi, menunggu saksi-saksi yang lain sedang dimintai keterangan. Ia sedih memikirkan Laras di rumah pasti masih menangis memikirkan dirinya. Namun, ia segera izin shalat kepada polisi, hanya Allah yang bisa dia jadikan tempat untuk memohon agar semuanya baik-baik saja.

Selesai shalat dzuhur ia kembali duduk, tiba-tiba saja pundaknya ada yang menepuk dari belakang.

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

Pras pasti akan terkejut jika tau Widodo itu mantan suami Sri . harusnya Sri jujur aja cerita ke Pras soal masalah diri nya hingga Sally pun memusuhi Sri sedangkan Sally dan Belinda bersahabat.. aku lebih yakin jika Belinda yang bikin ulah

2025-04-13

2

Rina

Rina

Sabar ya Sri kebenaran pasti akan terungkap dan Tuhan pasti akan memberikan kemudahan buat segala sesuatunya , semoga yang menepuk pundak Sri adalah orang baik yah 🙏🏻

2025-04-12

2

Hana Roichati

Hana Roichati

Sabar ya sri, disaat ada kesulitan pasti ada kemudahan, peran skenarionya yang masukan racun ke makanab bella jebloskan saja ke penjara biar tahu rasa, senjata makan tuan

2025-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!