COWOK SOMBONG SAUDARA TIRIKU

COWOK SOMBONG SAUDARA TIRIKU

Sejarah Yang Kelam (Zoriontasuna-Zoritxarrean)

Di sebuah ruangan, ada seorang wanita yang sedang menangis sesenggukkan dan di sebelahnya ada seorang laki-laki yang sedang menenangkannya sambil meminta maaf.

"Suci maafkan aku" ucap Irwan sang lelaki

"Aku tidak bisa menikahimu" ucap Irwan lagi

"Kenapa kau tidak bisa menikahiku Wan?" tanya Suci

"Karena aku harus menikahi Rosa, saat ini dia sedang hamil" ucap Irwan

"Tapi aku juga sedang hamil Wan" ucap Suci

"Maafkan aku" ucap Irwan yang hanya bisa meminta maaf

"Lalu bagaimana nasibku dan nasib bayi ini hah?, apakah aku harus menggugurkannya?" tanya Suci

"Tidak, kau tidak boleh menggugurkan anak kita" ucap Irwan

"Kau harus melahirkannya dan merawatnya dengan baik" ucap Irwan lagi

"Aku akan membiayai semua kebutuhanmu dan semua kebutuhan anak kita, setiap bulan aku pasti akan mengirim uang ke rekening tabunganmu" ucap Irwan lagi

"Uang saja tidak cukup Wan" ucap Suci

"Anak ini juga butuh sebuah status" ucap Suci lagi

"Apakah kau tahu, jika anak kita lahir tanpa nama seorang ayah di akta kelahirannya, apa kata orang nanti?" ucap Suci

"Pasti nanti aku dan anak kita akan jadi bahan olok-olokkan semua orang" ucap Suci lagi

"Bisakah kau menahannya untuk sementara waktu!" ucap Irwan

"Suatu hari nanti, jika aku sudah mempunyai kekuasaan, aku akan kembali kepelukkanmu lagi, dan akan hidup bahagia bersama anak kita untuk selamanya" ucap Irwan lagi

"Tapi kapan Wan?" tanya Suci

"Aku tidak tahu pastinya kapan, tapi percayalah bahwa aku akan kembali kepelukkanmu lagi" ucap Irwan

"Dan ingatlah, di hatiku hanya engkaulah satu-satunya wanita yang aku cintai seumur hidupku" ucap Irwan

"Jika hanya aku satu-satunya wanita yang kamu cintai, lalu kenapa sekarang kau malah lebih memilih Rosa untuk kau nikahi?" tanya Suci

"Karena aku membutuhkan bantuan dari Ayahnya Rosa untuk mengembangkan perusahaanku supaya bisa tumbuh lebih besar lagi" ucap Irwan

"Apakah kekayaanmu saat ini masih belum cukup Wan?" tanya Suci

"Suci, aku mohon kamu ngertiin aku ya!" ucap Irwan

"Ini juga demi masa depan kita dan anak kita" ucap Irwan

"Tolong tahan sementara saja yah" ucap Irwan

Suci hanya terdiam saja sambil menangis

"Sekarang aku harus pergi ya, karena sebentar lagi acara pernikahanku dengan Rosa akan segera di gelar" ucap Irwan

"Kamu di rumah saja, dan jangan datang ke acara resepsi pernikahanku" ucap Irwan

Tapi saat Irwan akan meninggalkan ruangan ini, Suci menahan kepergiannya Irwan

"Tidak, kamu tidak boleh pergi Wan" ucap Suci sambil memegangi lengannya Irwan dengan sekuat tenaga

"Suci, tolong lepaskan aku" ucap Irwan sambil berusaha melepaskan cengkraman tangannya Suci

"Tidak, aku tidak akan melepaskannya" ucap Suci

"Lepaskan" ucap Irwan

Meskipun tangan Suci mencengkram erat lengan Irwan, tapi apalah daya kekuatan Irwan jauh lebih besar, sehingga cengkraman tangan Suci mudah untuk di lepaskan.

"Maafkan aku" ucap Irwan yang kini lengannya sudah lepas dari cengkraman tangannya Suci, setelah mengucapkan kata maaf, Irwan langsung berlari pergi meninggalkan Suci yang sedang menangis sesenggukkan.

"Irwan, Irwan" teriak Suci memanggil-manggil nama kekasihnya yang saat ini sedang berlari meninggalkannya.

Sore harinya, Irwan dan Rosa telah menjadi sepasang suami istri yang sah, mereka berdua larut dalam tawa kebahagiaan, sedangkan Suci saat ini hanya bisa menangisi pernikahannya Irwan dengan Rosa.

***

Setelah Irwan menikah dengan Rosa, nasib buruk terus-menerus mendatangi Suci secara bertubi-tubi, di mulai dari kedua orangtuanya yang sudah tidak menganggap lagi Suci sebagai anaknya, lalu dia di usir dari rumah, di tempat tinggal barunya, Suci selalu di gunjingkan oleh warga sekitar, di tambah lagi Irwan tidak pernah datang menjenguknya, dan ketika Suci akan melahirkan anak yang sedang di kandungnya, dia hanya seorang diri, tidak ada seorangpun yang menemaninya di rumah sakit.

Di waktu yang bersamaan, Rosa juga sedang melahirkan anak yang sedang di kandungnya di rumah sakit yang sama dengan Suci, anaknya Suci dan anaknya Rosa lahir dalam waktu yang bersamaan, tangisan pertama bayinya Rosa di sambut suka cita oleh seluruh anggota keluarga Azura, sedangkan tangisan pertama bayinya Suci di sambut oleh tangis kesedihannya Suci dan dendam kesumatnya.

Saat Rosa memandangi bayi yang sedang berada di dalam pangkuannya, ekspresi wajahnya Rosa di penuhi dengan raut kebahagiaan

"Anakku yang cantik, Bunda akan memberimu nama Zoriontasuna Azura, yang artinya kebahagian di keluarga Azura" ucap Rosa

Di lain tempat, Suci memandangi bayi yang sedang berada di dalam pangkuannya dengan ekspresi wajahnya yang di penuhi rasa amarah dan penuh dendam

"Anakku, suatu hari nanti kau harus membalaskan semua dendam ibumu ini kepada keluarga Azura karena telah merampas semua kebahagian kita berdua, jadilah kesulitan untuk keluarga mereka, dan mulai saat ini namamu adalah Zoritxarrean Azura yang artinya kesulitan untuk keluarga Azura" ucap Suci

Hari-hari berlalu bergitu cepat dan tidak terasa kini 6 tahun telah berlalu, anaknya Rosa yang sering di panggil Suna, hidupnya penuh dengan kebahagiaan, sedangkan anaknya Suci yang nama panggilannya Rean, hidupnya penuh dengan kesengsaraan karena semua teman-temannya selalu mengolok-ngoloknya yang lahir tanpa seorang ayah, Rean sering kali di panggil oleh anak-anak lainnya dengan sebutan anak haram, akhirnya Rean di pindahkan sekolahnya ke sekolah dasar yang hanya di huni oleh para kalangan atas saja, meski Rean sudah pindah ke sekolah dasar kalangan atas, dia masih mendapatkan olok-olokkan, karena salah satu orang tua murid di sekolah itu, ada yang tidak suka dengan Suci dan kebetulan dia mengetahui bahwa anaknya Suci tidak mempunyai seorang ayah, akhirnya dia menyebarkan rumor melalui anaknya yang sedang bersekolah di sekolah itu, agar memberitahu teman-temannya bahwa Rean itu anak haram dan tidak mempunyai seorang ayah.

Setelah rumor buruk itu menyebar, Rean langsung menjadi bahan olok-olokkan teman-teman sekelasnya, bahkan teman yang duduk sebangku dengannya memilih untuk pindah dari tempat duduknya saat ini karena tidak mau lagi berteman dengan Rean. Rean hanya bisa menangis seorang diri dalam keadaan diam.

Di ujung kelas, ada seorang anak perempuan yang menatap Rean dengan tatapan iba, perlahan dia mengambil tasnya dan berjalan menuju mejanya Rean, kemudian anak perempuan itu mulai duduk di bangku sebelahnya Rean.

Rean langsung menatap anak perempuan yang kini sedang duduk di sebelahnya, dan anak perempuan itu hanya tersenyum manis ke arah Rean.

"Kenapa kamu duduk di sebelahku?" tanya Rean

"Karena aku ingin" jawab anak perempuan itu

"Apakah kau tidak malu duduk bersebelahan denganku?" tanya Rean

"Kenapa aku harus malu?" tanya anak perempuan itu

"Karena aku anak haram" jawab Rean

"Kamu bukan anak haram, karena kata guru ngajiku, semua anak di dunia ini lahir dalam keadaan suci" ucap anak perempuan itu

"Perkenalkan namaku Suna" ucap anak perempuan itu sambil tersenyum

"Namamu siapa?" tanya Suna

"Namaku Rean, Zoritxarrean Azura, itu nama lengkapku" jawab Rean

"Wah, namanya mirip sama nama lengkapku" ucap Suna

"Benarkah?" ucap Rean

"Iya, nama lengkapku itu Zoriontasuna Azura" ucap Suna sambil tersenyum

"Jika ada orang yang mendengar nama lengkap kita, pasti mereka akan mengira bahwa kita adalah adik kakak" ucap Suna

"Oh iya, bagaimana kalau mulai saat ini kamu menjadi saudaraku!, kamu mau kan?" tanya Suna

"Iya, aku mau" jawab Rean dengan wajah penuh senyuman

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

cerita yang menarik

2023-03-10

0

Putri Minwa

Putri Minwa

hai putri minwa mampir ya thor

2023-03-10

0

Priska Anita

Priska Anita

Like dari Rona Cinta mendarat disini 💜

2020-08-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!