Setelah hari pertama perkenalan antara Rean dan Suna, hari-hari berikutnya Suna selalu berada di sisinya Rean, selalu mendampinginya ketika berada di sekolah, Suna tidak pernah memperdulikan olok-olokkan teman-temannya tentang Rean, bahkan ketika teman-temannya Suna mengajaknya untuk menjauhi Rean, dengan tegas Suna menolaknya.
Suatu hari, Mamanya Rean dan Bundanya Suna telat menjemput anak-anak mereka di sekolah, sehingga membuat Rean dan Suna menjadi siswa dan siswi satu-satunya yang masih tertahan di tempat tunggu jemputan di sekolah itu.
Ketika Rean dan Suna sedang bermain sambil menunggu kedatangan orang tua mereka masing-masing, tiba-tiba air hujan turun dari langit, Suna yang sangat menyukai hujan, langsung mendekat ke arah tritikan air hujan, lalu mengulurkan tangan sebelah kirinya ke dalam guyuran hujan untuk merasakan dinginya air hujan itu, Rean juga ikut mendekat ke arah tritikkan air hujan itu dan ikut mengulurkan tangan sebelah kanannya untuk terguyur air hujan.
Posisi tubuh antara Suna dan Rean saling bersebelahan, Rean memperhatikan ekspresi wajah Suna dari samping, dan Rean ikut tersenyum saat melihat Suna yang saat ini sedang tersenyum memandangi air hujan yang sedang membasahi tangan kirinya Suna, kini Rean juga ikut menikmati dinginnya air hujan yang sedang membasahi tangan kanannya.
Tiba-tiba ada sebuah mobil bercat hitam berhenti di depan pintu gerbang sekolah itu, dan seorang wanita keluar dari dalam mobil itu sambil bernaung di bawah payung yang ia pakai, wanita itu berjalan tergopoh-gopoh mendekat ke arah pintu gerbang sekolah itu, pintu gerbang itu pun langsung di bukakan oleh sang penjaga pintu gerbang karena dia mengenali wanita tersebut.
Setelah memasuki pintu gerbang, wanita itu meletakkan payungnya di dekat pos penjaga pintu itu, lalu ia mulai berjalan mendekat ke arah anak perempuannya yang sedang berdiri di dekat tritikkan air hujan.
"Suna" ucap wanita itu yang ternyata adalah Rosa, ibundanya Suna
Suna yang mendengar namanya di panggil, segera menoleh ke arah sumber suara
"Bunda" ucap Suna ketika melihat ibundanya telah datang menjemputnya
"Bunda minta maaf ya sayang karena telat menjemput kamu" ucap Bunda Rosa
"Iya tidak apa-apa Bunda" ucap Suna
"Ya sudah kalau begitu mari kita pulang" ucap Bunda Rosa
"Bunda, kita pulangnya nanti saja ya!, soalnya temannya Suna kasihan jika harus menunggu sendirian saja disini" ucap Suna
"Iya sayang, kita pulangnya nanti saja" ucap Bunda Rosa
Kini Bunda Rosa, Suna, dan Rean sudah duduk di sebuah kursi memanjang, Bunda Rosa mulai di kenalkan oleh Suna kepada Rean.
"Bunda, kenalin ini Rean" ucap Suna
"Halo sayang, salam kenal yah" ucap Bunda Rosa
"Kenalin, nama tante, Rosa" ucap Bunda Rosa lagi kepada Rean
"Salam kenal juga tante Rosa" ucap Rean
"Oh iya, ini teman yang sering kamu ceritakan ke Bunda ya?, yang kata kamu, namanya itu mirip banget sama nama kamu" ucap Bunda Rosa kepada Suna
"Iya Bunda, ini teman yang sering aku ceritakan sama Bunda" ucap Suna
"Oh iya kalau tidak salah nama kamu itu Zoritxarrean Azura ya" ucap Bunda Rosa kepada Rean
"Iya tante, itu nama lengkap saya" ucap Rean
Tiba-tiba ada suara perempuan yang memanggil Rean sambil berjalan tergopoh-gopoh ke arah tempat duduknya Rean saat ini.
"Rean" ucap wanita itu, yang ternyata adalah Mamanya Rean, yang bernama Suci
"Mama" ucap Rean ketika melihat Mamanya telah datang menjemputnya
Saat Mama Suci menyadari bahwa di sebelah Rean ada Bunda Rosa, langkahnya langsung terhenti dan tubuhnya hanya diam terpaku ketika kedua matanya bertemu pandang dengan kedua matanya Bunda Rosa.
***
Setelah tujuh detik berlalu, Mama Suci sudah bisa menguasai dirinya kembali dari rasa keterkejutannya, perlahan dia mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah tempat duduknya Rean yang sedang duduk bersama dengan Bunda Rosa dan Suna.
"Suci" ucap Bunda Rosa, dan kini tubuh Bunda Rosa sudah berdiri karena ingin mendekati sahabat lamanya ini yang sudah lama tidak pernah di jumpainya.
Bunda Rosa langsung memeluk Mama Suci dengan hangat, sedangkan Mama Suci hanya bisa tersenyum kaku ketika mendapatkan pelukkan hangat dari sahabat lamanya ini yang dahulu pernah dia khianati.
Dulu Bunda Rosa dan Mama Suci adalah sahabat karib, Bunda Rosa selalu menceritakan isi hatinya kepada Mama Suci tentang dirinya yang sedang jatuh hati kepada Ayah Irwan, akan tetapi Bunda Rosa tidak berani menyatakan perasaannya kepada Ayah Irwan, setelah mengetahui bahwa Bunda Rosa jatuh hati kepada Ayah Irwan, Mama Suci diam-diam juga ikut memperhatikan Ayah Irwan dari jauh dan mulai ikut jatuh hati juga kepada Ayah Irwan.
Suatu hari, Ayah Irwan dan Mama Suci tidak sengaja bertemu di sebuah klub malam, lebih tepatnya Mama Suci sengaja menumpahkan minuman haramnya ke tubuh Ayah Irwan yang sedang duduk bersama dengan teman-temannya, semenjak kejadian itu Mama Suci dan Ayah Irwan saling mengenal satu sama lain, akan tetapi Mama Suci merahasiakan hal ini dari Bunda Rosa, semakin lama hubungan antara Ayah Irwan dan Mama Suci berkembang dengan pesat yang pada akhirnya hubungan mereka berdua berubah menjadi sepasang kekasih.
Setelah jadian dengan Ayah Irwan, Mama Suci menceritakan hal yang sebenarnya kepada Ayah Irwan tentang sahabatnya yang bernama Bunda Rosa yang diam-diam jatuh cinta kepada Ayah Irwan, dan meminta kepada Ayah Irwan untuk merahasiakan hubungan mereka dari Bunda Rosa.
Suatu hari, Ayah Irwan berkenalan dengan Bunda Rosa melalui perantara Ayahnya Bunda Rosa yang ternyata adalah salah satu investor terbesar di perusahaannya Ayah Irwan, dan lama kelamaan hubungan Ayah Irwan dengan Bunda Rosa menjadi lebih dekat karena Ayahnya Bunda Rosa selalu mengundang Ayah Irwan untuk berkunjung ke rumahnya, atau sering mengajaknya untuk liburan bersama dengan keluarganya, pada akhirnya hubungan antara Ayah Irwan dengan Bunda Rosa berlanjut ke jenjang pernikahan, dan sampai saat ini Bunda Rosa masih tidak mengetahui tentang hubungan antara Mama Suci dengan Suaminya (Ayah Irwan).
Kembali lagi ke masa kini.
Setelah Bunda Rosa memeluk Mama Suci, Bunda Rosa mulai bertanya kepada Mama Suci yang tiba-tiba menghilang entah kemana, bahkan ketika Bunda Rosa menikah, Mama Suci tidak menghadiri acara tersebut.
"Suci, sudah lama sekali kita tidak bertemu" ucap Bunda Rosa
"Selama ini kamu pergi kemana?, kok tiba-tiba menghilang tidak ada kabar sama sekali sih" ucap Bunda Rosa lagi
Mama Suci hanya bisa tersenyum kaku ke arahnya Bunda Rosa, dengan nada suara yang gugup, Mama Suci langsung mengucapkan kata maaf kepada Bunda Rosa karena dia harus bergegas pulang ke rumah.
"Ma Maafkan aku ya Ros, a aku harus segera pulang" ucap Mama Suci
"Ayo Rean, kita pulang" ucap Mama Suci kepada Rean sambil meraih tangannya Rean dan mengajaknya untuk segera pergi dari tempat ini
Mama Suci langsung menarik anaknya berjalan menjauh dari Bunda Rosa dan Suna, Bunda Rosa dan Suna hanya bisa menatap heran ke arahnya Mama Suci yang kini sedang berjalan terburu-buru meninggalkan tempat ini dengan anaknya (Rean) .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments