Setelah peristiwa mengejutkan yang di alami oleh Mama Suci di sekolah dasarnya Rean (tidak sengaja bertemu dengan Bunda Rosa), membuatnya berkeinginan untuk pergi jauh meninggalkan kota J.
Mama Suci langsung menghubungi Ayah Irwan melalui telepon, setelah sebelas kali gagal menghubungi nomornya Ayah Irwan, akhirnya di percobaan ke-dua belas panggilan teleponnya di angkat oleh Ayah Irwan.
"Halo" ucap Ayah Irwan dari seberang telepon
"Halo Mas" ucap Mama Suci
"Kamu kenapa kok tiba-tiba menghubungi aku?" ucap Ayah Irwan dengan nada bicaranya yang seperti orang sedang berbisik
"Aku kan sudah bilang, jangan pernah menghubungi nomorku, biar aku saja yang menghubungi nomormu" ucap Ayah Irwan berbisik
"Maaf Mas, kali ini aku terpaksa melakukannya, karena tadi aku tidak sengaja bertemu dengan Rosa di sekolahnya Rean" ucap Mama Suci
"Kok bisa?" tanya Ayah Irwan
"Aku juga tidak tahu Mas kalau anaknya Rosa ternyata sekolah di sekolah yang sama dengan Rean" ucap Mama Suci
"Terus reaksi Rosa bagaimana?" tanya Ayah Irwan
"Reaksi dia juga kaget ketika melihat kehadiranku di depannya" ucap Mama Suci
"Tapi tenang saja, Rosa masih tidak mengetahui tentang hubungan kita, dan dia juga tidak merasa curiga kepada Rean" ucap Mama Suci lagi
"Syukurlah kalau begitu" ucap Ayah Irwan penuh kelegaan
"Tapi Mas, sepertinya aku harus pergi dari kota J untuk sementara waktu, karena aku takut, Rosa lama-lama akan curiga kepada Rean, sebab wajahnya Rean ada kemiripan dengan wajahmu Mas" ucap Mama Suci
"Baiklah kalau begitu, aku akan segera mengurus kepindahanmu ke kota lain" ucap Ayah Irwan
"Terimakasih Mas" ucap Mama Suci
"Oh iya, mulai besok Rean tidak boleh berangkat sekolah lagi kesekolah itu" ucap Ayah Irwan
"Baik Mas" ucap Mama Suci
Setelah pembicaraan mereka selesai, Ayah Irwan langsung mematikan sambungan teleponnya Mama Suci, dengan segera Ayah Irwan menghubungi salah satu nomor anak buahnya dan memerintahkannya untuk mengurus kepindahannya Mama Suci dan Rean ke kota lain untuk sementara waktu.
Esok harinya, Rean tidak berangkat ke sekolah dan membuat Suna bertanya-tanya tentang alasan Rean yang tiba-tiba tidak masuk sekolah.
"Rean kok tidak masuk sekolah ya hari ini" ucap Suna kepada dirinya sendiri
"Apakah dia sakit?" ucap Suna bertanya-tanya
Sedangkan teman-teman sekelasnya Suna tidak peduli kepada Rean yang tiba-tiba tidak masuk sekolah, mereka malah senang ketika Rean tidak masuk sekolah, dan semua teman-teman sekelasnya Suna bertambah senang ketika wali kelas mereka mengabarkan bahwa Rean telah pindah dari sekolah ini ke sekolah lain.
"Yes, akhirnya anak haram itu pindah juga dari sekolah ini" ucap salah satu siswi di kelas itu yang namanya adalah Grazia
Ternyata bukan hanya siswi itu saja yang berani terang-terangan mengucapkan rasa bahagianya ketika mengetahui Rean pindah dari sekolah ini, hampir semua siswa-siswi di kelas ini juga mengucapakan kata-kata yang intinya serupa dengan kata-kata yang di ucapkan oleh Grazia, dan hanya Suna satu-satunya murid yang bersedih dengan kepindahannya Rean dari sekolah ini.
Setelah Rean pindah dari sekolah ini, teman-teman di kelasnya Suna bersepakat untuk tidak berteman dengan Suna lagi sebagai bentuk hukuman karena dulu Suna selalu membela Rean si anak haram itu.
Meski Suna tidak mempunyai teman lagi di kelas itu, Suna tidak sekalipun merasa bersedih atau berkecil hati karena baginya teman-teman sekelasnya itu tidak pantas untuk di jadikan sebagai seorang teman.
***
Tujuh tahun kemudian
Semua murid SMP tingkat akhir yang berdomisili di kota J atau-pun murid dari luar kota, saat ini mereka sedang mengunjungi gedung pusat Kompleks Sekolah Tunas Legenda untuk mendaftarkan diri mereka supaya bisa ikut dalam ujian masuk sekolah-sekolah yang bernaung di bawah naungan Sekolah Tunas Legenda yang memiliki empat sekolah yaitu :
SMK Anggrek 2
SMK Melati 3
SMA Kenanga 4
SMA Cempaka 5
Semua murid yang ingin bersekolah di salah-satu sekolah-sekolah itu akan mengikuti tes di gedung pusat Kompleks Sekolah Tunas Legenda, dan nantinya murid-murid yang lolos dalam tes ujian masuk sekolah ini, akan di tempatkan di salah-satu sekolah itu, dan uniknya para siswa/siswi tidak bisa menentukan sekolah mana yang ingin mereka masuki, karena yang boleh menentukan hanyalah para pengurus pusat Kompleks Sekolah Tunas Legenda, yang keputusannya di ambil dari hasil/nilai ujian tes ujian masuk tersebut, akan tetapi sistem penerimaan murid di sekolah ini sangat aneh penilaiannya, dan sangat berbeda dengan sistem yang terdahulu, yang hanya mengedepankan nilai yang tinggi, sedangkan sekarang, seorang siswa/siswi yang memperoleh nilai rendah juga bisa masuk ke sekolah ini, dengan catatan, tulisan/jawaban di kertas jawaban essai bisa menyentuh hatinya para juri/penilai.
Biasanya kegiatan tes ujian masuk ke Sekolah Tunas Legenda akan berlangsung selama satu bulan, hal ini di sebabkan oleh membludaknya siswa/siswi yang ingin bersekolah di sekolah ini, selain itu kertas jawaban juga terdiri dari dua jenis, yang pertama, kertas jawaban yang bisa di nilai oleh mesin komputer, sedangkan kertas jawaban yang kedua akan di periksa secara manual oleh para juri penilai.
Setiap hari ada 400 siswa/siswi yang akan mengikuti tes ujian masuk, jika di total dalam satu bulan ada sekitar 12000 siswa/siswi yang mengikuti tes. Semua murid yang mengikuti tes akan di berikan 1004 soal, 1000 soal adalah soal pilihan ganda dan 4 soal adalah soal essai.
Tahap pertama, semua siswa/siswi akan mengerjakan/menjawab soal essai terlebih dahulu dan waktu yang di berikan untuk mengerjakan soal essai tersebut adalah selama tiga puluh menit.
Tahap Kedua, semua siswa/siswi akan mengerjakan/menjawab soal pilihan ganda yang jumlahnya 1000 soal dalam kurun waktu selama dua jam.
Semua siswa/siswi SMP tingkat akhir itu sudah mengikuti Ujian Nasional yang di adakan tiga hari yang lalu, meski pengumuman hasil UN belum keluar, semua siswa/siswi itu tetap mendaftarkan dirinya untuk mengikuti tes masuk di Sekolah Tunas Legenda, yang memang sengaja di laksanakan satu minggu setelah UN berakhir.
Sebenarnya pendaftaran bisa di lakukan secara online, akan tetapi para murid juga banyak yang memilih mendaftar secara manual.
Meski di gedung pusat Kompleks Sekolah Tunas Legenda banyak sekali murid yang sedang mendaftarkan dirinya, akan tetapi banyak juga para murid yang hanya melihat-lihat tempat ujiannya nanti, agar saat hari H mereka tidak mencari-cari nomor tempat duduk mereka, sebab nomor-nomor di bangku kursi tidak berurutan, dari nomor 1-400 semuanya di letakkan secara acak.
Dan murid-murid yang saat ini sedang melihat-lihat tempat ujian mereka nanti adalah para murid yang sudah mendaftar terlebih dahulu, dan sudah di berikan jadwal hari ujian mereka beserta nomor bangku mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments