Hari ini adalah hari dimana toko milik Lulu akan segera launching. Dia sudah tak sabar menyiapkan banyak hal untuk menyambut pelanggan setia nya selama ini. paman Roger dan istri nya juga diberikan tempat oleh Lulu untuk menjual manisan manisan mereka di toko milik nya. Hal itu tentu saja membuat Roger dan juga dista begitu senang. Hal itu membuat perekonomian keluarga nya menjadi lebih baik tentu nya.
"Lesta nanti disana, kamu jangan menganggu aktivitas orang orang pembeli ya nak, kamu harus bantu ibu dan ayah ya." ucap dista yang memberikan peringatan agar putri nya tak membuat masalah.
"Iya Bu. lesta akan bantu ibu dan ayah." ucap putri nya paman Roger dengan tatapan berbinar.
Perjalanan mereka menuju ke pasar haya butuh waktu 1 jam, maka sebelum ayam berkokok keluarga kecil itu menapaki jalanan kecil untuk menuju ke pasar tanpa hambatan.
"Ayah... Apakah masih jauh?" ucap nya dengan tatapan lemas. apalagi dari tadi kaki kecil nya menginjak ranting kayu yang lumayan besar.
"Apakah putri kecil ayah capek...hmm?" tanya Roger dengan tatapan lembut nya.
"Iya.. Kaki Lesta terasa sakit." ucap nya dengan tatapan polos
"baiklah, ayok, sini ayah gendong. Naik ke pundak ayah." ucap Roger yang langsung sigap menggendong putri kecil nya di pundak.
"Mas... Nanti kamu kelelahan." ucap Dista yang khawatir tulang suaminya terasa sakit nanti setelah menggendong putri kecil nya.
"Tidak... untuk putri ku, apapun akan aku lakukan, ayok kita berangkat lagi, sebelum pagi menyingsing." ucap paman Roger dengan langkah tegap nya.
~Cklek....
Lulu membuka pintu rahasia nya dengan pelan, dan tak menimbulkan suara. Dia juga melihat ke kiri dan ke kanan. karena dia rasa aman, dia pun mengunci pintu kamar nya, takut seseorang masuk.
Roti roti yang sudah berbagai macam jenis, sudah tersedia di Tote bag milik nya, bahkan ada juga bolu yang dia buat sejak subuh tadi.
Dia membuka pintu kamar, dan juga bersih bersih etalase yang masih sangat kuno itu. itu juga atas rekomendasi dari paman Roger. Sebab di jaman ini, bentuk etalase nya hanya menggunakan papan kayu, dan juga plastik.kalau disini itu sudah termasuk mewah, sebab hanya orang orang bangsawan saja yang mampu membeli nya.
"Cklek...
"loh, paman, bibi kalian sudah sampai.," ucap nya yang kaget melihat paman Roger beserta istri dan anaknya duduk di depan toko roti milik nya.
"Maaf kan kami nona, maaf sudah membuat nona Lulu kaget." ucap paman Roger yang tak enak hati nya.
"Tidak apa apa paman, oh ya, kalian naik apa kesini?" tanya Lulu yang tak melihat kereta kuda mereka.
Dia melihat ke kanan dan kekiri. Tapi tak menemukan Keret kuda milik paman Roger.
"Paman kesini jalan kaki nona. sebab kereta kuda kemarin, adalah kereta kuda sewaan." ucapnya.
Harga sewa nya juga murah, sebab pemilik kereta kuda itu orang yang dia kenal. jadinya paman Roger begitu Terima kasih atas orang orang baik yang selalu membantu nya.
"Apa kalian tak lelah?" ucap Lulu yang merasa prihatin dengan kondisi keluarga paman Roger.
"Tidak nona, kami sudah terbiasa berjalan jauh seperti ini. Suami ku juga bukan orang yang Patang menyerah." ucap Dista dengan begitu bangga.
"Ayah... Kakak ini cantik sekali." ucap Lesta yang begitu mengagumi visual Lulu.
"Eh... Apa ini anak paman?"
"Bener nona, ini anak saya satu satunya."
Lulu mendekati dirinya, dan mengelus rambut lesta dengan penuh kasih sayang.
"Halo cantik, nama kamu Lesta ya?"
"Iya kakak cantik, nama kakak pasti kak Lulu kan." ucap nya dengan tatapan polos membuat Lulu merasa gemas.
"Kamu bener, oh ya kakak ada roti spesial buat Lesta. Mau tidak."
"Lesta... panggil dengan sebutan nona, jangan seperti ini nak." ucap Dista yang berusaha agar putri nya bersikap lebih sopan.
"Maaf Bu, aku hanya ingin menyapa kakak cantik ini." ucap nya tertunduk sedih.
"paman, tidak apa apa, saya suka dengan panggilan dari lesta. jangan memarahin nya ya." ucap lulu yang membela nya.
Tentu saja raut wajah nya menjadi sumringah seketika.
"Paman, kalian tinggal saja di lantai bawah toko ini. tempat nya juga masih bagus, dari pada kalian pulang pergi pasti capek kan." ucap Lulu yang mengusulkan ide nya.
"Tapi nona_
"Tidak usah merasa tak enak paman, kalian itu sudah saya anggap saudara sendiri. Jadi jangan menolak nya ya."
Akhirnya setelah dipaksa, paman Roger menerima ide dari nona itu, sebab kasian juga istri nya yang harus pulang pergi. karena tak memiliki kereta kuda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments