Bab.9

 Setelah sampai... Lulu langsung menuju ke arah kamar peninggalan orang tua nya, sambil membawa roti roti yang akan dijadikan nya sampel, sekaligus cuan. Untuk memperkenalkan roti nya agar menjadi semakin terkenal. Itulah tujuan nya yang sebenarnya agar mereka tau rasa pada roti buatan nya.

   dia membuka pintu itu dan langsung menenteng tas yang berisi roti roti buatan nya, itu.

"Wih... Antrian apa ini." gumam nya yang melihat kesekitaran yang sudah padat orang-orang menunggu. Tanpa menyadari bahwa yang tunggu adalah dirinya.

 Sejak roti nya di makan oleh beberapa orang kemarin, banyak yang penasaran dengan rasanya. bahkan beberapa orang sudah menunggu dari pagi. Bayangkan saja dari ayam mulai berkokok, mereka sudah mengantri begitu panjang. Hanya untuk sebuah roti. Karena kemarin sebagian dari mereka tak dapat, karena kehabisan.

  "Loh... Kok mengarah ke warung nya paman Roger ya." gumam nya sambil melihat ke warung paman Roger yang sudah ramai orang berdiri.

"Heh... apa manisan paman Roger habis ya."

"Nona... Pekik paman Roger yang melihat Lulu berdiri seperti orang kebingungan.

 Meraka yang mendengar teriakan paman Roger, langsung menoleh dan kaget seketika.

   "Wah... Dia cantik sekali."

   "Pakaian yang digunakan nya juga sangat unik dan aneh."

 "Kulit nya mulus sperti seorang Dewi."

"Dia seperti bunga matahari yang bersinar."

Mereka berbincang sambil berbisik bisik memuji kecantikan yang dimiliki oleh gadis muda itu. Bahkan tanpa sadar banyak kekaguman yang di timbulkan oleh para pemuda pemuda jaman kuno itu, terhadap seorang Lulu nirwana.

 "Paman... Ada apa, ini. Kenapa mereka pada mengantri?" tanya nya dengan tatapan heran.

"Nona... roti nona sudah ditunggu oleh mereka, ayok sekarang kita jual. Mereka sudah menunggu dari sebelum ayah berkokok." ucap paman Roger yang memberitahukan.

 "Apa..." ucap nya kaget tak percaya secepat ini roti nya menjadi terkenal.

"Bener nona, kami saja kewalahan menertibkan mereka. Ini sungguh luar biasa. Roti buatan nona membuat banyak orang yang penasaran." ucap Dista istrinya paman Roger.

"eh.. Halo bibi, pasti ini istri nya paman Roger kan?" ucap Lulu yang menebak.

"Wah.. nona sangat hebat. bisa mengetahui siapa disamping saya ini." kekeh paman Roger

 "Paman... sampai berapa lama lagi kami mengantri?" ucap para warga yang sudah mulai protes.

"Biar aku saja yang menghadapi mereka paman." ucap Lulu yang mengambil ahli

"Baiklah nona."

 Sedari tadi tuan putri kerajaan Arce terus menatap wajah gadis yang cantik dan berpakaian unik itu dengan pandangan penuh arti. Dia sudah mengamati dari dalam kereta kuda kerajaan.

"Gaun yang digunakan sangat aneh. Tapi itu membuat nya begitu cantik, siapa gadis itu?" gumam nya sambil terus menatap ke arah Lulu.

"Halo.... Semuanya... maafkan saya yang terlambat hari ini. Perkenalkan nama saya Lulu, senang rasanya melihat kalian sangat antusias membeli roti yang saya buat. Tapi sebelum itu, saya juga tak hanya menjual roti, tapi juga manisan yang unik. Tunggu sebentar ya, akan saya tunjukan." ucap nya sambil merogoh pewarna makanan yang sudah diberikan nya gula sehingga menjadi manis saat dimakan.

  "Bibi... Aku ingin melihat manisan yang paman Roger bawa tdi." ucap Lulu yang langsung menuju ke dalam warung.

"Ini nona." ucap dista tersenyum tipis.

"Terima kasih, bi."

"saya yang seharusnya berterima kasih, nona. Ini semua karena bantuan nona. saya tak menyangka ucapan suami saya tempo hari bener bener kejadian. Nona, begitu cantik dan sangat unik." puji nya begitu kagum dengan kecantikan yang dimiliki oleh Lulu.

  Sedangkan lulu hanya tersenyum tipis, sambil memegang pewarna yang berisi air gula yang sudah direbus nya tadi sebelum berangkat ke sini, tak lupa pula dia mencampur rempah rempah yang akan membuat mereka tak sakit perut. Sebab terlalu banyak makan manisan, akan menyebabkan sakit perut. kemudian dia mencampurkan manisan polos itu, menjadi warna hijau.

  "Wow... Luar biasa, ini sangat cantik nona. Apakah rasanya akan masih sama?" pekik bibi Dista yang begitu kagum melihat manisan yang dibuat suaminya, Berubah warna.

 "Tentu beda bibi, disini akan ada rasa manis, sedikit rasa asam, dan akan menjadi menyegarkan."

 "ayok, kita jual nona, soalnya mereka sudah mulai protes." ucap paman Roger yang menghampiri kedua nya.

"wah... Kenapa bisa berubah warna nona. ini Luar biasa." ucap paman Roger yang begitu terharu mencicipi rasa manisan itu.

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

thanks up x doble bikin semangat menjrlang berbuka

2025-03-22

1

Nofi Ani

Nofi Ani

double.

2025-03-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!