03. Dapet Istri + Anak

...“Nikahin temen aku ya? Lea namanya. Ntar Kakak dapet istri sekaligus anak.” — Tari Heidi...

“Gue hamil.”

“Whattt?!” Dimas tak mampu menutupi rasa terkejutnya.

“Aw!” pekik Dimas.

Tari mencubit paha Dimas sambil berbisik. “Diam lo! Ntar emak bapaknya denger.”

“Le.” Tari memposisikan tubuhnya menghadap Lea. Wajahnya terlihat serius.

Ada banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Lea. Tapi ia menahan diri. Takut-takut pertanyaannya nanti membuat Lea semakin depresi.

“Siapa—”

“Dimas!” Tari menutup mulut Dimas menggunakan tangannya. “Lo bisa diem nggak sih?!”

Tari melotot ke arah Dimas. Pria gemulai itu menciut seperti anak anjing yang habis dimarahi oleh majikannya.

Cukup lama ketiganya terdiam dengan pikiran masing-masing. Mencerna keadaan dan mencoba mencari solusi. Hingga akhirnya Tari yang membuka pembicaraan.

“Jadi, apa rencana lo?”

“Gugurin?” Lea mengatakannya tanpa basa basi.

“Bahaya, Le!” Tari menatap tajam ke arah Lea dengan intonasi penuh penekanan, tapi dengan suara yang perlahan.

“Nggak mungkin anaknya lahir. Kan nggak punya bapak?” celetuk Dimas lagi.

“Ya terus lo mau kehilangan sahabat?”

Dimas menggelengkan kepalanya.

Tari menghela nafas beratnya seperti menumpahkan seluruh masalah di sana. Masalah yang dihadapi oleh sahabatnya itu, juga menjadi masalahnya. Karena, pada malam itu ia sudah berjanji dengan kedua orangtua Lea. Tapi … ia tidak bertanggungjawab.

Sampai-sampai Lea yang sudah di amanahkan padanya terpaksa menelan pil pahit memilukan ini.

“Lo harus nikah, Le.”

“Terus, lo lahirin tuh bayik.”

Lea dan Dimas menatap Tari yang tiba-tiba mengeluarkan ide itu. Atas dasar apa Tari bisa berfikir sampai ke sana? Dalam kondisi hamil dan ternodai seperti ini, pria mana yang mau menikahinya?

“Emangnya ada—”

“Ada!” Tari memotong pembicaraan Dimas.

“Duh, Dim. Mending lo pulang deh. Berisik amat dari tadi, ah!”

“Gue jamin seratus persen! Dia pasti mau nikah sama lo! Dan dia juga butuh anak lo!” jelas Tari antusias. “Gimana kalo lo ketemu dulu sama Om gue?”

“Anjir! Lo nyuruh sahabat lo nikah sama Om-Om?” celetuk Dimas sembari menoyor kepala Tari. “Mau lu kasih gue duit miliaran pun, ogah gue sama om-om!”

“Dim, gue tampol lu ya!” kesal Tari sambil menatap Dimas. Kemudian ia kembali melempar pandangannya ke arah Lea.

“Dia itu masih perjaka, Le. Pokoknya masih seger,” jelas Tari lagi.

“Nggak deh. Gue gugurin aj—”

“Ayok!” Entah sejak kapan Tari sudah bangkit dari duduknya. Ia menarik Lea yang kumal karena tak mandi dan tak mengurus diri. Kemudian ia mendorong sahabatnya ke kamar mandi. “Lo mandi dulu ya. Terus kita coba cari angin segar ke luar.”

“Tapi—”

“Udah, lo mandi dulu. Biar otak lu fresh.”

...🌸...

Sebuah mobil Mini Cooper kuning berhenti tepat di pekarangan rumah mewah. Lea, Tari dan Dimas, turun dari mobil tersebut.

“Lo mau ngejual Lea?” celetuk Dimas khawatir.

“Dih, gue malah berharap Lea jadi keluarga ipar gue.”

Lea mendadak bimbang. Sepertinya ia belum siap dengan yang namanya pernikahan. Apalagi dengan pria yang tak ia kenali. “Gue mau pulang.”

Tari yang sudah kepalang berharap menjadi ipar Lea, ia menarik tangan Lea dan menuntun gadis itu ke depan pintu utama rumah itu.

Rumah berwarna putih dengan nuansa arsitektur Belanda. Pintu yang kokoh dengan hiasan emas itu sepertinya setinggi 2 meter setengah.

Tari menekan tombol bel yang ada di samping pintu tersebut.

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya membuka pintu. “Eh, Non Tari.”

“Bi, ada Om Luca, nggak?”

“Ada. Kayaknya lagi di taman belakang rumah.”

“Opa sama Oma juga di rumah nggak, Bi?”

“Buset, Tar. Kakek sama Nenek? Udah setua apa lah tuh Om lu?” bisik Dimas mencubit lengan Tari karena kesal.

“Oh. Tuan Alex dan Nyonya Katty lagi keluar kota, Non. Baru banget berangkat tadi pagi.”

“Yaudah, aku ke taman ya, Bi.” Tari menarik tangan Lea ke dalam rumah. Kemudian ia menuntun Lea ke taman belakang rumah dengan girang.

Sesekali gadis berambut ikal itu menatap sahabatnya yang sedang muram itu. “Lea, gue yakin lo pasti suka.”

Saat ketiga sahabat itu sudah berada di teras taman belakang rumah, Lea dan Dimas mematung membisu. Tak ada kata-kata yang bisa mereka ungkapkan. Apalagi Dimas?

“Tari … nggak usah kasih uang miliaran, lo kasih gratis pun gue mau sama Om lo, Tar.” Dimas terpesona menatap ketampanan sosok paman yang Tari jodohkan dengan sahabatnya. “Kok selama ini lo sembunyiin sih? Kenapa nggak bilang-bilang?”

Tari hanya bisa cengengesan bangga. Ia merasa puas saat Dimas yang sejak tadi berisik, kini ia buat bungkam dengan pesona pamannya tersebut.

Sedangkan Lea? Gadis itu mematung membisu karena berpikiran, bahwa pria itu tak mungkin mau menikahinya yang sudah ternodai.

“Om!” panggil Tari mengalihkan fokus Luca yang saat itu sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

Pria berkulit sawo matang namun sedikit cerah itu menatap ke arah suara itu berasal. Ia melepaskan kacamatanya dan meletakkannya ke atas meja. Mata elang yang tajam itu sedikit mengkerut saat sebuah senyuman terukir di bibirnya yang seksi.

“Tari? Ada apa, Dek?”

Tari bergegas menarik Lea dan menghampiri Liam.

“Om—”

“Om?” ulang Luca sambil menaikkan alisnya sebelah dan menatap tajam ke arah Tari. “Panggil Kakak.”

“Eh … iya, lupa.” Tari cengengesan. Karena ia sudah berjanji untuk memanggil Luca dengan sebutan Kakak kalau di depan orang lain.

“Jadi gini, Kak …,” Tari memulai ucapannya. Padahal ia masih berdiri dan belum duduk sama sekali.

“Duduk dulu,” ucap Luca yang sadar bahwa mereka masih berdiri. “Minum dulu dan tarik nafas dulu. Baru cerita.”

Dimas yang mendengar Luca menyuruh mereka duduk, laki-laki itu langsung duduk di kursi besi yang bersebelahan dengan Luca. Dengan gerak-geriknya yang kemayu dan malu-malu. Sesekali ia menggigit bibirnya karena gugup.

Tari yang menyadari hal itu, ia kembali mempelototi Dimas.

Tari akhirnya duduk bersampingan dengan Luca. Sedangkan Lea, ia duduk berhadapanan dengan Luca. Namun wajah gadis itu sejak tadi tertunduk atau mengalihkan pandangannya ke sekeliling.

“Anu, Kak—”

“Maaf, Non, Den. Ini Bibi bawain minum sama camilan.” Tiba-tiba Titi muncul dengan nampan yang penuh minuman dingin dan camilan.

Wanita paruh baya itu meletakkan makanan dan minuman di atas meja. Kemudian ia bergegas kembali ke dapur.

“Jadi, tadi mau ngomong apa?” tanya Luca sambil mengambil gelas yang berisikan jus jeruk, dan menyeruputnya perlahan.

Tari menunjuk ke arah Lea, namun dengan tubuhnya yang merapat mendekat ke arah Luca. “Kakak nikahin temen aku ya? Lea namanya. Ntar Kakak dapet istri sekaligus anak di hari pertama kalian menikah.”

“Udah paket complete.”

“Mana anaknya cantik.”

“Nggak rugi loh, Kak.”

Ohok! Ohok!

Ucapan Tari yang begitu lantang dan tanpa basa basi itu, membuat Luca tersedak dan tak mampu menahan ekspresi terkejutnya. Pria yang kini berusia 26 tahun itu terkejut dengan permintaan Tari, anak dari kakak kandungnya.

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung …....

Episodes
1 01. Masuk Kandang Buaya
2 02. Hamil?
3 03. Dapet Istri + Anak
4 04. Ayah Darurat
5 05. Berusaha Menjadi Istri?
6 06. Izinkan Saya
7 07. Calm Down
8 08. Kasih Orangtua
9 09. Pandangan Pertama
10 10. Poli Obgyn
11 11. Kontrak Perjanjian Pernikahan
12 12. Terbiasalah Menjadi Istri
13 13. Bathtub
14 14. Pamer Kemesraan
15 15. Nikah Beneran?
16 16. Batal!
17 17. Ada Apa Dengan Black Moon?
18 18. Istri, Bukan Pembantu
19 19. Keraguan Hati
20 20. Rasa Penasaran
21 21. Kejadian Malam Itu - Part 1
22 22. Kejadian Malam Itu - Part 2
23 23. Menutupi Rasa Bersalah?
24 24. Pria Itu Saya
25 25. Kenapa Tak Jujur?
26 26. Saya Bersyukur
27 27. Perhatikan Istri Saya
28 28. Bapak Suka?
29 29. Mencoba Suami Orang?
30 30. Ada Sesuatu Yang Disembunyikan
31 31. Menahan Diri
32 32. Hotel Oleander
33 33. Kamu Sudah Berusaha
34 34. Wanita Bekas
35 35. Tak Pernah Mengatakan Cinta
36 36. Ayah Darurat ... Mungkinkah?
37 37. Cepatlah Sembuh
38 38. Kamu Kuat
39 39. Penguntit
40 40. I Love You, Eleanor Lunette
41 41. Tak Bisa Diselamatkan
42 42. Semua Karena Lo Berdua
43 43. Dalang Dari Semua Ini
44 44. Andai Gerak Lebih Cepat
45 45. Prediksi Kinan
46 46. Kerjasama
47 47. Gerry Mulai Beraksi
48 48. Mencuri Hati
49 49. Istri Sahabat Sendiri
50 50. Bertepuk Sebelah Tangan
51 51. Izinkan Aku
52 52. Dasar Gila!
53 53. Sering-Sering
54 54. Sepenuh Hati
55 55. Terima Kasih
56 56. Maaf Aku Terlambat
57 57. Terima Kasih, Lea
58 58. Semua Sudah Selesai
59 GERRY ANDERSON's Love Story
60 SUDAH LAUNCHING NOVEL GERRY
Episodes

Updated 60 Episodes

1
01. Masuk Kandang Buaya
2
02. Hamil?
3
03. Dapet Istri + Anak
4
04. Ayah Darurat
5
05. Berusaha Menjadi Istri?
6
06. Izinkan Saya
7
07. Calm Down
8
08. Kasih Orangtua
9
09. Pandangan Pertama
10
10. Poli Obgyn
11
11. Kontrak Perjanjian Pernikahan
12
12. Terbiasalah Menjadi Istri
13
13. Bathtub
14
14. Pamer Kemesraan
15
15. Nikah Beneran?
16
16. Batal!
17
17. Ada Apa Dengan Black Moon?
18
18. Istri, Bukan Pembantu
19
19. Keraguan Hati
20
20. Rasa Penasaran
21
21. Kejadian Malam Itu - Part 1
22
22. Kejadian Malam Itu - Part 2
23
23. Menutupi Rasa Bersalah?
24
24. Pria Itu Saya
25
25. Kenapa Tak Jujur?
26
26. Saya Bersyukur
27
27. Perhatikan Istri Saya
28
28. Bapak Suka?
29
29. Mencoba Suami Orang?
30
30. Ada Sesuatu Yang Disembunyikan
31
31. Menahan Diri
32
32. Hotel Oleander
33
33. Kamu Sudah Berusaha
34
34. Wanita Bekas
35
35. Tak Pernah Mengatakan Cinta
36
36. Ayah Darurat ... Mungkinkah?
37
37. Cepatlah Sembuh
38
38. Kamu Kuat
39
39. Penguntit
40
40. I Love You, Eleanor Lunette
41
41. Tak Bisa Diselamatkan
42
42. Semua Karena Lo Berdua
43
43. Dalang Dari Semua Ini
44
44. Andai Gerak Lebih Cepat
45
45. Prediksi Kinan
46
46. Kerjasama
47
47. Gerry Mulai Beraksi
48
48. Mencuri Hati
49
49. Istri Sahabat Sendiri
50
50. Bertepuk Sebelah Tangan
51
51. Izinkan Aku
52
52. Dasar Gila!
53
53. Sering-Sering
54
54. Sepenuh Hati
55
55. Terima Kasih
56
56. Maaf Aku Terlambat
57
57. Terima Kasih, Lea
58
58. Semua Sudah Selesai
59
GERRY ANDERSON's Love Story
60
SUDAH LAUNCHING NOVEL GERRY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!