"malam yang mendebarkan"

Melia begitu gugup memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini, ia mencoba memejam kan mata namun sulit sampai terdengar pintu kamar mandi terbuka. Krieek...melia menutup rapat tubuh nya dengan selimut. Arkan yang sempat melirik tingkah melia hanya tersenyum.

dengan hanya mengenakan kaos dan celana kolor arkan naik ke tampat tidur ia berbicara tanpa mengganggu melia "kenapa? Nggak bisa tidur?...apa mau di pel*k?" seketika melia pura-pura memejamkan kan matanya dengan rapat.

Keesokan pagi melia terbangun namun tubuh nya begitu sulit untuk di gerakkan. Saat benar-benar membuka mata ingin rasa nya ia berteriak pasalnya tubuhnya di pel*k erat oleh arkan pria tampan itu masih sangat pulas. Dengan perlahan melia bergerak melepaskan diri namun pelukan arkan semakin erat.

Arkan terbangun ketika panas mentari pagi sudah menembus jendela kamar nya. Saat membuka mata arkan tersenyum melihat melia yang tertidur kembali setelah sempat berusaha untuk melepaskan pelukanya

cup arkan mengecup kening melia "selamat pagi istriku..." melia terbangun betapa malu nya dia melihat arkan yang sudah terbangun lebih dulu "maaf, aku segera kembali" melia berlari ke kamar mandi. Arkan tersenyum melihat tingkah melia

Arkan dan melia turun untuk menuju meja makan di sana sudah terlihat sepi hanya ada mbok tun yang sedang beres-beres piring bekas makan tuan dan nyonya drajat. "mbok mama sama papa sudah berangkat?" mboj menghentikan aktifitas nya. "iya den tuan dan nyonya berpesan akan kembali setelah 4 bulan den, eee oya den , den radit nanti akan datang selama tuan dan nyonya tidak ada".

Deg melia yang mendengar nama radit jantung nya seolah berhenti berdetak tubuh nya terasa panas dingin. "de' kenapa ngelamun ayo sarapan" ajak arkan "ah iya mas".

"radit adalah kakak ku, dia yang akan membantu ku menangani pekerjaan selama papa nggak ada" jelas arkan "ka kakak...?" ucap melia tergagap "ia kakak ku" melia mencoba untuk tenang walau sebenar nya tubuh nya masih terasa panas dingin.

...****************...

Siang hari ada suara deru mobil yang datang mbok menyambut nya, melia tak keluar dari kamar karna yang datang bukan lah suami nya melain radit sang kakak ipar yah orang yang dulu sangat ia cintai kini hanya menjadi kakak iparnya.

"dimana arkan dan istri nya mbok?" tanya radit pada mbok tun "den arkan pergi untuk mengecek perkebunan sedang kan istri nya sedang istirahat di kamar nya" radit mangangguk-anggukan kepala nya lalu ia berlalu menuju kamar nya "loh den mau di buat kan minuman apa ini" tanya mbok tun setengah berteriak karna radit pergi begitu saja "nggak usah mbok aku mau istirahat dulu."

...****************...

Sore hari arkan pulang dari perkebunan, ia langsung pergi menuju kamar untuk mencari keberadaan istri nya, sejak menikahi melia arkan sudah jatuh hati pada pandangan pertama, melihat melia yang masih tertidur arkan berlalu untuk membersihkan diri sebelum membangunkan istri nya.

Melia terbangun mendengar suara pintu kamar mandi tertutup. Ia bangun dan pergi ke dapur untuk menyiapkan kopi. Arkan keluar dari kamar mandi dan tersenyum manis melihat sang istri datang membawa secangkir kopi dan meletakan nya di meja.

"kenapa repot-repot sih de'?" ucap arkan sambil memel*k istri nya dari belakang. Melia gugup jantung nya berdetak kencang ada rasa yang belum pernah ia rasakan mengalir perlahan. "e enggak repot kok mas" ucap melia sambil berusaha melepaskan diri "diam lah aku hanya ingin memel*kmu, jika kamu belum siap untuk yang lain izinkan aku untuk dapat memeluk mu" melia terdiam ia pasrah, pasal nya ia juga sadar sekarang diri nya milik suaminya seutuh nya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Jeje

Jeje

Ya cerita yang bagus

2025-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!