Cinta Big Bos ( Buku Ken )
Sore hari di bulan desember seorang wanita berlarian menembus hujan menuju sebuah cafe, berbaju putih dan rok warna hitam selutut juga sepatu flat berwarna hitam. Menggunakan tasnya yang besar sebagai pelindung di atas kepalanya agar air hujan tidak membasahi tubuhnya.
Begitu sampai di depan cafe dia tidak masuk kedalamnya dan berdiri di pelataran cafe tersebut, rupanya dia hanya ingin berteduh dari hujan yang sedang mengguyur sore ini.
Dia menengok ke kanan dan ke kiri, sepi.
Mencari siapa kau ? Ini sedang hujan, tentu saja tidak akan ada orang yang lewat.
Batinnya sendiri, dia kemudian segera mengusap air yang sedikit terjatuh di tubuhnya. Kemudian mengelap tasnya yang juga basah karena air hujan.
Dia melirik jam di tangannya. 16.50. Tapi hari sudah seperti larut malam di karenakan cuaca yang mendung gelap dan hujan deras. Dia menoleh ke dalam cafe, ingin sekali masuk dan duduk menikmati secangkir kopi hangat di dalam sana daripada kedinginan terkena angin dan percikan air hujan di luar sini. Tapi niat itu di urungkannya karena uangnya hanya cukup untuk membeli makan malamnya.
" Sabar Kiki itu hanya kopi, bagaimana pun cara pembuatannya rasanya akan sama saja, pahit bila kurang gula " Gumamnya sendiri berusaha menghibur hatinya.
Dia membuka tasnya untuk mencari ponselnya, merogohnya secara asal. Tangannya berhasil menyentuh benda persegi panjang pipih itu. Dia mengangkatnya keluar, tapi sial sesuatu juga ikut terangkat dan jatuh menggelinding di depannya, dia kembali memasukkan ponselnya kedalam tas.
" Tidak " Pekik Kiran begitu melihat kunci rumahnya jatuh dan melewati celah teralis penutup selokan dan berakhir di dalamnya.
Dia segera mendekati selokan itu, berdiri di atasnya dan menunduk memandang ke arah kunci itu terjatuh.
" Aku tidak bisa pulang kerumah, bagaimana ini " Kiran bergumam sendiri.
Dia lalu berjongkok di atasnya, mencoba membuka teralis besi itu, namun usahanya nihil.Teralis itu sangat berat. Tidak akan mungkin mampu terangkat dengan tangannya yang mungil terkesan kurus itu.
" Hei kau sedang apa ? " Suara ringan seorang laki-laki mengejutkannya.
Kiran terkejut, tapi yang lebih membuat terkejut adalah reaksinya yang terlihat berlebihan. Dia jatuh terduduk dan menyeret mundur tubuhnya sendiri, menghindari laki-laki yang sedang menanyai nya tadi.
" Wo wo wo... tenang nona muda, aku hanya bertanya, tidak berniat buruk kepada mu, jangan menganggap aku penjahat, orang bisa salah paham melihat reaksi mu itu " Laki-laki itu berusaha menjelaskan.
Kiran yang sudah berjarak dengannya berusaha melihat wajahnya di tengah hujan yang turun semakin deras.
" Kau siapa ? " Tanya nya kemudian memberanikan diri.
" Aku hanya sedang lewat, dan melihatmu berjongkok disini, jadi aku pikir kau butuh bantuan " Laki-laki itu menyimpulkan.
" Kunci rumah ku jatuh ke bawah sana, aku harus mengambilnya atau aku tidak bisa pulang " Kiran menjawab terbata-bata.
" Oh itu sebabnya, baiklah aku akan membantu mu " Laki-laki itu kemudian berjongkok dan mengangkat teralis besi penutup selokan itu, dia memasukkan tangannya kedalam selokan dan meraba-raba mencari kunci Kiran.
" Ah ketemu " Seru nya girang.
Dia kemudian mengangkat kunci tersebut dan menunjukkannya kepada Kiran, mengulurkan tangannya untuk memberikan kembali kunci itu pada pemiliknya.
" Terima kasih " Jawab Kiran terbata-bata, merangkak mendekat kepada laki-laki itu, menyambut uluran tangan lelaki tersebut untuk mengambil kuncinya.
" Uumm sebenarnya aku butuh sedikit bantuan juga " Ucapnya dengan nada sungkan.
Kiran mengernyitkan kening, kembali mundur untuk membuat jarak.
" Tolong jangan meminta macam-macam " Kiran bergumam lirih.
Laki-laki itu hanya mendengar samar-samar di bawah guyuran hujan.
" Apa kau bilang ? " Tanyanya kemudian.
" Tolong jangan meminta macam-macam " Ulang Kiran dengan suara lebih keras.
" Tidak nona tenang saja, aku bukan laki-laki mesum, aku orang baik-baik. Begini, aku sudah menolongmu, bisa kah kau juga menolong ku ? " Dia bertanya sopan.
" Apa yang bisa ku bantu ? " Tanya Kiran ragu-ragu, seseorang yang tidak di kenal menolongnya dan meminta imbalan, tentu bukan laki-laki baik-baik pikirnya.
" Bisa kah aku pinjam uang mu ? " Tanya nya malu-malu.
" Aku sedang ketinggalan dompet " Lanjutnya dengan senyuman yang terlihat lebar meskipun di bawah guyuran hujan.
Sudah ku duga dia bukan laki-laki baik-baik, dia perampok berkedok malaikat.
Kiran menilik dirinya dari atas sampai bawah.
" Aku sungguh-sungguh nona, aku tidak berbohong " Dia meyakinkan Kiran, seperti mengerti arti tatapan Kiran pada dirinya.
" Baiklah, tapi aku hanya punya uang 30 ribu " Jawab Kiran takut-takut.
" Ah tidak apa-apa segitu sudah cukup " Lelaki itu menjawab dengan penuh rasa syukur. Dia merasa dengan uang segitu akan cukup untuk naik taksi pulang ke rumahnya.
Kiran merogoh tasnya, dan mengambil 2 lembar uang yang tersisa miliknya. Satu lembar 20 ribuan, dan satu lembar 10 ribuan. Dia mengangsurkan satu lembar 20 ribuan kearah lelaki itu yang juga menerimanya dengan cepat.
" hmm ? Kau bilang 30 ribu ? " Tanya nya kemudian melihat uang kertas bernominal 20 ribuan yang basah karena air hujan tersebut.
" Aku butuh uang untuk ongkos naik bus " Jawab Kiran lirih.
" Ah begitu ya, baiklah tidak apa-apa terima kasih atas bantuannya. Oh nama mu siapa ? " Tanya nya mengulurkan tangan untuk berjabat.
" Tidak " Jawab Kiran cepat kemudian bangkit dan berlari pergi meninggalkan lelaki yang kebingungan melihat sikap nya itu.
" Aish dia pasti berpikir ini trik meminta-minta model baru. Aku sungguh malu sekali, semoga aku hanya sekali ini bertemu dengannya. Kalau tidak mau taruh dimana muka ku " Lelaki itu mengumpat dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, menahan malu.
Dia kemudian berdiri dan pergi meninggalkan tempat yang dinamainya tempat terkutuk itu, tempat dimana harga dirinya jatuh kedasar bumi, membuatnya terpaksa meminta uang dari seorang gadis yang tidak dia kenal.
" Ayah kenapa kau tega sekali padaku " Teriaknya di tengah derasnya hujan.
🍁🍁🍁🍁🍁
Hallo teman-teman pembaca semua...
Ini karya kedua ku setelah kisah Rai dan Ruby bersambung.
Kenapa judul bukunya sama dan hanya sedikit penambahan saja di belakangnya ? Itu karena Authornya malas membuat judul baru hihihi... maafkan kemalasan akikah yaak.
Mungkin di cerita ini Ruby dan Rai masih terlihat wara wiri sedikit sebagai orang yang numpang lewat. Tapi biar mereka juga merasakan rasanya jadi seseorang yang mengontrak di dunia saat pemilik dunia ini adalah pasangan di mabuk cinta hihihi
Singkatnya, dunia milik kita berdua, Rai dan Ruby cuma ngontrak.
Kalau kalian menemukan novel ini lebih dulu, akika sarankan baca novel CINTA BIG BOS dulu untuk lebih mengenal karakter di novel ini. Agar dapet feel juga gambaran tentang tokoh utama nya.
Tadi nya mau nulis sedikit malah jadi kepanjangan. Ya syudah lah kalau begitu, selamat membaca semoga suka dan tidak tersiksa membaca nya...
Salam hangat dari author yaaak...😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Thata Ojob'e Allyy'exsogo
Ruby aku sudah baca, tapi ga tau judulnya. aku lupa. tapi asyik sih. semoga ini juga jauh lebih asyik🥰
2023-03-12
0
dewi lestari
agak mirip cerita drama Taiwan mars, maksudnya cara bertemu pertama kali antara pemeran utama pria dan pemeran utama wanita, kalau di drama Taiwan mars pemeran utama pria nya mau nanya arah rumah sakit jadi setelah membantu pemeran wanita mengambil kunci rumah dari selokan. pemeran utama wanita menggambarkan peta menuju rumah sakit. agak mirip awalnya tapi ga terlalu mirip setelahnya
2021-04-08
0
its anna
nyimak
2020-11-06
0