Kisah Cinta CEO Muda
Di taman ada dua pria sedang duduk di kursi yang tersedia di taman. Nama pria tersebut tuan Rayhan dan sekretaris setianya yang bernama Ifan.
Ray yang sedang sedih, kecewa, marah, menjadi satu dalam tubuhnya. Meski Ray sedih, tapi Ray tidak sampai meneteskan air mata. Hanya termenung. Air mata yang dimiliki Ray, mahal harganya.
Walau Hati Ray sedang kacau balau, Ray tak tega melihat ada seorang wanita menangis, apalagi menangisnya ditempat umum.
Ray beranjak dari tempat duduk, lalu berjalan dengan langkah cepat.
Sekretaris Ifan hanya mengikutinya dari belakang. Tanpa bertanya sepatah katapun.
Tuan Ray menghampiri wanita itu. Wanita itu duduk sendirian sambil menangis. Meski tangisannya lirih, tapi air mata yang jatuh dan sesekali sang pemilik selalu menghapus air matanya dengan punggung tangan. Itu sudah bisa membuat tanda bahwa dirinya sedang sangat sedih. Wanita itu bernama Killa.
Hati tuan Ray tersentuh, terguncang, saat melihat gadis didepanya menangis. Hatinya tak tega, ikut merasakan sedih. Entah kenapa?
Aku juga lagi sedih, tapi kenapa gadis ini sepertinya lebih sedih dari aku. Mengenaskan, batin Ray.
Tuan Ray mengulurkan tangan, tepat didepan wajah Killa. menyerahkan sapu tangan miliknya. Bertujuan untuk menghapus air mata yang menetes membasahi pipi.
"Ambillah. Hapuslah airmata, mu." Ray tersenyum ke arah Killa. Menandakan bahwa dirinya sedang mau baik hati. Kelakuan Ray yang langka, jarang terjadi, tersenyum dengan orang asing.
Killa menengok kearah suara dan memperhatikan pria dihadapanya. Dari bawah sampai ke atas. Menatap wajah pria yang didepanya lekat-lekat.
Dalam riwayat hidupnya.
Killa pernah bertemu dengan orang jahat, yang mau menyakiti dirinya. Hingga itu membuat Killa beranggapan, bahwa pria yang didepanya sekarang adalah orang jahat.
Apalagi tuan Ray yang memiliki tubuh yang tinggi, besar, kekar, tegap. Dibelakangnya juga ada sekretaris Ifan, yang sama-sama memiliki tubuh tinggi, besar dan kekar, tegap. Dalam pikiran Killa, bahwa sapu tangan itu ada obat biusnya atau apalah.
Tanpa berpikir panjang, Killa menepis tangan Ray, lalu langsung lari dengan terburu-buru.
Melihat gadis itu pergi dengan lari terburu-buru, membuat Ray kebingungan.
Ray langsung mengejar gadis tersebut. Entah kenapa dirinya ingin mengejar gadis itu, dalam hatinya bilang untuk 'DIKEJAR!'
Killa lari sekuat tenaganya. Walau larinya dengan susah payah. Karena membawa tas besar. Killa semangkin takut saat tau dirinya di kejar.
Sekretaris Ifan mengikuti tuan mudanya, yang sedang lari mengejar Killa.
Kenapa dia lari? Apa ada yang salah dengan ku? Lalu kenapa aku mengejarnya? Siapa dia? Sadar Ray. Ray berhenti mengejar gadis itu.
Killa lari dengan secepatnya mungkin, sesekali nengok kebelakang dan membuatnya tidak fokus, merasa takut dan susah mengatur napasnya. Tak sadar masuk kedalam jalan raya. akhirnya...
Gubrakkkk ...!
Killa tertabrak mobil, terpental lumayan jauh.
Penabrak yang punya kesempatan kabur. Melarikan diri tanpa mempedulikan. menancap gas mobil semangkin kencang.
"Aghh ..." teriakan tuan Ray yang melihat Killa tertabrak mobil.
Ray yang tadi sudah berhenti tak mengejar Killa, dia tidak menyangka sekarang wanita yang dikejar ditabrak Mobil.
Lari dengan cepat, menghampiri gadis tersebut yang sudah tergeletak di jalan.
"Hey gadis bodoh, bangun!" ucap Ray seraya mengangkat kepala Killa dan menepuk-nepuk pelan pipinya. Darah segar mengalir dari kepala Killa.
Ifan juga menghampiri tuan Ray dan Killa. warga yang melihat pun lari dengan cepat menghampirinya .
Sementara penabrak sudah tak terlihat lagi. Dia tidak bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi.
"Buruan bawah ke rumah sakit!" ucap warga yang melihatnya .
"Cepetan telephone ambulance dan polisi." warga.
"Itu orang gila kali ya! Tidak punya perasaan! Nabrak orang, bukanya tanggung jawab, malah kabur! " warga.
Masih banyak lagi, warga berkomentar atas kecelakaan yang baru terjadi.
Sementara Ifan langsung lari ke arah mobilnya yang terparkir di sebrang jalan.
***
"Tuan, mobil sudah siap. Ayok kita langsung bawa ke rumah sakit, sebelum terlambat." ucap Ifan.
"Betul itu. Kalau menunggu ambulance takut tak tertolong," saut warga.
Ray langsung mengangkat Killa seperti Bridal Style, lalu memasukan ke mobil.
"Terimakasih, Pak, Buk sudah membantu. Dan tolong nanti jelaskan ke petugas polisi, sesuai yang Bapak, Ibu lihat. Saya akan mengirimkan orang untuk kesinih." ucap Ifan sebelum masuk ke mobil.
Ifan melaju kan mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat. Beruntung saat ini jalanan sedikit sepi. Mungkin karena masih pagi dan Hari Minggu. Jadi jalanan tidak seramai seperti biasa yang dipenuhi kendaraan hingga macet panjang.
Sementara Killa masih terus-terusan mengeluarkan darah segar. Yang membuat Ray panik.
"Tambahkan kecepatanya, Fan!" bentak Ray.
"Baik, Tuan."
***
Sampai di rumah sakit. Rayhan keluar dari mobil, lalu mengakat Killa.
Killa langsung mendapatkan pertolongan dari dokter.
" Tuan, sbaiknya tuan disinih saja. Biar dokter fokus menanganinya," ucap salah satu suster sambil menutup pintu.
Ray dan Ifan menganggukan kepalanya dengan muka cemas dan panik.
Ray menjatuhkan diri ke lantai. Kristal benih pun lolos keluar dari mata indah Ray. Dada Ray sesak melihat Killa tak sadarkan diri dan darah segar yang bercucuran keluar dari tubuh Killa "Fan, aku bodoh!" suara lirih Ray.
Ifan kaget, kebingungan melihat tuanya mengeluarkan air mata. Dengan duduk dilantai dan berkata bodoh ke dirinya. Terlihat jelas orang frustasi dan bersalah.
"Tuan, kenapa? Kenapa tuan bilang bodoh?" Ifan menurunkan badanya di hadapan Ray.
"Aku bodoh, Fan.
Ini tidak mungkin terjadi, kalau tadi aku tidak mengejar dia.
Fan, aku---" ucapan Ray belum selesai sudah terpotong, sudah tak bisa berucap lagi. Ray tak kuasa mengingat darah segar keluar seperti keran air yang dibuka.
Ifan baru mengerti arah bicara tuanya.
sedikit shock tak menyangka tuan Ray akan menangis sampai menjatuhkan diri ke lantai. pemandangan yang jarang terjadi.
Bahkan tadi disaat di taman, tuan Ray juga lagi sedih, tapi tak mengeluarkan air mata. Lalu kenapa ini mengeluarkan?
Bukanya tuan laki laki yang kuat, yang tidak mudah menangis? Kenapa dengan ini tuan merasa sangat terpukul? Ifan membatin.
"Tuan, tidak salah." Menepuk bahu Ray.
"Jangan salahkan diri sendiri. Ini semua bukan salah tuan. Tuan, tenang lah, dokter lagi berusaha mengobati gadis itu."
Menenangkan Ray.
***
Pintu ruangan terbuka, keluarlah salah satu dokter yang menangani Killa. "Keluarga pasien." Ray beranjak, langsung menghampirinya.
Dokter kaget saat melihat orang yang menghampiri, dia adalah Rayhan Dizhwar Wijaya dan Sekretaris setianya.
Rayhan Dizhwar Wijaya dan sekretaris Setianya sudah sangat terkenal. Rayhan anak dari perusahaan yang kecil, 'Bias Group'. lalu setelah di pegang oleh Rayhan, perusahaan kecil Bias Group milik sang ayah, langsung meroket tinggi hingga luar Negeri. Bahkan Bias Group menepati perusahaan tertinggi saat ini di Asia. Dengan sebab itulah Rayhan terkenal dengan kesuksesan yang hebat.
"Bukan, dok. Saya yang bawa dia kemari." ucap Ray tergesa-gesa.
"Kami, belum sempat mengabari keluarganya." tambah sekretaris Ifan.
"Gimana keadaan dia dok?" imbuh Ray.
" Pasien selamat tuan." Menghela napas. "Tuan, membawa pasien kesinih tepat waktu.
Andai terlambat sedikit saja ... sudah lain cerita."
"Pasien mengeluarkan banyak darah, membuat pasien kekurangan darah. Kami sudah memberi sekantong darah tapi masih kurang---."
Dokter tak sanggup melanjutkan ucapannya. Dokter ketakutan, karena ucapan selanjutnya akan membuat amarah memuncak.
Akhirnya dengan kebeneranian tinggi. dia berani melanjutkan ucapannya. Dokter akan siap menanggung semua konsekuensinya.
Demi keselamatan pasien. meski nanti nyawa, karir, dan rumah sakit tempat kerjanya akan terancam.
Rumor yang beredar, jangan sampai membuat masalah atau kesalahan dengan Bias Group, itu sangat membahayakan, mematikan!
Bersambung...
.
.
.
Cerita ini hanya Fiksi. Jangan lupa jadiin favorit ya, biar dapat notifikasi saat novel ini up.
Terimakasih banyak sudah baca cerita saya. Salam hangat dari Push🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Citra Kamila
aku mampir
2021-12-20
0
Anjar Real
suka
2021-05-03
1
Anjar Real
good
2021-04-27
1