"Fan?" iya begitulah Ray, ketika bertanya hanya menyebut nama Fan!
"Iya Tuan, David, anak dari tuan Pramudito, yang menabrak." Ifan menjelaskan. Ifan tahu apa maksud Ray manggil namanya. "Tuan David sudah ditangkap oleh pihak polisi, Tuan."
"Mau apa kalian kemari!" Ray maju beberapa langkah "Apa kalian tidak bisa mendidik anak Anda untuk bertanggung jawab!" ucapan Ray berhasil membuat berempat ketakutan.
"Maaf, Tuan," menunduk, memberanikan diri berbicara. "Anda betul, saya dan istri, tidak bisa mendidik anak kita." Pram mengakui kesalahannya, untuk cari aman. sementara Ibu Yuni dan Dzafina masih kuat berpegangan lengan ke Pram. tidak menyangka David berurusan dengan Tuan Ray.
"Tuan ku mohon jangan hancurkan perusahaan saya." Pram memohon, seperti rumor yang sudah tersebar 'jangan melakukan kesalahan ke Presedir Bias Group' melakukan kesalahan, habislah.
Mati lah aku, cafe ku... huu! Ini semua ulah mu, David! . Daffa bergumam dalam hatinya.
"Saya janji, saya akan memberi pelajaran buat anak saya yang tidak ada tanggung jawabnya." ucap Pram lagi karena Ray masih diam membeku dengan expresi wajah marah.
"Kalau perlu, saya akan menyuruh anak saya langsung meminta maaf ke Tuan." lanjutnya.
Semoga Tuan Ray tidak mengambil tindakan menghancurkan perusahaanku. Dalam Hati Pram selalu berdoa 'Semoga, semoga, dan semoga '
"Pulang lah kalian." Hanya itu ucapan yang diucapkan Ray, kemudian Ray berjalan masuk ruangan Killa. Di suruh pulang bukan berarti di maafkan, atau bukan berarti akan dibebaskan! membuat Pram dan keluarganya di penuhi tanda tanya, dihancurkanm atau di maafkan? Besar kemungkinan akan di hancurkan.
Hancur sudah perusahaanku, sudah ku bangun bertahun-tahun akan hancur sekejap mata. Pram sedih, berpikir sepertinya Perusahaan yang akan jadi taruhannya.
Cafe ku, oh tidak. Daffa tidak bisa membayangkan bagaimana nanti cafenya akan di hancurkan.
Rumah, jalan-jalan, Ah tidak... Dzafina
Hancur sudah .... Ibu lemas membayangkan kehancuran keluarganya.
Ini semua karena kamu David! Ah David, awas saja akan ku potong burung kau! Dzafina tidak siap jika harus jatuh miskin. Dzafina yakin, jika David sebelum kejadian tabrakan, David habis berhubungan dengan wanitanya, maksudnya pasangannya.
***
Tuan Ray sudah tertidur di kursi yang tersedia di samping ranjang. Dengan posisi tidur, tangan satu dijadikan bantal, sedangkan tangan satunya menggenggam jari-jemari Killa dengan lembut. Terlelap dalam tidurnya, sementara Ifan dan frans masih terjaga.
"Siapa gadis itu, Fan? Kekasih Tuan, kah? Tapi Bukanya tuan masih sama Nona Raisa?" tanya Frans lirih tanpa terjeda.
"Dia bukan kekasihnya Tuan!" Ifan menggelengkan kepalanya
"Kalau bukan kekasihnya, kenapa Tuan bisa serapuh itu dan sepeduli itu?" Frans yang penasaran.
"Jangan banyak bertanya! Orang yang banyak bertanya---"
"Ah ... sudah! Saya tahu, orang yang banyak bertanya susah dapat jodoh!" potong Frans, sudah jadi kebiasaan, Ifan tidak mudah untuk memberi tahu jawabannya.
*M*emang dasar manusia es!
"Kau selalu saja suka begitu!" Frans marah, dia merebahkan kepalanya di sofa.
***
Waktu sudah pagi, tapi matahari masih bersembunyi dibalik awan gelap. Sehingga membuat pagi ini masih gelap. Menciptakan cuaca dingin, cuaca dingin yang menyelimuti pagi ini, membuat orang malas untuk bangun.
Ray masih tidur di posisi sama, sedangkan Ifan dan Frans terlelap disofa. Mereka bertiga malas untuk bangun. Matanya masih berat untuk dibuka, apalagi dengan cuaca yang mendukung, membuat semangkin enggan untuk bangun. Walau tidur dengan posisi jauh dari kata nyaman, tapi mereka malas untuk bangun.
Dalam kecelakaan yang dialami Killa. Parah, tapi tidak terlalu parah. Luka-luka ditangan, dan kaki, karna tergores aspal. Sedangkan yang paling parah dibagian kepala, benturan keras yang membuat Killa tak sadarkan diri.
Menurut dokter, Killa tidak akan lama tidak sadar, secepatnya akan segera sadar.
Betul perkataan Dokter, saat ini Killa
Membuka matanya perlahan. Setelah mata terbuka dengan sempurna. Killa memperhatikan ruangan, dia merasa asing dengan ruangan yang sekarang dia berada.
Dan Killa merasa ada yang aneh ditanganya. Killa menengok kearah tangan.
Sebagai seorang wanita yang sedang menjaga apa yang harus dijaga. Pasti akan merasa kaget, saat melihat ada laki-laki asing yang tertidur menggenggam jari-jemarinya. tertidur pulas disamping tanganya .
Killa menarik tanganya berusaha untuk melepaskan, tapi usahanya sia-sia, tanganya digenggam jadi sulit untuk terlepas. Akhirnya Killa mengoyak pelan tangannya.
"Maaf, Tuan. Lepaskan tangan saya. Tuan, Bangun lah."
Ray merasa tangannya bergerak seperti ada yang mengoyaknya. Langsung memicingkan matanya.
Ray kaget ternyata yang mengoyakan tanganya adalah tangan gadis yang di genggam.
Langsung mengangkat kepalanya, lalu melirik kearah muka Killa. Ray sangat bahagia saat melihat Killa sudah sadar.
"Syukurlah kau sudah sadar." Reflek Ray mencium tangan Killa.
Killa merasa tak suka dengan perilaku pria yang didepanya, sudah lancang mencium tangan miliknya.
"Tuan! Apa yang Anda lakukan? Kenapa Tuan mencium tangan saya? Lepaskan!" teriak Killa dengan nada bentak.
Teriakan Killa membuat dua pria yang tertidur di sofa terbangun.
Ray langsung melepaskan tangan Killa "maaf, maaf, maafkan aku. Aku refleks."
Main cium-cium aja sih! Ini juga kenapa bibir nyosor aja, kaya tidak biasanya! geram Ray.
Ifan dan Frans mengumpulkan nyawanya. Lalu berjalan kearah Ray
dengan sedikit sempoyongan, karena rasa ngantuk yang masih meyerang.
"Ada apa bos?" Tanya Frans dan Ifan berbarengan.
Ray tak menjawab pertanyaan Ifan dan Frans, dia diam membisu.
Ifan dan frans melihat Killa sudah sadar. Senyuman pun tersungging di bibir Frans dan Ifan
"Siapa kalian?" ucap Killa dengan nada ketakutan.
Hah.. Dia ketakutan? Mang muka aku terlihat orang jahat? enak aja nih cewek, gak tahu apa gue sudah pake skin care mahal! Frans tidak terima, skin care mahal-mahal kok dikira orang jahat, percuma dong pakai skin care mahal kalau ujungnya nggak bisa memikat cewek, malah buat cewek ketakutan. kan kesel.
"Nona, tenangkan diri anda. Kalau Nona seperti ini, Nona akan merasakan sakit di kepala Nona." Ifan berusaha menenangkan.
"Si--siapa kalian?" Air mata Killa keluar sedikit, merasa ketakutan dan kesakitan dikepalanya.
"Auwww." Killa merasakan sakit di kepala. dengan gerakan hati, Killa memegang kepalanya. Killa belum mengingat kejadian yang minimpanya.
Killa baru ngeh melihat tanganya ada selang infus yang terpasang, kaget, shock.
"Apa yang sudah terjadi dengan aku, kenapa tangan aku di infus?" secara spontan Killa berteriak.
Killa juga merasakan aneh ketika memegang kain perban yang menempel di kepala.
Lebih kagetnya lagi, Killa melihat rambut miliknya yang tak terbungkus hijab.
Sebagai wanita yang berhijab, pasti tidak akan rela, jika aurat kita terlihat oleh laki laki yang bukan mahram.
"Hijabku, hijabku. Kenapa dengan saya? Apa yang sudah terjadi?" Air mata keluar deras mengalir di pipi Killa, membuat sungai. Killa langsung menarik selimut yang menutupi tubuhnya, untuk menutupi semua badannya.
Beruntunglah, saat itu pakain rawat yang dikenakan Killa bermodel lengan panjang dan celana panjang.
Ifan baru ngeh juga ketika Killa menyebut hijab. Dia baru sadar saat pertama kali melihat Killa, Killa mengenakan hijab. Ifan langsung menarik Ray dan Frans secara paksa untuk keluar.
"Pergi kalian, pergi! siapa kalian?
Aku mohon pergi." Suara berat Killa dibalik selimut.
Ray dan Frans tak mengerti, kenapa Ifan menarik keluar ruangan secara paksa. Rasa kemarahan Ray sudah di ubun-ubun. Dia tidak terima ditarik keluar secara paksa oleh Ifan.
"Maafkan saya, Tuan. Sudah menarik Anda secara paksa."
"Kenapa kau lakukan ini? Apa maksudmu?" celetuk Ray.
"Sial. Kenapa aku bodoh!" umpatan setelah mendengar penjelasan kenapa Ifan menariknya. "Kenapa aku tak mengingat dan kamu Fan! Kenapa kamu tak mengingatkan?" eh ini tuan Ray, sudah baik di tarik keluar masih aja nyalahin Ifan.
"Dokter juga bodoh! menangani pasien berhijab tapi tak mempakaikan kembali ke pasiennya! Apa rumah sakit ini tak menyediakan hijab untuk pasien yang berhijab?" ucap tuan Ray geram. Ray uring uringan.
"Jangan marah bos. Mungkin dokter sengaja tak mempakaikan hijab untuk gadis itu, karena luka di kepalanya." Frans menenangkan. Sudah deh tenangkan aja dulu, sebelum dia mengacak-ngacak rumah sakit. pikir Frans.
Bersambung
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Lanny Tan
Ceritanya keren thor...
Mampir jg novelku yuah HARD TO SAY GOODBYE
Thx kak...
2020-10-29
0
Nuraeni Eni
lma banget thorr up x
2020-08-02
0