NovelToon NovelToon

Kisah Cinta CEO Muda

Pertemuan Pertama

Di taman ada dua pria sedang duduk di kursi yang tersedia di taman. Nama pria tersebut tuan Rayhan dan sekretaris setianya yang bernama Ifan.

Ray yang sedang sedih, kecewa, marah, menjadi satu dalam tubuhnya. Meski Ray sedih, tapi Ray tidak sampai meneteskan air mata. Hanya termenung. Air mata yang dimiliki Ray, mahal harganya.

Walau Hati Ray sedang kacau balau, Ray tak tega melihat ada seorang wanita menangis, apalagi menangisnya ditempat umum.

Ray beranjak dari tempat duduk, lalu berjalan dengan langkah cepat.

Sekretaris Ifan hanya mengikutinya dari belakang. Tanpa bertanya sepatah katapun.

Tuan Ray menghampiri wanita itu. Wanita itu duduk sendirian sambil menangis. Meski tangisannya lirih, tapi air mata yang jatuh dan sesekali sang pemilik selalu menghapus air matanya dengan punggung tangan. Itu sudah bisa membuat tanda bahwa dirinya sedang sangat sedih. Wanita itu bernama Killa.

Hati tuan Ray tersentuh, terguncang, saat melihat gadis didepanya menangis. Hatinya tak tega, ikut merasakan sedih. Entah kenapa?

Aku juga lagi sedih, tapi kenapa gadis ini sepertinya lebih sedih dari aku. Mengenaskan, batin Ray.

Tuan Ray mengulurkan tangan, tepat didepan wajah Killa. menyerahkan sapu tangan miliknya. Bertujuan untuk menghapus air mata yang menetes membasahi pipi.

"Ambillah. Hapuslah airmata, mu." Ray tersenyum ke arah Killa. Menandakan bahwa dirinya sedang mau baik hati. Kelakuan Ray yang langka, jarang terjadi, tersenyum dengan orang asing.

Killa menengok kearah suara dan memperhatikan pria dihadapanya. Dari bawah sampai ke atas. Menatap wajah pria yang didepanya lekat-lekat.

Dalam riwayat hidupnya.

Killa pernah bertemu dengan orang jahat, yang mau menyakiti dirinya. Hingga itu membuat Killa beranggapan, bahwa pria yang didepanya sekarang adalah orang jahat.

Apalagi tuan Ray yang memiliki tubuh yang tinggi, besar, kekar, tegap. Dibelakangnya juga ada sekretaris Ifan, yang sama-sama memiliki tubuh tinggi, besar dan kekar, tegap. Dalam pikiran Killa, bahwa sapu tangan itu ada obat biusnya atau apalah.

Tanpa berpikir panjang, Killa menepis tangan Ray, lalu langsung lari dengan terburu-buru.

Melihat gadis itu pergi dengan lari terburu-buru, membuat Ray kebingungan.

Ray langsung mengejar gadis tersebut. Entah kenapa dirinya ingin mengejar gadis itu, dalam hatinya bilang untuk 'DIKEJAR!'

Killa lari sekuat tenaganya. Walau larinya dengan susah payah. Karena membawa tas besar. Killa semangkin takut saat tau dirinya di kejar.

Sekretaris Ifan mengikuti tuan mudanya, yang sedang lari mengejar Killa.

Kenapa dia lari? Apa ada yang salah dengan ku? Lalu kenapa aku mengejarnya? Siapa dia? Sadar Ray. Ray berhenti mengejar gadis itu.

Killa lari dengan secepatnya mungkin, sesekali nengok kebelakang dan membuatnya tidak fokus, merasa takut dan susah mengatur napasnya. Tak sadar masuk kedalam jalan raya. akhirnya...

Gubrakkkk ...!

Killa tertabrak mobil, terpental lumayan jauh.

Penabrak yang punya kesempatan kabur. Melarikan diri tanpa mempedulikan. menancap gas mobil semangkin kencang.

"Aghh ..." teriakan tuan Ray yang melihat Killa tertabrak mobil.

Ray yang tadi sudah berhenti tak mengejar Killa, dia tidak menyangka sekarang wanita yang dikejar ditabrak Mobil.

Lari dengan cepat, menghampiri gadis tersebut yang sudah tergeletak di jalan.

"Hey gadis bodoh, bangun!" ucap Ray seraya mengangkat kepala Killa dan menepuk-nepuk pelan pipinya. Darah segar mengalir dari kepala Killa.

Ifan juga menghampiri tuan Ray dan Killa. warga yang melihat pun lari dengan cepat menghampirinya .

Sementara penabrak sudah tak terlihat lagi. Dia tidak bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi.

"Buruan bawah ke rumah sakit!" ucap warga yang melihatnya .

"Cepetan telephone ambulance dan polisi." warga.

"Itu orang gila kali ya! Tidak punya perasaan! Nabrak orang, bukanya tanggung jawab, malah kabur! " warga.

Masih banyak lagi, warga berkomentar atas kecelakaan yang baru terjadi.

Sementara Ifan langsung lari ke arah mobilnya yang terparkir di sebrang jalan.

***

"Tuan, mobil sudah siap. Ayok kita langsung bawa ke rumah sakit, sebelum terlambat." ucap Ifan.

"Betul itu. Kalau menunggu ambulance takut tak tertolong," saut warga.

Ray langsung mengangkat Killa seperti Bridal Style, lalu memasukan ke mobil.

"Terimakasih, Pak, Buk sudah membantu. Dan tolong nanti jelaskan ke petugas polisi, sesuai yang Bapak, Ibu lihat. Saya akan mengirimkan orang untuk kesinih." ucap Ifan sebelum masuk ke mobil.

Ifan melaju kan mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat. Beruntung saat ini jalanan sedikit sepi. Mungkin karena masih pagi dan Hari Minggu. Jadi jalanan tidak seramai seperti biasa yang dipenuhi kendaraan hingga macet panjang.

Sementara Killa masih terus-terusan mengeluarkan darah segar. Yang membuat Ray panik.

"Tambahkan kecepatanya, Fan!" bentak Ray.

"Baik, Tuan."

***

Sampai di rumah sakit. Rayhan keluar dari mobil, lalu mengakat Killa.

Killa langsung mendapatkan pertolongan dari dokter.

" Tuan, sbaiknya tuan disinih saja. Biar dokter fokus menanganinya," ucap salah satu suster sambil menutup pintu.

Ray dan Ifan menganggukan kepalanya dengan muka cemas dan panik.

Ray menjatuhkan diri ke lantai. Kristal benih pun lolos keluar dari mata indah Ray. Dada Ray sesak melihat Killa tak sadarkan diri dan darah segar yang bercucuran keluar dari tubuh Killa "Fan, aku bodoh!" suara lirih Ray.

Ifan kaget, kebingungan melihat tuanya mengeluarkan air mata. Dengan duduk dilantai dan berkata bodoh ke dirinya. Terlihat jelas orang frustasi dan bersalah.

"Tuan, kenapa? Kenapa tuan bilang bodoh?" Ifan menurunkan badanya di hadapan Ray.

"Aku bodoh, Fan.

Ini tidak mungkin terjadi, kalau tadi aku tidak mengejar dia.

Fan, aku---" ucapan Ray belum selesai sudah terpotong, sudah tak bisa berucap lagi. Ray tak kuasa mengingat darah segar keluar seperti keran air yang dibuka.

Ifan baru mengerti arah bicara tuanya.

sedikit shock tak menyangka tuan Ray akan menangis sampai menjatuhkan diri ke lantai. pemandangan yang jarang terjadi.

Bahkan tadi disaat di taman, tuan Ray juga lagi sedih, tapi tak mengeluarkan air mata. Lalu kenapa ini mengeluarkan?

Bukanya tuan laki laki yang kuat, yang tidak mudah menangis? Kenapa dengan ini tuan merasa sangat terpukul? Ifan membatin.

"Tuan, tidak salah." Menepuk bahu Ray.

"Jangan salahkan diri sendiri. Ini semua bukan salah tuan. Tuan, tenang lah, dokter lagi berusaha mengobati gadis itu."

Menenangkan Ray.

***

Pintu ruangan terbuka, keluarlah salah satu dokter yang menangani Killa. "Keluarga pasien." Ray beranjak, langsung menghampirinya.

Dokter kaget saat melihat orang yang menghampiri, dia adalah Rayhan Dizhwar Wijaya dan Sekretaris setianya.

Rayhan Dizhwar Wijaya dan sekretaris Setianya sudah sangat terkenal. Rayhan anak dari perusahaan yang kecil, 'Bias Group'. lalu setelah di pegang oleh Rayhan, perusahaan kecil Bias Group milik sang ayah, langsung meroket tinggi hingga luar Negeri. Bahkan Bias Group menepati perusahaan tertinggi saat ini di Asia. Dengan sebab itulah Rayhan terkenal dengan kesuksesan yang hebat.

"Bukan, dok. Saya yang bawa dia kemari." ucap Ray tergesa-gesa.

"Kami, belum sempat mengabari keluarganya." tambah sekretaris Ifan.

"Gimana keadaan dia dok?" imbuh Ray.

" Pasien selamat tuan." Menghela napas. "Tuan, membawa pasien kesinih tepat waktu.

Andai terlambat sedikit saja ... sudah lain cerita."

"Pasien mengeluarkan banyak darah, membuat pasien kekurangan darah. Kami sudah memberi sekantong darah tapi masih kurang---."

Dokter tak sanggup melanjutkan ucapannya. Dokter ketakutan, karena ucapan selanjutnya akan membuat amarah memuncak.

Akhirnya dengan kebeneranian tinggi. dia berani melanjutkan ucapannya. Dokter akan siap menanggung semua konsekuensinya.

Demi keselamatan pasien. meski nanti nyawa, karir, dan rumah sakit tempat kerjanya akan terancam.

Rumor yang beredar, jangan sampai membuat masalah atau kesalahan dengan Bias Group, itu sangat membahayakan, mematikan!

Bersambung...

.

.

.

Cerita ini hanya Fiksi. Jangan lupa jadiin favorit ya, biar dapat notifikasi saat novel ini up.

Terimakasih banyak sudah baca cerita saya. Salam hangat dari Push🤗

Ambil Darahku.

"Stok darah dirumah sakit ini tinggal satu kantong yang cocok dengan darahnya pasien, Tuan," dengan suara bergetar Dokter berucap, "Jadi masih memerlukan darah lagi, secepatnya harus cari pendonor darah." menggenggam jari jemarinya untuk memperkuat dirinya.

"Bagaimana mungkin rumah sakit sebesar ini sampai kehabisan darah? Hah!" ucap sekretaris Ifan inotasi tinggi.

Ifan tau kalau Ray tak suka dengan penjelasan dokter.

Dokter menciut mendengar ucapan sekretaris Ifan yang sangat menakutkan sekali. apa yang dipikirkan ternyata benar, akan membuat amarah memuncak.

Rumor yang beredar, bahwa tuan Ray dan tuan Ifan. kalau sudah marah susah untuk di redakan, tiada ampun baginya. Siapa yang membuat dua harimau bangun, maka harus siap di santap.

"M--maaf, tuan. Akhir-akhir ini banyak yang mengalami kecelakaan hingga kekurangan darah. Membuat stok darah menipis, bahkan stok darah golongan O habis." jawab Dokter, ketakutan, bergemetar sudah badan sang dokter.

"Sudah, Fan! JAGA amarah mu. berterimakasih lah sama Dokter sudah membantu. Yang kita lakukan sekarang cari golongan darah yang sama untuk dia!" bentak Ray.

Ada angin apa yang lewat lalu masuk kebadan Ray? Sehingga tuan Ray bisa bijak untuk menghadapi masalah, tanpa amarah.

Dokter merasa lega sudah di bela Ray, tapi di sisi lain dokter juga masih merasakan aura yang tidak enak, panas.

"Golongan darahnya apa, dok?" tuan Ray panik.

"Go--golongan darah pasien A, Tuan " jawab dokter masih ketakutan.

"Huh ..." mengeluarkan napas secara kasar.

"Syukur lah. Kalau begitu ambil darah ku, dok. Golongan Darah ku, A." ucap tuan Ray dengan nada keras, merasa lega.

"Tuan yakin? " tanya sekretaris Ifan.

"Iya!" melotot "aku yakin! Apa yang buat tidak yakin? Hah!" memajukan kepalanya mendekat ke ke wajah Ifan. "Nyawa dia sedang terancam, dan nyawa dia lebih berharga di banding darahku! Apa kamu mau dia mati kekurangan Darah? Hah!" Bentak tuan Ray keras.

"Bukan begitu, tuan. Maksud Saya, saya akan berusaha secepatnya mencari golongan darah yang sama untuk dia, biar tuan tidak perlu mendonorkan darah. Andai darah saya A. Saya Rela mendonorkan darahnya untuk dia. Saya tidak mau terjadi apa-apa kepada tuan." Jawab Ifan tanpa memberi jeda lawan bicara menjawab.

***

Sebuah mobil mewah masuk kedalam halaman rumah mewah nan megah. Yang empunya mobil keluar lalu masuk kedalam rumah dengan terburu-buru. Membuat orang yang berada di ruang tamu keheranan.

"Kenapa kamu terburu-buru seperti itu?" geram ayahnya. "Apa kamu tidak lihat ada orang tua disini?" menunjuk ke ke lantai bawah. "Sapa dulu orang tua mu. Apa kamu tidak tahu sopan santun?"

"Aku lihat Ayah. Maaf, David lagi buru-buru," jawab David yang langsung lari ke arah kamar. David benar-benar sangat takut.

"Ada apa? Kenapa kau terburu buru? Padahal kamu baru pulang?" Teriak Pram yang tidak digubris oleh David. Membuat Pram geram.

"Sudahlah suamiku. Mungkin anak kita capek. Kan semalaman dia tidak pulang," memijat bahu Pram, ayahnya David. "Jadi terburu-buru saat masuk. Mungkin dia ngantuk." lanjut Ibu Yuni, menenangkan Pram. Yuni Ibunya David dan juga istrinya Pram.

"Anak yang keras kepala. Anak gak tahu diri." Pram masih geram dengan putranya. Meski sudah ditenangkan oleh istrinya.

"Sudahlah suamiku." memeluk lengan Pram. "Ayok duduk lagi. Habiskan kopinya." bu Yuni menarik tangan Pram untuk duduk Membuat Pram mematuhi.

***

Polisi sudah datang ke TKP, tempat kejadian dimana Killa tertabrak, begitu juga orang suruhan Ifan sudah datang. Sebagian polisi menuju ke rumah sakit melihat korban tabrak lari dengan ditemani satu orang suruhan Ifan, untuk mencatat identitasnya korban. Sedangkan sebagiannya lagi sibuk menyelidiki kasus tabrak lari ditempat TKP.

Polisi mendengarkan penjelasan dari para warga yang tadi melihat Killa tertabrak. Menyimaknya dengan baik-baik. Polisi mengumpulkan bukti. Dengan berbekal ucapan para warga, polisi juga melihat cctv yang terpasang dirumah salah satu warga, disekitar tempat kejadian.

Pihak polisi izin ke pemilik rumah untuk melihat cctv. Pemilik rumah dengan senang hati mengizinkannya. Di layar monitor laptop terlihat jelas plat mobil yang dikenakan oleh pelaku. Membuat polisi sangat mudah untuk melacak keberadaan pelaku.

Tidak butuh lama polisi berhasil melacak pemilik Mobil tersebut.

Polisi mendatangi alamat yang tertera dari hasil melacak mobil tersebut. Orang suruhan Ifan mengikuti mobil polisi dibelakangnya. Orang suruhan Ifan akan selalu mengikuti penyelidikan yang dilakukan Polisi sampai tertangkap pelakunya. seusai perintah Ifan.

Tepat didepan rumah mewah yang tak Lain milik Pram. Ayahnya David Pramudito, Polisi menghentikan perjalanannya. Rumah tersebut seperti alamat yang tertera. Polisi turun dari mobilnya lalu menyapa ke penjaga Rumah. Mempertanyakan, apakah ini benar Rumah David Pramudito? pemilik mobil XX berwarna putih dengan no plat XX? Penjaga mengiyakan. setelah itu Polisi ingin berjumpa dengan David.

Penjaga mengantar polisi sampai didepan pintu utama. Penjaga dengan hati-hati mengetuk pintu utama tersebut.

Pram dan Yuni yang masih berada di ruang tamu, Yuni dengan segera membuka lintu. Bu Yuni tercengang kaget melihat Penjaga rumahnya dengan polisi, dan orang yang berpakaian berjas hitam, berbadan kekar di luar pintu.

"Selamat siang, bu. Maaf mengganggu. Ini ada polisi yang ingin berjumpa dengan den David." Tutur penjaga Rumah. Polisi juga mengucapkan selamat siang ke bu Yuni.

Bu Yuni tak menghiraukan, dia masih kaget. mata membesar.

Pak Pram mendengar suara laki laki dan Istrinya tak kembali-kembali. Dia menghampirinya. "Ada siapa, istriku?"

Saat Pram sudah disamping istrinya dia pun ikut tercengang, kaget.

"Ada perlu apa, pak Polisi kemari? Apa ada yang bisa kami bantu?" Pak Pram berusaha memfokuskan diri. Dia harus bisa bersifat formal. Walau hatinya dipenuhi tanda tanya. Kenapa ada polisi di rumahnya?

Pram dan Yuni shock mendengar tuturan kata Polisi. Tak percaya jika anaknya akan ditangkap.

"Coba bapak cek lagi, mungkin salah mobil pak." ibu Yuni berusaha. Yuni tak percaya bahwa anaknya menjadi pelaku tabrak lari.

"Tidak buk, bukti sudah jelas, bahwa mobil XX berwarna putih atas nama pemilik David Pramudito itu yang menabrak." jelas salah satu polisi. "Izinkan saya menangkap anak Ibu, apakah tuan David berada di rumah?"

"Dia, tidak ada dirumah." Ibu berusaha menyembunyikan anaknya.

Pak Pram tak bertindak apa-apa. Dia hanya diam, saat polisi dan anak buah Ifan menerobos masuk ke rumahnya, mencari David. Ibu berusaha menahannya, tapi sia-sia usahanya.

Polisi tak percaya kalau David tidak ada dieumah, sedangkan mbil yang dipakai untuk menabrak, terparkir apik di halaman rumah.

Polisi berhasil meringkus David, yang saat itu David sedang Rebahan di kamarnya, yang terletak di lantai dua. David tak mendengar obrolan orang tuanya dengan polisi dibawah. Jadi tidak tahu kalau ada polisi yang sedang mencarinya.

David sempat mau kabur, tapi tidak bisa. Karena polisi menembakan peluru pistol ke udara, memberi peringatan ke David.

David yang mendengar suara pistol memperhentikan langkahnya. Dia mengakat kedua tanganya ke atas.

Menyerah.

Saat melihat anaknya sudah terborgol bu Yuni menjerit.

"Pak, jangan tangkap anak saya!" Menahan anaknya yang hendak dibawa.

"Maaf, bu. Anak ibu tetap kami bawa. Lebih baik untuk lebih jelasnya kita jelaskan di kantor bu."

Pak Pram menarik istrinya agar menjauh dari David. Membiarkan anaknya dibawa oleh polisi. Toh bukti sudah jelas bahwa anaknya bersalah.

Ibu Yuni menjerit histeris dia benar-benar tidak percaya Kalau anaknya dibawa ke kantor polisi.

Pak Pram berusaha menenangkan istrinya. Dia memberi saran untuk mengikuti David ke kantor polisi. Ibu Yuni pun menyetujui.

Sebelum berangkat ke kantor polisi, Pram menelpon anak pertamanya dan keduanya. Memberi tahu bahwa adiknya di tangkap polisi atas kasus tabrak lari. Dan korbannya masih koma di rumah sakit.

Bersambung..

Seperti Sepasang Kekasih

Bu Yuni tak kuasa melihat anaknya mendekam dijeruji besi. Pram, dan kedua kakaknya David juga tak tega. Meski David anak yang ngeselin, tapi mereka tidak tega melihatnya masuk dijeruji besi. Tempat yang kumuh dan tidur hanya beralas tikar diruangan sempit dan ditempati beberapa orang, tidak tahu orang yang satu ruangan itu mau baik atau tidak ke David?

Mereka berempat mendengarkan penjelasan dari Polisi dengan serius. Setelah mendengar penjelasan dari Polisi mereka berempat berpikiran bahwa ini adalah model kejahatan baru. Dimana orang sengaja menabrakan diri lalu memeras sang penabrak.

***

Transfusi darah sudah berjalan dengan lancar dan sekarang Killa sudah dipindahkan di ruangan rawat VVIP.

Ray masih memakai pakaian rawat setelah mendonorkan darah. Karena baju yang ia kenakan terkena darah Killa saat mengakat tubuh Killa. Jadi Ray tidak mengganti baju rawatnya. Di biarkaan mekekat di tubuhnya.

Ray setia menemani Killa diruangan rawat. Seperti sepasang kekasih.

Duduk di samping ranjang Killa,

memegang lembut tangan Killa. Menatap wajah Killa lekat-lekat.

Sedangkan sekretaris setianya duduk disofa mengamati Tuanya. Dia tidak paham dengan kondisi Tuanya. Kenapa bisa seperhatian dan serapuh ini?

Ifan memainkan ponsel pintarnya ingin menghubungi seseorang untuk datang.

Ray tak kuasa melihat Killa yang belum sadar kan diri, terbaring lemah di ranjang kesakitan. Dengan dua infus yang menancap ditanganya. Hati Ray sakit melihatnya, seperti di cabik-cabik.

Maafkan aku gadis manis. Ini semua terjadi karena kebodohan ku. Maaf kan aku.

Aku mohon bangunlah. Aku mohon kamu sadar. Wahai gadis manis! Maafkan aku. andai sakit bisa ditransfer, aku mau kau transfer sakit yang kau rasa, aku tahu, apa yang kau rasa itu pasti sangat sakit.

Ray bergumam menggerutu dirinya sendiri dan merasa bersalah atas apa yang menimpa gadis dihadapannya.

***

"Selamat malam, Tuan," ucap seseoarang yang baru masuk ke ruangan Killa.

"Kau ...." Ray menyipitkan mata setelah menengok ke arah suara. "Kenapa kamu ada disini?"

"Maaf, Tuan. Saya yang menyuruh Frans kemari. Agar Tuan bisa tenang. Saya rasa jika gadis ini yang mengobati Frans, Tuan bisa sedikit tenang," timpal Ifan langsung.

"Bagus kamu, Fan. Tanpa disuruh kau sudah paham dengan kemauanku." ucap Ray memuji Ifan .

Frans adalah dokter pribadi keluarga Tuan Ray, juga sahabat dekat Tuan Ray. Frans akan memberi yang terbaik untuk Ray dan keluarga Ray.

Frans menyuruh Ray untuk pulang, agar mengistirahatkan diri dengan layak dan nyaman. Frans sudah dikasih tau sama Ifan, kalau Ray habis mendonorkan darah.

Ray menolak, tidak mau pulang. dia akan menemani Killa.

Ifan menimpali perkataan Frans. memberi saran juga agar Ray mau pulang, tapi hasilnya nihil. Ray kekeh tidak mau pulang.

"Jika kalian mau pulang ... pulang lah! Aku tidak masalah disini sendirian. Dan jangan tampakan batang hidung kalian lagi dihadapan aku setelah ini!" Ray kembali duduk di kursi samping ranjang.

Ifan dan Frans melemah, ketakutan. Dengar kata ancaman Ray.

Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menginap bersama dirumah sakit. menemani Killa.

Ifan kembali menghubungi seseorang untuk datang kerumah sakit.

Beberapa menit kemudian dua Bodyguard datang. Yang satu membawa tentengan tas yang berisi pakaian Ray dan Ifan. Sedangkan yang satunya membawa makanan.

" Tuan, ganti baju dulu, ini pakain Tuan."

Ray yang merasa badanya lengket, dan tidak nyaman dengan pakaian rawat yang dipakai. merasa bahagia karna lagi-lagi Ifan mengerti apa yang di inginkan dirinya. Ray membersihkan diri ke kamar mandi diruangan rawat Killa. Habis Ray selesai membersihkan diri. Dilanjut Ifan juga membersihkan diri.

Setelah itu mereka bertiga menyantap makan malam, makanan yang dibawa oleh Bodyguardnya. Ray hanya makan dua suap. Ray tidak berselera makan. Membuat Ifan khawatir dan heran. Meski sudah dibujuk oleh Frans dan Ifan, Ray tetap tidak mau melanjutkan makan. Dia memilih beranjak lalu kembali duduk di kursi samping ranjang.

Bodyguard tidak langsung pulang. Dia berjaga di depan pintu ruangan Killa. Sesuai perintah Ifan. Menemani Bodyguard yang sudah dari tadi menjaga pintu kamar rawat Killa.

***

Keluarga David datang ke rumah sakit, saat sudah di depan ruangan keluarga David geram saat lihat didepan ruangan korban (penipu) ada penjaga, berpakaian berjas hitam berbadan besar kekar dan tegap. Tidak mungkin kan itu Polisi? jika polisi tidak mungkin berpakaian seperti itu. Andai berpakaian seperti itu, pasti membawa senjata, tapi kenapa ini enggak? jadi jelas itu bukan polisi!

"Ayah, yakin mau ngasih uang ke mereka? menurut Ibu lebih baik kasus ini bawa saja ke pengadilan, biar ****** orangnya. Dia bakal kalah telak juga nanti di pengadilan, Yah." usul Ibu Yuni.

"Iya, Yah, masa kita bantu orang yang melakukan kejahatan." Timpal Daffa.

"Betul kata kalian, sebaiknya kita temui dulu korbannya. Kita cari celah dan bukti untuk menjatuhkan mereka di pengadilan. Pesan Ayah, kita harus pasang wajah baik. kalian mengerti."

***

Pram dan Istrinya dan juga anaknya meminta izin ke penjaga yang berada didepan pintu ruangan korban ingin bertemu dengan Killa, pasien yang berada didalam ruangan kamar. karena tidak diizinkan untuk masuk membuat mereka menciptakan keributan.

"Maaf, kalian siapa? Dan ada keperluan apa, kalian kemari?" Bodyguard menjalankan tugasnya, tidak membolehkan orang asing masuk ke ruangan rawat Killa.

"Kami, kalian tidak perlu tahu siapa kami, kami hanya ingin ketemu dengan Syakilla, pasien yang dirawat didalam," jawab Pram. Wajah Pram dibuat seakan akan seramah mungkin.

"Maaf Tuan dan Nona, kami diberi tugas tidak boleh memasukan siapapun untuk masuk ke kamar ini. Kami hanya menjalankan tugas, mohon pengertiannya." Bodyguard masih menghalangi agar Pram dan keluarganya tidak masuk. Karena Pram dan keluarganya memaksa keras untuk masuk.

"Kami hanya ingin melihat kondisi korban!" Teriak Daffa, Anak pertama Pram. "Apa tidak boleh! Kami keluarga pelaku yang menabrak orang yang dirawat didalam!" Dafaa tidak bisa mengendalikan diri sampai tak sadar mengaku siapa dirinya.

Keributan yang tercipta membuat tiga pria yang berada didalam ruangan keluar. Ray nampak sangat marah, raut wajahnya terlihat jelas orang yang marah. Membuat orang yang melihat ketakutan. Bahkan raut wajah Ifan lebih seram dibanding Ray. keributan itu membuat suara nyaring, Ray marah karena takut menggangu Killa yang belum sadarkan diri.

Keluarnya Ray, Ifan dan Frans membuat Keluarga David kaget, takut. Bahkan saling tatap dan saling bertanya melalui tatapan mata. Bahkan Dzafina kaka perempuannya David, antara kaget, takut, dan bahagia menjadi satu, gimana tidak bahagia ... Ini pertama kalinya Dzafina melihat Ray dengan jarak dekat.

Ini bener kan? Kamarnya korban kecelakaan yang David tabrak? apa salah kamar? Kompak berempat berfikir seperti itu.

"Apa yang kalian lakukan? Apa kalian tidak tahu ini rumah sakit!" Mimik wajahnya saja sudah membuat takut, ditambah dengan bentakan membuat badan semangkin tambah lemas, karena ketakutan. Yuni dan Dzafina saling berpegangan tangan untuk memperkuat tenaga, tenaga yang seakan-akan hilang separuh. Dan jantung seakan berhenti berdetak. Napas pun jadi sulit untuk bernapas.

"Maaf Tuan kami tidak sengaja membuat keributan ini, dan kami sudah berusaha mengusir mereka secara halus agar tidak menciptakan keributan. Tapi mereka malah bersuara keras." Meski bukan salah Bodyguard, tapi bukanya ini tugas Bodyguard. Harus menjaga dan tidak menciptakan kebisingan atau keributan.

"Mau apa kalian?" bentak Ifan.

"Maaf Tuan, maafkan kami, sepertinya kami salah kamar, maaf sudah menggangu. Sekali lagi kami berempat minta maaf, kami permisi, Tuan." Segera mungkin Pram menarik istrinya dan anaknya untuk segera pergi.

"Kalian tidak salah kamar! Ini kamar yang kalian cari." berempat serempak berhenti melangkah, "bukanya kalian kemari ingin bertemu dengan korban tabrak lari, dan sang penabrak itu Tuan David yang tidak berprilaku kemanusiaan?" suara Ifan badai petir. Ifan sudah tahu yang menabrak Killa salah satu anggota keluarga dari Pramudito.

"Mati! ternyata benar ini kamarnya, berarti kalau begitu sang korban orang terdekatnya Tuan Ray." suara lirih Pram, yang belum membalikan tubuhnya, Pram dan istrinya dan kedua anaknya bergeming, mereka masih berdiri mematung

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!