Rich Man And Poor Woman
Lampu sorot yang sedari tadi menyala membuat suasana tempat hiburan malam itu semakin ramai. Baik orang dewasa maupun remaja berkumpul di tempat itu untuk bersorak gembira dan bersenang-senang. Namun disisi lain, seorang remaja sedang duduk di area bar seraya menenggak segelas alkohol yang sudah ia pesan. Setelah habis alkohol yang ada di gelas, ia menuangkan alkohol dari botol dan kembali meneguknya hingga habis. Tak lama, seseorang menepuk pundaknya.
"Udah Ar, Lo udah ngabisin 2 botol. Inget besok kita masih ada kelas pagi" Ucap seorang lelaki berambut coklat yang baru saja menepuk pundak Arga.
".. Udahlah minggir!" Usir Arga seraya menepis tangan Deon kasar.
"Galak banget~ Kenapa sih? Ada apa?" Tanya Deon yang kini duduk di bangku sebelah Arga.
"Ga papa, cuma lagi pengen minum aja" Jawab Arga yang kembali meneguk alkohol di gelasnya.
"By the way, Rafa ga bisa ke sini, biasa ngelatih anak-anak taekwondo" Jelas Deon yang kini sedang menuangkan alkohol ke gelasnya.
"Ga nanya. Lagian gue udah tau dia ga bakal ke sini" Balas Arga tak acuh.
"Hai Arga~ Sendiri aja nih? Ya ampun.. Kamu minum banyak banget, pasti pusing ya? Yuk ikut aku, kita istirahat" Ajak seorang perempuan yang tiba-tiba datang dan mengalungkan tangannya pada leher Arga.
"Apaan sih! Minggir ga Lo?!" Bentak Arga kesal.
"Kamu pasti gitu deh.. Galak banget, tapi lucuuu" Perempuan itu mencolek hidung Arga, namun dengan cepat Arga menepis tangan kecil yang menyentuh hidungnya.
"Haha, udah tau Arga galak, masih aja di godain. Mending sama gue, berapa malam ini?" Goda Deon seraya mengedipkan matanya genit.
"Ah Deon pake nanya!" Gerutu perempuan yang sedang memainkan rambutnya itu.
"Gue balik" Arga bangkit dari duduknya lalu melangkah perlahan meninggalkan tempat itu.
"Gue juga balik ya, dah~" Deon melambaikan tangan pada perempuan yang kini sudah duduk di sampingnya.
"Loh De, ga jadi?" Tanya perempuan itu.
"Lo pikir gue bisa ngebiarin tu anak pulang sendiri? Kapan kapan deh ya" Balas Deon kemudian melangkah menyusul Arga yang sudah jauh di depan.
"Mana kunci mobil Lo?" Seakan sudah paham, Arga menyerahkan kunci mobil miliknya pada lelaki bermata biru itu.
Setelah memastikan Deon keluar dari pekarangan rumahnya, Arga melangkahkan kaki berat memasuki rumah. Sebelum memasuki rumah, matanya tertuju pada 2 mobil yang terparkir di garasi, kedua orang tuanya pulang.
Sakit di kepalanya semakin menjadi ketika mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Dengan tangan yang masih memijat pelipisnya, Arga berlalu melewati orang tuanya. Pertengkaran tak lagi terdengar, perhatian kedua orang tuanya kini beralih padanya.
"Arga! Dari mana kamu?! Ugh.. Kamu mabuk?!" Tanya ayah yang meninggikan suaranya.
Arga berhenti sebentar lalu menatap ayahnya kesal, lalu kembali melanjutkan langkahnya. Tak membiarkan Arga berlalu begitu saja, ayah menarik pergelangan tangan Arga.
"Anak kurang ajar! Sini kamu!" Tak menurut, Arga melepaskan genggaman sang ayah secara paksa, lalu melanjutkannya langkahnya menuju anak tangga dan naik ke kamarnya
"Kamu lihat kan? Anak yang kamu lahirkan jadi anak yang kurang ajar! Gimana sih kamu mendidiknya?!" Ucap ayah marah.
"Bagian jelek nya baru bilang anakku, anakmu! Kamu juga tidak ikut mendidik anak itu!" Balas ibu.
"Hah! Terserah!"
Setelah pintu terkunci, Arga merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan mata berusaha untuk tidur. Belum sempat tertidur, ia merasakan sesuatu yang bergetar di saku celananya. Segera ia meraih ponsel yang terus bergetar di saku celana itu dan melihat ada panggilan masuk, ia segera mengangkat nya.
".. Apa?" Tanya Arga pada seseorang di seberang sana.
".. Lo udah sampe?" Tanya Rafa, sahabat Arga.
"Udah, kenapa?" Tanya Arga lesu.
"Ga papa. Gue cuma mau mastiin Lo masih idup" Jawab Rafa yang kemudian dibalas deheman oleh Arga. Mendengar nada bicara Arga, sepertinya Rafa tahu, ada sesuatu yang terjadi, dan Arga tidak baik-baik saja.
".. Udah tidur sana, istirahat" Titah Rafa yang kembali mendapatkan deheman dari Arga.
Panggilan berakhir, Arga melempar ponselnya ke kasur, disusul dengan dirinya yang kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur.
...***...
Sinar matahari pagi masuk melalui jendela dan celah celah kamar, rasa hangat menyelimuti tubuh Arga. Rasanya begitu malas untuk pergi sekolah, tubuhnya terasa lemas dan kepalanya masih sedikit pusing.
Masih duduk di atas kasur mengumpulkan nyawa, sebuah pesan masuk membuat Arga seketika meraih ponselnya. Sebuah foto masuk, membuatnya tersenyum simpul dan segera bangkit dari kasur.
Setelah selesai mandi, Arga turun ke bawah dan meneguk segelas susu yang sudah disiapkan oleh bi Sri, pembantu di rumah itu. Dilanjut dengan nasi goreng hangat yang sudah tersaji. Setelah sarapan, ia meraih helm miliknya dan pergi menuju garasi dan melaju menuju kampus.
...***...
Dalam waktu 15 menit, Arga sampai di kampus. Ia berjalan santai sembari menikmati suasana pagi yang sejuk, dan hari ini menjadi lebih ramai, karena banyaknya mahasiswa baru yang mulai berkuliah.
Sesampainya di kantin, benar saja, suasana sudah ricuh, dan menjadi semakin ricuh saat Arga tiba di kantin.
"Good morning Arga sayang~" Sapa Sandra, teman kelas yang sejak lama menaruh hati pada Arga.
"Apaan si, berisik!" Ucap Arga seraya menepis tangan Sandra yang menyentuh lengannya.
"A-Arga.. Tolong lepasin gue.." Pinta seseorang yang sudah bersimpuh di lantai, ia terlihat begitu ketakutan.
Arga berjongkok, menyetarakan tubuhnya dengan lelaki yang memohon tadi. ".. Sakit? Ini baru permulaan bro" Ucap Arga seraya menepuk-nepuk bahu Jio, korban bully Arga selanjutnya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Priska Anita
Like dari Rona Cinta sudah mendarat disini 💜
2020-07-28
0
Mama Razan
Boom like dulu, baca nya nanti ya...
mm panggil Chery aja ya, Black asa gimana..😁😁✌️
2020-05-17
0
Numby_girl
haii
2020-05-03
0