Diganggu

Seorang gadis dengan earphone yang terpasang di telinganya berjalan menyusuri koridor kampus, matanya melihat ke beberapa arah, memperhatikan betapa mewah dan megahnya kampus yang kini menjadi tempatnya untuk menimba ilmu. Namun, ketika sampai di kantin matanya tertuju pada kerumunan yang entah sedang melihat apa. Gadis itu melepas earphone dari telinganya dan mempertajam penglihatannya, ada apa disana. Penasaran, ia pun mendekati kerumunan tersebut.

Ia berusaha masuk ke kerumunan dan melihat apa yang menjadi pusat perhatian orang-orang ini. Ia melihat 3-4 laki-laki bergantian memukul dan menampar seorang mahasiswa yang terduduk di lantai. Gadis bernama Khansa itu memicingkan matanya dan menyadari, bahwa mahasiswa yang terduduk tak berdaya itu adalah Jio, teman sekelasnya ketika SMA dulu.

Melihat perlakuan tak wajar itu, membuat Khansa geram sekaligus merasa heran, mengapa orang-orang yang ada disini tidak membantu Jio namun malah ikut bersorak semangat melihat Jio teraniaya. Ketika melihat Jio dipukul hingga badannya jatuh ke lantai, secara tak sadar Khansa menerobos kerumunan dan menghampiri Jio dan berteriak "Hey!!"

Khansa yang tiba-tiba menghampiri Jio membuat semua pandangan kini tertuju padanya. Ia yang baru sadar akan tindakannya terdiam sesaat sambil menatap Jio.

Keheningan membuat suasana menjadi tidak nyaman, bahkan suara sepatu yang sedang berjalan ke arahnya dapat Khansa dengar saking heningnya. Perlahan ia menoleh dan melihat siapa yang sedang berjalan mendekat.

Matanya tertuju pada seorang laki-laki berparas tampan dan tinggi. Laki-laki itu dengan tatapan tajam itu sedang berjalan ke arahnya, dan kini sampai di hadapannya.

".. Berdiri" Titah lelaki itu setelah diam memperhatikan Khansa selama beberapa saat.

Tanpa membantah, Khansa berdiri dan berhadapan dengan Arga, mahasiswa semester 3 yang kini sedang menatapnya tak suka. Suasana ini membuat Khansa bingung, apa yang sebenarnya terjadi. Sesekali ia melirik Jio yang masih terduduk di belakangnya.

"Jurusan apa Lo?" Tanya Arga setelah puas memperhatikan Khansa.

".. Pendidikan Bahasa Jepang" Jawab Khansa singkat yang entah mengapa membuat Arga tersenyum menahan tawa.

".. Kenapa?" Tanya Khansa jengkel.

"Wibu! Hahaha" Ejek Arga membuat Khansa semakin kesal. Tak segan, gadis itu menginjak kaki Arga emosi, membuat Arga merintih kesakitan.

"Sakit!" Pekik Arga yang tak dihiraukan oleh Khansa.

Khansa menatap Arga kesal sebentar, lalu berbalik dan membantu Jio untuk berdiri, mereka pergi meninggalkan kantin. Kini mereka berada di taman kampus, duduk di bangku taman dan saling menatap.

"Lo tuh kenapa sih Ji? Lo kenapa tadi?" Tanya Khansa penasaran.

"Haah.. Gue emang payah dari dulu" Ucap Jio tak percaya diri.

"Lo ga payah Jio. Jujur deh, Lo tuh kenapa?" Tanya Khansa lagi.

".. Harusnya Lo ga ke sini Sa.. Di sini bahaya" Ucap Jio sembari menatap Khansa dengan mata sayu.

"Jio, bisa ga Lo langsung bilang aja, sebenernya tuh ada apa? Lo kenapa? Sampe luka gini lho..." Khansa menunjuk luka di ujung bibir Jio.

".. Laki-laki yang kakinya Lo injek tadi, dia itu donatur terbesar di kampus ini, ya lebih tepatnya orang tuanya sih. Jadi dia merasa berkuasa di sini, suntikan dana dari bokapnya gede banget, makanya mungkin ga ada yang berani sama dia"

"Dia itu sombong, sok ganteng, dan yang paling parah, dia suka bully orang. Ya salah satu korbannya sekarang gue.." Sambung Jio.

"Kok Lo bisa dibully?" Tanya Khansa penasaran.

".. Waktu itu gue ceroboh, numpahin sup yang gue bawa ke baju Arga. Mana supnya masih panas banget waktu itu.." Jelas Jio yang menyesali perbuatannya.

"Ya gimanapun, dia ga boleh sampe ngebully. Ga bener nih!" Ucap Khansa tak terima.

"Lo ga usah macem-macem ya Sa, dia itu bukan orang sembarangan. Gue ga mau Lo deket-deket sama dia, nanti Lo kenapa-kenapa!" Ucap Jio memperingatkan.

".. Iyaa" Jawab Khansa pasrah. Meski merasa tak terima, namun ia sadar, ia tak mampu melakukan apapun, apalagi melawan orang kaya seperti Arga. Ia menghela napas lalu pamit pada Jio untuk kembali ke kelasnya.

Hari demi hari berlalu, tak terasa satu Minggu telah berlalu semenjak kejadian Jio kemarin, dan perkuliahan berjalan dengan baik. Setelah menghabiskan makan siangnya di kantin, Khansa berjalan keluar dari kantin untuk kembali ke kelas. Namun tak disangka, ia kembali bertemu dengan orang yang seminggu lalu mengatainya wibu.

Lelaki itu mempertipis jaraknya dengan Khansa dan memasangkan sebuah topi berwarna merah dengan tanda silang di bagian depannya pada Khansa.

"Pake topi ini selama seminggu. Kalau gue liat Lo ga pake topi ini, gue bakal marah" Bisik Arga pada telinga Khansa, yang jujur membuat Khansa merasa geli.

Setelah mengatakan itu, Arga terkekeh sesaat lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kantin. Khansa berbalik dan menatap punggung lelaki itu menjauh. Ia melepas topi itu lalu memeriksa apakah ada sesuatu di dalam topi tersebut. Namun tidak ditemukan sesuatu yang membahayakan. Karena tidak merasa berbahaya, Khansa menuruti perkataan Arga dan memakai kembali topi tersebut.

Selama melewati koridor, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang melihat dan membicarakannya secara diam-diam, dan tentu itu membuat Khansa merasa risih. Ada apa sebenarnya.

"Khansa!" Tegur Jio yang nampak kaget melihatnya.

"Apasih Jio? Kenapa? Kok kaya kaget gitu liat gue?" Tanya Khansa heran.

"K-kok Lo bisa pake topi itu??" Tanya Jio

"Dikasih sama kating yang Lo ceritain waktu itu" Jawab Khansa.

"Astaga... Gawat Sa, gawat!" Jio mengacak rambutnya nampak sangat cemas.

".. Kenapa?" Tanya Khansa bingung.

"Lo dijadiin target Sa! Lo bakal kena bully juga! Dengerin gue, Lo harus hati-hati. Jangan pergi ke tempat yang sepi, diem aja di kelas jangan kemana-mana" Titah Jio.

"Jadi gue ga boleh ke toilet? Ke kantin?" Tanya Khansa heran.

"Kalau ke toilet minta temenin temen deket Lo. Bawa bekal aja, ga usah ke kantin. Dengerin kata gue kalau lo ga mau kenapa-kenapa. Gue harus ke kelas sekarang, kalau ada apa-apa, telfon gue!" Setelah mengatakan itu, Jio berlalu meninggalkan Khansa.

Khansa merasa tenang karena kini ia berjalan menaiki anak tangga yang keadaan sekitarnya sepi, jadi tidak ada yang memperhatikannya. Namun, itu tak bertahan lama. Ketika sampai di lantai 3, tiba-tiba dari lantai atas ia disiram seember air.

"Yaah.. Jadi basah deh. Sorry ya" Ucap salah seorang perempuan yang menyiram Khansa.

Khansa mengangkat kepalanya dan menatap kesal 3 mahasiswi yang berdiri di lantai atas. "Ih takut banget.. Apa perlu kita bilangin ke Arga?" Ejek mereka.

Ketiga mahasiswi itu pergi meninggalkan Khansa ke tangga berikutnya sembari tertawa puas, membuat Khansa benar-benar kesal. Kini pakaiannya menjadi basah karena ulah mereka.

Melihat lantai yang basah, membuat Khansa khawatir akan membuat seseorang terpeleset jika dibiarkan. Ia pergi ke ruang petugas kebersihan dan mengambil peralatan untuk membersihkan lantai.

Setelah selesai mengepel lantai yang basah tadi, Khansa menghela napas lalu mengelap keringat yang mengucur di dahinya. Baru akan mengembalikan peralatan kebersihan itu, Khansa dibuat naik pitam karena beberapa mahasiswa menumpahkan sampah basah tepat di atas kepalanya. Ember yang mereka gunakan untuk membawa sampah pun dilempar pada Khansa.

".. Sialan!!" Umpat Khansa seraya menatap nyalang pada beberapa mahasiswa yang kini tengah mentertawakan dirinya. Dan lagi-lagi mereka pergi begitu saja meninggalkan Khansa.

Setelah mengatur napas dan berusaha meredam amarah, Khansa mengambil ember disampingnya lalu memunguti sampah dengan sabar. Rasanya sangat mual, pakaiannya kini kotor dan bercampur dengan bau sampah.

Setelah mengeringkan lantai untuk kedua kalinya dan membuang sampah, Khansa melamun sebentar. Ia berpikir, bagaimana ia masuk ke kelas dengan pakaian yang basah dan bau seperti ini. Saat ia berbalik, ia sedikit terkejut karena seorang mahasiswa berambut putih dan bermata biru sedang menatapnya dingin. Merasa tidak nyaman, Khansa hanya mengangguk kikuk lalu melangkah pergi dari sana.

".. Tunggu" Panggil laki-laki itu membuat langkah Khansa terhenti. Ia berbalik menatap lelaki berambut putih itu.

"Kenapa ya?" Tanya Khansa sedikit takut.

"Ikut gue" Titah lelaki itu membuat Khansa curiga.

"Maaf, kakak siapa ya? Ada urusan apa sama saya?" Tanya Khansa memastikan.

"Ga usah banyak tanya, ikut gue. Lo mau masuk kelas pake baju kotor kaya gitu? Ikut gue" Laki-laki itu berbalik, dan Khansa mengikutinya dari belakang.

"Disini ada baju, parfum sama make up. Ga perlu Lo kembalin, ini buat Lo" Ucap lelaki itu seraya memberikan sebuah tas pada Khansa.

"T-tapi ini kan toilet dosen kak. Emangnya boleh saya disini?" Tanya Khansa takut.

"Ga usah banyak tanya. Cepet ganti sana, gue jaga disini" Balas lelaki itu mendapat anggukan paham dari Khansa.

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Khansa keluar dari toilet dengan ekspresi kikuk. "Sudah kak" Ucapnya pada lelaki yang sedari tadi menunggunya di luar.

"Hati-hati" Lelaki itu pergi meninggalkan Khansa setelah mengucapkan kalimat itu. Kini hanya Khansa, gadis itu merenung sebentar, memikirkan kejadian yang ia alami hari ini. Ia menghela napas lalu melangkahkan kaki menuju kelas.

Dua hari berlalu, dengan banyaknya gangguan yang ia dapat, untungnya Khansa masih dapat mengikuti perkuliahan dengan baik. Sore ini, seusai dari toilet dan hendak pulang, tiba-tiba beberapa mahasiswa menghampirinya dan memegang kedua tangannya.

"Lepasin ga?! Lepas! Cemen banget cowok ngeroyok cewek!" Ucap Khansa yang masih berusaha memberontak.

"Cantik juga ya ternyata, haha" Ucap salah satu dari mereka membuat Khansa merinding.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Ani Arkan

Ani Arkan

visualnya dong

2020-07-20

0

kakaika

kakaika

thor kasi nama yg ngomong. aq bingung bacanya

2020-06-20

1

Putri Handayani

Putri Handayani

thor kasih nama dong siapa yg ngomong. kan gak tau siapa yg ngomong, jadinya kan pusing bacanya

2020-03-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!