Akan Selalu Menjadi Sayap Pelindungmu
“Apapun perlakuanmu atas diriku ... aku akan selalu, selalu tetap ....”
#65TahunKemudian
Tepat pada hari pemakaman.
Dimana langit bergerumuh, seakan ikut bersuka cita.
Akan kepergian dari sosok nenekku.
Yang di kubur, tepat di sebelah kuburan kakekku.
Semua orang yang berada disini, yang dengan baju hitamnya dan payungnya. Sangat terluka akan kepergiannya. Namun, hanya ada satu orang, yang sangat terpukul dengan hal itu
Yakni, mamaku.
“ Hikss, Hiks ....”
“ Ny, Nyonya!”
Menangis, dan hanya terus menangis. Sungguh, Aku pertama kali melihat mama seperti ini.
Membuat ….
Membuat ….
Dadaku ikut merasakan sesak ….
...****************...
Namaku adalah, Anna Flavia Emilio. Sering di panggil Anna saja. Aku adalah seorang anak perempuan, berumur 8 tahun, dengan rambut peraknya lagi mata birunya.
Aku sangat suka bermain, dan sangat suka memakan permen lolipop. Namun, sekarang sudah jarang. Karena mama, selalu melarangku.
“Tidak boleh, Anna! Ini sudah kedua kalinya. Emang Anna mau? Gigi Anna berlubang dan gak bisa tidur, karena terus kesakitan?”
“Hmph ....”
Di larang seperti itu, aku hanya bisa mengembungkan kedua pipiku, dengan kesal. Walaupun itu memang sangat sulit. Namun, aku tetap terima, karena ini semua demi kebaikanku sendiri.
Ngomong-ngomong tentang mama, ia sudah mendingan semenjak hari itu. Yang dimana, kebahagian mama sudah kembali, keceriaan mama juga sudah kembali. Dan yang lebih penting, senyuman mama juga sudah kembali.
Aku sungguh sangat senang dengan hal itu. Karena akhirnya, Aku sudah bisa bermain bersama mama lagi. Namun kadang kala .…
“Hiks, Hiks.”
Di lain kesempatan aku melihat mama menangis, karena melihat album foto kami. Akan semua kenangan bersama nenek.
Sepertinya mama, masih belum bisa melupakan nenek. Tidak, mama tidak bisa melupakannya.
“... Ma, Mama.”
“Hohh, rupanya Anna ...!” —mama mengusap air matanya. Lalu dengan tersenyum, mama melanjutkan bicaranya kembali— “... kemarilah Anna, temani ibu melihat semua kenangan ini bersama-sama.”
Mama adalah wanita yang luar biasa, dan sangat cantik. Di tambah dengan mata birunya yang sangat indah, membuat kecantikannya tiada tara. Akan seluruh perhatiannya, dan kasih sayangnya. Mama sungguh, sangat mirip dengan nenek saat masih muda. Benar, sangat persis seperti nenek, yang berada di foto ini!
Membuat Aku berpikir, Apakah saat dewasa nanti, aku bakal seperti mama dan nenek yang sangat cantik ini?
Jika itu memang benar. Maka sungguh, aku sangat tidak sabar untuk menantikannya Hingga, mama yang duduk tepat di sebelahku, mulai bicara kembali kepadaku.
“Apa kau tahu, Anna? Wanita yang sangat cantik ini, atau nenekmu ini. Dahulunya melewati masa-masa yang sulit. Hingga pada akhirnya, bertemu dengan sosok kakekmu.”
“Masa-masa yang sulit?”
Mama mengangguk pelan. Seraya melanjutkan bicaranya, “Yang dimana, nenekmu dahulu mengalami kelumpuhan dan kebutaan. Dari akibat kecelakaan hebat, yang membuat seluruh keluarganya tewas. Dan hanya menyisakan, nenek seorang saja.”
“Ti, tidak mungkin…”
“Walaupun kehilangan keluarga, anggota tubuh, dan segalanya. Nenekmu tidak pernah berputus asa. Ia dengan hanya kursi rodanya, terus berusaha untuk menghidupi dirinya sendiri. Berusaha dan terus berusaha. Hingga pada akhirnya, Tuhan, mengirim seorang pria yang mau menerima dirinya apa adanya. Seorang pria, yang mau mencintai dirinya setulus hatinya. Dan pria tersebut adalah kakekmu.”
“Kakek?”
“Benar!”
Walaupun sebenarnya Aku sudah sering mendengar tentang kakek, dari nenek sendiri saat masih hidup. Namun, tentang hal ini. Sungguh, ini sesuatu hal yang sangat baru bagiku. Namun, tetap saja … aku selalu merasa, masih ada kekosongan di dalam dada.
“Baiklah, sampai disini saja! Ada sesuatu yang harus ibu kerjakan. Jadi Anna—”
“—Mama, aku ingin sekali melihat wajah kakek!”
“Tentang itu ....”
Lagi-lagi ekpresi itu, yang di keluarkan mama, setiap aku membicarakan hal tersebut. Hanya bisa memalingkan wajah.
Dari semenjak nenek masih hidup, dan sejak Aku masih sangat kecil, bahkan hingga detik ini! Aku tak pernah melihat wajah kakek. Bahkan di dalam foto albumpun, sama sekali tidak ada. Walaupun aku tahu, bahwa kakek telah tiada, semenjak mamaku masih menjadi balita yang sangat imut. Namun paling tidak, aku berharap bisa melihat wajah kakek di dalam foto.
Namun hingga detik ini, hal itu tak pernah terwujud. Membuat aku berpikir, Apakah hingga saat dewasa nanti, Aku tetap tak bisa melihat wajah kakek? Dan apakah kakek di surga sana, akan bersedih hati. Karena cucunya sendiri, bahkan tidak mengetahui wajah kakeknya sama sekali?
“Sudahlah, Anna! Kau tak perlu memikirkan hal itu. Cukup Anna, selalu sehat dan selalu bahagia. Pasti, kakek di surga sana, akan ikut bahagia.”
“Benarkah, Mama?”
“Tentu saja benar, Anna.”
Entah kenapa, senyuman mama selalu membuatku tenang. Akan kehangatannya, akan ketulusannya, dan akan semua kasih sayangnya. Seperti, senyuman dari nenek.
“Terima-kasih banyak mam! Kalo begitu, Anna akan pergi bermain, agar kakek selalu bahagia.”
“Iya, pergilah Annaku sayang! Tapi sebelum itu Anna, bukankah sudah ibu bilang puluhan kali, jangan memanggil ibu dengan sebutan ‘mama!’ Panggilah ibu, dengan sebutan ‘ibunda’ atau ‘ibu’ saja. Apa kau mengerti, Anna?”
“Sungguh mengerti, Mam!”
“... Anna tidak mengerti.”
“Ha, Habisnya jika Anna, memanggil mama dengan sebutan ibunda atau Ibu saja. Lidah ini, seketika terasa menjadi sangat aneh!”
“Aneh bagaimana, Anna?”
“Ya, terasa aneh saja, Mam!” aku berkata seraya mengerucutkan bibirku. Membuat mama menghela nafas karena menyerah.
“Aahh … Baiklah, tidak apa-apa! Panggil saja, ibu seperti itu! Jika sebutan itu, satu satunya yang membuat Anna kecilku merasa nyaman.”
Mamaku berkata, seraya mengelus-elus kepalaku dengan sangat lembut.
“Heh!? Benarkah, Mam?”
“Iya, Annaku sayang. Sekarang pergilah bermain, agar kakek selalu bahagia melihat senyuman dari, Anna!”
“Baik, Mama!”
Aku langsung turun dari kursi, dan langsung beranjak pergi dari tempat tersebut. Pergi ke tempat bermain, seperti biasanya.
***************
Esok hari, yang sangat spesial telah tiba! Hari spesial, karena Aku dan mama akan pergi ke makam nenek dan kakek. Untuk mendoain mereka, dan tentunya memberikan mereka setangkai bunga. Dan momen inilah, yang membuatnya menjadi spesial! Karena aku akan, memberikan bunga pertama kalinya, hasil dari kerja kerasku, kepada nenek dan kakek.
Bunga spesial hasil dari buruanku sendiri, tepat pada kemarin siang. Mencari bunga ini penuh perjuangan, hingga kakiku penuh luka-luka, kau tahu? Karena bunga ini, cukup langka untuk di temukan. Dan tentunya, aku mencarinya tanpa pengetahuan dari mama.
“Baiklah, Anna … sekarang taruhlah bunga tersebut, di atas kuburan kakek dan nenek!”
“Baik, Mama.”
Ada kesan tersendiri, saat menaruh bunga hasil dari kerja kerasku sendiri. Seperti perasaan bangga dan sangat puas. Karena selama ini, bunga yang aku kasih kepada nenek dan kakek, selalu pemberian dari orang lain.
Namun entah kenapa, setelah aku menaruh bunga tersebut ke atas kuburan nenek dan kakek. Aku jadi teringat kembali, akan kenangan bersama nenek. Membuat aku sedikit murung, tentang hal itu.
“Ada apa, Annaku sayang? Hari ini kau, tidak seperti biasanya.”
Aku menggelengkan kepalaku, dengan pelan atas pertanyaan mama. Seraya berbicara, “... Tidak apa-apa, Mam! Anna hanya jadi teringat akan kenangan bersama nenek. Saat Anna bertanya, “Bagi nenek, kakek itu seperti apa?”. Dan nenek menjawab, “Ia adalah hatiku, ia adalah cintaku, dan ia adalah jiwaku. Dan bagi nenek, kakek masih hidup Hidup di dalam hati nenek, dan akan selalu seperti itu. Selamanya menjadi, Sayap Pelindungku.”
Tepat setelah aku, menceritakan akan hal itu. Akupun melihat ke arah mama. Dan melihat, sebuah air mata yang mengalir, tepat di atas pipi mama.
“Ma, Mama! Ada apa?”
Mama langsung mengusap air matanya. Dan mulai menjawab, “... Tidak, tidak apa-apa, Anna! Mata mama hanya kelilipan sesuatu. Ngomong-ngomong Anna! Saat kita pulang nanti, apa Anna mau? Mama ceritakan, sebuah kisah Sayap Pelindung, yang di bicarakan oleh nenek.”
“Sayap Pelindung?”
“Benar, sebuah kisah dari kakekmu, yang ia tulis di dalam buku hariannya.”
****************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
ÐRÄ̈QÚ́È̀È̀ñ̃••LÖVÈLɎZ
nama y bagus, aku suka
2023-09-22
0
ÐRÄ̈QÚ́È̀È̀ñ̃••LÖVÈLɎZ
😭😭😭😭sadd
2023-09-22
0
ÐRÄ̈QÚ́È̀È̀ñ̃••LÖVÈLɎZ
wah langsung lompat tanggal ya, eh tahun
2023-09-22
0