• Vol 1 – Ch 1 : Buku Harian

Seorang pria paruh baya

terlihat duduk di sebuah meja.

Di depannya ada sebuah

buku, berserta pena bulunya dan

secangkir tinta. Tak lama,

Iapun mengambil pena tersebut

dan mulai menuliskannya,

d i a t a s sebuah buku harian.

Perlahan - lahan, Kata demi kata,

Dengan seluruh jiwa

dan raganya. Ia menulis dengan

s e l u r u h Hatinya.

~ Untuk anakku terkasih, Sherly

Aurelia Emilio ~

****************

Parasnya Bagaikan Mutiara.

Senyumannya Bagaikan Rembulan.

Semangatnya Bagaikan Karang.

Dan Ia Bernama, Violet Niferia.

Ia Bukanlah, Seorang Artis Terkenal.

Bukan Pula, Seorang Wanita

Kaya Yang Penuh Linangan Harta.

Apa Lagi Wanita, Dengan

Berbagai Kesempurnaan Tubuhnya.

Sama Sekali Bukan!

Melainkan ia hanya wanita biasa,

yang mengalami kebutaan lagi

kelumpuhan, dan selalu memakai

kursi roda untuk kemana-mana.

Dan ia adalah istriku, dan Aku akan

selalu menjadi Sayap Pelindungnya.

Biarkan Aku ceritakan sedikit,

tentang bagaimana

Aku bisa bertemu dengannya.

Suatu takdir, yang bahkan Aku

sendiri tidak menduganya. Yakni

mendengar suara seperti Malaikat.

Ya, sebuah suara sangat indah dan

anggun. Membuat seluruh

tubuh ini, reflek bergerak dengan

sendirinya. Bergerak cepat

k e a r a h asal suara tersebut.

Setelah puluhan kali kaki ini

melangkah. Akhirnya Aku sampai,

dan melihat seorang wanita

yang tengah duduk di kursi roda.

Dan sedang bernyanyi di

pinggir jalan, dengan suaranya yg

anggun seperti Malaikat.

Senyuman yang cerah dan lembut

meresapi cinta Keibuan.

Saat itu juga, Aku tak bisa berpikir.

Betapa cantiknya dan betapa

menawan dirinya saat bernyanyi.

Namun, saat yang sama Aku baru

menyadari, bahwa ia bernyanyi

dengan kedua matanya terpejam.

Dan seketika saja terlintas di

benakku, bahwasannya ia bukan

h a n y a s e k e d a r lumpuh

saja, tetapi kedua matanya juga

telah menjadi buta.

Saat semua orang kehilangan sebuah

harapan, apalagi kehilangan

salah satu anggota tubuhnya. Mereka

akan langsung jatuh dalam

keputusasaan, dan berpikir bahwa

harapan terakhir mereka

adalah menjadi seorang peminta.

Namun, saat Aku melihat dirinya.

Aku sama sekali tidak merasakan, aura kesedihan ataupun keputuasaan.

Melainkan hanya terdapat aura

kehangatan dan harapan. Mungkin ini

memang aneh.  Tapi saat itu

juga, Akupun jatuh Cinta kepadanya.

Terus bernyanyi tanpa kenal lelah,

dan hasilnya ia berhasil membuat

semua orang kagum dengan

keindahan suara Nyanyiannya. Dan

sedikit demi sedikit uangnya

mulai bertumpuk tinggi, di dalam

wadah yang telah ia sediakan.

Namun, saat Aku mau memberinya

sebagian uangku. Tiba-tiba saja

Aku di kejutkan, dengan seseorang

l e l a k i paruh baya mencuri

sebagian uangnya, yang ada di

dalam wadah tersebut. Lelaki

berengsek itu memanfaatkan

kelumpuhannya dan kebutaannya,

untuk mencuri sebagian uangnya.

Tentu saja, Aku yang melihat itu

tidak tinggal diam. Aku

langsung mencari lelaki itu yang

lari entah kemana setelah

m e n c u r i. Setelah cukup lama

mencari. Akhirnya Akupun

menemukannya, di dalam gang

yang sempit sedang menghitung

uang yang bukan miliknya.

Tak bisa di maafkan !

“ Kembalikan uangnya, dasar pencurii.”

“ Ohhh... Rupanya ada sesosok

pahlawan ya.” Pria tersebut berbicara,

seraya membunyikan jari-jarinya.

Namun sayangnya, Aku tidak

jago dalam berkelahi. Dan

hasilnya pun terlihat, Aku yang

jadi babak belur. Parahnya

setelah ia membuat diriku menjadi

bubur, ia juga mengambil

j u g a seluruh uangku yang ku

simpan di dalam dompetku.

“Terima-kasih banyak, bocah. Hahaha.”

Ujar pria itu, sebelum pergi

meninggalkanku yang babak belur menyedihkan di gang sempit.

“ Sialannnnnn.”

Aku perlahan bangkit berdiri, seraya

menahan rasa perih dari

sekujur tubuhku. Setelah berhasil

bangkit berdiri, Akupun

kembali ke tempat wanita yang tadi.

Tentu saja, sebelum hal itu. Aku

ke ATM terdekat terlebih

dahulu, untuk bisa mengganti

sebagian uangnya yang telah di

curi. Setelah mendapatkannya,

dan dengan uang yang

berada genggaman tanganku.

Aku terus berlari, dengan penuh

harapan dia masih ada disana.

Namun, takdir berkata lain. Dan

seketika saja, rasa kecewa

telah memenuhi diriku pada saat

itu. Karena Aku tidak melihat

l a g i d i a d i s a n a.

“ Paling tidak… Paling tidak…

Izinkanlah Aku untuk mengetahui

n a m a n y a.”

Dalam kesedihan yang mendalam.

Tiba-tiba telingaku berdengung

Nasehat dari sahabatku. “ Kau boleh

mengeluh, Kau boleh menangis.

Tapi kau, jangan pernah menyerah.”

( Sfx : Trakkkk )

Akupun menggertakan gigiku

dengan sangat keras. Kemudian

bangkit dan mencoba mencari

dia lagi. Dan tentu saja, Aku tidak

lupa untuk menanyai semua

orang. Karena Aku berpikir, ia

pasti tidak jauh di sekitar sini.

“Permisi! Apakah kau melihat

di sekitar sini, seorang wanita

m u d a berpakaian Sweater

longgar berwarna putih, dan

memakai sebuah kursi roda.”

10% orang berkata “ Oh, Iya

Aku melihatnya.” Dan 80% berkata

“Maaf, Aku tidak melihatnya.”

Namun Aku tetap tidak menyerah.

Berdasarkan kata 10% orang,

y a n g telah melihatnya. Aku

terus mencari, mencari, dan

mencari. Hingga di titik Aku

kehabisan Nafas. Pertanda

Aku telah mencapai pada batasku.

Akupun langsung duduk di salah

satu kursi taman kota, dengan

nafas berat yang terengah-engah.

Setelah merasa mendingan, Aku

l a n g s u n g menyenderkan

punggung ini, ke arah bangku

taman. Seraya menghela nafas,

dan memandangi langit sore.

“ Aaahhhhh.. “

Apa Aku tidak akan ketemu

dengannya lagi.

"Anuu... Permisiii, Tuan."

Su, Suara ini !

Akupun langsung menoleh ke arah

samping, ke arah asal suara

tersebut. Dan mendapatkan sesosok,

y a n g selama iniku cari sedang

m e n y a p a d i r i k u.

Ia masih berpenampilan, seperti

saat Aku pertama kali melihatnya.

Tidak, Aku sama sekali tidak

melihat alat-alatnya untuk bernyanyi,

seperti mic dan lain sebagainya.

Malahan berganti dengan sebuah

rak kayu kecil, yang terisi puluhan

minuman dingin di pangkuannya.

“ Dari nafas Tuan, sepertinya Tuan

sangat haus. Jadi apakah Tuan

mau membeli sebagian dagangan

saya. Ini mungkin akan membantu menghilangkan dahaga, Tuan!”

Perasaan terkejut, bahagia dan

senang menjadi satu.

Membuat diriku tidak berkata

apapun. Hanya terus

memandanginya, tanpa bicara

sepata kata apapun.

“ Hmmm.... Tuan, apakah kau

masih ada disana?”

Seketika saja aku tersadar, dari

lamunanku sendiri.

" Ohh. Te, Tentu saja. Ma, Maaf

tadi Aku habis me, melamun."

I n i s a n g a t l a h aneh. Aku yang

Hidupnya, di keliling oleh

banyak wanita cantik, lagi sempurna.

Namun, malahan gugup

tidak karuan di depan wanita yang

lumpuh dan buta???

“ Begitu ya…Hm, jadi apakah Tuan

mau membeli dagangan saya?”

" Te, Tentuuu sajaa, kenapa

tidak? Lagi pula saat ini

Aku sangatlah haus. Ya, benar

sangat haus. Hehehehe.”

“ Syukurlah. Silahkan Tuan, pilihlah

minuman dingin yang Tuan suka!”

“ Ohh. Ba, Baiklah.”

Akupun mengambil salah satu

minuman dinginnya, lalu

membayarnya. Sekalian juga Aku

diam - diam memberinya

seluruh uangku, yang Aku tarik di

ATM tadi. Tanpa sepengetahuannya.

“ Terima-kasih banyak, Tuan.

Telah membeli dagangan saya.”

“ Ohhh, Iya sama-sama.”

“ Kalo begitu saya permisi. Dan semoga hari-hari Tuan, selalu menyenangkan.”

Diapun langsung berjalan pergi,

dengan kursi rodanya. Menyadari

h a l itu, membuat mulutku

secara reflek berteriak ke arahnya.

“ Tungguuuuuuu!”

A k u b e r t e r i a k, seraya berlari

ke arah sisinya.

" Aah, Aah..( Nafas terengah-engah.)

Ia mungkin memang buta

dan lumpuh, tapi pendengarannya

tidak. Ia berhenti, dan

perlahan berbalik kebelakang. Yakni

ke arahku dan berbicara.

“ Hmmm... Apakah Tuan, mau

membeli dagangan saya lagi?”

“ Ti, Tidak.”

“ Jika bukan demikian. Apakah

ada hal lain, yang bisa saya bantu

u n t u k m u T u a n?”

“ Se, Sebenarnya Aku ada sebuah

p e r m i n t a a n.”

“.... Permintaan?”

Ketika itu keringatku bercucuran

deras, dari kepala

sampai ujung kaki. Namun, Aku

tetap memaksakan

bibirku untuk b e r b i c a r a.

" A, Apa kau mau me, menjadi TEMAN

HIDUPKU..Heh, maksudku TEMANKU."

Keheningan, kata itulah y a n g

cocok untuk mendeskripsikan

suasana pada saat itu. Di saat yang

sama, tepatnya di dalam

keheningan tersebut. Tiba-tiba saja

di kedua matanya yang buta

atau terpejam itu. Mengeluarkan

sebuah air mata, mengalir

dan membasahi kedua pipinya.

Tentu saja. Aku yang melihat

hal itu menjadi panik dan berpikir,

A, Apakah Aku mengucapkan

sesuatu yang salah, kepadanya?

" A, Apa yang terjadi? .... A, Apakah

tadi Aku telah mengucapkan sesuatu

yang Me, Menyakitkan bagimu?"

" Tidak, tidak ada apa-apa Tuan.

Hanya saja, saya terlalu

bahagia hingga mengeluarkan air

mata." Ia berbicara sembari

m e n g h a p u s a i r matanya.

“....Ba, Bahagia?”

" Benar, karna ini baru pertama kalinya,

saya mendapatkan seorang TEMAN."

Dengan tersenyum hangat, ia

berbicara ke arahku. Saat yang

sama, Aku tidak bisa berkata

apapun lagi. Dan juga tak bisa

membayangkan, seberapa

beratnya ia menanggung semua

penderitaan t e r s e b u t.

Membuat Aku mengepalkan

kedua tanganku sendiri.

“ Hmmm.... Sa, Salam kenal Tuan,

nama saya adalah Violet Niferia.”

“ !??? ”

Dengan raut wajahnya yang semerah

tomat. Ia terlihat, mengulurkan

tangan kanannya yang manis. Namun,

menghadap ke arah yang salah.

Akupun menghela Nafas untuk itu

“ Aahhhh...Dasar kamu ini, Aku

itu ada di sebelah sini.

Dan Mulai sekarang, panggil

Aku Gilbert Emilio ya, Violet.”

" Baik, Tuan Gilbert."

I a b e r k a t a dengan

penuh senyuman kebahagian.

Melihat senyumannya

tersebut, membuat bibir ini

ikut tersenyum bahagia.

“ Panggil saja Aku Gilbert, Violet!”

Akupun meraih tangannya, dan

kamipun bersalaman. Tangannya

yang lembut, lalu senyumannya

yang menghangatkan Hati. Hanya

dengan ini semua, Aku merasa

semua perjuanganku terbayarkan.

****************

Silakan yang mau like, vote atau

k o m e n. Saya hanya sekedar

ingin menulis itu saja. Dan jikapun

kemudian tulisanku tidak dibaca

atau hanya sekedar dilihat tanpa

diketahui isinya, saya tak peduli.

Saya benar-benar tidak masalah.

Bagiku menulis seperti hobi lainya

seperti memancing, seperti

memelihara burung. Karena yang

t e r p e n t i n g, ruang-ruang

kosong di Hati dan pikiran terisi.

Tak menjadi soal orang lain

ikut, menikmatinya atau tidak.

Terpopuler

Comments

ÐRÄ̈QÚ́È̀È̀ñ̃••LÖVÈLɎZ

ÐRÄ̈QÚ́È̀È̀ñ̃••LÖVÈLɎZ

kek puisi y

2023-09-22

0

Floleanne

Floleanne

ciusss tor,,tulisanny bagos bed,,inspirasiny pasti ruaarbiasahh on 🙏🤩😍#
mantapuThoor
#Lanjooottt

2021-12-22

1

M.J.M

M.J.M

baru baca dua bab udah tersentuh.

2021-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 • Volume 1 [ Prolog ] ~
2 • Vol 1 – Ch 1 : Buku Harian
3 • Vol 1 – Ch 2 : DUA INSAN #1
4 • Vol 1 – Ch 2 : DUA INSAN #2
5 • Vol 1 – Ch 3 : Penentuan Akhir
6 • Vol 1 – Ch 4 : Akhir Dari Semua [ Permulaan ]
7 • Vol 1 – Ch 5 : Perjalanan Di Dunia Lain #1
8 • Vol 1 – Ch 5 : Perjalanan Di Dunia Lain #2
9 • Catatan Seorang Penulis Biasa
10 • Vol 1 – Ch 6 : Kesenangan Pasar Malam
11 • Vol 1 – Ch 7 : Arti Dari Sebuah Kesetiaan #1
12 • Vol 1 – Ch 7 : Arti Dari Sebuah Kesetiaan #2
13 • Vol 1 – Ch 8 : Setitik Cahaya Misterius?
14 • Vol 1 – Ch 9 : Arti Dari [ Sahabat Sejati ]
15 • Vol 1 – Ch 10 : The Queen
16 • Vol 1 – Ch 11 : OBERLAND
17 • Vol 1 – Ch 12 : [ Pelindungmu ] #1
18 • Vol 1 – Ch 12 : [ Pelindungmu ] #2
19 ------- ANNOUNCEMENT -------
20 • Vol 1 – Ch 13 : Senyuman Di Panti Asuhan
21 • Vol 1 – Ch 14 : Mata Biru Dan Sebuah Janji
22 • Vol 1 – Ch 15 : [ Demi-Human ]
23 • Vol 1 – Ch 15 : [ Demi-Human ]
24 • Vol 1 – Ch 16 : Masa Lalu Yang Kelam
25 • Vol 1 – Ch 17 : [ Mitos ] Di Dalam Perpustakaan
26 • Vol 1 – Ch 18 : Kebenaran Di Dalam Kegelapan
27 • Vol 1 – Ch 19 : Aktivitas Pagi Hari
28 • Vol 1 – Ch 20 : [ Rencana ] Sang Ratu
29 • Vol 1 – Ch 21 : Di Kegelapan Yang Akan Datang
30 • Vol 1 – Ch 22 : [ Pengkhianatan ]
31 • Vol 1 – Ch 23 : Arti Dari Sebuah [ Keluarga ]
32 • Vol 1 – Ch 24 : Hati Yang Sangat Hancur #1
33 • Vol 1 – Ch 24 : Hati Yang Sangat Hancur #2
34 • Vol 1 – Ch 25 : Keinginan Dari Lubuk Hati
35 • Vol 1 – Ch 26 : Hati Yang [ Merindu ]
36 • Vol 1 – Ch 27 : Pelukan Terakhir [ End ]
37 • Tanya dan Jawab Author
38 • Chapter Spesial [ OVA ] Collaboration
39 • Volume 2 [ Prolog ] ~
40 • Vol 2 – Ch 1 : Tahta Dan [ Kesetiaan ]
41 • Vol 2 – Ch 2 : Tekad Dan [ Pengukapan ]
42 • Vol 2 – Ch 3 : Hati Kecil Seorang Ayah
43 • Vol 2 – Ch 4 : [ Hati ] Sang Adik
44 • Vol 2 – Ch 5 : [ Satu Kehangatan ]
45 • Vol 2 – Ch 6 : Terdampar
46 • Vol 2 – Ch 7 : Kasih Sayang
47 • Vol 2 – Ch 8 : Terus Berjalan
48 • Vol 2 – Ch 9 : Human [ Elf ] #1
49 • Vol 2 – Ch 9 : Human [ Elf ] #2
50 • Vol 2 – Ch 10 : [ Sahabat ]
51 • Vol 2 – Ch 11 : Pengorbanan
52 • Vol 2 – Ch 12 : Hati Yang [ Lelah ]
53 • Vol 2 – Ch 13 : Petugas [ Penyelamat ] #1
54 • Vol 2 – Ch 13 : Petugas [ Penyelamat ] #2
55 • Vol 2 – Ch 14 : Suatu Yang [ Berharga ]
56 • Vol 2 – Ch 15 : Dia Segalanya
57 • Vol 2 – Ch 16 : Sebuah Awal
58 • Vol 2 – Ch 17 : The [ Maid ]
59 • Vol 2 – Ch 18 : Kejanggalan
60 ------- ANNOUNCEMENT -------
61 • Vol 2 – Ch 19 : Sebuah [ Pertanyaan? ]
62 • Vol 2 – Ch 20 : Sejarah Yang Di [ Bungkam ]
63 • Vol 2 – Ch 21 : Palace Butler
64 • Vol 2 – Ch 22 : [ ISI HATI ]
65 ---------- KONFIRMASI ----------
66 • Vol 2 – Ch 23 : Pengagum [ Rahasiamu ] #1
67 • Vol 2 – Ch 23 : Pengagum [ Rahasiamu ] #2
68 • Vol 2 – Ch 24 : Jauh Tak Terhentikan
69 • Vol 2 – Ch 25 : Awal Dari [ Semuanya ] #1
70 • Vol 2 – Ch 25 : Awal Dari [ Semuanya ] #2
71 • Vol 2 – Ch 25 : Awal Dari [ Semuanya ] #3
72 • Vol 2 – Ch 26 : [ Musuh ] Yang Sebenarnya
73 • Vol 2 – Ch 27 : Tekad Yang Bulat
74 • Vol 2 – Ch 28 : Ketulusan Dari Sang Pengagum
75 • Vol 2 – Ch 29 : Kepercayaan Yang [ Hilang ]
76 • Vol 2 – Ch 30 : Akhir Dari Perjalanan [ End ]
Episodes

Updated 76 Episodes

1
• Volume 1 [ Prolog ] ~
2
• Vol 1 – Ch 1 : Buku Harian
3
• Vol 1 – Ch 2 : DUA INSAN #1
4
• Vol 1 – Ch 2 : DUA INSAN #2
5
• Vol 1 – Ch 3 : Penentuan Akhir
6
• Vol 1 – Ch 4 : Akhir Dari Semua [ Permulaan ]
7
• Vol 1 – Ch 5 : Perjalanan Di Dunia Lain #1
8
• Vol 1 – Ch 5 : Perjalanan Di Dunia Lain #2
9
• Catatan Seorang Penulis Biasa
10
• Vol 1 – Ch 6 : Kesenangan Pasar Malam
11
• Vol 1 – Ch 7 : Arti Dari Sebuah Kesetiaan #1
12
• Vol 1 – Ch 7 : Arti Dari Sebuah Kesetiaan #2
13
• Vol 1 – Ch 8 : Setitik Cahaya Misterius?
14
• Vol 1 – Ch 9 : Arti Dari [ Sahabat Sejati ]
15
• Vol 1 – Ch 10 : The Queen
16
• Vol 1 – Ch 11 : OBERLAND
17
• Vol 1 – Ch 12 : [ Pelindungmu ] #1
18
• Vol 1 – Ch 12 : [ Pelindungmu ] #2
19
------- ANNOUNCEMENT -------
20
• Vol 1 – Ch 13 : Senyuman Di Panti Asuhan
21
• Vol 1 – Ch 14 : Mata Biru Dan Sebuah Janji
22
• Vol 1 – Ch 15 : [ Demi-Human ]
23
• Vol 1 – Ch 15 : [ Demi-Human ]
24
• Vol 1 – Ch 16 : Masa Lalu Yang Kelam
25
• Vol 1 – Ch 17 : [ Mitos ] Di Dalam Perpustakaan
26
• Vol 1 – Ch 18 : Kebenaran Di Dalam Kegelapan
27
• Vol 1 – Ch 19 : Aktivitas Pagi Hari
28
• Vol 1 – Ch 20 : [ Rencana ] Sang Ratu
29
• Vol 1 – Ch 21 : Di Kegelapan Yang Akan Datang
30
• Vol 1 – Ch 22 : [ Pengkhianatan ]
31
• Vol 1 – Ch 23 : Arti Dari Sebuah [ Keluarga ]
32
• Vol 1 – Ch 24 : Hati Yang Sangat Hancur #1
33
• Vol 1 – Ch 24 : Hati Yang Sangat Hancur #2
34
• Vol 1 – Ch 25 : Keinginan Dari Lubuk Hati
35
• Vol 1 – Ch 26 : Hati Yang [ Merindu ]
36
• Vol 1 – Ch 27 : Pelukan Terakhir [ End ]
37
• Tanya dan Jawab Author
38
• Chapter Spesial [ OVA ] Collaboration
39
• Volume 2 [ Prolog ] ~
40
• Vol 2 – Ch 1 : Tahta Dan [ Kesetiaan ]
41
• Vol 2 – Ch 2 : Tekad Dan [ Pengukapan ]
42
• Vol 2 – Ch 3 : Hati Kecil Seorang Ayah
43
• Vol 2 – Ch 4 : [ Hati ] Sang Adik
44
• Vol 2 – Ch 5 : [ Satu Kehangatan ]
45
• Vol 2 – Ch 6 : Terdampar
46
• Vol 2 – Ch 7 : Kasih Sayang
47
• Vol 2 – Ch 8 : Terus Berjalan
48
• Vol 2 – Ch 9 : Human [ Elf ] #1
49
• Vol 2 – Ch 9 : Human [ Elf ] #2
50
• Vol 2 – Ch 10 : [ Sahabat ]
51
• Vol 2 – Ch 11 : Pengorbanan
52
• Vol 2 – Ch 12 : Hati Yang [ Lelah ]
53
• Vol 2 – Ch 13 : Petugas [ Penyelamat ] #1
54
• Vol 2 – Ch 13 : Petugas [ Penyelamat ] #2
55
• Vol 2 – Ch 14 : Suatu Yang [ Berharga ]
56
• Vol 2 – Ch 15 : Dia Segalanya
57
• Vol 2 – Ch 16 : Sebuah Awal
58
• Vol 2 – Ch 17 : The [ Maid ]
59
• Vol 2 – Ch 18 : Kejanggalan
60
------- ANNOUNCEMENT -------
61
• Vol 2 – Ch 19 : Sebuah [ Pertanyaan? ]
62
• Vol 2 – Ch 20 : Sejarah Yang Di [ Bungkam ]
63
• Vol 2 – Ch 21 : Palace Butler
64
• Vol 2 – Ch 22 : [ ISI HATI ]
65
---------- KONFIRMASI ----------
66
• Vol 2 – Ch 23 : Pengagum [ Rahasiamu ] #1
67
• Vol 2 – Ch 23 : Pengagum [ Rahasiamu ] #2
68
• Vol 2 – Ch 24 : Jauh Tak Terhentikan
69
• Vol 2 – Ch 25 : Awal Dari [ Semuanya ] #1
70
• Vol 2 – Ch 25 : Awal Dari [ Semuanya ] #2
71
• Vol 2 – Ch 25 : Awal Dari [ Semuanya ] #3
72
• Vol 2 – Ch 26 : [ Musuh ] Yang Sebenarnya
73
• Vol 2 – Ch 27 : Tekad Yang Bulat
74
• Vol 2 – Ch 28 : Ketulusan Dari Sang Pengagum
75
• Vol 2 – Ch 29 : Kepercayaan Yang [ Hilang ]
76
• Vol 2 – Ch 30 : Akhir Dari Perjalanan [ End ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!