Bab 3: Mengasah Kekuatan yang Baru

Seraphina Duskbane berdiri di tengah hutan sunyi, angin pagi bertiup lembut melewati rambut peraknya. Sinar matahari yang menembus dedaunan menciptakan bayangan samar di tanah, memberikan suasana yang hampir mistis.

Setelah malam yang cukup tenang di dalam gubuk, ia menyadari sesuatu yang penting: tubuhnya ini belum siap menghadapi dunia luar.

Meskipun ia memiliki kecepatan dan kelincahan alami sebagai keturunan elf, ia masih bisa merasakan kelemahan dari sisi manusianya. Elf sejati memiliki daya tahan tinggi, refleks luar biasa, serta energi sihir yang mengalir dalam tubuh mereka. Namun, ia tidak memiliki keistimewaan seperti itu sepenuhnya.

Ia harus menyesuaikan diri.

Ia harus mengasah tubuh ini menjadi senjata yang sempurna.

Seraphina menarik napas dalam dan mulai merenggangkan otot-ototnya. Ia memutuskan untuk memulai dengan dasar—keseimbangan, kecepatan, dan kekuatan.

Melatih Keseimbangan dan Kelenturan

Ia menaiki sebuah batang kayu yang tumbang di dekatnya, berdiri dengan satu kaki sambil menutup matanya.

Dalam kehidupan sebelumnya sebagai agen CAI, ia telah menjalani berbagai latihan fisik yang melelahkan. Tetapi tubuh ini berbeda. Ia perlu memahami titik keseimbangannya yang baru.

Angin dingin bertiup kencang, namun ia bertahan. Sedikit demi sedikit, tubuhnya mulai terbiasa. Ia menekuk lutut, berpindah ke kaki lainnya, lalu mulai berjalan di atas batang kayu itu seolah-olah sedang menari di atas tali tipis.

Tubuh elf ini memang lebih ringan dan fleksibel dibandingkan tubuh manusianya dulu. Setelah beberapa menit, ia merasa cukup nyaman dengan gerakannya.

Latihan Kecepatan dan Ketangkasan

Seraphina kemudian turun dan mulai berlari melewati hutan, menghindari cabang-cabang rendah dan melompati akar pohon besar.

Pada awalnya, langkahnya sedikit kaku, tetapi semakin lama ia berlari, tubuhnya mulai memahami ritmenya sendiri. Ia melompati bebatuan, meluncur di bawah dahan pohon, dan bergerak dengan gesit di antara pepohonan seperti bayangan.

Sesuatu dalam tubuhnya bereaksi secara alami.

"Jadi ini insting elf?" pikirnya.

Ia mulai menambah kecepatan. Hembusan angin yang menerpa wajahnya semakin kuat, tetapi ia tidak merasa lelah. Bahkan, tubuhnya terasa lebih bebas dibandingkan sebelumnya.

Namun, satu hal yang masih kurang—daya tahannya belum cukup untuk bertahan dalam pertarungan panjang.

Meningkatkan Kekuatan

Ia berhenti di dekat sebuah pohon besar, menekan kedua tangannya ke batang pohon itu, lalu mulai melakukan push-up dengan satu tangan.

Tubuh elf mungkin lebih gesit, tetapi ia masih membutuhkan kekuatan fisik yang cukup untuk bertarung dalam jarak dekat. Jika ia hanya mengandalkan kecepatan, lawan yang lebih kuat bisa dengan mudah menjatuhkannya dalam satu serangan.

Seraphina menambah intensitas latihannya—push-up, sit-up, squat, dan berbagai teknik lainnya untuk membangun kekuatan.

Setiap otot dalam tubuhnya terasa mulai terbakar, tetapi ia terus memaksakan diri.

Hanya dengan tubuh yang kuat, ia bisa bertahan.

Hanya dengan kekuatan, ia bisa menaklukkan dunia ini.

Setelah beberapa jam berlalu, Seraphina akhirnya terjatuh ke tanah, terengah-engah.

Ia menatap langit yang mulai berubah warna menjadi jingga.

Tubuhnya masih jauh dari sempurna, tetapi ia bisa merasakan peningkatan yang signifikan.

"Ini baru permulaan."

Di dunia ini, hanya ada satu aturan: Jika kau ingin bertahan, kau harus lebih kuat dari mereka semua.

 

Seraphina menarik tudung jubahnya lebih rendah, menyembunyikan wajahnya saat melangkah pelan ke dalam pedesaan yang tampak seperti bagian dari dongeng.

Bangunan-bangunan tua berdiri dengan kokoh, dihiasi ukiran-ukiran unik yang tampak berpendar saat terkena cahaya bulan. Jalanan berbatu yang ia lalui dipenuhi berbagai makhluk—bukan hanya manusia, tetapi juga ras lain yang hanya pernah ia dengar dalam mitologi.

Elf berambut keemasan melintas dengan anggun, makhluk bertanduk kecil berdagang rempah-rempah di sudut jalan, sementara seorang pria besar dengan kulit kebiruan tertawa terbahak-bahak di depan kedai minuman.

Namun, yang paling mencuri perhatiannya adalah para penyihir.

Di tengah pasar malam yang ramai, seorang wanita bersorban hitam mengangkat tangannya ke udara. Dalam sekejap, bola api muncul di telapak tangannya, kemudian meluncur ke atas dan meledak seperti kembang api. Kerumunan bersorak kagum, sementara Seraphina menatapnya dengan mata membulat.

Jadi ini dunia sihir yang sebenarnya?

Seraphina teringat kembali bahwa dalam kisah yang ia ketahui, tubuh yang kini ia tempati seharusnya adalah seorang penyihir yang kuat. Namun, dalam cerita aslinya, Seraphina Duskbane jatuh ke dalam perangkap protagonis dan kehilangan kekuatannya.

Kini, ia berada di dunia ini lebih awal dari takdir yang seharusnya terjadi. Itu berarti ia memiliki kesempatan untuk mengubah segalanya.

Ia mengepalkan tangannya.

"Kalau aku ingin bertahan, aku harus belajar sihir juga."

Mencari Sumber Pengetahuan

Seraphina berjalan lebih dalam ke desa, memperhatikan setiap sudut. Ia tidak bisa langsung bertanya kepada seseorang mengenai sihir—itu akan mencurigakan.

Sebaliknya, ia mulai mencari tempat yang biasanya menjadi sumber ilmu dalam dunia seperti ini: Perpustakaan, toko buku sihir, atau akademi penyihir.

Ia melangkah ke gang sempit dan menemukan sebuah papan kayu dengan lambang bintang sihir. Di bawahnya, tertulis kata-kata dalam bahasa yang samar-samar bisa ia pahami:

"Toko Grimorium – Menjual Buku dan Alat Sihir"

Tempat itu terlihat seperti toko buku tua dengan jendela berkabut dan lilin yang menyala di dalamnya. Seraphina melirik sekeliling sebelum masuk, lalu membuka pintu dengan hati-hati.

Denting lonceng kecil terdengar.

Di dalam, rak-rak tinggi penuh dengan buku tebal berjilid kulit. Aroma tinta dan debu bercampur dengan wangi herbal yang terbakar di sudut ruangan.

Di balik meja, seorang wanita tua dengan mata tajam memperhatikannya.

"Baru pertama kali ke sini?" tanya wanita itu dengan suara serak.

Seraphina hanya mengangguk, mencoba menjaga sikapnya tetap tenang.

"Sedang mencari sesuatu?"

Seraphina berpikir sejenak. Ia tidak bisa meminta buku sihir tingkat tinggi. Itu akan mencurigakan. Jadi, ia memutuskan untuk mulai dari dasar.

"Aku ingin memahami dasar-dasar sihir," jawabnya singkat.

Wanita itu mempersempit matanya, lalu menunjuk rak di ujung ruangan. "Di sana ada buku untuk pemula. Tapi ingat, sihir bukan sekadar membaca dan menghafal. Kau harus memahami bagaimana mengalirkannya."

Seraphina mengangguk lagi, lalu berjalan ke arah yang ditunjuk.

 

Di antara tumpukan buku, ia menemukan beberapa yang menarik:

"Dasar-Dasar Manipulasi Mana"

"Elemen dan Afinitas Sihir"

"Pengantar Ilmu Rune"

Ia mengambil ketiganya dan membawa mereka ke meja.

Wanita tua itu menyeringai. "Sepertinya kau benar-benar serius belajar, anak muda."

Seraphina tidak menjawab. Ia hanya menyerahkan beberapa koin perak yang ia temukan dalam kantong baju Seraphina Duskbane.

Sang wanita menerima pembayaran itu dengan anggukan puas. "Hati-hati dengan sihir, Nak. Kalau kau tidak bisa mengendalikannya, ia bisa menghancurkanmu."

Seraphina hanya tersenyum tipis.

"Jangan khawatir. Aku tidak akan dihancurkan oleh apapun."

Dengan buku-buku itu di pelukannya, ia bergegas keluar dan kembali ke gubuknya.

Malam ini, ia akan mulai mempelajari dunia barunya dengan serius.

Dunia yang dipenuhi sihir, tempat di mana ia harus menjadi yang terkuat.

Episodes
1 Bab 1. Hidup Kembali
2 Bab 2. Menggali Identitas yang Hilang
3 Bab 3: Mengasah Kekuatan yang Baru
4 Bab 4: Tiga Hari yang Mengubah Segalanya
5 Bab 5: Mencari Jejak Seraphina Duskbane
6 Bab 6: Jejak yang Menghilang
7 Bab 7: Perpisahan di Reruntuhan Kuil
8 Bab 8: Awal Perjalanan Baru dan Kebutuhan Akan Uang
9 Bab 9: Perjalanan Penuh Rintangan dan Reruntuhan yang Terkunci
10 Bab 10: Warisan dari Masa Lalu
11 Bab 11: Kuil Sihir dan Ujian Sang Protagonis
12 Bab 12: Babak Final yang Mendebarkan
13 Bab 13: Panggung Pertarungan Terakhir
14 Bab 14: Pertemuan dengan Calon Antagonis
15 Bab 15: Dua Rahasia
16 Bab 16. Tertarik
17 Bab 17. Berlatih
18 Bab 18: Pertarungan Antar Tim
19 Bab 19: Undangan Dari Kuil Assassin
20 Bab 20: Ujian di Kuil Assassin
21 Bab 21. Misi Berbahaya
22 Bab 22: Bayangan Yang Mengintai
23 Bab 23: Jejak Kegelapan Dibalik Bayangan
24 Bab 24: Bahaya Yang Mengintai
25 Bab 25: Jejak Kegelapan yang Tersisa
26 Bab 26: Pertempuran Di Reruntuhan Kuno
27 Bab 27: Jejak Kegelapan yang Tertinggal
28 Bab 28: Kebenaran yang Terkubur
29 Bab 29: Tawaran Berbahaya
30 Bab 30: Bayangan di Balik Tawaran
31 Bab 31: Bayangan di Pelabuhan
32 Bab 32 – Jejak yang Tertinggal
33 Bab 33 – Menyusup ke Lelang Gelap
34 Bab 34 – Jejak yang Tertinggal
35 Bab 35 – Kebenaran yang Tersembunyi
36 Bab 36 – Bayangan di Balik Kegelapan
37 Bab 37 – Pertempuran di Reruntuhan
38 Bab 38 – Kegelapan yang Terbangun
39 Bab 39 – Bayangan yang Tertinggal
40 Bab 40 – Kebenaran yang Tersembunyi
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Bab 1. Hidup Kembali
2
Bab 2. Menggali Identitas yang Hilang
3
Bab 3: Mengasah Kekuatan yang Baru
4
Bab 4: Tiga Hari yang Mengubah Segalanya
5
Bab 5: Mencari Jejak Seraphina Duskbane
6
Bab 6: Jejak yang Menghilang
7
Bab 7: Perpisahan di Reruntuhan Kuil
8
Bab 8: Awal Perjalanan Baru dan Kebutuhan Akan Uang
9
Bab 9: Perjalanan Penuh Rintangan dan Reruntuhan yang Terkunci
10
Bab 10: Warisan dari Masa Lalu
11
Bab 11: Kuil Sihir dan Ujian Sang Protagonis
12
Bab 12: Babak Final yang Mendebarkan
13
Bab 13: Panggung Pertarungan Terakhir
14
Bab 14: Pertemuan dengan Calon Antagonis
15
Bab 15: Dua Rahasia
16
Bab 16. Tertarik
17
Bab 17. Berlatih
18
Bab 18: Pertarungan Antar Tim
19
Bab 19: Undangan Dari Kuil Assassin
20
Bab 20: Ujian di Kuil Assassin
21
Bab 21. Misi Berbahaya
22
Bab 22: Bayangan Yang Mengintai
23
Bab 23: Jejak Kegelapan Dibalik Bayangan
24
Bab 24: Bahaya Yang Mengintai
25
Bab 25: Jejak Kegelapan yang Tersisa
26
Bab 26: Pertempuran Di Reruntuhan Kuno
27
Bab 27: Jejak Kegelapan yang Tertinggal
28
Bab 28: Kebenaran yang Terkubur
29
Bab 29: Tawaran Berbahaya
30
Bab 30: Bayangan di Balik Tawaran
31
Bab 31: Bayangan di Pelabuhan
32
Bab 32 – Jejak yang Tertinggal
33
Bab 33 – Menyusup ke Lelang Gelap
34
Bab 34 – Jejak yang Tertinggal
35
Bab 35 – Kebenaran yang Tersembunyi
36
Bab 36 – Bayangan di Balik Kegelapan
37
Bab 37 – Pertempuran di Reruntuhan
38
Bab 38 – Kegelapan yang Terbangun
39
Bab 39 – Bayangan yang Tertinggal
40
Bab 40 – Kebenaran yang Tersembunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!