Bab 6: Jejak yang Menghilang

Seraphina menatap pria tua di hadapannya dengan mata yang masih dipenuhi sisa-sisa keterkejutan. Cahaya hitam yang menyelimuti tubuhnya perlahan mereda, meninggalkan sensasi hangat di seluruh sarafnya.

Tubuhnya tidak lagi terasa lemah seperti sebelumnya. Meski kekuatan sihirnya belum sepenuhnya kembali, ia dapat merasakan percikan energi mengalir dalam darahnya—sesuatu yang sebelumnya mati dan kini mulai bangkit lagi.

Perasaan itu… memabukkan.

Untuk pertama kalinya sejak ia terbangun dalam tubuh ini, Seraphina merasa utuh.

Ia menatap pria tua itu dengan sorot mata yang berbeda.

"Terima kasih," katanya, tulus.

Pria itu hanya mengangguk. "Aku tidak melakukan apa pun. Kau hanya menemukan sesuatu yang memang telah menjadi milikmu sejak awal."

Seraphina menekan bibirnya.

Ia tahu ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi baru permulaan.

Sekarang ia memiliki sedikit pemahaman tentang siapa dirinya yang sebenarnya, serta apa yang terjadi padanya. Namun, ada satu pertanyaan yang masih belum terjawab.

"Siapa pria ini?"

Seraphina memandang pria tua itu dengan penuh selidik.

"Kau tampaknya tahu banyak tentangku," katanya perlahan. "Siapa sebenarnya kau?"

Pria itu tersenyum kecil, senyum yang lebih mirip dengan bayangan samar daripada ekspresi sejati.

"Kau akan tahu ketika saatnya tiba."

Itu bukan jawaban yang ia inginkan, tetapi Seraphina sudah menduga bahwa ia tidak akan mendapatkan informasi lebih jauh dengan mudah.

Dan sebelum ia sempat bertanya lagi…

Dunia di sekelilingnya mulai bergetar.

Lenyapnya Perpustakaan Hitam

Seraphina merasakan tanah di bawah kakinya berguncang. Rak-rak buku di sekelilingnya mulai retak dan hancur menjadi abu, seolah sesuatu sedang menghapus keberadaan tempat ini dari dunia.

Matanya melebar.

"Apa yang terjadi?"

Pria tua itu tetap tenang.

"Waktunya habis," katanya dengan suara yang terdengar lebih samar. "Aku harap kau akan menggunakan kekuatanmu dengan bijak, Seraphina Duskbane."

Sebelum ia sempat bereaksi, ruangan di sekelilingnya mulai runtuh.

Seraphina merasakan tubuhnya tersedot oleh kekuatan yang tak terlihat. Sekelebat cahaya melintas di hadapannya, lalu semuanya berubah menjadi gelap.

Kembali ke Dunia Nyata

Saat Seraphina membuka matanya, ia tidak lagi berada di dalam Perpustakaan Hitam.

Sebaliknya, ia berdiri di tengah kota yang sibuk, tepat di sudut jalan tempat ia sebelumnya berjalan.

Tidak ada tanda-tanda keberadaan gedung perpustakaan itu. Tidak ada pintu hitam, tidak ada rak buku, tidak ada apa-apa.

Seolah tempat itu tak pernah ada sejak awal.

Seraphina berdiri terpaku, masih mencoba memahami apa yang terjadi.

Apakah ia baru saja mengalami ilusi?

Tidak. Itu tidak mungkin.

Kekuatan yang mengalir dalam tubuhnya sekarang adalah bukti bahwa semua yang ia alami benar-benar nyata.

Namun, jika tempat itu telah lenyap… apakah artinya pria tua itu juga telah menghilang selamanya?

Misi yang Baru

Seraphina menarik napas dalam.

Ia tidak bisa berdiam diri. Sekarang ia memiliki petunjuk tentang siapa dirinya, tetapi masih ada banyak hal yang harus ia lakukan.

Ia harus memulihkan kekuatannya sepenuhnya.

Ia harus mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas kehancurannya.

Dan lebih dari segalanya… ia harus menemukan cara untuk menghadapi Pahlawan Cahaya yang telah mencuri kekuatannya.

Dengan tekad baru yang menyala dalam dirinya, Seraphina menarik tudungnya lebih dalam dan melangkah ke tengah keramaian kota.

Ini bukanlah akhir.

Ini adalah awal dari kebangkitannya.

.

.

Seraphina melangkah perlahan, matanya menyapu setiap sudut tempat yang kini tampak asing baginya. Beberapa hari yang lalu, pria berjenggot tebal yang misterius itu berdiri di depan pintu tua, memberikan petunjuk yang akhirnya membawanya ke Perpustakaan Hitam—sebuah tempat yang kini lenyap tanpa jejak.

Namun sekarang, tidak ada lagi pria itu.

Sebagai gantinya, seorang wanita cantik berdiri di depan bangunan itu, dengan senyum lembut dan pakaian yang tampak lebih bersih serta mewah dibandingkan para pedagang di sekitar. Tangannya lincah menyajikan makanan kepada para pendatang yang duduk di meja kayu panjang.

Seraphina mempersempit matanya.

Tempat ini tidak hanya berubah pengelolanya, tetapi juga atmosfernya.

Dulu, tempat ini terasa sepi, dengan aura yang suram dan misterius. Kini, bangunan yang sama berubah menjadi tempat yang tampak lebih hidup, seolah tidak pernah ada rahasia kelam yang tersembunyi di dalamnya.

Seraphina mengamati para pendatang—petualang, pedagang, dan beberapa orang dengan pakaian bangsawan yang tampaknya sedang dalam perjalanan ke suatu tempat.

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini?"

 

Misteri Sang Wanita Cantik

Seraphina melangkah lebih dekat, matanya tak lepas dari wanita itu.

Rambutnya berwarna coklat gelap dengan sedikit gelombang di ujungnya, matanya hijau zamrud yang bersinar lembut di bawah cahaya matahari sore. Wajahnya tampak ramah, dan cara ia berbicara kepada para pelanggan penuh kehangatan.

Namun, bagi Seraphina, ada sesuatu yang terasa janggal.

Seolah wanita itu sengaja menggantikan posisi pria tua itu.

Seraphina mendekat ke meja panjang dan duduk di sudut, berusaha tidak menarik perhatian.

Beberapa saat kemudian, wanita itu menghampirinya dengan senyum ramah.

"Selamat datang," katanya dengan suara lembut. "Apa yang bisa aku sajikan untukmu?"

Seraphina menatapnya tanpa ekspresi.

"Aku mencari seseorang," katanya langsung.

Wanita itu mengangkat alisnya sedikit, seolah terkejut dengan cara bicara Seraphina yang langsung ke inti.

"Siapa yang kau cari?" tanyanya dengan nada hati-hati.

"Seorang pria tua berjenggot tebal. Dulu dia ada di sini."

Wanita itu tidak langsung menjawab. Sekilas, ada sesuatu yang melintas di matanya—seperti kecurigaan atau mungkin kewaspadaan.

Namun, dalam sekejap, ekspresinya kembali ramah.

"Aku tidak tahu siapa yang kau maksud," katanya. "Aku baru saja mengambil alih tempat ini dari pemilik sebelumnya."

Seraphina mengetatkan rahangnya.

Ia tahu wanita ini berbohong.

Tapi mengapa?

 

Jejak yang Terhapus

Seraphina menyandarkan punggungnya pada kursi, berpura-pura santai.

"Pemilik sebelumnya?" tanyanya, mencoba menggali informasi lebih dalam.

Wanita itu tersenyum, tetapi kali ini ada sedikit kehati-hatian dalam nada suaranya.

"Ya. Aku tidak tahu banyak tentangnya, tapi dia memutuskan untuk pergi dan menyerahkan tempat ini padaku. Jadi, sekarang aku yang mengelolanya."

Seraphina menekan bibirnya.

Jawaban itu terdengar masuk akal, tetapi terlalu rapi.

Tidak mungkin pria misterius itu pergi begitu saja tanpa jejak, terutama setelah memberikan petunjuk yang begitu penting kepadanya.

Seraphina menatap mata wanita itu lebih dalam.

Dan saat itulah ia menyadari sesuatu.

Aura wanita ini aneh.

Bukan aura manusia biasa… tapi juga bukan penyihir biasa.

Seolah… wanita ini memiliki sesuatu yang disembunyikan.

 

Tawaran yang Mencurigakan

Sebelum Seraphina sempat berbicara lagi, wanita itu tiba-tiba duduk di depannya dengan ekspresi yang lebih serius.

"Aku tidak tahu siapa kau," katanya perlahan. "Tapi aku bisa merasakan kalau kau bukan orang biasa."

Seraphina tetap diam, menunggu wanita itu melanjutkan.

"Aku tidak bisa memberitahumu banyak tentang pria yang kau cari. Tapi…" Wanita itu menatapnya dengan penuh arti. "Aku bisa memberimu sesuatu yang lebih berharga."

Seraphina mengangkat alisnya.

"Apa?"

Wanita itu tersenyum tipis.

"Informasi."

Seraphina menatapnya dengan curiga. "Dengan imbalan apa?"

"Tidak ada," jawab wanita itu santai. "Aku hanya ingin melihat apakah kau cukup pintar untuk memahami permainan ini."

Permainan?

Seraphina menyipitkan mata.

Wanita itu menarik napas sebelum akhirnya berbisik, "Kalau kau ingin tahu siapa pria yang kau cari, pergilah ke kuil tua di luar kota. Tapi berhati-hatilah… kau mungkin tidak akan suka dengan apa yang kau temukan di sana."

Seraphina memandangi wanita itu tanpa berkedip.

Ini jelas sebuah jebakan.

Tapi apakah ia punya pilihan lain?

 

Menuju Kuil yang Terlupakan

Malam itu, setelah meninggalkan tempat tersebut, Seraphina berdiri di puncak bukit yang menghadap ke arah kuil tua yang disebutkan oleh wanita itu.

Bangunan itu tampak seperti reruntuhan yang telah lama ditinggalkan, dengan pilar-pilar batu yang setengah runtuh dan tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya.

Angin dingin berembus, membawa suara samar yang terdengar seperti bisikan.

Seraphina mengencangkan tudungnya.

"Apakah ini tempat yang dimaksud?"

Ia menajamkan indranya, mencoba merasakan keberadaan makhluk lain di sekitarnya.

Dan saat itulah ia merasakan sesuatu.

Ada seseorang… atau sesuatu… yang menunggunya di dalam sana.

Seraphina menarik napas dalam dan melangkah maju.

Tidak peduli apakah ini jebakan atau bukan—ia harus menemukan jawaban.

Ia harus tahu kebenaran di balik semua ini.

 

Terpopuler

Comments

мιѕѕнαℓυ🐌

мιѕѕнαℓυ🐌

huaaa banyak teka tekinya ini mh,kaya TTS

2025-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hidup Kembali
2 Bab 2. Menggali Identitas yang Hilang
3 Bab 3: Mengasah Kekuatan yang Baru
4 Bab 4: Tiga Hari yang Mengubah Segalanya
5 Bab 5: Mencari Jejak Seraphina Duskbane
6 Bab 6: Jejak yang Menghilang
7 Bab 7: Perpisahan di Reruntuhan Kuil
8 Bab 8: Awal Perjalanan Baru dan Kebutuhan Akan Uang
9 Bab 9: Perjalanan Penuh Rintangan dan Reruntuhan yang Terkunci
10 Bab 10: Warisan dari Masa Lalu
11 Bab 11: Kuil Sihir dan Ujian Sang Protagonis
12 Bab 12: Babak Final yang Mendebarkan
13 Bab 13: Panggung Pertarungan Terakhir
14 Bab 14: Pertemuan dengan Calon Antagonis
15 Bab 15: Dua Rahasia
16 Bab 16. Tertarik
17 Bab 17. Berlatih
18 Bab 18: Pertarungan Antar Tim
19 Bab 19: Undangan Dari Kuil Assassin
20 Bab 20: Ujian di Kuil Assassin
21 Bab 21. Misi Berbahaya
22 Bab 22: Bayangan Yang Mengintai
23 Bab 23: Jejak Kegelapan Dibalik Bayangan
24 Bab 24: Bahaya Yang Mengintai
25 Bab 25: Jejak Kegelapan yang Tersisa
26 Bab 26: Pertempuran Di Reruntuhan Kuno
27 Bab 27: Jejak Kegelapan yang Tertinggal
28 Bab 28: Kebenaran yang Terkubur
29 Bab 29: Tawaran Berbahaya
30 Bab 30: Bayangan di Balik Tawaran
31 Bab 31: Bayangan di Pelabuhan
32 Bab 32 – Jejak yang Tertinggal
33 Bab 33 – Menyusup ke Lelang Gelap
34 Bab 34 – Jejak yang Tertinggal
35 Bab 35 – Kebenaran yang Tersembunyi
36 Bab 36 – Bayangan di Balik Kegelapan
37 Bab 37 – Pertempuran di Reruntuhan
38 Bab 38 – Kegelapan yang Terbangun
39 Bab 39 – Bayangan yang Tertinggal
40 Bab 40 – Kebenaran yang Tersembunyi
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Bab 1. Hidup Kembali
2
Bab 2. Menggali Identitas yang Hilang
3
Bab 3: Mengasah Kekuatan yang Baru
4
Bab 4: Tiga Hari yang Mengubah Segalanya
5
Bab 5: Mencari Jejak Seraphina Duskbane
6
Bab 6: Jejak yang Menghilang
7
Bab 7: Perpisahan di Reruntuhan Kuil
8
Bab 8: Awal Perjalanan Baru dan Kebutuhan Akan Uang
9
Bab 9: Perjalanan Penuh Rintangan dan Reruntuhan yang Terkunci
10
Bab 10: Warisan dari Masa Lalu
11
Bab 11: Kuil Sihir dan Ujian Sang Protagonis
12
Bab 12: Babak Final yang Mendebarkan
13
Bab 13: Panggung Pertarungan Terakhir
14
Bab 14: Pertemuan dengan Calon Antagonis
15
Bab 15: Dua Rahasia
16
Bab 16. Tertarik
17
Bab 17. Berlatih
18
Bab 18: Pertarungan Antar Tim
19
Bab 19: Undangan Dari Kuil Assassin
20
Bab 20: Ujian di Kuil Assassin
21
Bab 21. Misi Berbahaya
22
Bab 22: Bayangan Yang Mengintai
23
Bab 23: Jejak Kegelapan Dibalik Bayangan
24
Bab 24: Bahaya Yang Mengintai
25
Bab 25: Jejak Kegelapan yang Tersisa
26
Bab 26: Pertempuran Di Reruntuhan Kuno
27
Bab 27: Jejak Kegelapan yang Tertinggal
28
Bab 28: Kebenaran yang Terkubur
29
Bab 29: Tawaran Berbahaya
30
Bab 30: Bayangan di Balik Tawaran
31
Bab 31: Bayangan di Pelabuhan
32
Bab 32 – Jejak yang Tertinggal
33
Bab 33 – Menyusup ke Lelang Gelap
34
Bab 34 – Jejak yang Tertinggal
35
Bab 35 – Kebenaran yang Tersembunyi
36
Bab 36 – Bayangan di Balik Kegelapan
37
Bab 37 – Pertempuran di Reruntuhan
38
Bab 38 – Kegelapan yang Terbangun
39
Bab 39 – Bayangan yang Tertinggal
40
Bab 40 – Kebenaran yang Tersembunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!