Bab 11: Kuil Sihir dan Ujian Sang Protagonis

Seraphina berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai dengan langkah tenang. Kota ini jauh lebih besar dibandingkan tempat sebelumnya, dengan menara-menara tinggi dan kuil-kuil besar yang mencerminkan kemegahan sihir dan ksatria di dunia ini.

Di sepanjang perjalanan, matanya terus mengamati segala sesuatu di sekitarnya. Ia perlu mencari tempat aman untuk menjual gulungan sihir yang telah ia pelajari. Gulungan itu tidak lagi berguna baginya, tetapi bagi orang lain, itu adalah harta yang tak ternilai.

Namun, ia juga harus berhati-hati. Jika dia sembarangan menjualnya, orang-orang akan curiga bagaimana seorang gadis muda sepertinya bisa memiliki gulungan sihir langka.

"Aku bisa menjualnya di pasar gelap," pikirnya, "tapi itu terlalu berisiko. Aku perlu menemukan kolektor pribadi atau rumah lelang yang terpercaya."

Untuk saat ini, dia menyimpan gulungan itu dengan aman di dalam cincin naganya dan mulai fokus pada rencana berikutnya—mengamati sang protagonis dunia ini di ujian kuil ksatria.

---

Ujian Sang Protagonis

Menurut ingatannya, di dalam novel ini, tokoh utama laki-laki akan mengikuti ujian di Kuil Ksatria. Itu adalah salah satu titik penting dalam perkembangan karakter protagonis.

Seraphina tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk melihat seberapa kuat orang yang merampas kekuatan Seraphina yang asli.

Namun, ia tidak akan pergi sebagai penonton biasa.

Sebaliknya, ia memilih untuk ikut serta dalam ujian di Kuil Sihir, bukan Kuil Ksatria.

"Jika aku bisa lulus ujian ini, aku bisa mendapatkan akses ke berbagai informasi penting tentang dunia sihir di sini. Selain itu, ini juga akan membantuku menyempurnakan identitas baruku."

---

Mendaftar di Kuil Sihir

Seraphina tiba di depan Kuil Sihir, sebuah bangunan besar yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran sihir kuno. Cahaya biru lembut bersinar dari pilar-pilarnya, memberikan kesan mistis dan agung.

Di depannya, sudah banyak orang yang mengantri untuk mendaftar. Sebagian besar dari mereka adalah penyihir muda yang ingin membuktikan kemampuan mereka.

Seraphina berjalan mendekati meja pendaftaran. Seorang wanita tua dengan jubah ungu menatapnya dengan mata tajam.

"Nama?" tanya wanita itu dengan suara dingin.

"Seraphina," jawabnya singkat.

Wanita itu menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya menulis sesuatu di kertasnya.

"Baik. Kau akan mengikuti ujian dasar. Jika kau berhasil melewati tahap pertama, kau akan melanjutkan ke tahap berikutnya."

Seraphina mengangguk dan menerima lencana ujian yang diberikan kepadanya.

"Silakan masuk ke dalam aula utama. Ujian akan dimulai dalam satu jam."

Seraphina berjalan masuk dan melihat bahwa aula itu dipenuhi oleh penyihir muda lainnya. Beberapa dari mereka terlihat percaya diri, sementara yang lain tampak gugup.

"Sepertinya ini akan menarik," gumamnya sambil bersandar di salah satu pilar.

Seraphina menutup matanya sejenak, mengatur strategi di dalam kepalanya.

"Aku harus menampilkan kemampuan yang cukup mengesankan, tetapi tidak terlalu mencolok. Aku tidak boleh membuat diriku terlalu diperhatikan."

Dia kemudian membuka matanya dan tersenyum tipis.

"Baiklah, mari kita mulai."

---

Ujian Sihir Dimulai

Seraphina berdiri di tengah aula ujian Kuil Sihir, bersama puluhan peserta lainnya. Ujian ini adalah langkah pertama untuk menentukan siapa yang layak menjadi bagian dari kuil dan berhak mengikuti pertandingan Universal.

Seraphina memilih untuk tidak menonjol, sehingga saat ia mengeluarkan sihirnya, ia hanya menggunakan teknik tingkat menengah.

"Aku tidak perlu membuat mereka curiga."

Meskipun begitu, keahliannya tetap terlalu hebat dibandingkan peserta lain, membuatnya masuk dalam peringkat 100 besar.

"Cukup. Dengan ini, aku tetap dalam batas aman."

Namun, ketika pengumuman disampaikan, wajah para peserta lain tampak terkejut.

"Dia masuk 100 besar hanya dengan sihir biasa?" bisik seseorang.

"Aku bahkan sudah mengeluarkan semua yang kumiliki dan masih berada di peringkat bawah!"

Seraphina hanya tersenyum kecil. Itulah hasil dari pengalaman dan kecerdasannya.

---

Turnamen Universal: Pertarungan Sejati

Setelah ujian, pengumuman besar disampaikan:

"Bagi mereka yang lolos 100 besar, kalian berhak mengikuti Turnamen Universal!"

Seraphina sudah mengingat bagian ini dari novel.

Turnamen Universal bukan sekadar ujian kekuatan biasa.

Ini adalah ajang pertarungan antara tujuh kuil utama yang menjaga keseimbangan dunia:

Kuil Ksatria – Tempat bagi pendekar pedang dan pejuang.

Kuil Sihir – Pusat bagi para penyihir berbakat.

Kuil Dewa Obat – Kuil penyembuh dan alkemis.

Kuil Assassin – Markas para pembunuh bayangan.

Kuil Roh – Rumah bagi mereka yang memiliki kontrak dengan roh suci.

Kuil Necromancer – Tempat bagi para pemanggil arwah dan pengendali kematian.

Kuil Penjaga (Warrior) – Para petarung dengan pertahanan dan daya tahan luar biasa.

"Jadi ini kesempatan untuk melihat kekuatan para petarung lain," pikir Seraphina.

Terutama, ia ingin melihat langsung protagonis utama dari dunia ini.

---

Strategi Seraphina

Sementara banyak peserta lain sibuk berlatih keras, Seraphina tetap tenang.

Dia tidak perlu menunjukkan kehebatannya sejak awal.

Sebaliknya, ia ingin mengamati lebih dahulu, melihat siapa lawan terkuat, dan mempelajari kelemahan mereka.

"Aku akan menunggu waktu yang tepat untuk bertindak."

---

Pesaing dari Kuil Lain

Di antara 100 besar peserta yang lolos, ada beberapa nama terkenal:

Dante Leonhardt – Kesatria berbakat dari Kuil Ksatria.

Sylvia Vermillion – Penyihir berbakat dari Kuil Sihir.

Reiner Hargrove – Assassin misterius yang disebut sebagai ‘bayangan kematian’.

Eleanor Weiss – Penyembuh dari Kuil Dewa Obat yang juga memiliki kemampuan pertarungan.

Lucian Crowley – Necromancer yang bisa memanggil pasukan undead.

Kael Ragnvindr – Seorang penjaga yang dikenal tak terkalahkan dalam duel bertahan.

Dan tentu saja, protagonis utama dunia ini juga ada di sana.

"Akhirnya, aku bisa melihat seperti apa kekuatannya."

Dengan ini, Turnamen Universal pun dimulai.

---

Babak Penyisihan di Kuil Sihir

Turnamen Universal dimulai dengan pertandingan antar penyihir di Kuil Sihir. Dari 100 besar yang lolos, hanya 10 orang terbaik yang akan dipilih untuk mewakili kuil dalam pertarungan antar kuil nanti.

Arena pertarungan berbentuk lapangan luas yang dikelilingi oleh pilar batu raksasa, dengan formasi sihir yang akan melindungi penonton dari serangan.

Seraphina memastikan untuk tetap berada dalam bayang-bayang, tidak menarik perhatian, dan hanya menang dengan cara yang tampak seperti keberuntungan belaka.

"Aku tidak bisa mengungkapkan terlalu banyak. Akan berbahaya jika orang lain mulai menaruh perhatian kepadaku," pikirnya.

---

Pertandingan Pertama: Seraphina vs Gareth Voltaire

Lawan pertamanya adalah seorang penyihir berbadan besar dengan jubah hitam yang berat, Gareth Voltaire.

"Pertandingan pertama: Seraphina Duskbane vs Gareth Voltaire!" seru wasit.

Gareth tersenyum percaya diri. "Jangan salahkan aku kalau kau terluka, nona kecil."

Dia langsung menggunakan sihir petir, mengirimkan arus listrik yang menyambar tanah di sekitar Seraphina.

Seraphina hanya bergerak sedikit, menghindar dengan gesit, seolah ia hanya beruntung tidak terkena serangan.

"Aku akan tetap terlihat seperti penyihir biasa," batinnya.

Gareth kemudian membentuk tombak petir dan melemparkannya ke arah Seraphina dengan cepat.

Tanpa menggunakan sihir tingkat tinggi, Seraphina mengaktifkan perisai sihir sederhana, membelokkan serangan itu dengan gaya yang tampak canggung.

Melihat ini, para penonton mulai tertawa.

"Dia hanya menang karena keberuntungan."

"Sepertinya dia tidak akan bertahan lama."

Namun, Seraphina sengaja menampilkan ekspresi ragu-ragu, seolah dia hanya menang secara kebetulan.

Saat Gareth kembali menyerang, Seraphina menggunakan trik sederhana—memanfaatkan momentum untuk mendorong lawannya keluar dari arena menggunakan tiupan angin kecil.

Gareth, yang terlalu fokus menyerang, terpeleset dan jatuh keluar dari batas pertarungan!

"Kemenangan yang tampak seperti keberuntungan, tapi sebenarnya sudah kurencanakan."

"Pemenang: Seraphina Duskbane!"

Seraphina menunjukkan ekspresi terkejut, berpura-pura tidak percaya bahwa dia menang.

---

Pertandingan Kedua: Seraphina vs Elise Rothschild

"Seraphina Duskbane vs Elise Rothschild!"

Elise adalah seorang penyihir berbakat yang terkenal dengan sihir api.

"Akan sulit untuk berpura-pura menang karena keberuntungan kali ini," pikir Seraphina.

Begitu pertandingan dimulai, Elise langsung menembakkan bola api besar ke arahnya.

Seraphina menghindar dengan gerakan minim, lalu mengangkat tangannya sedikit.

"Aku hanya akan menggunakan sedikit sihir angin."

Angin berhembus ringan, mengubah arah bola api Elise, membuatnya hampir mengenai dirinya sendiri.

Elise terkejut dan kehilangan keseimbangan, memberikan Seraphina celah untuk menyerang.

Dengan sedikit dorongan angin, Seraphina menjatuhkan Elise ke tanah dan menempatkan ujung tongkat sihirnya ke leher lawannya.

"Pemenang: Seraphina Duskbane!"

Para penonton mulai memperhatikan Seraphina.

"Apakah dia benar-benar hanya beruntung? Atau dia lebih kuat dari yang terlihat?"

---

Strategi Seraphina: Tetap Berada di Bayangan

Seraphina berhasil melewati setiap pertarungan tanpa menggunakan sihir tingkat tinggi, hanya trik sederhana yang tampak seperti kebetulan.

Lawan kehabisan mana lebih cepat darinya.

Lawan terjatuh atau terkena serangan balik yang tidak disengaja.

Lawan meremehkannya karena ia tampak seperti penyihir biasa.

Seiring waktu, beberapa orang mulai curiga, tapi tidak ada bukti bahwa Seraphina menyembunyikan kekuatannya.

"Bagus. Aku tetap dalam batas aman."

---

Pengumuman 10 Besar Kuil Sihir

Setelah babak penyisihan berakhir, wasit mulai mengumumkan 10 peserta terbaik yang akan mewakili Kuil Sihir di pertandingan antar kuil.

"Nama-nama berikut telah terpilih untuk mewakili Kuil Sihir:"

Sylvia Vermillion – Penyihir berbakat dengan elemen petir dan es.

Lucius Alderidge – Spesialis sihir ruang dan teleportasi.

Elise Rothschild – Penyihir api dari keluarga bangsawan.

Vincent Crowell – Pengguna sihir kegelapan yang misterius.

Reina Fontaine – Ahli elemen angin dengan kemampuan terbang.

Donovan Blackwell – Pemanggil roh tingkat tinggi.

Frederick Albright – Pengguna sihir tanah dengan pertahanan luar biasa.

Theron Vale – Ahli ilusi dan manipulasi pikiran.

Iris Belmont – Penyihir air dengan teknik penyembuhan unik.

Seraphina – Penyihir yang tampak biasa, namun berhasil bertahan hingga akhir.

Ketika namanya dipanggil, Seraphina berpura-pura terkejut, membantu memperkuat citranya sebagai penyihir biasa yang hanya beruntung.

Namun, di antara para peserta, beberapa orang mulai memperhatikannya lebih serius.

"Menarik. Aku akan tetap diam, tapi aku juga harus bersiap menghadapi pertandingan yang lebih besar."

Dengan ini, Seraphina resmi masuk ke dalam babak selanjutnya—pertarungan antar kuil!

---

Episodes
1 Bab 1. Hidup Kembali
2 Bab 2. Menggali Identitas yang Hilang
3 Bab 3: Mengasah Kekuatan yang Baru
4 Bab 4: Tiga Hari yang Mengubah Segalanya
5 Bab 5: Mencari Jejak Seraphina Duskbane
6 Bab 6: Jejak yang Menghilang
7 Bab 7: Perpisahan di Reruntuhan Kuil
8 Bab 8: Awal Perjalanan Baru dan Kebutuhan Akan Uang
9 Bab 9: Perjalanan Penuh Rintangan dan Reruntuhan yang Terkunci
10 Bab 10: Warisan dari Masa Lalu
11 Bab 11: Kuil Sihir dan Ujian Sang Protagonis
12 Bab 12: Babak Final yang Mendebarkan
13 Bab 13: Panggung Pertarungan Terakhir
14 Bab 14: Pertemuan dengan Calon Antagonis
15 Bab 15: Dua Rahasia
16 Bab 16. Tertarik
17 Bab 17. Berlatih
18 Bab 18: Pertarungan Antar Tim
19 Bab 19: Undangan Dari Kuil Assassin
20 Bab 20: Ujian di Kuil Assassin
21 Bab 21. Misi Berbahaya
22 Bab 22: Bayangan Yang Mengintai
23 Bab 23: Jejak Kegelapan Dibalik Bayangan
24 Bab 24: Bahaya Yang Mengintai
25 Bab 25: Jejak Kegelapan yang Tersisa
26 Bab 26: Pertempuran Di Reruntuhan Kuno
27 Bab 27: Jejak Kegelapan yang Tertinggal
28 Bab 28: Kebenaran yang Terkubur
29 Bab 29: Tawaran Berbahaya
30 Bab 30: Bayangan di Balik Tawaran
31 Bab 31: Bayangan di Pelabuhan
32 Bab 32 – Jejak yang Tertinggal
33 Bab 33 – Menyusup ke Lelang Gelap
34 Bab 34 – Jejak yang Tertinggal
35 Bab 35 – Kebenaran yang Tersembunyi
36 Bab 36 – Bayangan di Balik Kegelapan
37 Bab 37 – Pertempuran di Reruntuhan
38 Bab 38 – Kegelapan yang Terbangun
39 Bab 39 – Bayangan yang Tertinggal
40 Bab 40 – Kebenaran yang Tersembunyi
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Bab 1. Hidup Kembali
2
Bab 2. Menggali Identitas yang Hilang
3
Bab 3: Mengasah Kekuatan yang Baru
4
Bab 4: Tiga Hari yang Mengubah Segalanya
5
Bab 5: Mencari Jejak Seraphina Duskbane
6
Bab 6: Jejak yang Menghilang
7
Bab 7: Perpisahan di Reruntuhan Kuil
8
Bab 8: Awal Perjalanan Baru dan Kebutuhan Akan Uang
9
Bab 9: Perjalanan Penuh Rintangan dan Reruntuhan yang Terkunci
10
Bab 10: Warisan dari Masa Lalu
11
Bab 11: Kuil Sihir dan Ujian Sang Protagonis
12
Bab 12: Babak Final yang Mendebarkan
13
Bab 13: Panggung Pertarungan Terakhir
14
Bab 14: Pertemuan dengan Calon Antagonis
15
Bab 15: Dua Rahasia
16
Bab 16. Tertarik
17
Bab 17. Berlatih
18
Bab 18: Pertarungan Antar Tim
19
Bab 19: Undangan Dari Kuil Assassin
20
Bab 20: Ujian di Kuil Assassin
21
Bab 21. Misi Berbahaya
22
Bab 22: Bayangan Yang Mengintai
23
Bab 23: Jejak Kegelapan Dibalik Bayangan
24
Bab 24: Bahaya Yang Mengintai
25
Bab 25: Jejak Kegelapan yang Tersisa
26
Bab 26: Pertempuran Di Reruntuhan Kuno
27
Bab 27: Jejak Kegelapan yang Tertinggal
28
Bab 28: Kebenaran yang Terkubur
29
Bab 29: Tawaran Berbahaya
30
Bab 30: Bayangan di Balik Tawaran
31
Bab 31: Bayangan di Pelabuhan
32
Bab 32 – Jejak yang Tertinggal
33
Bab 33 – Menyusup ke Lelang Gelap
34
Bab 34 – Jejak yang Tertinggal
35
Bab 35 – Kebenaran yang Tersembunyi
36
Bab 36 – Bayangan di Balik Kegelapan
37
Bab 37 – Pertempuran di Reruntuhan
38
Bab 38 – Kegelapan yang Terbangun
39
Bab 39 – Bayangan yang Tertinggal
40
Bab 40 – Kebenaran yang Tersembunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!