Mate Of The Alpha #16. Familiar.

Happy reading.

Moonstone Kingdom.

(Kastil werewolf)

Siang itu Lucas sedang berjalan di lorong bersama Dante dan Aresh, ke tiganya baru keluar dari aula rapat bersama para menteri.

Elizabeth

(Menghampiri Lucas)

Elizabeth

(Memberi hormat)

Lucas

(Menghentikan langkah)

Elizabeth

My lord

Lucas

(Mundur satu langkah)

Lucas

(Menutup hidung)

Elizabeth

(Mengernyit tidak suka)

Elizabeth

[Lagi??? Aku sudah seharum ini dia masih menutup hidungnya!! Kurang ajar sekali.]

Sementara Dante dan Aresh dibuat bingung oleh tingkah raja sekaligus teman mereka.

Lucas

Ada apa Tuan putri? (Berbicara dengan menutup hidung)

Elizabeth

Saya ingin berbicara empat mata dengan anda, My lord. Jika anda tidak keberatan. (berusaha tersenyum)

Lucas

Aku keberatan.(Cepat)

Elizabeth

? (Wajah bingung)

Lucas

Maksudku aku sibuk, maaf. Mungkin lain kali saja.

Dante

Sibuk??

Aresh

Dia tidak sibuk, yang mulia tuan putri. Setelah ini dia hanya berencana makan siang bersama kami saja.

Aresh

Yang sebenarnya kami terpaksa menurutinya, karena yang sibuk sebenarnya adalah kami.

Aresh

Jadi jika anda tidak keberatan tolong temani Lord Lucas untuk makan siang, dan kami akan menyelesaikan pekerjaan kami.

Aresh

(Menyeret Dante pergi)

Aresh

Ayo pergi!

Dante

(tubuh terseret)

Lucas

Hei..!! Kalian mau kemana? (berteriak kepada Dante dan Aresh)

Dante

Nikmati waktumu yang mulia. (terkekeh)

Lucas

Dasar Bajingan tengik. (memaki lirih)

Lucas

(Berbalik menatap Eliza)

Elizabeth

Jadi?

Lucas

(Menggaruk tengkuknya canggung)

Lucas

Kita bisa berbicara setelah makan siang, kau bisa bergabung jika mau. (berjalan meninggalkan Eliza)

Elizabeth

(Mengikuti)

Lucas

(Sesekali menggosok hidung mencoba menghilangkan aroma Eliza.)

Lucas terlihat sangat terganggu dengan aroma manis dari tubuh Eliza, aroma itu membuatnya membayangkan hal yang tidak-tidak di otaknya.

Elizabeth

(Mengendus tubuh) Tidak bau, aku yakin sudah menggosok seluruh tubuhku dengan benar, dan berendam dengan bunga segar. (Menggerutu pelan)

Lucas

(Tersenyum samar mendengar gerutuan Eliza.)

Di meja makan

Di meja panjang itu sudah tersaji berbagai hidangan.

Keduanya duduk saling berjauhan, masing-masing di ujung meja.

Lucas

(Makan)

Lucas

(Sesekali melirik Eliza)

Elizabeth

(Makan dengan tenang)

Lucas

(Mengamati bibir Eliza yang mengunyah daging)

Lucas

[Astaga, kenapa bibirnya bisa semenarik itu?]

Lucas

[Kenapa otakku jadi kotor begini?]

Lucas

(Membasahi bibirnya yang terasa kering tanpa sadar.)

Lucas

[Apa rasanya semanis yang terlihat?]

Lucas

(Menggeleng cepat)

Lucas

(Memegangi kepala dengan kedua tangan.)

Lucas

[Sial, dasar otak binatang, berhenti berpikir kotor!]

Lucas terus memaki dirinya.

Elizabeth

(Mengamati Lucas yang memegangi kepalanya)

Elizabeth

Anda baik-baik saja My Lord?

Lucas

Ha??

Elizabeth

Anda terlihat kurang sehat.

Lucas

Tidak, aku baik-baik saja.

Lucas

Aku sudah selesai makan. Kita bisa bicara sambil berjalan di taman kastil jika kau mau.

Elizabeth

(Mengangguk) iya.

Lucas

(Berjalan ke arah taman)

Elizabeth

(Mengikuti)

Lucas

(Memelankah langkah, saat menyadari Eliza kesulitan mengejar langkah panjangnya)

Sampai di taman belakang kastil.

Disini terdapat banyak bunga, buah juga sayuran yang di tanam untuk persediaan dapur istana.

Lucas

(Duduk di bangku taman)

Lucas

Duduklah Putri Elizabeth!

Elizabeth

(Duduk)

Lucas

(Bergeser memberi jarak cukup jauh.)

Elizabeth

(Cemberut)

Elizabeth

Anda bisa memanggilku Eliza saja, Yang mulia.

Lucas

Baiklah, apa yang ingin kau bicarakan denganku Eliza.

Elizabeth

Begini, sebenarnya tujuanku kemari untuk mencari seseorang.

Lucas

Seseorang? Siapa?

Elizabeth

(Ragu)

Elizabeth

Anda My Lord. (Lirih)

Lucas

Aku?

Elizabeth

(Mengangguk kecil)

Lucas

Kenapa? Maksudku untuk apa?

Elizabeth

Apa wajahku terlihat asing bagi anda My Lord?

Lucas

(Mengernyit heran)

Lucas

[Bagaimana dia bisa tahu jika sejak melihatnya, wajahnya selalu menghantuiku, wajah dan aromanya terlihat asing tapi terasa familiar.]

Lucas

Apa maksudmu Eliza, kita baru saja bertemu. Tentu saja wajahmu terlihat asing.

Lucas memilih menyimpan kejujurannya dalam hati saja.

Elizabeth

(Menghela nafas)

Elizabeth

Aku rasa aku salah orang.

Lucas

Apa kita pernah bertemu sebelumnya?

Elizabeth

To be continued.