Derap langkah kaki kuda menyentuh jalanan berdebu, dinding kastil yang tinggi itu semakin lama semakin mengecil dibalik punggungnya.
Sekuat hati ia menahan rasa untuk berbalik dan melihat kastil tempatnya di besarkan, tempat dimana orang-orang yang menyayanginya berada, rumahnya.
Elizabeth
(Merapatkan mantel)
Elizabeth
(Menyentak kekang kuda lebih cepat)
Dengan berbekal sebuah peta, dan kenekatan Eliza berangkat menuju Moonstone Kingdom, kerajaan para werewolf untuk mengungkap misteri identitas pria dalam mimpinya.
Bersama dengan Rosetta keduanya kini memacu kudanya melewati pemukiman Penduduk Tenria menuju ke arah Barat.
Area pemukiman kini berganti dengan hutan, sesekali keduanya beristirahat. Sekedar untuk makan dan memberikan kuda mereka waktu untuk beristirahat pula.
Malampun tiba, keduanya masih berada di dalam hutan. Dengan cekatan Rosetta membuat api unggun, sementara Eliza memberi makan untuk kuda-kuda mereka.
Elizabeth
(Duduk di dekat api unggun)
Elizabeth
Seberapa jauh lagi ?
Rosetta
Kita belum mencapai setengahnya El, kita bahkan belum keluar dari wilayah Tenria. (Menghela nafas)
Rosetta
Perjalanan kita masih jauh.
Elizabeth
Benarkah, padahal pantatku sudah terasa sakit karena seharian berkuda. (Cemberut)
Rosetta
Belum terlambat untuk kembali, hm? (menaik turunkan kedua alisnya)
Elizabeth
Tidak (Menggeleng) kau tahu pria dalam mimpiku itu sangat tampan, aku harus menemuinya. (wajah berbinar)
Rosetta
Kau bilang wajahnya tidak jelas.
Elizabeth
Emm, sedikit buram tapi tetap terlihat tampan, dan tubuhnya juga sangat,... Issshhhh, mengagumkan. (gemas)
Rosetta
Kau itu, apa para pangeran yang melamar mu itu kurang tampan?
Elizabeth
CK, itu berbeda. Aku tidak merasakan getaran apapun saat melihat mereka, tapi pria dalam mimpiku itu,...
Elizabeth
Ee.... Bagaimana mengatakannya, ada kesan liar dan menggoda. Entahlah pokoknya aku akan menemukannya.
Elizabeth
Lagian aku juga lelah berada di istana, ayahanda terus saja berusaha menjodohkan ku.
Rosetta
oh jadi alasan sebenarnya kau pergi adalah untuk menghindari perjodohan. (mendelik)
Elizabeth
Bukan, tentu saja aku pergi untuk memecahkan misteri dari mimpiku, dan untuk masalah menghindari perjodohan itu hanya bonusnya. (terkekeh)
Rosetta
Dasar kau ini. (melempar kerikil kepada Elizabeth)
Elizabeth
(Tertawa)
Elizabeth
Sebaiknya kita tidur!
Rosetta
Iya, aku sudah menyiapkan tenda untuk mu.
Tenda yang di maksud adalah kayu yang di tata sedemikian rupa dengan daun sebagai atap dan beberapa helai kain untuk menutupi sekelilingnya.
Elizabeth
Kau tidak harus menyiapkan tempat seperti ini Ro. (menatap sahabatnya sendu)
Rosetta
Biar bagaimanapun kau adalah seorang putri, aku tidak akan membiarkanmu tidur di tempat terbuka.
Elizabeth
Mulai sekarang kau harus menganggap ku sebagai Eliza, bukan Elizabeth si tuan putri, kau tau! Perlakukan aku seperti temanmu pada umumnya.
Rosetta
Sudahlah, sebaiknya kau beristirahat, aku akan berjaga.
Elizabeth
Tidak, kita tidur bersama.
Rosetta
Tempatnya terlalu kecil untuk kita berdua, lagi pula salah satu dari kita harus berjaga-jaga, bagaimana jika ada binatang buas atau apapun yang menyerang kita saat kita tidur.
Elizabeth
Tenanglah Ro, percaya padaku! Tidak akan ada yang menyerang kita, sekarang ayo kita tidur.
Rosetta
Baiklah aku akan tidur di sini saja, kau masuk lah!
Elizabeth
Tidak ada penolakan, ayo sekarang kita tidur bersama di sini (menunjuk tenda) Ini perintah!
Rosetta
(Menghela nafas)
Akhirnya keduanya berbaring bersebelahan di dalam tenda yang sempit itu.
Dengan menahan semua ketidaknyamanan, keduanya berusaha memejamkan mata.
Comments