Ketiganya masih memacu kuda mereka dengan kecepatan tinggi.
Dante kembali memimpin jalan mereka, menuruni perbukitan.
Beberapa saat yang lalu mereka sudah keluar dari wilayah hutan terlarang yang menjadi perbatasan antara wilayah Moonstone dan Pure kingdom.
Namun, Dante masih enggan menurunkan kecepatan mereka, ia ingin masuk wilayah Moonstone lebih jauh untuk memastikan tidak ada vampir yang cukup bodoh untuk mengikuti mereka.
Dante
Di depan ada Pemukiman klan werewolf, kita bisa beristirahat di sana. (Berteriak)
Pun mereka sampai di desa 'Ridgewoods', pemukiman terluar Moonstone di bagian Utara.
Dante
(Memperlambat laju kuda)
Ketiganya memasuki pemukiman yang terlihat masih ramai meskipun hari sudah petang, masih ada beberapa toko yang buka, juga bar tentunya.
Elizabeth
Kita akan menginap disini?
Dante
Sebenarnya aku menyarankan untuk melanjutkan perjalanan, tapi sepertinya kau butuh pengobatan. (melihat gaun Eliza yang robek di bagian lengan dengan noda darah di sekitarnya)
Rosetta
Iya, kita juga butuh istirahat.
Dante
(Mengangguk)
Dante
Kita lanjutkan perjalanan besok. Kita akan sampai di kastil dalam setengah hari berkuda.
Akhirnya malam itu mereka menginap di desa tersebut.
.
.
Keesokan harinya, ketiganya kembali memacu kuda mereka menuju kastil utama Moonstone.
sisa perjalanan mereka berjalan lancar tanpa hambatan.
Dan benar kata Dante, setelah setengah hari berkuda tanpa henti, kini mereka sudah memasuki ibu kota Moonstone.
Dante
Itu kastil utama.
Elizabeth
(Tersenyum)
Elizabeth
Akhirnya kita sampai.
Dante
(Mengernyit)
Rosetta
Kenapa?
Dante
Bukan apa-apa, aku hanya penasaran.
Rosetta
Tentang?
Dante
Bukan apa-apa, lupakan! ayo sebaiknya kita bergegas, agar bisa segera beristirahat.
Elizabeth
Iya.
Tak butuh waktu lama kini mereka sudah berada di depan gerbang istana.
Penjaga gerbang membukakan gerbang kastil untuk mereka tanpa bertanya.
Elizabeth
(Mengernyit heran)
Eliza semakin keheranan saat melihat para pengawal istana menunduk hormat pada Dante.
Elizabeth
[Sepertinya Dante bukan orang sembarangan di Moonstone.]
Elizabeth
(Menatap Rosetta, memberi kode)
Rosetta
(mengangguk mengerti)
Keduanya sudah bersama sejak kecil, jadi terkadang hanya dengan saling pandang saja keduanya sudah paham apa yang di maksud oleh satu sama lain.
Elizabeth
Tuan Dante?
Dante
Ya?
Elizabeth
Kita akan kemana?
Dante
Ke istana.
Elizabeth
Untuk?
Dante
Menemui Raja. (singkat)
Elizabeth
Raja? Kenapa?
Dante
Kalian berada di wilayahnya, tentu saja untuk meminta izin. (terkekeh)
Elizabeth
Apa raja kalian sangat senggang, sehingga bisa menemui setiap pengunjung di kerajaannya.
Elizabeth
(mendengus kesal)
Dante
Dia akan menyempatkan waktu untuk kalian, Princess Elizabeth of Tenria.
Elizabeth
(mata membola)
Elizabeth
Sejak kapan kau tahu?
Dante
Sejak awal. (tertawa) Kalian terlalu beradap dan kaku untuk orang biasa.
Dante
Awalnya kupikir kalian adalah putri bangsawan biasa yang kurang kerjaan, tapi saat aku melihat kuda kalian, aku tahu jika kalian berasal dari istana.
Elizabeth
Kuda?
Dante
Hmm, ada lambang kerajaan Tenria di kalung kudamu, kau tidak tahu?
Rosetta
Astaga aku lupa melepasnya. (memukul dahi)
Elizabeth
Ro!!!
Rosetta
Maaf. (menyengir)
Dante
Sudahlah, yang penting kalian sudah tiba disini, dan yang terpenting istana ini aman.
Rosetta
Dia benar. Sebaiknya kita menjadi tamu disini dari pada di kastil vampir.
Dante
Tepat sekali.
Elizabeth
Ya sudah Ayo!
Setelah menyerahkan kuda mereka kepada pengawal, ketiganya berjalan memasuki istana.
Dante langsung membimbing mereka menuju aula pertemuan.
Disana sudah ada Lucas yang tengah duduk di singgasana, bersama Aresh yang duduk di kursi tak jauh dari sang raja.
Jantung Eliza berdegup kencang saat netranya menatap pria yang kini juga tengah melahapnya dalam pandangan.
Elizabeth
[Dia, pria dalam mimpiku.]
.
.
To be continued.
.
Terimakasih untuk yang sudah baca sampai bab ini, akhirnya ketemu juga Elizabeth dan Lucas. Nantikan terus lanjutannya ya!!
Jangan lupa like, subscribe dan coment. Oke? See you.🥰
Comments