Suara kicau burung menyambut rungu Eliza begitu ia membuka mata.
Suasana hutan yang tenang, serta sinar mentari pagi yang mulai menyusup melalui celah dedaunan memanjakan pandangan.
Rosetta
Kau sudah bangun? (memanaskan air di teko, dengan api)
Rosetta benar-benar bisa diandalkan, gadis itu tahu bagaimana cara bertahan hidup dilingkungan seperti ini.
Meskipun usia keduanya sebaya, namun dalam hal seperti ini Rosetta jauh lebih berpengalaman jika di bandingkan dengan Eliza.
Elizabeth
Kau sedang apa?
Rosetta
Membuat sarapan.
Rosetta
Ini minum teh mu! (menyerahkan cangkir)
Elizabeth
Astaga, kau benar-benar membawa semuanya ya? (terkekeh) pantas saja tasmu begitu besar, juga kudamu yang penuh dengan barang-barang.
Rosetta
Tentu saja, kita tidak boleh pergi tanpa persiapan. Perjalanan kita masih jauh. (Meletakkan roti di atas daun)
Elizabeth
Kukira membawa beberapa keping perak dan emas saja sudah cukup, aku tidak menyangka jika kita membutuhkan semua ini. (tersenyum)
Rosetta
Makanlah!
Elizabeth
Terimakasih Ro, entah apa jadinya aku tanpamu. (mengerling)
Rosetta
Tanpaku?? Tentu saja kau sudah tersesat saat belokan pertama. (mendengus)
Rosetta
Kau kan buta arah.
Elizabeth
Haha, kau benar. (makan)
Elizabeth
Aku ingin mandi.
Rosetta
Tidak ada kamar mandi di tengah hutan yang mulia tuan putri.
Rosetta
Cukup basuh wajahmu di aliran sungai kecil itu, setelahnya kita lanjutkan perjalanan, kau bisa mandi saat kita sampai di desa terdekat.
Elizabeth
Astaga, ternyata hidup diluar kastil sangat tidak mudah. (menghela nafas)
Rosetta
Kita masih beruntung, sejauh ini kita tidak bertemu dengan binatang buas atau penyamun.
Elizabeth
Kau benar, keberuntungan adalah salah satu andalan dalam hidupku. (Lanjut makan)
Setelah menyelesaikan sarapan dan membereskan barang-barang, mereka kembali menunggangi kuda mereka guna melanjutkan perjalanan.
Takk...takk...takkk...
langkah kuda terus berderap di jalanan hutan yang lembab.
Matahari semakin meninggi.
Rosetta
Setelah bukit ini kita akan sampai di desa 'Pinebrook', desa ini termasuk dalam kerajaan 'Rivera' salah satu daerah di bawah kekuasaan bangsa Fairy, Avalon Kingdom.
Elizabeth
Jadi kita sudah keluar dari wilayah Tenria Kingdom? Itu bagus, aku sudah lelah.
Rosetta
Kau sendiri yang membawa masalah dalam hidupmu, ide gila mu itu yang membuat kita terjebak dalam perjalanan ini. (Menggerutu)
Elizabeth
Berhenti menggerutu Ro, atau aku akan mencarikan seorang pria untuk menikahi mu.
Rosetta
Kau yang seharusnya menikah, dan berhenti mengejar pria dalam mimpi gila mu itu.
Elizabeth
Ngomong-ngomong soal mimpi, semalam aku memimpikannya lagi, dan kali ini aku merasakan. Sentuhannya di tubuhku, rasanya benar-benar,...
Rosetta
Hentikan El! Dasar kau itu, apa buku-buku dewasa itu sudah merusak otakmu.
Elizabeth
Hahaha, kau kan yang mengajariku membacanya.
Rosetta
Iya, tapi aku hanya menunjukkan satu buku padamu, kau malah memborong buku-buku itu secara diam-diam. Jika putri Hera mengetahuinya, aku bisa di gantung di alun-alun kota.
Elizabeth
(tertawa) Tidak akan.
Rosetta
Lihat! Itu desanya.
Elizabeth
Oh syukurlah, aku bisa segera mandi. Tubuhku sudah sangat lengket rasanya.
Rosetta
Ayo!
Keduanya kembali memacu kuda mereka hingga memasuki area pedesaan.
Keduanya turun dari kuda.
Rosetta
Aku akan mencari penginapan dulu, kau tunggulah disini! Jangan kemana-mana!
Rosetta
Tugasmu hanya memastikan kudanya tetap diam di tempat, kau juga! Diam disini! (tegas)
Elizabeth
Iya, iya. Kau cerewet sekali. (mengerucut)
Rosetta
Aku serius Eliza!
Elizabeth
Iya. (Geram) Pergilah, aku ingin segera makan dan mandi.
Rosetta
Jangan kemana-mana.
Setelahnya Rosetta berlalu pergi, sesekali ia menoleh untuk memastikan keadaan Elizabeth.
Elizabeth
Dia pikir aku idiot. (Terkekeh)
Elizabeth
(mengedarkan pandangan)
Elizabeth
Tempat yang indah. (mengangguk-angguk kecil, memuji)
Elizabeth
Desa apa tadi namanya? (bergumam)
"Pinebrook"
Suara seseorang membuat Elizabeth menoleh ke sumbernya.
Comments