Bab 3 (Tersadar)

Akibat mata sembabnya, seorang wanita berusaha menutupi wajahnya dengan makeup yang lebih tebal dari biasanya. Air matanya seolah sudah habis akibat menangis sepanjang malam. Ia berusaha menguatkan dirinya untuk tetap bekerja hari ini.

Ia mencoba memaksakan senyum lebarnya di depan kaca. Pekerjaannya diharuskan untuk selalu ramah dan tersenyum kepada semua orang, tidak peduli dengan keadaan sebenarnya yang ia alami. Teresa berusaha tegar menghadapi semua ini.

Ia memoleskan lipstik merah ke bibirnya. Lalu ia memasukannya kembali ke tas kecil yang berisikan makeup miliknya. Tapi tiba-tiba, salah satu teman akrabnya datang menghampirinya dan menepuk bahunya pelan.

“Apa kau habis menangis cantik?” Ucapnya.

“Aku tidak bisa menyembunyikan apapun darimu Stefi” ucap Teresa tersenyum tipis.

“Kali ini apa yang lelaki brengsek itu lakukan padamu?” Ucap Stefi.

“Dia berselingkuh lagi. Tapi bedanya, ia tidur dengan wanita itu di dalam kamarku” ucap Teresa.

“Gila!! Dasar pria brengsek!” Ucap Stefi marah.

“Dia meminta cerai padaku Stef, menurutmu apa yang harus aku lakukan?” Ucap Teresa.

“Kenapa kau bingung? Itu adalah kesempatan bagus untuk lepas dari jerat manusia jahat itu” ucap Stefi.

“Benarkah? Dan aku menjadi janda?” Ucap Teresa.

“Apa masalahnya menjadi janda? Usiamu masih sangat muda! Kau hanya menikah terlalu cepat!” Ucap Stefi.

Teresa mengangguk pelan berusaha memikirkan banyak hal di kepalanya. Mengapa ia masih ragu untuk mengambil keputusan? Padahal selama ini bukankah ia ingin sekali keluar dari kehidupan menyedihkan itu? Tapi kenapa ia merasa ragu.

“Sore ini kau tidak lupa bukan? Menghadiri reuni teman SMA?” Ucap Stefi.

“Aku tidak melupakannya. Aku akan datang bersamamu Stef” ucap Teresa.

Teresa dan Stefi memulai pekerjaan mereka. Pagi berganti siang, dan siang berganti malam. Jam menunjukan pukul 19.00, dan sudah saatnya mereka datang ke acara reuni.

Stefi sudah berganti pakaian terlebih dahulu, sementara Teresa, ia lupa membawa baju ganti dan sepatunya. Akibat permasalahannya dirumah, membuatnya tidak fokus melakukan apapun.

Teresa terpaksa tetap memakai seragam kerjanya untuk mengikuti acara reuni itu. Ia juga merasa bahwa seragamnya ini juga sesuatu yang membanggakan, karena ia bekerja di hotel ternama.

Dan mereka mulai masuk ke sebuah restoran mewah dengan ruangan VIP yang sudah di pesan terlebih dahulu. Salah satu teman sekolah Tere yang memesankan ruangan ini, karena ia merasa telah sukses dan ingin membiayai acara reuni ini.

“Teresa!” Panggil seseorang saat ia baru saja sampai ke ruangan ini.

Teresa segera mengenali orang yang memanggilnya itu. Dia adalah Kinan, dia adalah orang tersukses yang ada disini. Berita tentangnya sudah banyak terdengar, ia sudah sukses dengan menikahi seorang pria kaya di kota ini.

“Bukannya Teresa adalah murid tercantik di angkatan kita? Benarkan?” Ucap Kinan.

“Itu dulu, bukannya sekarang yang tercantik adalah dirimu Kinan?” Ucap salah satu wanita disamping Kinan.

Semua orang tertawa mendengar itu semua. Sementara Tere? Dia hanya diam dengan senyuman tipis diwajahnya. Ia tidak bisa melawan disini, karena memang ia tidak memiliki apapun untuk dibanggakan. Ia sudah kalah telak sekarang.

“Suamimu kerja dimana Tere?” Ucap Kinan duduk mendekati Teresa.

“Dia pengangguran” ucap Tere jujur.

“Astaga! Pasti berat sekali hidupmu Tere!” Ucapnya dengan dramatis.

“Berbeda sekali dengan suami Kinan. Dia mempunyai toko emas di kota ini, dia mempunyai tiga mobil dan dua rumah” ucap wanita yang Tere masih belum bisa mengingat siapa dia.

“Lalu?” Ucap Tere singkat.

“Apa maksudmu Tere?” Ucap Kinan.

“Lalu? Apakah aku harus merebut suamimu?” Ucap Teresa sembari terkekeh.

Senyum Kinan memudar saat melihat ekspresi wajah Teresa. Ia hanya berniat untuk membuat Tere merasa terhina, tapi kenapa justru ia ketakutan saat mendengar Teresa mengucapkan kalimat itu.

“Ahh sebaiknya kita mulai makan!!” Ucap Stefi mencoba mencairkan suasana.

Acara reuni berhasil dilewati oleh Teresa. Walaupun awalnya ia ingin sekali meninggalkan tempat ini akibat ucapan temannya yang menghinanya. Tetapi akhirnya ia bisa melewati ini semua.

Hujan deras melanda kota, mereka semua berdiri di depan restoran sembari menunggu jemputan. Ada juga yang menunggu taksi online. Sementara Teresa dan juga Stefi? Mereka dipaksa untuk ikut dengan mobil milik suami Kinan.

Teresa tau bahwa Kinan bersikap baik padanya karena ada maksud lain. Yaitu karena ia ingin pamer kepadanya. Dia ingin membuktikan bahwa ia lebih beruntung dalam hal apapun dibandingkan dengan Teresa.

“Akhirnya suamiku sampai!” Ucap Kinan sembari tersenyum lebar kearah mobil putih yang berhenti tepat di depannya.

Tak lama seorang pria keluar dari mobil itu dengan menggunakan payung hitam. Mata Teresa mengernyit saat ia melihat pria berusia seperti 50 tahunan keluar dari mobil itu. Sontak Tere dan Stefi saling pandang satu sama lain.

“Hai sayang. Maaf terlambat” ucapnya sembari mencium manja Kinan.

Teresa segera mengalihkan pandanganya kearah lain. Begitu juga dengan Stefi. Kinan meminta mereka untuk ikut masuk kedalam mobil milik suaminya, dan dengan terpaksa mereka hanya bisa menuruti itu semua.

“Kurasa, kalian harus mampir kerumahku!” Ucap Kinan dengan tiba-tiba.

“Tidak!!” Ucap Tere dan Stefi bersamaan.

“Aishh tidak apa! Bukankah kalian belum pernah berkunjung kerumahku?” Ucapnya sembari meminta suaminya untuk lebih cepat mengemudi.

Mereka akhirnya pun sampai di rumah Kinan. Rumah dengan gerbang tinggi yang mengelilingi rumah ini. Ada satu satpam yang berjaga di depannya. Sekilas Teresa mengagumi gaya rumah milik temannya itu.

“Benar ternyata, suaminya sangat kaya” bisik Stefi.

Teresa tidak menjawab ucapan Stefi kepadanya. Ia segera turun dari mobil dan menginjakkan kakinya diatas lantai rumah Kinan yang terbuat dari marmer.

Kinan mengajak mereka untuk masuk kedalam rumah besarnya. Dan Teresa menatap takjub desain rumah mewah milik temannya itu. Dengan pelayan yang melayani mereka, serta kursi mahal dan juga lukisan berharga fantastis yang terpasang disini.

“Selamat datang di rumah sederhana ku!” Ucap Kinan kepada Teresa dan juga Stefi.

“Jika rumahnya sederhana, lalu rumah kita apa? Gubuk?” Bisik Stefi lagi.

“Terlepas dari suaminya yang tua, ternyata kelebihannya adalah, dia seorang pria tua yang kaya raya” ucap Tere.

“Ayo aku ajak kalian ke ruangan pribadiku!” Ucap Kinan.

Teresa dan Stefi mengikutinya dari belakang. Dan mereka masuk kedalam sebuah ruangan yang berada di lantai dua. Sebuah pintu dengan ukiran emas yang membentuk ukiran bunga.

Untuk kesenian kalinya, Teresa dibuat takjub dengan isi rumah milik Kinan. Pakaian mahal dan juga tas mahal berjejer rapi disini. Bahkan koleksi heels yang berharga jutaan juga berjejer rapi disini.

“Inikah yang dinamakan hidup dalam kekayaan?” Batin Tere.

Perhiasan yang berada di lemari kaca itu terlihat sangat memanjakan mata. Disana juga ada jam tangan mahal dan juga sebuah kunci mobil.

Mata Teresa beralih menatap penampilan Kinan dari atas sampai bawah. Ia bisa melihat bagaimana Kinan merawat dengan baik kulit wajah dan tubuhnya, ia berhasil memakaikan barang mahal ke dirinya sendiri.

Teresa beralih menatap dirinya sendiri, ia berkaca di depan cermin besar di depannya. Ia melihat wajah lelah miliknya, dan juga tas yang paling mahal yang ia punya. Ia bahkan harus menabung beberapa bulan untuk membeli tas ini, sedangkan Kinan? Dia hanya duduk manis dan dia sudah bisa mendapatkan barang mewah itu.

Ponsel milik Teresa berbunyi, dan berhasil menyadarkan lamunannya. Tere melihat isi pesan yang suaminya kirimkan.

“Belikan aku Ayam crispy” tulisnya.

“Kinan, kurasa aku harus pulang sekarang. Aku ada urusan mendesak, Stefi kau bisa tetap disini, aku akan menaiki taksi” ucap Tere dan langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Tere sedikit berlari keluar dari halaman rumah Kinan. Tapi langkahnya terhenti saat ia sudah sampai di pinggir jalan raya. lalu ia tertawa dengan keras.

“Ayam crispy? Dia menyuruhku membeli ayam crispy?” Ucapnya sembari tertawa.

“Aku tidak akan membelikanmu ayam crispy lagi brengsek!” Teriak Teresa dengan marah.

“Aku akan mengubah nasibku yang menyedihkan ini, aku akan berusaha melampauimu dalam hal apapun Kristan” batin Teresa.

Terpopuler

Comments

Diana (ig Diana_didi1324)

Diana (ig Diana_didi1324)

pura2 terlihat baik2 aja didepan semua org itu gk enak loh

2025-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Nasib Buruk)
2 Bab 2 (Nasib buruk 2)
3 Bab 3 (Tersadar)
4 Bab 4 (Pria Kaya)
5 Bab 5 (Kebahagiaan & Kesedihan)
6 Bab 6 (Bertemu denganya)
7 Bab 7 (Masih Berusaha)
8 Bab 8 (Sebuah Tawaran)
9 Bab 9 (Kesepakatan)
10 Bab 10 (Keuntungan)
11 Bab 11 (Hubungan Rahasia)
12 Bab 12 (Menjelang Perceraian)
13 Bab 13 (Kemarahan Wiliam)
14 Bab 14 (Menjelang perceraian 2)
15 Bab 15 (Hari Perceraian)
16 Bab 16 (Balas Dendam)
17 Bab 17 ( Perjanjian Pernikahan)
18 Bab 18 ( Kabar Pernikahan)
19 Bab 19 ( Kediaman Antonio)
20 Bab 20 ( Misteri Masa lalu)
21 Bab 21 ( Sebuah Peringatan)
22 Bab 22 ( Perubahan Sifat)
23 Bab 23 ( Dilarang Jatuh Cinta)
24 Bab 24 ( H-1 Pernikahan)
25 Bab 25 (Hari Pernikahan)
26 Bab 26 (Hari Pernikahan 2)
27 Bab 27 ( Akibat Lingerie)
28 Bab 28 ( Hubungan Rumit)
29 Bab 29 ( Kemarahan Teresa)
30 Bab 30 ( Perubahan Teresa)
31 Bab 31 ( Sebuah Permintaan)
32 Bab 32 ( Perasaan Teresa)
33 Bab 33 ( Hadiah)
34 Bab 34 ( Kecemburuan Wiliam)
35 Bab 35 ( Kesadaran Wiliam)
36 Bab 36 ( Semuanya Berubah)
37 Bab 37 ( Apa Keputusannya?)
38 Bab 38 ( Hari yang buruk)
39 Bab 39 (Sinyal bahaya)
40 Bab 40 ( Cinta masa lalu)
41 Bab 41 ( Dibalik sikap manisnya)
42 Bab 42 ( Rahasia Wiliam)
43 43 ( Kepalsuan)
44 Bab 44 ( Hak milik Teresa)
45 Bab 45 ( Sedikit peduli)
46 Bab 46 ( Hati yang terkunci)
47 Bab 47 ( Dibalik Topengnya)
48 Bab 48 ( Tidak sadar, Tapi merasakan)
49 Bab 49 ( Menjadi Presdir )
50 Bab 50 ( Dilema hati)
51 Bab 51 ( Sikap manis)
52 Bab 52 ( Kecewa)
53 Bab 53 ( Labirin hati)
54 Bab 54 ( Teresa menangis)
55 Bab 55 ( ilusi kebenaran)
56 Bab 56 (Percaya?)
57 Bab 57 ( Pengakuan cinta)
58 Bab 58 (Badai yang tidak ada habisnya)
59 Bab 59 (Dia hanya milikku!)
60 Bab 60 ( Rencana Wiliam)
61 Bab 61 ( Rahasia yang manis)
62 Bab 62 ( Kesetiaan)
63 Bab 63 ( Muncul ancaman)
64 Bab 64 ( Takdir hidup pewaris)
65 Bab 65 ( Memulai Persiapan)
66 Bab 66 ( Penantian )
67 Bab 67 ( Teresa Terlibat)
68 Bab 68 ( Perjuangan Wiliam)
69 Bab 69 ( Pengorbanan Wiliam)
70 Bab 70 ( Penemuan korban)
71 Bab 71 ( Sebuah harapan)
72 Bab 72 ( Tangisan Teresa)
73 Bab 73 ( Waktu terus berjalan)
74 Bab 74 (Masih hidup?)
75 Bab 75 ( Teresa Terpuruk)
76 Bab 76 ( Tidak tahan lagi)
77 Bab 77 ( Rahasia Teresa)
78 Bab 78 ( Pembalasan Dendam)
79 Bab 79 ( Merelakannya?)
80 Bab 80 ( Aku nyata)
81 Bab 81 ( Kerinduan)
82 Bab 82 ( Kehilangan kendali)
83 Bab 83 ( Wanita gila)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 (Nasib Buruk)
2
Bab 2 (Nasib buruk 2)
3
Bab 3 (Tersadar)
4
Bab 4 (Pria Kaya)
5
Bab 5 (Kebahagiaan & Kesedihan)
6
Bab 6 (Bertemu denganya)
7
Bab 7 (Masih Berusaha)
8
Bab 8 (Sebuah Tawaran)
9
Bab 9 (Kesepakatan)
10
Bab 10 (Keuntungan)
11
Bab 11 (Hubungan Rahasia)
12
Bab 12 (Menjelang Perceraian)
13
Bab 13 (Kemarahan Wiliam)
14
Bab 14 (Menjelang perceraian 2)
15
Bab 15 (Hari Perceraian)
16
Bab 16 (Balas Dendam)
17
Bab 17 ( Perjanjian Pernikahan)
18
Bab 18 ( Kabar Pernikahan)
19
Bab 19 ( Kediaman Antonio)
20
Bab 20 ( Misteri Masa lalu)
21
Bab 21 ( Sebuah Peringatan)
22
Bab 22 ( Perubahan Sifat)
23
Bab 23 ( Dilarang Jatuh Cinta)
24
Bab 24 ( H-1 Pernikahan)
25
Bab 25 (Hari Pernikahan)
26
Bab 26 (Hari Pernikahan 2)
27
Bab 27 ( Akibat Lingerie)
28
Bab 28 ( Hubungan Rumit)
29
Bab 29 ( Kemarahan Teresa)
30
Bab 30 ( Perubahan Teresa)
31
Bab 31 ( Sebuah Permintaan)
32
Bab 32 ( Perasaan Teresa)
33
Bab 33 ( Hadiah)
34
Bab 34 ( Kecemburuan Wiliam)
35
Bab 35 ( Kesadaran Wiliam)
36
Bab 36 ( Semuanya Berubah)
37
Bab 37 ( Apa Keputusannya?)
38
Bab 38 ( Hari yang buruk)
39
Bab 39 (Sinyal bahaya)
40
Bab 40 ( Cinta masa lalu)
41
Bab 41 ( Dibalik sikap manisnya)
42
Bab 42 ( Rahasia Wiliam)
43
43 ( Kepalsuan)
44
Bab 44 ( Hak milik Teresa)
45
Bab 45 ( Sedikit peduli)
46
Bab 46 ( Hati yang terkunci)
47
Bab 47 ( Dibalik Topengnya)
48
Bab 48 ( Tidak sadar, Tapi merasakan)
49
Bab 49 ( Menjadi Presdir )
50
Bab 50 ( Dilema hati)
51
Bab 51 ( Sikap manis)
52
Bab 52 ( Kecewa)
53
Bab 53 ( Labirin hati)
54
Bab 54 ( Teresa menangis)
55
Bab 55 ( ilusi kebenaran)
56
Bab 56 (Percaya?)
57
Bab 57 ( Pengakuan cinta)
58
Bab 58 (Badai yang tidak ada habisnya)
59
Bab 59 (Dia hanya milikku!)
60
Bab 60 ( Rencana Wiliam)
61
Bab 61 ( Rahasia yang manis)
62
Bab 62 ( Kesetiaan)
63
Bab 63 ( Muncul ancaman)
64
Bab 64 ( Takdir hidup pewaris)
65
Bab 65 ( Memulai Persiapan)
66
Bab 66 ( Penantian )
67
Bab 67 ( Teresa Terlibat)
68
Bab 68 ( Perjuangan Wiliam)
69
Bab 69 ( Pengorbanan Wiliam)
70
Bab 70 ( Penemuan korban)
71
Bab 71 ( Sebuah harapan)
72
Bab 72 ( Tangisan Teresa)
73
Bab 73 ( Waktu terus berjalan)
74
Bab 74 (Masih hidup?)
75
Bab 75 ( Teresa Terpuruk)
76
Bab 76 ( Tidak tahan lagi)
77
Bab 77 ( Rahasia Teresa)
78
Bab 78 ( Pembalasan Dendam)
79
Bab 79 ( Merelakannya?)
80
Bab 80 ( Aku nyata)
81
Bab 81 ( Kerinduan)
82
Bab 82 ( Kehilangan kendali)
83
Bab 83 ( Wanita gila)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!