Till The End Of The Moon: Versi Ye Bingchang Tanduk naga bayi sungguh sangat imut.

Tanduk naga bayi sungguh sangat imut.

Menyadari bahwa penampilan nya saat ini sungguh terlihat mengerikan dan tidak pantas untuk di lihat putri kecil nya.

Hati Di Mian seketika merasa gugup, seolah takut bahwa putri kecil nya yang selembut bola kapas dan semanis madu ini akan ketakutan dengan penampilan nya.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Ba.. bayi jangan takut, aku bukan orang jahat..

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Darah ini... berasal dari tubuh paman yang terluka.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Jadi tolong jangan takut bayi, paman juga tidak membenci mu.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Tanduk bayi sangat imut dan manis.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Ini pertama kalinya paman melihat tanduk secantik dan seimut ini, bayi pasti adalah sebuah anugerah tak ternilai yang diberikan surga.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Paman yakin saat kelak setelah bayi dewasa.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Bayi bisa menjadi naga tercantik di dunia.

Suara Di Mian awalnya serak karena ia sudah lama tidak bicara, namun semakin ia bicara semakin lancar pula perkataan nya.

Dengan suara yang lembut yang mengandung kecintaan dan kasih sayang, dia berbicara kepada gadis kecil yang masih meringkuk menjadi bola kecil yang terlihat ketakutan.

Melihat ini hati Di Mian terasa tertusuk ribuan panah, rasa sakit ini bahkan lebih parah di bandingkan saat Dewa iblis menghukum nya dengan panah jiwa.

Mungkin suara membujuk Di Mian begitu lembut, sehingga Li Mianmian kecil yang menangis tanpa sadar berhenti.

Meskipun dia masih memiliki rasa takut di hatinya saat baru lahir, itu tidak sebanding dengan rasa ingin tahu di hatinya, jadi dia sedikit mengangkat kepalanya yang terkubur di kedua lutut dan mencoba melihat pria di seberangnya melalui celah-celah di antara jari-jarinya.

Tapi dia tidak menyangka akan bertemu dengan mata merah pria itu yang sedang menatapnya dengan cahaya lembut dan berkaca-kaca.

Li Mianmian [ Siluman Rubah/ Marilyn ]

Ah--!

Li Mianmian kecil sangat ketakutan hingga dia menjerit pendek tanpa sadar. Di saat yang sama, dia segera menutupi tanduk naganya lagi seperti siput dan membenamkan kepalanya dalam-dalam di lututnya.

Melihat penampilan ketakutan Li Mianmian kecil, Di Mian menjadi bingung.

Dia mengira darah di tangannya yang baru saja keluar dari medan peranglah yang membuatnya takut, jadi dia langsung mengulurkan tangan dan menyeka tangannya dengan kuat ke rumput hijau.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Jangan takut bayi, sudah di bersihkan semua nya.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Tidak ada darah lagi, paman sudah membersihkan semuanya.

Di Mian [ Ayah Li Mianmian / Li Susu ]

Bayi bisa melihat nya sendiri, lihat betapa bersih nya tangan paman.

Saat ini, Di Mian tidak lagi terlihat menyendiri di depan orang lain, dan seperti anak kecil, dia mengulurkan tangannya yang berbau rumput segar di depan Li Mianmian kecil.

Matanya juga dipenuhi dengan antisipasi dan dia menatapnya tanpa berkedip, memintanya untuk menatapnya meski hanya sesaat.

Meskipun dia adalah hibrida antara dewa dan iblis, Li Mianmian kecil terlahir dalam kemampuan yang bisa membedakan emosi baik dan buruk orang lain seperti seorang dewa.

Dia bisa merasakan pria di hadapannya, tidak memancarkan rasa jijik atau ketakutan padanya. Melainkan cinta dan kasih sayang yang sangat besar terhadapnya.

Li Mianmian [ Siluman Rubah/ Marilyn ]

[Hanya saja... apa itu mungkin?]

Li Mianmian [ Siluman Rubah/ Marilyn ]

[Apakah dia benar-benar tidak takut dan tidak membencinya? ]

Dalam hatinya, Li Mianmian kecil tahu bahwa dia mungkin tidak seharusnya mempercayai orang asing, tetapi ada intuisi yang mengatakan kepadanya bahwa pria di seberangnya tidak akan menyakitinya.

Setelah ragu-ragu selama lebih dari sepuluh menit, dia akhirnya mengangkat kepalanya lagi seperti siput yang muncul dari cangkangnya.