Till The End Of The Moon: Versi Ye Bingchang Penyesalan Di Mian

Penyesalan Di Mian

Di sisi lain, Di Mian tahu bahwa hidupnya akan segera berakhir.

Selama perang antara dewa dan iblis, dia juga telah mengkhianati Dewa iblis, yang menyebabkan dewa iblis binasa untuk selamanya.

Meskipun karena kejadian ini klan iblis menjadi terpojok, dia tetap tidak menyesali keputusan nya.

Karena jika waktu di putar kembali pun, dia tetap akan memilih cara yang sama.

Pada awalnya, dia pernah berpikir bahwa terjebak dalam permainan cinta ini hanya Chuhuang seorang.

Dari awal sampai akhir, dia tetap menjadi pemain catur yang duduk tenang sambil memindah beberapa bidak sesuai keinginannya.

Sama seperti dia mendapatkan Api Ilahi Bulu Merah dan hati Chuhuang sesuai keinginannya, dia meninggalkan tempat itu dan kembali ke Alam Iblis tanpa menoleh ke belakang sekalipun, yang mana pada akhirnya dialah yang menjadi pemenang terbesar dalam game ini.

Namun, ketika Chuhuang memasuki Alam Iblis sendirian dan Dewa Iblis mencoba membunuhnya, hatinya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak dapat menanggungnya.

Butuh waktu seribu tahun baginya untuk melewati rasa sakit karena emosi dan menjadi orang yang paling disukai Chuhuang.

Dia pikir hanya Chuhuang yang tertarik padanya dari awal sampai akhir.

Tapi dia lupa bahwa sejak awal, dia dilahirkan untuk kesukaannya.

Jadi dia menghancurkan jiwanya dengan tangannya sendiri di depan Dewa iblis, tapi faktanya menyembunyikan sisa jiwa Chuhuang untuk di bangkitkan kembali di tempat aman.

Setelah menyaksikan kesuksesan Chuhuang yang terlahir kembali dari abu.

Di Mian pikir, hutangnya pada Chuhuang telah berakhir sampai disini.

Sejak itu mereka tidak akan memiliki hubungan lagi.

Namun siapa sangka, di saat ia akan pergi dan meninggalkan Chuhuang sendiri untuk selamanya. Dia mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan.

Yang mana ternyata Chuhuang sedang mengandung anaknya, tapi karena tindakan yang membunuh Chuhuang saat itu.

Ini menyebabkan anak mereka terlahir mati dan mungkin sulit untuk di selamatkan.

Saat dia mengetahui hal itu, Di Mian akhirnya menyesali perbuatannya untuk pertama kalinya.

Untuk menebus kesalahannya karena sudah menyebabkan kematian pada anaknya sendiri, dia bahkan tak ragu untuk mengkhianati Dewa iblis, hanya agar membiarkan Chuhuang untuk mengizinkan nya untuk melihat anaknya untuk sekali saja.

Tapi sayangnya, harapannya mungkin akan sulit untuk terwujud.

Karena setelah kematian Dewa iblis, Di Mian samar-samar merasakan bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.

Begitu mengetahui ini, Di Mian tak ragu untuk secara pribadi mencabut benang cintanya sendiri untuk di berikan kepada Chuhuang, dan di ia juga mencabut sisik skala terbaliknya sendiri untuk di berikan kepada anaknya.

Namun, di tengah perjalanan nya menuju tempat Chuhuang dan anaknya berada.

Di Mian tiba-tiba berhenti ketika mendengar isak tangis kekanak-kanakan yang berada tidak jauh dari posisi nya saat ini.

Sebenarnya, dia bisa saja langsung berteleportasi ke sisi Chuhuang sekarang dan mengabaikan suara tangisan anak ini, karena lagipula waktu nya sudah hampir habis.

Jadi dia tidak boleh lagi membuang-buang waktu nya yang sangat berharga saat ini.

Tetapi untuk alasan yang tidak di ketahui, Di Mian merasa ada suara di hatinya yang menyuruhnya untuk pergi ke arah tangisan tersebut.

Jika dia tidak pergi ke sana, dia mungkin akan menyesalinya seumur hidupnya.

Untuk itu, Di Mian mulai memutar arahnya dan berbalik pergi menuju asal suara tangisan tersebut datang.

✤................................................✤