Chapter 14 - Tentang Lahan Kosong

"Mr. Sullivan adalah pemimpin desa ini. Dia yang paling berkuasa. Tidak ada yang berani melawannya. Oke?" Ethan menjelaskan sambil kembali menjalankan truck kecilnya.

"Apa dia terlibat dengan tingginya kriminalitas di desa ini?" selidik Erika dengan dua tangan yang menyilang di dada.

Ethan melebarkan kelopak matanya. Dia tampak terkejut. "Kenapa kau menduga begitu?" tanggapnya.

"Hanya menebak. Karena biasanya hal yang terjadi di suatu tempat pasti berkaitan dengan pemimpinnya. Bukankah itu hal umum?" balas Erika.

Ethan terdiam. Ia menatap Erika selintas. Dari gelagatnya, dia tidak melihat sedikit pun ketakutan dari perempuan tersebut. Menurutnya Erika terkesan memiliki karakter kuat dan berani.

Senyuman tipis mengembang di bibir Ethan. Dia ragu Erika akan betah menetap di desa Lotuscia. Apalagi saat melihat satu-satunya lahan kosong yang akan ditunjukkannya nanti.

Tak lama kemudian, Ethan dan Erika tiba di tempat tujuan. Mata Erika lansung tertuju pada sebuah rumah tua yang mencolok di tengah-tengah lahan penuh rumput kering.

"Apa ini tempatnya?" tanya Erika.

"Ya. Ini adalah satu-satunya lahan kosong di desa," jawab Ethan.

"Kau yakin tidak ada lahan selain ini?" tukas Erika.

Ethan tersenyum singkat. "Percayalah, kalau kau bertanya pada warga desa selain aku, mereka akan bersikap tak acuh. Bahkan mungkin mereka tidak akan memberitahumu tentang satu-satunya lahan kosong ini," jelasnya sembari keluar dari truck. Lalu di ikuti oleh Erika setelahnya.

"Pasti ada alasan kenapa tidak ada yang membeli lahan ini," ungkap Erika.

"Memang! Tempat ini angker. Kau lihat rumah tua yang berdiri kokoh itu? Pernah terjadi insiden perampokan di sana. Insiden itu membuat seluruh keluarga mati di sana. Katanya tanah di lahan ini terkutuk. Jika menanam sesuatu di sini, maka pasti akan mati. Kalau subur pun, maka akan menjadi korban binatang pengerat. Banyak musang dan tikus tanah di sini," terang Ethan panjang lebar sambil menunjuk titik-titik yang dirinya maksud.

"Siapa pemilik lahan ini? Aku ingin membelinya," imbuh Erika.

"Hah? A-apa?" Ethan kaget. Dia tak menyangka Erika sama sekali tidak terusik dengan fakta mengenai lahan kosong tersebut.

"Aku ingin membelinya. Dengan keadaan begini, aku yakin pasti harganya murah. Cocok sekali dengan persediaan uangku sekarang," sahut Erika.

"Kau tidak takut dengan hantu atau kutukan di tempat ini?" tanya Ethan yang masih merasa sulit percaya.

Erika menatap Ethan dengan ujung matanya. "Beritahu aku, apa pernah ada orang yang tinggal di tempat ini setelah insiden perampokan itu?" tanyanya.

"Tentu saja ada. Tiga kali malah. Dan ketiga keluarga itu tidak ada yang betah tinggal di sini," ujar Ethan.

"Setidaknya biarkan aku mencoba. Lagi pula hanya gangguan bukan? Selagi tidak menyakiti, maka tidak masalah," balas Erika tak peduli. "Sekarang beritahu aku siapa pemilik lahan ini?" lanjutnya seraya berjalan mendekati rumah tua kosong. Lalu menoleh ke arah Ethan.

Dengan perlahan, Ethan mengangkat satu tangannya ke udara. Ya, lahan kosong itu ternyata miliknya. Dia sama sekali tak menduga Erika tertarik membeli. Padahal tujuan utama Ethan membawanya ke sana karena ingin menakuti Erika. Ethan berpikir hal itu mampu mengurungkan niat Erika untuk tinggal di desa Lotuscia. Namun pada kenyataannya tidak.

"Kau yakin ingin membelinya?" sekali lagi Ethan bertanya.

"Ya. Beritahu aku harganya," tanggap Erika.

"Tapi tempat ini benar-benar angker. Kakakku dan keluarganya hanya sanggup bertahan tinggal di sini selama dua minggu," kata Ethan.

"Bukankah harusnya kau senang mendapat orang yang mau membeli lahanmu?" balas Erika. Dia tetap kukuh pada keputusannya.

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

emang kamu nggak nyadar Ethan.... aura Erika itu seperti surup/Maghrib.....

2025-02-01

1

Yuli a

Yuli a

nggak ada yang lebih angker dari pada suami Erika....

2025-02-01

1

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

Erika itu lebih angker daripada hantu Ethan😂

2025-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Pelarian
2 Chapter 2 - Surat Terakhir
3 Chapter 3 - Mempersiapkan Diri Jadi Single Mom
4 Chapter 4 - Tak Menyerah
5 Chapter 5 - Membantu Gadis Remaja
6 Chapter 6 - Kesetiaan
7 Chapter 7 - Frustasi
8 Chapter 8 - Melahirkan
9 Chapter 9 - Mulai Bekerja
10 Chapter 10 - Meninggalkan Paris
11 Chapter 11 - Rencana Tinggal Di Desa
12 Chapter 12 - Desa Lotuscia
13 Chapter 13 - Menuju Lahan
14 Chapter 14 - Tentang Lahan Kosong
15 Chapter 15 - Membersihkan Lahan
16 Chapter 16 - Ketahuan
17 Chapter 17 - Serangan Dadakan
18 Chapter 18 - Membeli Benih
19 Chapter 19 - Dua Anak?
20 Chapter 20 - Surat Susulan
21 Chapter 21 - Superwoman
22 Chapter 22 - Rencana Mr. Sullivan
23 Chapter 23 - Pisau Cincang
24 Chapter 24 - Serangan Lagi
25 Chapter 25 - Darah Mafia Erika
26 Chapter 26 - Single Mom!
27 Chapter 27 - Hukuman Dengan Cara Sendiri
28 Chapter 28 - Niat Zivanna
29 Chapter 29 - Istri Mr. Sullivan
30 Chapter 30 - Awal Kebun Erika
31 Chapter 31 - Kedatangan Sullivan
32 Chapter 32 - Dari Wanita Ke Wanita
33 Chapter 33 - Dalang Utama?
34 Chapter 34 - Dibuang Ke Laut
35 Chapter 35 - Menjalankan Rencana
36 Chapter 36 - Menjalankan Rencana [2]
37 Chapter 37 - Kabar Dari Zivanna
38 Chapter 38 - Satu Kamar
39 Chapter 39 - Balas Dendam Ethan
40 Chapter 40 - Jatuhnya Sullivan
41 Chapter 41 - Rencana Yang Gagal
42 Chapter 42 - Ajakan Zivanna
43 Chapter 43 - Terungkap!
44 Chapter 44 - Penasaran
45 Chapter 45 - Makan Malam
46 Chapter 46 - 5 Tahun Sudah
47 Chapter 47 - Solusi Untuk Leroy
48 Chapter 48 - Mencari Teman
49 Chapter 49 - Anak Bernama Sadie
50 Chapter 50 - Kemunculan Tak Terduga
51 Chapter 51 - Sulit Percaya
52 Chapter 52 - Leroy Sekolah
53 Chapter 53 - Bertemu Daddy
54 Chapter 54 - Panik
55 Chapter 55 - Kesal
56 Chapter 56 - Saran Leroy
57 Chapter 57 - Rencana Ekstrem
58 Chapter 58 - Pulih
59 Chapter 59 - Rencana Ethan
60 Chapter 60 - Ending
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 1 - Pelarian
2
Chapter 2 - Surat Terakhir
3
Chapter 3 - Mempersiapkan Diri Jadi Single Mom
4
Chapter 4 - Tak Menyerah
5
Chapter 5 - Membantu Gadis Remaja
6
Chapter 6 - Kesetiaan
7
Chapter 7 - Frustasi
8
Chapter 8 - Melahirkan
9
Chapter 9 - Mulai Bekerja
10
Chapter 10 - Meninggalkan Paris
11
Chapter 11 - Rencana Tinggal Di Desa
12
Chapter 12 - Desa Lotuscia
13
Chapter 13 - Menuju Lahan
14
Chapter 14 - Tentang Lahan Kosong
15
Chapter 15 - Membersihkan Lahan
16
Chapter 16 - Ketahuan
17
Chapter 17 - Serangan Dadakan
18
Chapter 18 - Membeli Benih
19
Chapter 19 - Dua Anak?
20
Chapter 20 - Surat Susulan
21
Chapter 21 - Superwoman
22
Chapter 22 - Rencana Mr. Sullivan
23
Chapter 23 - Pisau Cincang
24
Chapter 24 - Serangan Lagi
25
Chapter 25 - Darah Mafia Erika
26
Chapter 26 - Single Mom!
27
Chapter 27 - Hukuman Dengan Cara Sendiri
28
Chapter 28 - Niat Zivanna
29
Chapter 29 - Istri Mr. Sullivan
30
Chapter 30 - Awal Kebun Erika
31
Chapter 31 - Kedatangan Sullivan
32
Chapter 32 - Dari Wanita Ke Wanita
33
Chapter 33 - Dalang Utama?
34
Chapter 34 - Dibuang Ke Laut
35
Chapter 35 - Menjalankan Rencana
36
Chapter 36 - Menjalankan Rencana [2]
37
Chapter 37 - Kabar Dari Zivanna
38
Chapter 38 - Satu Kamar
39
Chapter 39 - Balas Dendam Ethan
40
Chapter 40 - Jatuhnya Sullivan
41
Chapter 41 - Rencana Yang Gagal
42
Chapter 42 - Ajakan Zivanna
43
Chapter 43 - Terungkap!
44
Chapter 44 - Penasaran
45
Chapter 45 - Makan Malam
46
Chapter 46 - 5 Tahun Sudah
47
Chapter 47 - Solusi Untuk Leroy
48
Chapter 48 - Mencari Teman
49
Chapter 49 - Anak Bernama Sadie
50
Chapter 50 - Kemunculan Tak Terduga
51
Chapter 51 - Sulit Percaya
52
Chapter 52 - Leroy Sekolah
53
Chapter 53 - Bertemu Daddy
54
Chapter 54 - Panik
55
Chapter 55 - Kesal
56
Chapter 56 - Saran Leroy
57
Chapter 57 - Rencana Ekstrem
58
Chapter 58 - Pulih
59
Chapter 59 - Rencana Ethan
60
Chapter 60 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!