Chapter 7 - Frustasi

Ervan sedang duduk di sebuah bar rahasia. Bar itu mewah dan di isi oleh penjahat kelas kakap. Lokasinya juga sangat tersembunyi dari pengetahuan orang. Sebab dari depan, bar itu adalah sebuah toko barang bekas yang dijaga oleh nenek tua. Namun tak ada yang tahu kalau nenek tua itu merupakan seorang mantan pembunuh bayaran. Orang mungkin bisa tahu jika melihat tato yang tertutupi baju di lengannya.

Ervan menghela nafas panjang. Beberapa hari ini dia tak bisa tidur karena terus memikirkan Erika. Ervan sama sekali tak menyangka hubungannya akan berakhir begini.

Sambil menunggu, Ervan mengingat pembicaraan yang dirinya lakukan bersama sang istri. Ia ingat kalau Erika beberapa kali mengajaknya untuk hidup normal. Perempuan tersebut menyuruh Ervan meninggalkan seluruh harta kekayaannya sekarang.

Ervan tentu menolak ajakan Erika. Dia merasa semakin kesal saat Erika menginginkan anak.

Sebenarnya Ervan sudah berusaha menghubungi Xen terkait pencarian Erika. Namun permintaannya tak kunjung diterima oleh lelaki itu. Xen justru meminta imbalan bisnis ganja yang dimiliki Ervan di Meksiko.

Alhasil Ervan membuang pikiran untuk meminta bantuan Xen. Dia mendatangi rekannya yang bekerja sebagai pembunuh bayaran negara. Itulah alasan Ervan berada di bar rahasia itu.

Setelah lama menunggu, orang yang dinanti Ervan akhirnya datang. Namanya adalah Nicholas, tetapi familiar dipanggil Nick.

"Ada apa ini? Tidak biasanya seorang bos mafia sepertimu mau bertemu baik-baik begini," tukas Nick sembari menyilangkan dua tangan ke dada.

"Kau punya pengalaman berkeliling dunia sampai pelosok. Karena itu aku meminta bantuanmu untuk mencari istriku," ujar Ervan.

"Apa seorang bos mafia sepertimu tak mampu melakukannya?" selidik Nick.

"Tentu saja mampu! Tapi aku cemas kalau anak buahku bekerjasama dengan istriku. Jika itu terjadi, maka sampai kapanpun aku tak akan menemukannya. Bahkan tak ada satu pun yang tahu mengenai kedatanganku ke sini. Jadi beritahu saja berapa bayaran yang harus aku berikan," kata Ervan panjang lebar.

"Sayang sekali. Tapi uangku sudah banyak. Aku tak menginginkan uang sekarang," sahut Nick.

"Lalu? Kau mau apa?" desak Ervan.

Nick menarik sudut bibirnya ke atas. Ia segera memberitahukan apa yang di inginkannya pada Ervan. Ternyata lelaki berbadan kekar itu menginginkan posisi direktur di sebuah perusahaan berbasis teknologi. Dia juga menginginkan rumah yang dibangun di pegunungan.

"Apa kau gila? Kau pikir aku kuli bangunan?!" Ervan dibuat geram. Ternyata sia-sia saja meminta pertolongan orang.

Atau mungkin itulah sudah resiko hidup di dunia penjahat. Sulit untuk mempercayai siapapun. Segalanya pasti butuh imbalan.

Ervan memutuskan kembali ke markas. Dia melarikan diri dari masalah dengan minuman beralkohol. Dalam sekejap Ervan menghabiskan tiga botol alkohol.

Dengan hanya berbalutkan handuk kimono, Ervan berjalan ke depan kaca. Di sana dia bisa melihat pemandangan kota.

Kebetulan di ruangan itu Ervan tak sendirian. Dua orang kepercayaannya juga ada di sana. Mereka tidak lain adalah Tim dan Ronald.

"Apa menurut kalian dia pergi bersama lelaki lain?" celetuk Ervan frustasi.

Tim dan Ronald bertukar pandang. Mereka tak tahu harus menjawab apa.

Namun karena terlalu lama tak menjawab, Ervan jadi marah.

"Kenapa diam saja?! Apa kalian akan pergi juga meninggalkanku seperti Erika?!" geram Ervan. Dia melempar seluruh benda di dekatnya. Termasuk botol bir di meja. Bahkan bak sampah di dekatnya dia tendang begitu saja.

Tetapi siapa yang menduga, akibat tendangan itu, Ervan mengetahui hal mencengangkan. Bagaimana tidak? Dari semua sampah yang berserak, ada sebuah alat tes kehamilan di sana.

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

Erika nggak selingkuh. hanya ingin hidup tenang gitu.., membesarkan anak tanpa beban

2025-01-28

1

Yuli a

Yuli a

makin gusar nggak tuh si Ervan...
atau seneng bercampur sedih.... atau malah marah...

2025-01-28

1

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

wah ketahuan deh kalau Erika lagi hamil

2025-01-24

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Pelarian
2 Chapter 2 - Surat Terakhir
3 Chapter 3 - Mempersiapkan Diri Jadi Single Mom
4 Chapter 4 - Tak Menyerah
5 Chapter 5 - Membantu Gadis Remaja
6 Chapter 6 - Kesetiaan
7 Chapter 7 - Frustasi
8 Chapter 8 - Melahirkan
9 Chapter 9 - Mulai Bekerja
10 Chapter 10 - Meninggalkan Paris
11 Chapter 11 - Rencana Tinggal Di Desa
12 Chapter 12 - Desa Lotuscia
13 Chapter 13 - Menuju Lahan
14 Chapter 14 - Tentang Lahan Kosong
15 Chapter 15 - Membersihkan Lahan
16 Chapter 16 - Ketahuan
17 Chapter 17 - Serangan Dadakan
18 Chapter 18 - Membeli Benih
19 Chapter 19 - Dua Anak?
20 Chapter 20 - Surat Susulan
21 Chapter 21 - Superwoman
22 Chapter 22 - Rencana Mr. Sullivan
23 Chapter 23 - Pisau Cincang
24 Chapter 24 - Serangan Lagi
25 Chapter 25 - Darah Mafia Erika
26 Chapter 26 - Single Mom!
27 Chapter 27 - Hukuman Dengan Cara Sendiri
28 Chapter 28 - Niat Zivanna
29 Chapter 29 - Istri Mr. Sullivan
30 Chapter 30 - Awal Kebun Erika
31 Chapter 31 - Kedatangan Sullivan
32 Chapter 32 - Dari Wanita Ke Wanita
33 Chapter 33 - Dalang Utama?
34 Chapter 34 - Dibuang Ke Laut
35 Chapter 35 - Menjalankan Rencana
36 Chapter 36 - Menjalankan Rencana [2]
37 Chapter 37 - Kabar Dari Zivanna
38 Chapter 38 - Satu Kamar
39 Chapter 39 - Balas Dendam Ethan
40 Chapter 40 - Jatuhnya Sullivan
41 Chapter 41 - Rencana Yang Gagal
42 Chapter 42 - Ajakan Zivanna
43 Chapter 43 - Terungkap!
44 Chapter 44 - Penasaran
45 Chapter 45 - Makan Malam
46 Chapter 46 - 5 Tahun Sudah
47 Chapter 47 - Solusi Untuk Leroy
48 Chapter 48 - Mencari Teman
49 Chapter 49 - Anak Bernama Sadie
50 Chapter 50 - Kemunculan Tak Terduga
51 Chapter 51 - Sulit Percaya
52 Chapter 52 - Leroy Sekolah
53 Chapter 53 - Bertemu Daddy
54 Chapter 54 - Panik
55 Chapter 55 - Kesal
56 Chapter 56 - Saran Leroy
57 Chapter 57 - Rencana Ekstrem
58 Chapter 58 - Pulih
59 Chapter 59 - Rencana Ethan
60 Chapter 60 - Ending
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 1 - Pelarian
2
Chapter 2 - Surat Terakhir
3
Chapter 3 - Mempersiapkan Diri Jadi Single Mom
4
Chapter 4 - Tak Menyerah
5
Chapter 5 - Membantu Gadis Remaja
6
Chapter 6 - Kesetiaan
7
Chapter 7 - Frustasi
8
Chapter 8 - Melahirkan
9
Chapter 9 - Mulai Bekerja
10
Chapter 10 - Meninggalkan Paris
11
Chapter 11 - Rencana Tinggal Di Desa
12
Chapter 12 - Desa Lotuscia
13
Chapter 13 - Menuju Lahan
14
Chapter 14 - Tentang Lahan Kosong
15
Chapter 15 - Membersihkan Lahan
16
Chapter 16 - Ketahuan
17
Chapter 17 - Serangan Dadakan
18
Chapter 18 - Membeli Benih
19
Chapter 19 - Dua Anak?
20
Chapter 20 - Surat Susulan
21
Chapter 21 - Superwoman
22
Chapter 22 - Rencana Mr. Sullivan
23
Chapter 23 - Pisau Cincang
24
Chapter 24 - Serangan Lagi
25
Chapter 25 - Darah Mafia Erika
26
Chapter 26 - Single Mom!
27
Chapter 27 - Hukuman Dengan Cara Sendiri
28
Chapter 28 - Niat Zivanna
29
Chapter 29 - Istri Mr. Sullivan
30
Chapter 30 - Awal Kebun Erika
31
Chapter 31 - Kedatangan Sullivan
32
Chapter 32 - Dari Wanita Ke Wanita
33
Chapter 33 - Dalang Utama?
34
Chapter 34 - Dibuang Ke Laut
35
Chapter 35 - Menjalankan Rencana
36
Chapter 36 - Menjalankan Rencana [2]
37
Chapter 37 - Kabar Dari Zivanna
38
Chapter 38 - Satu Kamar
39
Chapter 39 - Balas Dendam Ethan
40
Chapter 40 - Jatuhnya Sullivan
41
Chapter 41 - Rencana Yang Gagal
42
Chapter 42 - Ajakan Zivanna
43
Chapter 43 - Terungkap!
44
Chapter 44 - Penasaran
45
Chapter 45 - Makan Malam
46
Chapter 46 - 5 Tahun Sudah
47
Chapter 47 - Solusi Untuk Leroy
48
Chapter 48 - Mencari Teman
49
Chapter 49 - Anak Bernama Sadie
50
Chapter 50 - Kemunculan Tak Terduga
51
Chapter 51 - Sulit Percaya
52
Chapter 52 - Leroy Sekolah
53
Chapter 53 - Bertemu Daddy
54
Chapter 54 - Panik
55
Chapter 55 - Kesal
56
Chapter 56 - Saran Leroy
57
Chapter 57 - Rencana Ekstrem
58
Chapter 58 - Pulih
59
Chapter 59 - Rencana Ethan
60
Chapter 60 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!