Barryneald

Barryneald

Chapter 1. Tentang Seorang Gadis Introvert

Masa dan kisah SMA-ku tak seindah siswa-siswi lain yang memiliki jalan cerita indah. Dalam mimpiku hanya ada mereka yang pandai menggoreskan luka di hatiku, biasa dipandang sebelah mata dan direndahkan. Yang aku bisa lakukan hanya memejamkan kedua mataku dan dua tangan selalu siap menutup kedua telingaku, mengacuhkan dan berjalan tanpa mendengarkan mereka. Hanya itu yang aku bisa, saban harinya.

Membentangkan kedua bola mata selebar mungkin, menyoroti setiap semesta yang ku pijak. Melihat dedaunan diembus oleh angin begitu kencang, tidak jua jatuh sebab ranting memegangnya erat. Namun siapa yang mengira ranting juga bisa melepas bebas dedaunan rapuh itu, membiarkan dia melayang-layang tak tentu arah. Daun itu sudah terlepas dari pohon dan kemudian digantikan dengan yang baru. Entah seperti apa nasib daun yang jatuh telah diinjak khalayak yang berlalu lalang, mungkin saja juga sudah diinjak oleh roda sepeda yang baru saja melintas.

Mungkin aku sudah seperti daun yang rapuh itu, tidak berguna dan diinjak-injak oleh orang-orang. Semua orang menganggap diriku remeh, namun seseorang mengubah prinsipku menjadi terarah, bukan mengubah. Tapi aku berubah demi dia, yang pada akhirnya aku tinggalkan demi kedamaian hatiku yang sempat bergemuruh.

Tetapi, apakah bisa hal itu akan berubah dan takdir kembali mempertemukan diriku kembali dengannya suatu hari nanti...

...- Carrina Bell Ryuna -...

...****************...

Introvert: Kkt, kb: Seorang yang lebih suka memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain. Seseorang yang suka mengasingkan diri dari banyaknya kerumunan. Seseorang yang bersifat pasif dari dunia pergaulan maupun dalam berinteraksi.

Dalam artian lain, introvert artinya seseorang yang lebih suka menyendiri dan cenderung menjauh dari kerumunan orang. Dengan kata lain introvert lebih cenderung ke sifat seseorang yang pendiam.

Pendiam yang tak lain adalah seseorang yang jarang sekali membuka suara dan berbicara, karena dia lebih suka mengemukakan pendapatnya pada beberapa orang yang bisa membuatnya percaya.

Orang pendiam juga manusia, bisa melakukan kesalahan dan tertawa. Maka berhentilah berkomentar bahwa mereka itu tidak pantas bergabung dengan orang-orang banyak, hanya karena mereka berbeda dan terkesan sombong dan kaku.

Orang memiliki kehidupan, bisa menyelesaikan banyak masalah, punya hati dan bisa jatuh cinta pada orang tertentu. Bisa menangis dan marah, mereka bisa segalanya, jadi kenapa orang-orang selalu berkomentar buruk pada si introvert? Tidak mengganggu dan tidak merusak dunia. Mereka hanya orang biasa yang ingin dihargai.

Air adalah kehidupan, bumi adalah kehidupan begitupun semesta adalah kehidupan. Bangunan di kota-kota menjulang tinggi, kaca-kaca jendela pencakar langit tampak berkilau dan indah. Begitu juga dengan jalanan yang tak pernah sunyi, lautan kendaraan-kendaraan di aspal tersusun dengan rapi. Terkadang kemacetan membuat kegiatan mereka terhambat, sudah seperti semut yang sedang merangkak membawa makanan di punggungnya.

Di tepi-tepi jalan, pedagang kaki lima terdengar riuh, bercerita sebagai pembukaan kata di pagi ini. Melanjutkan aktivitas mereka menyediakan barang dagangannya, menjual beberapa makanan untuk sarapan pagi, menyediakan kopi dengan aroma menyebarkan dan merayu-rayu indra penciuman setiap yang menyadari ketertarikannya pada kopi segera terhanyut untuk mencicipinya langsung.

Di kota besar itu terbangun sebuah pendidikan menengah atas di tepi jalan raya, gedung yang megah sudah seperti istana jika dilihat dari sudut luar, belum lagi tekstur-tekstur di dalamnya. Orang-orang akan mengira itu bukanlah tempat pendidikan melainkan sebuah istana kerajaan seperti di film-film.

Namun begitulah kiranya, gedung pendidikan itu adalah eksklusif untuk anak remaja perempuan saja. Sekolah itu sudah dibangun lima belas tahun yang lalu, dikhususkan hanya untuk anak perempuan saja sebab para guru-guru bersepakat untuk mengembangkan prestasi para siswi di bidang mereka masing-masing. Baik di bidang akademik maupun non akademik, semuanya dikembangkan secara terarah dan teratur.

SMA Klaria 1. Itulah nama sekolah khusus perempuan, lebih dari sembilan ratus siswi yang bergabung dalam pendidikan SMA itu. Namun cenderung banyak siswa-siswi yang orang tuanya berjabatan tinggi, seperti guru, dokter, arsitek bahkan tentara. Tapi sekolah tidak terlalu mengkhususkan tentang anak siapa yang bisa bersekolah di tempat itu. Semua murid berhak mendaftarkan diri sebagai murid, tanpa terkecuali. Karena mereka akan dididik tanpa melihat ras dan harta.

Tidak ada keributan di dalam lingkungan sekolah itu, semuanya terlihat tenang dan anggun. Tidak ada suara tawa keras dan bersorak-sorai lainnya. Meskipun di jam istirahat, sekelompok cewek yang berjalan anggun menuju kantin.

Namun tak semua murid senang akan lingkungan sekolah mereka yang nyaman tanpa keributan, seseorang berperawakan kurus dan bertubuh mungil duduk sendirian di salah satu meja kantin. Di saat semua murid lain tengah asyik berkumpul namun dirinya lebih memilih mengasingkan diri di kerumunan itu.

Beberapa orang dari mereka sudah memaklumi sifatnya yang seperti itu, namun mulut mereka tak pernah lelah menceritakan karakternya yang suka bermelankolis.

Carrina Bell Ryuna. Itulah nama gadis cantik berhijab cream, orang-orang akan tahu jika dia dipanggil Ryuna, sosok gadis berpipi chubby dengan suara serak-serak basah, halus dan lembut. Namun di semua fisik cantik itu dia menyimpan luka dalam yang tak diketahui banyak orang. Sikapnya cenderung pendiam dan penyendiri banyak siswi yang tak suka bergaul dengannya, karena dirinya tipe orang yang membosankan.

Tapi Ryuna tipe orang yang bersikap apatis, tidak terlalu mau mendengarkan orang lain sebab mereka tidak akan tahu kenapa dirinya seperti itu, hanya tahu membicarakan orang lain.

"Cewek itu... hobi banget menyendiri. Nggak ada bosan-bosannya ya dia." salah satu cewek berbando pink melirik Ryuna yang tengah makan seorang diri.

Beberapa orang temannya melirik ke Ryuna dan tersenyum cemooh, bagi mereka itu adalah pemandangan biasa. Cewek aneh dan lain dengan yang lain, tidak punya teman dan asal usulnya pun tidak tahu.

“Udah lumrah itu mah, biarin aja. Lagian mana ada yang mau temenan sama dia yang pendiam gitu?” tuturnya dengan sinis. Dia lalu menyesap mocca latte-nya dengan lembut.

...***...

Di saat semua orang tengah asyik berkumpul bersama teman-teman, Ryuna malah mengucilkan dirinya dari kerumunan. Lebih tertarik untuk berimajinasi di taman sendirian, tanpa orang lain ketahui, dia menyukai sastra.

Kata dan huruf seakan-akan menari-nari di atas kepalanya jika orang bisa melihatnya berimajinasi, senyumnya bahkan hanya bisa dilihat oleh burung-burung yang beterbangan melewatinya.

Jika bisa memilih, dia lebih suka homeschooling dari pada sekolah umum. Karena pikirannya lebih terbuka hanya untuk beberapa orang saja dan nolep ketika mengutarakan isi pikirannya kepada banyak orang. Sulit rasanya ketika memintanya kepada Cleirissa, terlebih lagi mamanya sudah tak seceria dulu lagi. Dia tak ingin membuat Cleirissa bersedih hanya karena dirinya tak suka bersekolah di tempat umum.

Begitulah kehidupan, terkadang yang menjadi masalah bukan hanya kepada orang tuanya saja, tapi yang akan berdampak juga pada anaknya. Setelah mengetahui Cleirissa bercerai dengan Yudha secara sah di mata agama dan hukum, hidup Ryuna seakan-akan hancur ketika tahu papanya ternyata memiliki keluarga lain. Dan dia memilih istri pertamanya dan meninggalkan mereka berdua di rumah besar namun tanpa ada kebahagiaan.

Bertahun-tahun dia menerima sikap dingin dari Yudha yang akhirnya memutuskan untuk melupakannya dan juga Cleirissa. Ryuna tak akan melihat kesedihan itu di depan mamanya dan dalam kesendirianlah dia akan menumpahkan semua kesedihannya. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima menit, saatnya pelajaran ke tiga sudah di mulai. Ryuna segera menyimpan ponsel di saku bajunya dan segera masuk ke gedung sekolah, menaiki setiap anak tangga menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.

Tepat pada waktunya, saat Ryuna baru saja duduk di bangkunya. Bu Minata masuk ke kelas mereka sembari membawa buku paket Matematika. Vintaria sebagai ketua kelas XI. 2 langsung menyiapkan kelasnya dengan berdoa agar mereka mendapatkan ilmu baik hari ini, setelah itu disiapkannya kelasnya dengan memberi salam.

“Ibu mau mengucapkan hal yang penting kepada kalian. Besok pagi sekolah kita akan digabung dengan SMA Risoson dan kemungkinan jumlah orang per kelas akan bertambah, jadi kalian tetap harus jaga kesopanan ketika mereka kemari. Ada yang ingin ditanyakan?” tanya Bu Minata mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas yang senyap.

Tangan sang ketua kelas langsung mengacung tinggi membuat Bu Minata refleks menatapnya. Raut mukanya terlihat tegas dan tak terima.

“Ya Vintaria?”

“Kenapa SMA Risoson harus digabung dengan SMA Klaria Bu? Bukankah sistem sekolah ini memang sudah menetap dari 15 tahun yang lalu?” tanya Vintaria.

“Memang benar sistem sekolah kita telah menetapkan peraturannya dari 15 tahun yang lalu. Untuk itulah sekolah kembali diumumkan mengalami perubahan." jelas Bu Minata.

Lantas siswi di kelas itu berbisik dan mengeluarkan pendapat mereka pada teman di sebelahnya. Kecuali Ryuna yang tetap bergeming di bangkunya, berpangku tangan melirik ke teman-teman sekelasnya dengan tatapan kosong. Bergabung dengan sekolah Risoson atau tidaknya tidak akan mempengaruhinya.

“Harap tenang semuanya.” Bu Minata menepuk tangannya mencoba membuat mereka diam kembali.

“Ini bukanlah akhir dari tata peraturan kita, peraturan di sekolah ini tetap ada dan tidak akan diubah, hanya ada penggabungan sekolah saja. Ibu yakin mereka adalah siswa-siswa yang tahu sopan santun juga, jadi jangan takut tidak ada siswa nakal di antara mereka. Kalaupun ada, mereka akan dikeluarkan atau mendapat peringatan sampai murid itu mau berubah.” terang Bu Minata mencoba menenangkan mereka.

Di saat sedang semangat-semangatnya menjelaskan, Pak Kepala sekolah mengumumkan melalui speaker bahwa guru segera dikumpulkan di ruang rapat. Karena akan ada yang dibahas tentang sistem sekolah mengenai penggabungan dua sekolah.

“Baiklah anak-anak, kita lanjutkan pelajarannya minggu depan.” pamit Bu Minata.

Setelah siswi-siswi memberi salam kepada Bu Minata dan telah keluar dari kelas. Para perempuan langsung berkomentar dengan banyak hal, tidak setuju jika dua sekolah digabungkan apalagi kelas. Bagi mereka semua laki-laki itu hanya akan memberi masalah, mereka sangat tidak suka laki-laki apalagi mereka yang tak tahu tata krama.

Mereka menjadi gelisah, bagaimana para cowok akan merusak citra sekolah mereka? Prestasi-prestasi yang telah mereka bangun, sama halnya dengan Vintaria yang memikirkan banyak hal. Sesuatu apakah yang bisa dia lakukan agar membatalkan penggabungan dua sekolah ini?

Tapi Vintaria sedikit khawatir dengan jabatannya sebagai ketua OSIS. Bagaimana jika nanti dia diturunkan jabatannya menjadi wakil ketua OSIS? Padahal pemimpin yang sesungguhnya itu adalah seorang laki-laki.

Gue ikhlasin aja nggak ya jadi wakil?

Terpopuler

Comments

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

kasian ryuna, korban broken home

2021-06-19

0

Rian Cappuchino

Rian Cappuchino

kak mampir yuk ke Novel ku.Judulnya "Ray Stardust".Kutunggu kedatangan kalian.

Terima kasih

2021-01-15

0

Driva Ratnasari

Driva Ratnasari

semangat ya nulisnya... ceritanya seru... boomlike deh buat karya kamu ini...
Numpang promote juga ya
kalau sempat ke karya ku juga ya guys... terimakasih..
SEMANGAT... JAGA KESEHATAN KALIAN...

2020-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Tentang Seorang Gadis Introvert
2 Chapter 2. Gabungan Dua Sekolah
3 Chapter 3. Pertemuan Mereka
4 Chapter 4. Barryneald Haris
5 Chapter 5. Eunoia Si Introvert
6 Chapter 6. B-A-R-R-Y
7 Chapter 7.Sebuah Keinginan
8 Chapter 8. Oi, Pacar!
9 Chapter 9. Hanya Mengagumi, Bukan Cinta
10 Chapter 10. Pembalasan
11 Chapter 11. Bumi Berputar zaman beredar
12 Chapter 12. Sebuah Cerita Lama
13 Chapter 13. Seseorang Yang Tak Pernah Ryuna Pikirkan
14 Chapter 14. Seorang Pemikat Hati
15 Chapter 15. Lelaki Yang Asing
16 Chapter 16. Bertemu
17 Chapter 17. Ungkapan Yang Salah
18 Chapter 18. Harus Bagaimana?
19 Chapter 19. Membatasi Rasa Suka
20 Chapter 20. Menjauh
21 Chapter 21. One Day
22 Chapter 22. Jika Cinta....
23 Chapter 23. Keinginan Viona
24 Chapter 24. Perubahan
25 Chapter 25. Penjelasan
26 Chapter 26. Kemarahan Ryuna
27 Chapter 27. Jalan-jalan
28 Chapter 28. Perempuan Dewasa
29 Chapter 29. Bertemu Teman
30 Chapter 30. Sakit
31 Chapter 31. Perubahan Ryuna
32 Chapter 32. Laki-laki Itu Lagi ...
33 Chapter 33. Jadi Temannya
34 Chapter 34. Rencana Berkemah
35 Chapter 35. Pergi Berkemah
36 Chapter 36. Orang Ketiga
37 Chapter 37. Kecewa
38 Chapter 38. Bertengkar
39 Chapter 39. Pertolongan
40 Chapter 40. Sikap Menyebalkan
41 Chapter 41. Pengungkapan Hati Dan Kecelakaan
42 Chapter 42. Harapan
43 Chapter 43. Perdebatan Orang tua
44 Chapter 44. Kepergian Rissa
45 Chapter 45. Amnesia
46 Chapter 46. Penolakan
47 Chapter 47. Merasakan Kehadirannya
48 Chapter 48. Redup
49 Chapter 49. Nama Itu...
50 Chapter 50. Barryun1A
51 Chapter 51. Sesuatu Yang Tersembunyi
52 Chapter 52. Gadis Tomboi
53 Chapter 53. Sungguh Menyukainya?
54 Chapter 54. Perkelahian
55 Chapter 55. Bertinju
56 Chapter 56. Kejengkelan Ryuna
57 Chapter 57. Main Hujan-hujanan
58 Chapter 58. Mendekat Lagi
59 Chapter 59. Keyakinannya
60 Chapter 60. Baper
61 Chapter 61. Sesuatu Itu...
62 Chapter 62. Menutup Hati
63 Chapter 63. Playboy
64 Chapter 64. Sepucuk Surat
65 Chapter 65. Kesempatan
66 Chapter 66. Monokrom
67 Chapter 67. Menunggu
68 Chapter 68. Datang Ke Rumah
69 Chapter 69. Dihukum
70 Chapter 70. Putus
71 Chapter 71. Kerinduan
72 Chapter 72. Orang Sabar Disayang Tuhan
73 Chapter 73. Mana Padinya?
74 Chapter 74. Kata Hati Ryuna
75 Chapter 75. Perubahan Ryuna
76 Chapter 76. Hal Yang Sebenarnya
77 Chapter 77. Keputusan Ryuna
78 Chapter 78. Kebimbangan
79 Chapter 79. Keinginan (End)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Chapter 1. Tentang Seorang Gadis Introvert
2
Chapter 2. Gabungan Dua Sekolah
3
Chapter 3. Pertemuan Mereka
4
Chapter 4. Barryneald Haris
5
Chapter 5. Eunoia Si Introvert
6
Chapter 6. B-A-R-R-Y
7
Chapter 7.Sebuah Keinginan
8
Chapter 8. Oi, Pacar!
9
Chapter 9. Hanya Mengagumi, Bukan Cinta
10
Chapter 10. Pembalasan
11
Chapter 11. Bumi Berputar zaman beredar
12
Chapter 12. Sebuah Cerita Lama
13
Chapter 13. Seseorang Yang Tak Pernah Ryuna Pikirkan
14
Chapter 14. Seorang Pemikat Hati
15
Chapter 15. Lelaki Yang Asing
16
Chapter 16. Bertemu
17
Chapter 17. Ungkapan Yang Salah
18
Chapter 18. Harus Bagaimana?
19
Chapter 19. Membatasi Rasa Suka
20
Chapter 20. Menjauh
21
Chapter 21. One Day
22
Chapter 22. Jika Cinta....
23
Chapter 23. Keinginan Viona
24
Chapter 24. Perubahan
25
Chapter 25. Penjelasan
26
Chapter 26. Kemarahan Ryuna
27
Chapter 27. Jalan-jalan
28
Chapter 28. Perempuan Dewasa
29
Chapter 29. Bertemu Teman
30
Chapter 30. Sakit
31
Chapter 31. Perubahan Ryuna
32
Chapter 32. Laki-laki Itu Lagi ...
33
Chapter 33. Jadi Temannya
34
Chapter 34. Rencana Berkemah
35
Chapter 35. Pergi Berkemah
36
Chapter 36. Orang Ketiga
37
Chapter 37. Kecewa
38
Chapter 38. Bertengkar
39
Chapter 39. Pertolongan
40
Chapter 40. Sikap Menyebalkan
41
Chapter 41. Pengungkapan Hati Dan Kecelakaan
42
Chapter 42. Harapan
43
Chapter 43. Perdebatan Orang tua
44
Chapter 44. Kepergian Rissa
45
Chapter 45. Amnesia
46
Chapter 46. Penolakan
47
Chapter 47. Merasakan Kehadirannya
48
Chapter 48. Redup
49
Chapter 49. Nama Itu...
50
Chapter 50. Barryun1A
51
Chapter 51. Sesuatu Yang Tersembunyi
52
Chapter 52. Gadis Tomboi
53
Chapter 53. Sungguh Menyukainya?
54
Chapter 54. Perkelahian
55
Chapter 55. Bertinju
56
Chapter 56. Kejengkelan Ryuna
57
Chapter 57. Main Hujan-hujanan
58
Chapter 58. Mendekat Lagi
59
Chapter 59. Keyakinannya
60
Chapter 60. Baper
61
Chapter 61. Sesuatu Itu...
62
Chapter 62. Menutup Hati
63
Chapter 63. Playboy
64
Chapter 64. Sepucuk Surat
65
Chapter 65. Kesempatan
66
Chapter 66. Monokrom
67
Chapter 67. Menunggu
68
Chapter 68. Datang Ke Rumah
69
Chapter 69. Dihukum
70
Chapter 70. Putus
71
Chapter 71. Kerinduan
72
Chapter 72. Orang Sabar Disayang Tuhan
73
Chapter 73. Mana Padinya?
74
Chapter 74. Kata Hati Ryuna
75
Chapter 75. Perubahan Ryuna
76
Chapter 76. Hal Yang Sebenarnya
77
Chapter 77. Keputusan Ryuna
78
Chapter 78. Kebimbangan
79
Chapter 79. Keinginan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!