Si Nakal

Mata Elvira dipenuhi air mata mengingat foto dan video yang dia lihat tadi. Iya, Andy suaminya membuat foto selfie dengan berbagai gaya seksi. Videonya pun dibuat dengan aneka adegan erotis yang mempertontonkan tubuh telanjangnya saat di kamar mandi. Begitu lihainya dia membuat berbagai pose dengan senjata kebesarannya. Tak pelak, perempuan yang membalas kirimannya pun makin histeris dan tergoda.

Elmira bertanya-tanya dalam hati. Kenapa seperti itu? Apa salahnya? Apakah suaminya adalah seorang hiper sex? Tapi selama ini dia merasa suaminya laki-laki normal. Di ranjang pun terkesan biasa saja. Tidak pernah meminta Elmira untuk melakukan hal-hal yang di luar batas wajar. Jika yang pertama tempo hari Elmira menanyakan langsung kepada Andy, maka kali ini Elmira memilih menyimpannya di dalam hati saja dan melihat sampai kapan suaminya main gila dengan wanita itu.

Dia pun memilih menutup layar handphone tersebut, meletakkannya kembali di atas nakas lalu sempoyongan berjalan ke kamar mandi.

Keesokan paginya, Andy sudah berpakaian rapi dan duduk di meja makan bersama Elmira. Elmira hanya diam seribu bahasa.

"Sayang..aku ada kabar bagus untuk kita nih. Aku dipromosikan jadi Area Sales Manager. Tapi masalahnya aku harus pindah mengikuti wilayah kerjaku. Kamu gimana dong Yank?"

"Oh yaa?? Syukurlah..Hmm..tapi gimana ya Mas...apa sebaiknya aku harus resign. Kita tidak bisa hidup terpisah. Apalagi aku kondisi hamil begini, terlalu berat buat aku. Aku harus ikut kamu Mas."

"Yakin Yank? Kalau kamu ikhlas karir kamu berakhir ya udah Yank..ayo kita pindah. Segera kamu urus surat resignnya ya."

"Baiklah Mas, segera aku urus."

Dan beberapa hari kemudian, Elmira pun mengurus pengunduran dirinya. Suratnya telah dia serahkan ke bagian HRD dan direkturnya langsung.

Direkturnya sebenarnya sangat menyayangkan hal ini karena Elmira sangat handal di bidangnya. Apalagi beberapa tahun ini berkat inovasi marketingnya, grafik selling perusahaan jadi naik drastis daripada sebelumnya.

"Apa kamu yakin El?" tanya Pak Erick, direkturnya.

"Yakin sekali pak.. 200% yakin. Memang ini yang harus saya lakukan karena bagaimana pun saya juga harus mengurus rumah tangga saya kan pak," terang Elmira.

"Ya sudah kalo begitu. Walaupun saya merasa beberapa tahun ini cocok sekali dengan kinerja kamu. Tapi apa boleh buat, setelah ini saya harus susah lagi mencari penggantimu di divisi Marketing."

"Terima kasih atas pengertiannya Pak!"

"Saya masih disini sampai satu bulan ke depan kok Pak...sesuai aturan perusahaan. Jangan khawatir nanti serah terimanya ke pengganti saya bakalan saya sendiri yang handle sekaligus memberi training langsung Pak."

:Ya..ya...semoga saja lancar - lancar saja!"

Satu bulan pun terlewati. Elmira mengadakan farewell party di kantornya. Banyak yang mendoakannya. Dia pulang ke rumah dengan perasaan plong. Karena ini masih sore dia sengaja menunggu Andy pulang sambil nonton tv.

"Bruuuumm"...suara mobil berhenti di halaman. Elmira berjalan mendekat dan mengintip dari gorden. "Mobil siapa yaa?" batinnya.

Sayup-sayup dia dengar suara tawa renyah suaminya keluar dari mobil.

"Makasih ya Bep..udah antarin aku. Gak mau masuk?"

"Ah gak deh..gak bebas..mendingan di luar." Jawaban yang Elmira dengar dari dalam mobil.

"Ya sudah, aku masuk yaa..byee," ujar Andy.

"Muachh..." kembali Elmira dengar dari dalam mobil. Sepertinya perempuan yang menyetir.

Elmira pun tetap berdiri di belakang gorden jendela kaca ruang tamu. Akhirnya Andy pun membuka pintu sambil bersiul.

"Ceklekk...." Andy terperanjat melihat Elmira berdiri mematung di sebelah pintu.

--BERSAMBUNG--

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!