Kamu Lagi Sakit

Saat kegiatan mereka semakin diluar kendali, Ryan segera menjauh dari Disha, "Maaf tadi aku lepas kendali, aku tidak akan melakukannya kalau kamu belum siap. Aku ke ruang kerja dulu, kamu tidur aja," ucap Ryan yang beridri dan melangkah pergi.

Namun, beberapa langkah tangan Ryan ditarik kencang oleh Disha dan di ci*mnya bibir sang suami itu dan tak lama Disha melepaskan ci*man tersebut.

"Balas," jawab Disha dan dengan senang hati Ryan pun membalas ci*man Disha.

Tak lama setelah itu, ci*man pun terlepas dengan napas terengah-engah Disha bersuara. "Aku siap," jawab Disha.

"Jangan ngaco, aku gak maksa kamu. Aku mau kamu benar-benar siap," ucap Ryan yang masih memeluk pinggang Disha.

"Iya, aku siap," ucap Disha.

"Kamu yakin? aku gak akan berhenti nanti karena itu aku mau kasih kamu kesempatan untuk mundur," ucap Ryan.

"Aku siap," jawab Disha dengan yakin.

Setelah itu pun Ryan langsung mel*mat bibir Disha dengan rakus lalu perlahan turun ke leher jenjang sang istri dan hingga turun bagian dada dan perut lalu Ryan mulai melepas pakaian sang istri hingga tersisa bra yang menutupi keindahan tubuh Disha.

"Jangan dilihatin gitu, malu," ucap Disha yang menutup tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa harus malu? ini pemandangan indah yang pernah aku temui," ucap Ryan dan mejauhkan tangan Disha agar ia bisa leluasa menikmati tubuh atas sang istri.

Setelah puas, Ryan pun melepaskan bra yang melekat pada tubuh istrinya hingga akhirnya tubuh atas sang istri terlihat sempurna dengan cekatan Ryan pun menci*m setiap inci tubuh atas sang istri.

Disha gak mau kalah, ia juga melepaskan kaos yang di pakai Ryan hingga terlihatlah tubuh kekar sang suami yang begitu seksi menurut Disha.

Lama kelamaan pergulatan pun terjadi, kamar tersebut menjadi saksi keduanya yang telah menyatu. Erangan-erangan dari satu sama lain mengalun indah di kamar tersebut hingga keduanya sampai pada pelepasan yang teramat nikmat dan memabukkan, terlebih lagi ini adalah pengalaman pertama bagi keduanya.

Setelah pergulatan tersebut, Disha benar-benar merasa kelelahan hingga akhirnya ia terlelap di samping Ryan, sedangkan Ryan yang berada di samping Disha tersenyum melihat sang istri yang begitu kewalahan melayaninya.

"Terimakasih sayang, aku pikir membunuh adalah hal yang paling indah. Tapi, ternyata melakukan ini berdua denganmu adalah hal yang paling indah," ucap Ryan dan memeluk erat Disha.

Pagi harinya, Disha terbangun dan melihat ke sampingnya dimana Ryan yang masih terlelap. Disha pun melihat jam yang ada di dinding dan menundukkan pukul 10, "Mampus, gue telat kerja," gumam Disha dan berusaha melepaskan pelukan Ryan.

Namun, sayang pelukan tersebut bukannya lepas justru semakin erat. "Mas, aku harus kerja. Aku udah telat banget ini," ucap Disha.

"Gak usah kerja, kita tidur aja," ucap Ryan.

"Gak bisa gitu dong, nanti gaji aku di potong lagi," ucap Disha.

"Suami kamu itu pemilik Kein grup, kamu gak akan kekurangan uang walaupun gaji kamu di potong bahkan kalaupun kamu berhenti bekerja, aku bisa biayain kamu," ucap Ryan.

"Mentang-mentang kaya ya, tapi kan aku udah kerja disana lama. Nanti kalau citraku buruk disana gimana?" tanya Disha.

"Ya gapapa, kamu bisa kerja di Kein grup, jadi sekretarisku," ucap Ryan.

"Yang ada aku malah di gosipin sama karyawan kamu," ucap Disha.

"Kenapa?" tanya Ryan.

"Ya karena aku jadi sekretaris kamu tanpa ada seleksi, kelihatan banget jalur dalamnya," ucap Disha.

"Ya, kamu gak usah seleksi-seleksi segala, soalnya kamu diterimanya jalur dalam dati pemilik kangsung dan kamu harus bangga. Apalagi jalur dalam kamu ini orang yang paling ditakuti di Kein grup," ucap Ryan.

"Ish, udah ah aku mau kerja aja," ucap Disha.

"Udah telat loh," ucap Ryan.

"Nanti bilang aja ada urusan pribadi palingan di potong setengah gajinya," ucap Disha.

"Gak usah, kamu di rumah aja," ucap Ryan.

"Ya, tapi kan...," ucap Disha terhenti lantaran Ryan yang tiba-tiba mengecupnya.

"Huh, kalau gitu aku mau bilang ke rekan kerjaku," ucap Disha.

"Gak usah, aku udah bilang ke rekan kerja kamu," ucap Ryan.

"Tapi...," ucapanya Disha terhenti lantaran Ryan menyelanya.

"Udah ya sekarang tidur lagi aja atau mau ngulang yang kemarin," goda Ryan.

"Apa sih, aku mandi aja," ucap Disha.

"Yaudah, ayo," ucap Ryan.

"Aku mandi sendiri aja," ucap Disha.

Ryan berdiri dan menggendong Disha, sehingga mereka berdua masuk ke dalam kamar mandi dengan telanjang tanpa sehelai benang menutupi tubuh keduanya dan mereka pun berdua pun hanya mandi di dalam kamar mandi setelah itu, mereka bersiap untuk turun.

Saat sampai di meja makan, ternyata semua makanan sudah tersedia. "Makanannya mau di hangatkan Nyonya?" tanya Citra.

"Gak usah," ucap Disha dan diangguki Citra.

"Hari ini kamu di rumah aja, nanti aku siang keluar sebentar, gak lama kok," ucap Ryan.

"Aku gak boleh ikut?" tanya Disha.

"Gak boleh, kamu di rumah aja. Kamu lagi sakit," ucap Ryan.

"Sakit? gak tuh aku gak lagi sakit," ucap Disha.

"Kamu lagi sakit, jadi kamu di rumah aja," ucap Ryan. Disha pun tidak ingin berdebat dengan Ryan, ia lebih memilih untuk memakan makanannya.

Setelah kepergian Ryan, Disha pun memutuskan untuk ke dalam kamar, "Awsh, lok sakit ya," ucap Disha saat merasakan perih pada tubuh bagian bawahnya.

Tiba-tiba saja Disha teringat pergulatan panasnya dengan Ryan kemarin malam, "Aduh, kenapa gue mikirin itu sih, tapi sumpah sakit banget ya walaupun lama-kelamaan enak. Gue bisa gak ya selesain tujuan gue buat nikah sama Ryan, lagian kemarin kenapa gue duluan sih, kalau kayak gini kan susah jadinya. Tapi, mungkin dengan ini Ryan gak akan curiga sama tujuan gue kan," gumam Disha.

Disisi lain, Ryan saat ini sudah berada di ruang bawah tanah di mansion mewahnya dan tentunya Disha tidak tau akan hal itu, selama di ruangan khususnya ia terus memikirkan apa yang sudah ia lakukan dengan sang istri kemarin malam. "Sekarang gue tau kenapa orang-orang kecanduan untuk s**," gumam Ryan dan tak lama Jack pun masuk ke dalam ruangan lalu Ryan pun mengubah ekspresinya.

"Begini Tuan, saya kemarin malam melihat cctv kamar Tuan...," ucap Jack dan dihentikan Ryan.

"Kenapa kau melihat cctv kamarku?" tanya Ryan emosi.

'Seingat gue kemarin gue matiin cctv kamar gue, apa ada yang nyalain lagi. Gak mungkin, cuma gue yang bisa matikan dan hidupkan cctv itu,' ucap Ryan dalam hati.

"Begini Tuan, maksud saya. Saya melihat cctv yang merekam kamar Tuan beberapa hari lalu dan saya bantu melihatnya kemarin malam," ucap Jack yang membuat Ryan lega.

"Ada apa memang?" tanya Ryan.

"Saya melihat Nyonya yang sedang mencari sesuatu Tuan, bahkan Nyonya mencoba membuka pintu ruang kerja Tuan dan Nyonya juga terlihat marah," ucap Jack lalu menunjukkan cctv tersebut pada Ryan.

.

.

.

Tbc...

Terimakasih atas dukungannya semuanya😍

Jangan lupa dukung author dengan like, komentar, mau kasih hadiah juga gapapa, vote juga gapapa kok🤭 sama juga jangan lupa buat kasih author ⭐ di kolom komentar ya supaya author tambah semangat nulisnya.

Terpopuler

Comments

Naufal Affiq

Naufal Affiq

ketahuan kamu kan disha,ryan itu orangnya baik,jangan berpikir yg aneh2 ,

2025-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Tersenyum Penuh Misteri
2 Tawaran Yang Menarik
3 Ayo Tolong Gue
4 Penguntit
5 Kartu Nama
6 Darah? Lo Yakin?
7 Kenapa Tidak Bisa?
8 Salah Mencari Lawan
9 Jebakan Disha
10 Tidak Bisa Fokus
11 Siapa Cowok Itu?
12 Lucu Kenapa?
13 Rumah Kita?
14 Mobil Siapa?
15 Gak Tertarik
16 Malu Banget
17 Deg-degan Gue
18 Ini Istrinya Ryan?
19 Kamu Lagi Sakit
20 Gagal Lagi
21 Menurut Lo Gimana?
22 Dia Kaya
23 Hari Terakhirmu
24 Mengganggu
25 Mila?
26 Gue Gak Berani
27 Mau Berenang?
28 Saya Sudah Menikah
29 Siapa Paul?
30 Diam!
31 Bodoh Lo Rendy!
32 Menjauh Dari Disha
33 Lo Belum Gagal
34 Baju Haram
35 Terimakasih Sayang
36 Bingung Kenapa?
37 Biarkan Saja
38 Api Yang Menyala
39 Kebakaran!
40 Tebakanku Benar?
41 Kalian Marahan?
42 Bagaimana Nyonya?
43 Honeymoon?
44 Kamu Gak Capek?
45 Aku Diundang
46 Pantai
47 Kurang Ajar!
48 Pindah?
49 Terlambat
50 Selingkuh
51 Besok Mau?
52 Hari Pertama
53 Nakutin Kenapa?
54 Mas Jahat!
55 Aku Hamil
56 Kalian Berhenti!
57 Mas Bahagia?
58 Kau Melukai Istriku!
59 Beruntungnya Disha
60 Kaget Kenapa Sayang?
61 Maafkan Saya Tuan
62 Istriku Menangis
63 Menarik Perhatianku?
64 Kasihannya Ditolak
65 Maju
66 Tuan Pasti Bercanda
67 Seorang Pembunuh
68 Pergi!
69 Melahirkan
70 Kasihannya
71 Meminta Cerai?
72 Tante Hera
73 Melihat Dilla
74 SELESAI
75 Menikahi Kakak Sahabatku
76 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Tersenyum Penuh Misteri
2
Tawaran Yang Menarik
3
Ayo Tolong Gue
4
Penguntit
5
Kartu Nama
6
Darah? Lo Yakin?
7
Kenapa Tidak Bisa?
8
Salah Mencari Lawan
9
Jebakan Disha
10
Tidak Bisa Fokus
11
Siapa Cowok Itu?
12
Lucu Kenapa?
13
Rumah Kita?
14
Mobil Siapa?
15
Gak Tertarik
16
Malu Banget
17
Deg-degan Gue
18
Ini Istrinya Ryan?
19
Kamu Lagi Sakit
20
Gagal Lagi
21
Menurut Lo Gimana?
22
Dia Kaya
23
Hari Terakhirmu
24
Mengganggu
25
Mila?
26
Gue Gak Berani
27
Mau Berenang?
28
Saya Sudah Menikah
29
Siapa Paul?
30
Diam!
31
Bodoh Lo Rendy!
32
Menjauh Dari Disha
33
Lo Belum Gagal
34
Baju Haram
35
Terimakasih Sayang
36
Bingung Kenapa?
37
Biarkan Saja
38
Api Yang Menyala
39
Kebakaran!
40
Tebakanku Benar?
41
Kalian Marahan?
42
Bagaimana Nyonya?
43
Honeymoon?
44
Kamu Gak Capek?
45
Aku Diundang
46
Pantai
47
Kurang Ajar!
48
Pindah?
49
Terlambat
50
Selingkuh
51
Besok Mau?
52
Hari Pertama
53
Nakutin Kenapa?
54
Mas Jahat!
55
Aku Hamil
56
Kalian Berhenti!
57
Mas Bahagia?
58
Kau Melukai Istriku!
59
Beruntungnya Disha
60
Kaget Kenapa Sayang?
61
Maafkan Saya Tuan
62
Istriku Menangis
63
Menarik Perhatianku?
64
Kasihannya Ditolak
65
Maju
66
Tuan Pasti Bercanda
67
Seorang Pembunuh
68
Pergi!
69
Melahirkan
70
Kasihannya
71
Meminta Cerai?
72
Tante Hera
73
Melihat Dilla
74
SELESAI
75
Menikahi Kakak Sahabatku
76
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!