Mobil Siapa?

"Maaf karena kamu tidak bisa merasakan kasih sayang seorang mertua," ucap Ryan.

"Kok gitu sih, aku gak mempermasalahkannya. Aku juga harus minta maaf karena kamu gak bisa ngerasain kasih sayang mertua, aku kan juga gak punya orangtua," ucap Disha.

Ryan pun menarik Disha ke dalam pelukannya dan berhasil membuat Disha membeku di tempat.

"Sudah tidak perlu di bahas, lebih baik kita makan," ucap Ryan dan menarik lembut tangan Disha menuju meja makan.

.

Pagi harinya. Disha bangun dan melihat jika Ryan masih di sampingnya dengan memeluk erat Disha. "Berat banget tangannya," gumam Disha dan berhasil melepaskan pelukan Ryan.

Setelah itu, Disha pun membersihkan dirinya dan turun ke bawah untuk memasak. Namun, ia melihat hal yang sama seperti kemarin malam dimana para pelayan sudah melakuakn pekerjaannya.

"Kalian kalau pagi masak jam berapa? kok udah hampir selesai?" tanya Disha saat melihat beberapa makanan yang sudah ada di hadapannya.

"Sebenarnya kami jarang memasak untuk sarapan karena biasanya Tuan hanya sarapan dengan salad, tapi Tuan memerintahkan kami untuk masak karena Nyonya tidak bisa jika pagi tidak sarapan berat," ucap Citra.

"Kok Ryan tau," gumam Disha.

"Apa aku makan harus menunggu Ryan ah maksudku Mas Ryan?" tanya Disha pada Citra.

Ya, Ryan meminta Disha pun tidak memanggil nama saja dan karena itu Disha memanggil Ryan dengan embel-embel Mas.

"Iya, Nyonya," ucap Citra dan diangguki Disha.

Disha pun kembali ke kamar dan membangunkan Ryan yang ternyata sedang berada di dalam kamar mandi, "Ada apa?" tanya Ryan saat melihat Disha di depan kamar mandi.

"Ah, itu waktunya sarapan," ucap Disha dan diangguki Ryan.

"Hari ini kamu kerja?" tanya Ryan.

"Iya, tapi aku ijin telat," ucap Disha.

"Berangkat jam berapa?" tanya Ryan.

"Jam 10 nanti," ucap Disha dan diangguki Ryan.

Mereka berdua pun turun dan menuju meja makan untuk sarapan. Setelah sarapan Disha pun mengantar Ryan sampai di luar rumah, "Aku langsung berangkat, nanti kalau kamu berangkat bareng supir," ucap Ryan dan mengecup kening Disha.

'Aduh, kok salting gini sih. Jangan salting gini dong, Sha, lo harus tuntaskan tugas lo, lo mau nikah sama Ryan biar tujuan lo lebih gampang,' ucap Disha dalam hati.

Disha pun kembali ke kamar dan membuka laci Ryan, "Gue harus dapatin sesuatu, gue udah korbanin diri gue buat nikah sama Ryan dan gue harus tau ada hubungan apa Ryan sama Bu Meli, kenapa Bu Meli harus bawa kartu nama Ryan, pasti sebelum kebakaran Bu Meli ketemu sama Ryan," gumam Disha.

Namun, cukup lama Disha mencari barang-barang tersebut laci bahkan di kamarnya, ia tetap tidak menemukan apapun.

"Apa gak ada barang atau apapun itu yang bersangkutan sama panti asuhan," gumam Disha dan menatap pintu ruang kerja Ryan.

"Bener, dia gak mungkin ceroboh naruh barang yang berhubungan sama panti asuhan di kamar, pasti barang itu ada di ruang kerjanya," gumam Disha dan berjalan menuju ruang kerja Ryan.

Namun, saat ia berusaha untuk membuka pintu runag kerja Ryan ternyata ruangan tersebut terkunci, "Ish, kenapa harus di kunci segala sih, apa bener dugaan gue kalau barang yang gue cari pasti ada di dalam. Gue harus terus cari dan pastikan apa Ryan ada hubungannya sama kebarakan panti," gumam Disha.

Disha pun mencari kunci ruangan tersebut di setiap sudut di kamar, namun hasil tetap saja tidak ada. Disha tidak pantang menyerah, ia terus mencari hingga akhinrya ia benar-benar menyerah karena hari semakin siang dan ia harus bersiap untuk kerja.

"Gue bakal cari cara biar gue bisa masuk ke ruang kerjanya Ryan," gumam Disha.

Beberapa saat, Disha pun sudah dalam perjalanan menuju kantornya tentunya dengan diantar oleh supir pribadi milik Ryan yang bernama Rudi.

"Terimakasih, Pak," ucap Disha.

"Iya, Nyonya. Sudah kewajiban saya untuk mengantarkan Nyonya, saya akan menunggu Nyonya di depan, jika ada sesuatu Nyonya bisa menghubungi saya," ucap Pak Rudi.

"Eh, gak usah Pak. Pak Rudi pulang aja nanti pas saya pulang baru Pak Rudi jemput," ucap Disha.

"Tudak Nyonya, sudah tugas saya untuk menunggu Nyonya. Nyonya tidak perlu khawatir akan hal itu, saya sudah terbiasa," ucap Pak Rudi.

"Yasudah saya masuk dulu, Pak," ucap Disha.

"Iya, Nyonya," jawab Pak Rudi.

Disha pun keluar dari mobil tersebut dan masuk ke dalam kantor karena Pak Rudi mengantarnya sampai depan gerbang kantornya sehingga Disha tidak perlu berjalan jauh dari gerbang pabrik.

Sesampainya di dalam kantor, ia berpapasan dengan Dilla. "Kenapa?" tanya Disha.

"Dianter siapa lo? mana izin telat lagi? terus pakai mobil mewah lagi, pacar lo?" tanya Dilla.

"Apa sih, gak ya. Udah gue mau kerja," ucap Diaha dan masuk ke dalam ruangannya.

Baru saja Disha masuk, ia sudah di tatap oleh rekan setimnya siapa lagi kalau bukan Bella, Shinta dan tak lupa Gio.

"Kenapa telat?" tanya Bella.

"Kan gue udah bilang kalau gue ada urusan sama Ibu kos," ucap Disha.

"Tapi, Dilla chat gue kalau lo dianter pakai mobil mewah," ucap Bella.

"Mobil siapa?" tanya Shinta.

"Gue beli mobil baru, kan gue udah kerja lama disini rugi dong kalau gak dibeliin mobil. Udah sekarang kita kerja," ucap Disha dan mendapat tatapan menakutkan dari Bella dan Shinta.

Istirahat pun tiba, Disha dan rekan kerjanya segera pergi ke kantin. "Laper banget," ucap Bella.

Mereka pun menyantap pesanan mereka hingga tiba-tiba Dilla bertanya pada Disha yang mampu membuat atensi mereka beralih ke Disha.

"Lo punya pacar kaya?" tanya Dilla.

"Apa sih, Dil. Udah deh gak usah di bahas," ucap Disha.

"Gak bisa, kita penasaran kok lo bisa dianter mobil mahal," ucap Bella.

"Ya emang gak boleh gue dianter sama mobil mewah?" yanya Disha.

"Ya, bokeh aja. Kita cuma penasaran aja siapa yang nganter lo," ucap Bella.

"Iya, bilang aja kali, Sha. Siapa yang nganter lo," ucap Gea.

"Gue jadi simpanan om-om dan mobil itu punya dia, puas kalian dah lah males gue," ucap Disha dan pergi meninggalkan kantin lalu ia menuju ruangannya.

"Lah, dia kok marah," ucap Bella.

"Udah, itu artinya dia gak mau bahas masalah ini lahi. Lagian dia kalau gak mau bilang yaudah sih gapapa," ucap Shinta.

"Tumben lo," ucap Bella.

"Ya gapapa," ucap Shinta.

Disisi lain, Disha yang baru aja masuk ke dalan ruangannya pun menyibukkan diri di depan komputernya, ia tidak mempedulikan Gio yang ada di sana.

"Lo kenal Ryan Alister?" tanya Gio.

.

.

.

Tbc...

Terimakasih atas dukungannya semuanya😍

Jangan lupa dukung author dengan like, komentar, mau kasih hadiah juga gapapa, vote juga gapapa kok🤭 sama juga jangan lupa buat kasih author ⭐ di kolom komentar ya supaya author tambah semangat nulisnya.

Terpopuler

Comments

Naufal Affiq

Naufal Affiq

jangan mencari masalah disha,ryan itu orng baik,

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Tersenyum Penuh Misteri
2 Tawaran Yang Menarik
3 Ayo Tolong Gue
4 Penguntit
5 Kartu Nama
6 Darah? Lo Yakin?
7 Kenapa Tidak Bisa?
8 Salah Mencari Lawan
9 Jebakan Disha
10 Tidak Bisa Fokus
11 Siapa Cowok Itu?
12 Lucu Kenapa?
13 Rumah Kita?
14 Mobil Siapa?
15 Gak Tertarik
16 Malu Banget
17 Deg-degan Gue
18 Ini Istrinya Ryan?
19 Kamu Lagi Sakit
20 Gagal Lagi
21 Menurut Lo Gimana?
22 Dia Kaya
23 Hari Terakhirmu
24 Mengganggu
25 Mila?
26 Gue Gak Berani
27 Mau Berenang?
28 Saya Sudah Menikah
29 Siapa Paul?
30 Diam!
31 Bodoh Lo Rendy!
32 Menjauh Dari Disha
33 Lo Belum Gagal
34 Baju Haram
35 Terimakasih Sayang
36 Bingung Kenapa?
37 Biarkan Saja
38 Api Yang Menyala
39 Kebakaran!
40 Tebakanku Benar?
41 Kalian Marahan?
42 Bagaimana Nyonya?
43 Honeymoon?
44 Kamu Gak Capek?
45 Aku Diundang
46 Pantai
47 Kurang Ajar!
48 Pindah?
49 Terlambat
50 Selingkuh
51 Besok Mau?
52 Hari Pertama
53 Nakutin Kenapa?
54 Mas Jahat!
55 Aku Hamil
56 Kalian Berhenti!
57 Mas Bahagia?
58 Kau Melukai Istriku!
59 Beruntungnya Disha
60 Kaget Kenapa Sayang?
61 Maafkan Saya Tuan
62 Istriku Menangis
63 Menarik Perhatianku?
64 Kasihannya Ditolak
65 Maju
66 Tuan Pasti Bercanda
67 Seorang Pembunuh
68 Pergi!
69 Melahirkan
70 Kasihannya
71 Meminta Cerai?
72 Tante Hera
73 Melihat Dilla
74 SELESAI
75 Menikahi Kakak Sahabatku
76 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Tersenyum Penuh Misteri
2
Tawaran Yang Menarik
3
Ayo Tolong Gue
4
Penguntit
5
Kartu Nama
6
Darah? Lo Yakin?
7
Kenapa Tidak Bisa?
8
Salah Mencari Lawan
9
Jebakan Disha
10
Tidak Bisa Fokus
11
Siapa Cowok Itu?
12
Lucu Kenapa?
13
Rumah Kita?
14
Mobil Siapa?
15
Gak Tertarik
16
Malu Banget
17
Deg-degan Gue
18
Ini Istrinya Ryan?
19
Kamu Lagi Sakit
20
Gagal Lagi
21
Menurut Lo Gimana?
22
Dia Kaya
23
Hari Terakhirmu
24
Mengganggu
25
Mila?
26
Gue Gak Berani
27
Mau Berenang?
28
Saya Sudah Menikah
29
Siapa Paul?
30
Diam!
31
Bodoh Lo Rendy!
32
Menjauh Dari Disha
33
Lo Belum Gagal
34
Baju Haram
35
Terimakasih Sayang
36
Bingung Kenapa?
37
Biarkan Saja
38
Api Yang Menyala
39
Kebakaran!
40
Tebakanku Benar?
41
Kalian Marahan?
42
Bagaimana Nyonya?
43
Honeymoon?
44
Kamu Gak Capek?
45
Aku Diundang
46
Pantai
47
Kurang Ajar!
48
Pindah?
49
Terlambat
50
Selingkuh
51
Besok Mau?
52
Hari Pertama
53
Nakutin Kenapa?
54
Mas Jahat!
55
Aku Hamil
56
Kalian Berhenti!
57
Mas Bahagia?
58
Kau Melukai Istriku!
59
Beruntungnya Disha
60
Kaget Kenapa Sayang?
61
Maafkan Saya Tuan
62
Istriku Menangis
63
Menarik Perhatianku?
64
Kasihannya Ditolak
65
Maju
66
Tuan Pasti Bercanda
67
Seorang Pembunuh
68
Pergi!
69
Melahirkan
70
Kasihannya
71
Meminta Cerai?
72
Tante Hera
73
Melihat Dilla
74
SELESAI
75
Menikahi Kakak Sahabatku
76
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!