Darah? Lo Yakin?

Disha memegang kartu nama Ryan Alister yang masih ia simpan dengan baik, "Kenapa Bu Meli pegang ini? kalau iya Ryan yang bakat panti, apa alasannya? gue udah cek dan gak ada alasan dia buat bakar panti. Ish, mana deketin dia susah banget lagi kayak nungguin gaji naik, susah," tanya Disha pada dirinya sendiri.

Karena hati mulai malam, Disha pun memutuskan untuk membersihkan dirinya dan kembali merebahkan tubuhnya di kasur hingga suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya, "Siapa dayang malam-malam gini," gumam Disha lalu membukakan pintu.

"Ada apa ya, Mas?" tanya Disha saat melihat pria di depan rumahnya.

"Oh Mbak Disha ya?" tanya kurir tersebut.

"Iya," jawab Disha.

"Ini Mbak ada titipan makanan dari temen Mbak," ucap kurir.

"Temen saya? siapa namanya?" tanya Disha dan mengambil makanan tersebut.

"Gak tau Mbak, pokoknya dari temen Mbak kalau begitu saya permisi dulu Mbak," ucap sang kurir.

"Iya Mas, makasih ya," jawab Disha dan diangguki kurir.

Disha pun masuk ke dalam kontrakannya dan membuka isi dari paket tersebut, "Sebenarnya siapa sih yang suka ngirim makanan ke m gue, ini udah lama banget loh dia suka ngirim makanan kayak gini. Gue punya pengagum rahasia? gue? punya pengagum rahasia? kok bisa? karena udah di kirim makanan ya harus gue makan kan daripada basi kan ya," gumam Disha.

Beberapa saat, makanan tersebut pun habis tak tersisa. "Gila ya, ternyata gue rakus juga, namanya juga laper yaudah sih ya lagian kan orangnya ngasih ya gapapa dong kalau gue habisin," gumam Disha.

Saat tengah santai dengan ponselnya tiba-tiba Meysa menghubunginya, "Ngapain si Meysa telepon gue," gumam Disha dan mengangkat telepon tersebut.

^^^Kenapa? mau minta jagain anak lo, ogah nanti anak lo nangis lagi ketemu gue.^^^

Ish, gue tadi ketemu sama Ryan Alister di pinggir kota.

^^^Kenapa dia ke pinggir kota?^^^

Mana gue tau, tapi yang jelas bajunya ada darahnya.

^^^Darah? lo yakin?^^^

Yakin seratus persen, gue sama suami gue lagi pacaran kan. Ya masa gue ke Ryan terus tanya itu darah apa bukan, tapi gue yakin itu darah soalnya dia pakai kemeja putih jadi kelihatan darahnya, bahkan suami gue aja langsung sembunyi.

^^^Ngapain sembunyi?^^^

Gak tau, suami gue langsung narik gue buat sembunyi dan pas gua tanyain ngapain sembunyi. Suami gue cuma bilang gapapa dan mewanti-wanti gue buat gak berurusan sama Ryan Alister.

^^^Halah, itu mah karena suami lo aja yang takut.^^^

Tapi, gue juga takut banget tadi ngelihat Ryan Alister. Auranya benar-benar mendominasi gitu, pokoknya serem tadi itu, dia juga kayak marah besar bahkan anak buahnya di belakang aja kayak takut gitu, mendingan lo pikir-pikir deh kalau mau deketin Ryan Alister.

^^^Itu cuma perasaan lo sama suami lo kali, gue udah putusin buat deketin Ryan Alister, gue yakin pasti ada sesuatu yang terjadi panti asuhan dan itu berhubungan sama Ryan Alister.^^^

Lagak lo, Sha. Tapi, lo suka kan sama Ryan.

^^^Bukan suka sih, lebih ke mengagumi aja, dia cakep Mey.^^^

Iya sih, gue setuju sama lo. Ryan Alister emang cakep banget, gue juga tadi lihat dia jalan aja wow gagah banget ya walaupun agak nyeremin ya.

Ya kan, dia emang cakep Mey mana kaya lagi, gak bisa bayangin gue kalau gue bisa deketin dia.

Udah gak usah banyak ngebayanginnya, fokus sama tujuan lo deketin Ryan Alister. Pokoknya gue udah peringatkan lo ya buat pikir-pikir deketin Ryan, kalau sampai firasat gue bener awas aja ya jangan minta bantuan ke gue.

^^^Iya iya, Meysa.^^^

"Apa bener yang dikatakan Meysa, tapi masa iya sih. Masa Ryan pembunuh atau jangan-jangan Ryan mafia, psikopat atau semacamnya, hahaha ngawur emang lo Sha, mana ada jaman sekarang mafia, psikopat. Kalau ada juga pasti udah tua atau gak ya gendut, kalau mafia modelannya Ryan Alister pasti banyak yang ngejar dah," gumam Disha.

.

Disisi lain, Ryan yang baru sampai berurusan dengan Baron, harus kembali ke markas karena beberapa pemberontak melakukan penyerangan di markasnya, memang bukan markas utama yang di serang, tapi Ryan harus turun tangan.

"Apa sudah mendapatkan informasi tentang mereka?" tanya Ryan saat di dalam perjalanan.

"Belum, Tuan. Tapi, kemungkinan dari Dragon karena sebelumnya markas juga mendapat ancaman dari kelompok Dragon," ucap Jack.

Sesampainya di markas, Ryan melihat para pemberontak yang ingin menyerangnya dan dengan sigap Ryan dapat melumpuhkan mereka, "Apa ketuamu yang mengirim kalian kesini atau kalian yang memang ingin ke sini secara langsung?" tanya Ryan pada mayat-mayat yang sudah ia lumpuhkan.

"Jawab!" bentak Ryan dan menembak para mayat tersebut.

"Bakar mereka," ucap Ryan.

"Baik, Tuan," jawab Jack.

Ryan pun langsung pergi ke restoran terdekat, ia hanya mengganti jasnya dan tetap memakai kemaja putihnya sehingga darah yang ada di kemeja tersebut terlihat.

Pemilik restoran termasuk anak buahnya sehingga hal biasa jika Ryan datang dengan pakaian penuh darah, Ryan pun memilih ruangan vip agar tidak di curigai orang lain.

"Tuan, apa mungkin semua ini ulah Baron?" tanya Jack.

"Baron tidak akan secara terang-terangan mengirimkan pemberontak, apa kau sudah mengawasi ketua Dragon?" tanya Ryan.

"Sudah Tuan, seperti Mark sedang memilik masalah dengan Kelompok Black," ucap Jack.

"Masalah apa?" tanya Ryan.

"Mark di hajar habis-habisan oleh kelompok Black karena Mark mendekati istri ketua mereka, bahkan saya dapat informasi jika Mark mengalami patah tulang," ucap Jack.

"Apa hanya karena itu?" tanya Ryan.

"Mark juga diketahui pernah memukul adik dari ketua Black sampai koma," ucap Mark.

"Apa motifnya?" tanya Ryan.

"Masalah perempuan Tuan, Mark lagi-lagi medekati pacar dari adiknya ketua Black," ucap Jack.

"Mark itu bodoh atau bagaimana, kelamaan bergaul dengan Baron jadi t*lol dia," ucap Ryan.

"Apa kita perku memanfaatkan situasi ini dengan bekerjasama dengan Kelompok Black, Tuan?" tanya Jack.

"Tidak perlu," ucap Ryan dan diangguki Jack.

"Bagaimana dengan Disha?" tanya Ryan.

"Nona sudah menerima semua pemberian, Tuan," ucap Jack.

"Apa dia mulai curiga?" tanya Ryan.

"Sepertinya Nona memang sudah mulai curiga, tapi Nona tidak akan mencurigai Tuan," ucap Jack.

Setelah hari yang panjang, Ryan pun memutuskan untuk pulang ke mansion mewah miliknya. Saat sampai di mansionnya banyak asisten rumah tangga dan juga para pengawalnya dan menunduk dengan hormat pada Ryan.

Di dalam kamar, Ryan membersihkan dirinya lalu dengan bertelanjang dada ia melihat tubuhnya kekarnya di depan cermin seraya memegang sebuah luka yang ada di perutnya. Meskipun tidak sakit, tapi luka tersebut dapat terlihat jelas.

"Apa kau mengingat luka ini Disha?" gumam Ryan.

.

.

.

Tbc...

Terimakasih atas dukungannya semuanya😍

Jangan lupa dukung author dengan like, komentar, mau kasih hadiah juga gapapa, vote juga gapapa kok🤭 sama juga jangan lupa buat kasih author ⭐ di kolom komentar ya supaya author tambah semangat nulisnya.

Terpopuler

Comments

Naufal Affiq

Naufal Affiq

seru nie

2025-01-07

0

atik

atik

lanjut thor, penasaran

2025-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Tersenyum Penuh Misteri
2 Tawaran Yang Menarik
3 Ayo Tolong Gue
4 Penguntit
5 Kartu Nama
6 Darah? Lo Yakin?
7 Kenapa Tidak Bisa?
8 Salah Mencari Lawan
9 Jebakan Disha
10 Tidak Bisa Fokus
11 Siapa Cowok Itu?
12 Lucu Kenapa?
13 Rumah Kita?
14 Mobil Siapa?
15 Gak Tertarik
16 Malu Banget
17 Deg-degan Gue
18 Ini Istrinya Ryan?
19 Kamu Lagi Sakit
20 Gagal Lagi
21 Menurut Lo Gimana?
22 Dia Kaya
23 Hari Terakhirmu
24 Mengganggu
25 Mila?
26 Gue Gak Berani
27 Mau Berenang?
28 Saya Sudah Menikah
29 Siapa Paul?
30 Diam!
31 Bodoh Lo Rendy!
32 Menjauh Dari Disha
33 Lo Belum Gagal
34 Baju Haram
35 Terimakasih Sayang
36 Bingung Kenapa?
37 Biarkan Saja
38 Api Yang Menyala
39 Kebakaran!
40 Tebakanku Benar?
41 Kalian Marahan?
42 Bagaimana Nyonya?
43 Honeymoon?
44 Kamu Gak Capek?
45 Aku Diundang
46 Pantai
47 Kurang Ajar!
48 Pindah?
49 Terlambat
50 Selingkuh
51 Besok Mau?
52 Hari Pertama
53 Nakutin Kenapa?
54 Mas Jahat!
55 Aku Hamil
56 Kalian Berhenti!
57 Mas Bahagia?
58 Kau Melukai Istriku!
59 Beruntungnya Disha
60 Kaget Kenapa Sayang?
61 Maafkan Saya Tuan
62 Istriku Menangis
63 Menarik Perhatianku?
64 Kasihannya Ditolak
65 Maju
66 Tuan Pasti Bercanda
67 Seorang Pembunuh
68 Pergi!
69 Melahirkan
70 Kasihannya
71 Meminta Cerai?
72 Tante Hera
73 Melihat Dilla
74 SELESAI
75 Menikahi Kakak Sahabatku
76 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Tersenyum Penuh Misteri
2
Tawaran Yang Menarik
3
Ayo Tolong Gue
4
Penguntit
5
Kartu Nama
6
Darah? Lo Yakin?
7
Kenapa Tidak Bisa?
8
Salah Mencari Lawan
9
Jebakan Disha
10
Tidak Bisa Fokus
11
Siapa Cowok Itu?
12
Lucu Kenapa?
13
Rumah Kita?
14
Mobil Siapa?
15
Gak Tertarik
16
Malu Banget
17
Deg-degan Gue
18
Ini Istrinya Ryan?
19
Kamu Lagi Sakit
20
Gagal Lagi
21
Menurut Lo Gimana?
22
Dia Kaya
23
Hari Terakhirmu
24
Mengganggu
25
Mila?
26
Gue Gak Berani
27
Mau Berenang?
28
Saya Sudah Menikah
29
Siapa Paul?
30
Diam!
31
Bodoh Lo Rendy!
32
Menjauh Dari Disha
33
Lo Belum Gagal
34
Baju Haram
35
Terimakasih Sayang
36
Bingung Kenapa?
37
Biarkan Saja
38
Api Yang Menyala
39
Kebakaran!
40
Tebakanku Benar?
41
Kalian Marahan?
42
Bagaimana Nyonya?
43
Honeymoon?
44
Kamu Gak Capek?
45
Aku Diundang
46
Pantai
47
Kurang Ajar!
48
Pindah?
49
Terlambat
50
Selingkuh
51
Besok Mau?
52
Hari Pertama
53
Nakutin Kenapa?
54
Mas Jahat!
55
Aku Hamil
56
Kalian Berhenti!
57
Mas Bahagia?
58
Kau Melukai Istriku!
59
Beruntungnya Disha
60
Kaget Kenapa Sayang?
61
Maafkan Saya Tuan
62
Istriku Menangis
63
Menarik Perhatianku?
64
Kasihannya Ditolak
65
Maju
66
Tuan Pasti Bercanda
67
Seorang Pembunuh
68
Pergi!
69
Melahirkan
70
Kasihannya
71
Meminta Cerai?
72
Tante Hera
73
Melihat Dilla
74
SELESAI
75
Menikahi Kakak Sahabatku
76
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!