The King'S Bride <•End•>
Note : bukan cerita Time Travelling
*****
Deburan ombak, angin laut, seruan awak kapal terus terdengar nyaring ditelinga Gadis kecil yang Asyik membaca buku tebalnya.
"Hey... Kau gadis kecil jangan duduk terlalu pinggir bisa-bisa kau jatuh ke laut" pekik seorang awak kapal
Gadis itu menoleh sekilas ke arah empunya suara "Aku takkan jatuh... selama kapal ini berdiri kokoh tuan!" teriaknya sebelum kembali membaca bukunya
Diatas kapal tak bisa jika hanya bersuara pelan, apapun yang kau katakan kau harus berteriak agar kedengaran
Tanpa disadari gadis itu Sang Kapten menghampirinya "Sudahlah kau pergi saja sana, biar aku yang bicara padanya"
Ucap Kapten pada awak kapalnya.
Sang Kepten menepuk bahu gadis kecil itu dari belakang "Bagaima Dr. Alin Craetta apa kau menikmati perjalanan ini?" tanya sang kapten seraya duduk diatas kotak besar menghadap gadis kecil itu
Alin melipat ujung lembar buku yang dia baca sebelum menutupnya "Saya merasa terhormat kapten bisa berada diatas kapal ini bersama dengan kau dan para awak lainnya" ucapnya dengan Formal
"Ho... ho... ho...., beginikah wujud asli sang gadis kecil 10 tahun yang lalu" kapten terkekeh
"Sudahlah Paman, jangan mencoba menggodaku aku bukanlah lagi gadis kecil yang bisa kau takut-takuti seperti dulu" Alin tertawa mengingat kejadian 10 tahun diatas kapal yang sama
Sang kapten menatap alin dengan bangganya "Wah... Ternyata gadis kecilku sudah tumbuh dewasa!" kapten menepuk nepuk punggung Alin yang berbalut mantel cukup tebal
Sang kapten melirik kearah pedang Anggar yang terkumpul disebelah Alin
"Kau mau coba keahlianmu 10 tahun yang lalu" ucap kapten itu seraya menunjuk kearah pedang disampingnya
Gadis itu berdiri dan tanpa ragu memegang pedang itu layaknya pisau bedah
"Sepertinya pagi ini kita punya pertunjukan Captain Samy" teriak Alin pada sang Kapten
Sang kapten tertawa seraya berteriak
"Itulah SEMANGAT ANAK ABAD 21!" kapten itu mengayunkan pedangnya ke arah alin. Alin yang sudah mangantongi bukunya membalas uluran pedang sang Kapten dengan tak kalah cepatnya
Diatas kapal mereka berdua menjadi pusat perhatian para Awak "Ayo... Kapten kalahkan Gadis kecil itu" pekik Para Awak. Permainan Anggar diatas kapal itu berlangsung cukup lama, keringat telah mengalir dari kening Alin
dengan gerakan cepat dan tak terduga gadis itu mampu melempar kan pedang kapten ke laut bukan hanya itu bahkan kapten telah terpojokan diujung kapal oleh serangan pedangnya
"Kau Salah Memilih Lawan Captain Samy!" gumam gadis itu seraya menarik kambali pedangnya. Sang kapten tertawa "Kau sungguh hebat Alin kecil, Walaupun lama diLondon kau tak melupakan pedangmu!" ucapnya. Alin menghelus pedangnya "Tentu saja... Diselang waktu belajar aku melatih pedangku dengan bermain anggar" gumamnya pada kapten. Para awak kapal bersorak meriah "Hidup Nona Alin!" teriak mereka bersamaan "Baik-baik untuk merayakan kemenanganku kali ini Sang Captain Samy akan mentraktir kalian makan sepuasnya setibanya disana" gadis itu berteriak menambah kemeriahan dikapal. Sang kapten terkekeh melihat sifatnya yang masih sama seperti dulu "Kau yang bayar Captain!" ejek gadis kecil itu saat melewati dirinya.
Alin Craetta, gadis itu sangat menikmati perjalanannya diatas kapal. Dia memandang jauh mencari sebuah banyangan dari kota yang telah dia lupakan "Apa-Apa semua orang disana berubah?" gumamnya pada diri sendiri. Dia belajar kedokteran di sekolah kedokteran Harvard, sangat jauh dari rumahnya. Dia bukanlah anak orang kaya, ayahnya bahkan dulu seorang Nelayan bagi dirinya dia adalah orang yang paling beruntung karena ada seorang bangsawan inggris yang mau mengangkatnya sebagai anak bahkan menyekolahkannya awalnya dia tinggal dilondon tapi kemudian ayah angkatnya pindah ke AS.
Di AS alin mendapat biaya siswa penuh untuk sekolah kedokteran semua keluarga angkatnya begitu menyayanginya dan membanggakannya.
Walaupun sangat jauh dari orang tua dan keluarga kandung dia tetap menjalin komunikasi dengan surat bahkan ia tak lupa mengirimi orang tuanya uang setiap bulannya, dia pun pernah mencoba mengirimi orang tuanya sebuah ponsel pintar yang telah dia paketkan namun ayahnya membalasnya dengan surat dan mengatakan bahwa tak ada seorang pun di keluarganya yang mengerti cara pemakaiannya. Alin kembali karena menurut beberapa profesor gurunya
Pulau asalnya lah yang punya berbagai jenis tanaman obat.
Alin mengeluarkan ponselnya saat sebuah telfon masuk dari ayah angkatnya
"Halo... Ayah ada apa?" tanya Alin. Suara ditelfon kurang terdengar jelas karena emang saat ini dirinya berada ditengah laut "A.. Alin.... Zzzz... Saat disana kau boleh memakai Villa keluarga pakailah villanya agar tak terus menerus kosong....zzz" Alin mendekatkan ponselnya lagi ketelinganya "Halo ayah apa tadi?" suara disebrang sana berubah menjadi suara yang lembut "Alin sayang bunda sudah menaruh kunci Villa dalam kopermu ajaklah teman dan keluarga mu berlibur kesana... Zzz... " Alin tau itu suara ibu angkatnya "Tapi bun... " Suara disebrang sana terdengar naik satu oktaf "Tak ada tapi tapian Alin sayangku, disana banyak tanaman... Semoga kau ketemu tanaman yang kau cari" Suara bunda terpotong oleh ayah angkatnya "Sudah dulu Alin sayang suaranya disini mulai tak jelas" Alin menggenggam ponselnya
"Sampai jumpa ayah, bunda I Love you All!" ucapnya sebelum telfon terputus
Hembusan angin semakin kencang bahkan kapal sempat berubah haluan
Rasa takut menghampiri Gadis kecil itu bayang-bayang akan perubahan besar dalam hidupnya, jika saja dirinya tak ditugaskan untuk memberikan bantuan medis dan obat mungkin dirinya tak kan kembali secepat ini ke Kampung halamannya pada awalnya dia bertekad kembali setelah memiliki keluarga kecil yang bahagia namun apa daya dirinya yang seperti kapal yang kini ia tumpangi.
"Aku adalah diriku, kan ku biarkan Angin membawa diriku berpetualang meski harus menyebrangi samudra, ataupun melewati padang pasir aku tetap lah diriku yang bebas!" ucap Alin seraya mengulang setiap kata yang ada dibuku yang ia baca
•••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Darmiati Thamrin
awal yg menarik... lanjut baca
2024-07-13
0
Putri Angela
Nyimak
2021-06-04
0
Putri Angela
Nyimak
2021-06-04
0