4. Berteman

Matahari mulai terlihat di ufuk timur gadis kecil itu telah berhasil keluar dari hutan namun dia nggak tau dimana dirinya sekarang

"Perasaan tadi aku lewat jalan yang sama, bagaimana bisa aku ada disini?!"

Alin terlihat bingung dengan kota ramai yang belum pernah diliatnya 'Walaupun nggak seperti kota modern yang lain tapi kota ini lumayan bagus. tapi terlihat sedikit aneh karena banyak penduduk Asli berkulit putih berbaur dengan orang Asia disini' gumam Alin dalam hatinya

Karena belum ada minum dan makan tubuhnya terasa sangat lemah untung saja dihadapannya terdapat toko ntah itu toko apa karena nggak ada palangnya, saat masuk ditoko itu seorang pelayan menyambutnya dengan ramah rambutnya hitam pekat dengan kulit putih

"Ada yang bisa kami bantu nona?!"

Keadaan nya cukup ramai seperti kafe yang sering dikunjunginya diboston

"Satu meja dan kursi untuk saya"

"Baiklah nona mari kau ikut saya ke meja sana!"

Alin duduk dan merenggangkan tubuhnya "Banyak orang lewat disampingnya menatapnya dengan aneh" hingga pelayan wanita itu kembali

"Anda ingin pesan apa nona?"

Alin melihat menu yang dibawanya tak ada yang sesuai dengan selera nya dia paling nggak suka roti tawar "Susu coklat dingin dengan roti panggang mentega"

"Baiklah nona tunggu sebentar"

"Eh tunggu apa disini ada stopkontak?! Ponsel saya mati dan perlu di charger!"

Pelayan itu menatap alin dengan heran dari atas sampai bawah lalu dia menggelengkan kepalanya dan kembali tersenyum

"ada nona tp bukan disini, ada diruangan saya!"

"Apa boleh aku meminjam sebentar?"

"Dan oh ya nama aku Alin Creatta aku baru pertama kali datang ke sini"

Pelayan itu tersenyum "Nama saya Vrela Ying biasa dipanggil Vrela"

Alin mengangkat tangannya untuk bersalaman "Kamu orang Cina? rambutmu cantik sekali, kamu Nggak perlu formal karena menurut ku kita seusia" awalnya pelayan itu ragu-ragu menyambut tangan alin namun saat dia hendak menarik tangannya kembali alin sudah duluan menarik tangannya bahkan Alin memeluk lalu menepuk bahunya "Ini baru gaya ku saat bersalaman!" gumam Alin seraya terkekeh

Pelayan itu terkekeh bersama alin, dia sangat senang awalnya dia kira alin adalah orang gila namun setelah melihat sikapnya yang hangat dan ramah dia nggak bisa nggak ikut antusias menyambut nya "He... He... He... Iya saya dan keluarga saya keturunan orang Cina. Baiklah Nona, aku akan mengantar mu sekarang"

Dia sudah lama nggak punya teman akrab dengan dirinya diantara semua pelayan dialah satu-satunya seorang wanita emang ditoko ini sudah terbiasa kedatangan orang mabuk yang gila "Vre ada apa kenapa kau berhenti?" tanya alin bingung

Vrela menggelengkan kepalanya lagi "Tidak apa-apa"

Dia menarik tangan alin dan membawa keruangannya

"Oh ya, dari tadi aku ingin menanyakan ini!"

"Ada apa nona?"

"Panggil aku Alin"

"Baiklah ling" karena belum pernah berbicara dengan orang luar pulau dia tidak terlalu fasih mengikuti ucapannya

"A L I N, Alin bukan ling. Aku nggak ada darah orang cina jadi jangan memanggilku itu"

"Aling" ucapnya dengan pelan

Alin melotot kesal 'Aling' lebih terdengar buruk dibandingkan 'Ling'

"kurasa lebih baik Ling saja dan oh ya aku mau nanya kenapa orang diluar tadi menatapku dengan aneh?!"

Vrela menggaruk tengkuk lehernya yang nggak gatal "Itu semua karena kau keliatan bukan orang sini"

"Hey... Vrela perlu kau tau aku dulunya juga lahir disini namun ya karena suatu alasan aku pindah ke london!"

"Jadi benar kau dari luar pulau? Pantesan saja gaya bicaramu sedikit rumit dan membuatku pusing" vrela trus-trusan mengoceh dan bertanya tentang keadaan dilondon, itu karena dia baru tau kalau alin dari negara tetangga padahal alin ingin menceritakan dia dari boston, amerika namun niatnya ia kurung takut gadis muda itu akan mengoceh lebih banyak lagi

"Jadi selain gaya bicaraku apalagi yang membuatku terlihat aneh?!"

"Itu karena Gaya berpakainmu, liat jas putihmu saja kotor! Emangnya kau habis main diternak apa sampai sekotor ini?!"

Alin segera melihat jasnya mungkin kotor saat dia mencoba mengambil Evening Primrose dari air terjun

"Bukan dari ternak tapi dari hutan" gumam alin seraya melepas jasnya dan meletakkan nya dalam keranjang bunga

"Hutan? Ngapain kau ke hutan?!" tanya vrela penuh dengan selidik

"Aku cuman memetik bunga dan ntah mengapa aku bisa tersesat dikota ini!"

"Kau dari desa mana?"

"Aku dari desa Tzeru"

"Oh desa dipinggir pantai yang banyak pedagang luar itu?!"

Alin belum ada seminggu disini dia belum tau banyak jadi dia hanya mengiyakannya saja

"Pantesan kau belum tau kebiasaan orang disini?!"

Ya... Iya baru dua hari juga mana bisa tau "Kebiasaan apa?"

"Hey Miss London, orang disini nggak ada yang berpakaian sepertimu. Apa kau tidak memerhatikan orang disekelilingmu? Mereka semua memakai pakaian tradisional dan tidak ada yang memakai celana, hanya orang tertentu saja yang memakai celana"

Alin mengerutkan keningnya tidak mengerti "Pakaian Tradisional? Pakaian seperti apa itu? Coba jelaskan lebih detail lagi!"

Gadis muda itu berpikir untuk metode yang akan ia gunakan untuk menjelaskan kepada alin "Sekarang kau bersih kan diri dulu ntar akan ku jelaskan"

"Tapi aku kan nggak bawa pakaian"

"Ntar aku siapkan!"

10 menit kemudian

"Pakaian apa ini?! Cepat kembalikan baju dan celanaku?!" alin memelototi Vrela

"Aku punya banyak waktu luang jadi santai saja" ucap Vrela seraya memaksa Alin duduk di meja riasnya

"ini namanya Hangfu pakaian tradisional tingkok. kebanyakan Orang disini memakai pakaian seperti ini kalau tidak mereka akan memakai baju Era Victoria semakin halus dan rumit bahannya semakin menujukkan kekuasaan mereka dan semakin tebal riasan yang dia pakai itu berarti dia semakin agung dan terlihat cantik" Vrela menjelaskan semuanya secara perlahan

"Hah? baju Era Victoria yang mewah itu?"

"iya Karena aku dan keluargaku hanya seorang pedagang, hanya ini yang kami miliki tidak seperti kaum bangsawan kami tidak memiliki hak untuk memakai riasan tebal. Sekarang kau Coba Senyum"

Alin tersenyum dan milihat ke cermin

"Kurasa tadi wajahmu tertutup kotoran sehingga terliat seperti pengemis, sekarang tak akan ada lagi yang menatapmu dengan Aneh karena kau sudah seperti orang disini!" ucap Vrela ketus

"Bisakah kamu jelaskan dulu padaku Vrela, Aku ingin tau yang terjadi dipulau ini setelah ku tinggal"

"kamu pergi sudah berapa lama?"

"10 tahun dan tidak pernah pulang ke sini"

"Aku ceritakan singkat saja ya. karena kamu lahir disini kamu pasti tau kan pulau ini memiliki banyak sekali Sumber daya Alam tapi tidak dengan Sumber daya manusia

kira kira sekitar 8 tahun yang lalu terjadi sebuah perbudakan besar besaran. banyak orang Asia dibawa kesini untuk bekerja ya salahsatunya Keluargaku. kami para orang Asia begitu miskin hingga satu satunya yang bisa kami buat hanya yang telah diajarkan leluhur kami sebab itu kami memakai pakaian Tradisional karena para leluhur kami tidak mengajarkan kami untuk membuat pakaian moderen. back to the point setelah kami disini selama beberapa bulan. pimpinan berganti menjadi raja dan yang aku tau raja saat ini berdarah campuran. sementara ratu adalah orang Asia jadi semua peraturan perbudakan tidak berlaku lagi dan kami hidup berdampingan dengan penduduk asli disini, dan untuk mengapa disini tertinggal jauh dengan pulau luar itu semua karena pulau ini dicap sebagai pulau tak tergapai. Aku mendengar cerita dari pedagang luar kalau diluar pulau sana ada benda yang dinamakan mobil, motor, kereta listrik tapi semua itu tidak mungkin dibawa kesini karena untuk sampai ke sini mereka perlu menghadapi Cuaca buruk dilaut sekitar kita yang terkenal akan badainya dan ombaknya yang ganas hanya diwaktu tertentu saja cuaca dilaut itu aman untuk dilewati"

"Ya... Ya... Ya..., Nona sekarang aku lapar dimana susu dan roti ku?!" Alin menghela nafas kata Vrela dia akan menyingkat ceritanya tapi sangat jelas itu sebuah cerita yang sangat panjang.

"Warna hijau sangat cocok untukmu, bajuku itu sempit ditubuhku tapi pas di tubuhmu, sungguh tuhan berat sebelah! "

Alin mendengus kesal dia sudah sangat lapar namun Vrela tetap saja mengoceh "Ayo kita ke bawah, aku akan bawa keranjangku!"ucap gadis kecil itu seraya menarik lengan vrela

"Baju dan celana mu ku taro di dalam keranjangmu, OK!"

Alin mengangguk sesampainya dibawah mereka memilih duduk dipojokan sedikit jauh dari tamu yang lain "Gimana Rotinya? Enakkan? walaupun restoran ini terlihat kecil tapi tidak sedikit bangsawan yang datang kemari"

Alin meneguk habis susu dinginnya "Lumayan" ucapnya seraya lanjut mengunyah

Di meja lain seorang wanita dan anaknya sedang berbincang dengan wanita tua

"Jadi bagaimana, kau mau tidak membayarku 20.000 perak untuk sekali pengobatannya?!" ucap wanita tua dengan angkuh

"Ya kami sanggup lagian kau telah bergegas kemari dari kerajaan!" wanita muda itu menyuruput tehnya

Anak nya menimpali "Keluarga kami bahkan mampu membeli 10 ladang jagung untuk anda"

"Kalian tau cucuku belajar kedokteran dilondon dan katanya disana biaya medis bisa sampai 3 juta dolar dalam sekali pengobatan" wanita tua itu dengan angkuhnya memamerkan cucunya

"Wah cucumu sangat hebat sayangnya dia nggak kembali.aku bisa membayarnya lebih dari harga yang kau minta!"

"Jika kau mau aku bisa menyuruhnya mengecek kondisi keluargamu, orang rumahku bilang dia sudah pulang" seringai jahat muncul diwajah wanita tua itu

"Oh ya aku sangat terhormat jika dia mau mengobati keluargaku"

"Sayangnya Nyonya bayaran Nona itu sungguh mahal dia hanya menerima dolar, jadi jika anda mau bertemu dengannya aku harus membujuknya dengan uang yang banyak"

"Langsung ke intinya kau mau berapa?!" tanya Nyonya muda dengan wajah suramnya

"aku mau 5000 emas diawal karena pengobatan ala barat itu sangat berbeda. untuk biaya sisanya kau bisa diskusikan dengan cucuku"

Anak dari nyonya muda dengan marah menatap wanita tua itu "Kau pencuri !"

Wanita tua itu menyeringai "Terserah apa katamu nona muda, aku hanya menjalankan tugasku seperti biasanya. Aku ini seorang tabib kerajaan"

Ntah karena berhadapan atau apa mata alin terus tertuju ke meja didepannya membuatnya melihat kejadian itu dengan jelas

"Apa yang kau liat Ling?" tanya Vrela

Seraya mengangkat sebuah nampan

"Aku seperti nya mengenal wanita tua itu!" gumam Alin

"Ayo ku bantu nampan ini buat meja yang itu kan?!" sebuah ide jahil muncul diotak alin

"Iya. ayo siapa tau dia bisa membantu mu kembali ke desamu"

Alin membawa nampan di belakang Vrela "Nyonya-nyonya ini hidangannya silakan dinikmati" ucap Vrela dengan lembut

Alin menaruh nampan di depan wanita tua itu lalu mulai memperhatikan wajahnya, dugaannya tidak salah. saat berdiri disampingnya alin berbisik "Nyonya tua, apa kau lupa cucumu menunggu?!"

Mata wanita tua itu melotot seketika membuat ibu dan anak dihadapannya

Tersedak makanan "Ada apa?" tanya wanita itu, wanita tua itu menggelengkan kepalanya "Tidak aku hanya tersedak dan butuh ke kamar kecil. Aku Permisi!"

Wanita tua itu pergi ke konter belakang tempat alin dan Vrela mengembalikan nampan "Nona muda" wanita itu memanggil alin.

Alin yang sedang mencicipi kue kering buatan ibunya Vrela segera berbalik dan berdiri didepan wanita tua yang sedang mengamatinya dari atas ke bawah

Suara malas dan meremehkan keluar dari mulut gadis kecil itu "Hay, Oma kesayangan ku apa kau tak mengenali Cucumu?" ucapnya seraya menyilangkan kedua tangannya didepan dada

"Kau Bocah Nakal sedang apa kau disini? Ibumu bilang kau dihukum tapi kau malah asik makan disini!" wanita tua itu memukul pelan gadis kecil dihadapannya, suaranya terdengar marah namun semua orang tau ada kebahagiaan tak tertahankan diwajahnya

Alin menyeringai dan memeluk wanita tua itu "Kau sebut diriku, dan aku kemari Oma!"

ucap Alin lalu dia melanjutkan

"Kau membawa nama cucumu dan berhasil mendapatkan 5000 emas Oma, sedangkan cucumu sendiri disini memakai baju bekas pemberian temannya"

Wanita tua itu menyeringai "Kau bocah sialan aku akan memberimu 20.000 Perak"

Alin cemberut "Oma nggak menyayangiku. aku akan balik ke london dan menangis dipangkuan bunda dan ayah angkat, aku akan mengadu 3 juta dolar nggak bisa dibandingkan dengan 20.000 perak"

Melihat akting Alin yang manja membuat Vrela bertepuk tangan dalam hatinya.

"oke kita bagi 2 kau 2000 emas dan aku juga"

Alin masih mendengus kesal "Kalau kau tidak menambahkan 100.000 perak lagi aku nggak mau mengobati keluarganya"

Wajah wanita tua itu jadi suram sesaat "Baiklah 2000 emas ditambah 100.000 perak"

Omanya alin memberikan Alin uang yang dia minta melalui sebuah Cek berwarna emas dan perak "Ini habiskan untuk beli baju!"

Ucapnya sebelum kembali ke meja tempat nya tadi

Alin menghitung uang itu lalu meberikan beberapa ke vrela "Vre, ini 100.000 perak untukmu!"

Vrela menganga menatap uang di tangannya "100.000? ini banyak sekali Ling. 100.000 perak sama dengan 1000 emas. dan 1000 emas senilai 2000 Pounds Sterling"

Alin menatapnya tak enak "Maaf aku cuma punya segitu, nanti sisanya ku bagi. sekarang ayo temanin aku belanja!"

Wajah Vrela menjadi gelap "Kau Gila ling?! 100.000 perak itu sudah banyak banget, baju yang ku berikan padamu saja tidak sampai 500 perak"

"Sudah ambil aja. Aku mau kamu bantu aku ok!"ucap Alin

"Ayo aku akan bawa kamu keliling kota ini!" ucap Vrela bersemangat

•••

30 menit kemudian

"Vre cepat buruan,Disana ada makanan Lezat!" gadis itu berlarian ke Stand makanan didepannya

"Oh ya ampun Ling'er, baru setengah jam aku berjalan sama kamu tapi lelahnya sudah seperti satu tahun berjalan kaki"

Alin melirik Vrela yang terengah-engah mengejarnya "Anak seusiamu Vre, seharusnya kau lebih kuat berjalan!"ucapnya seraya terkekeh

"Ling-ling dari tadi kau berlari bukan nya berjalan" gumam Vrela seraya mengatur napasnya

"Ling sebenarnya kau cari toko apa si? Dari tadi ada toko pakaian tapi kau tidak meliriknya"

Alin terkekeh dan tersenyum masam

"Sebenarnya aku mencari ahli kayu terbaik yang membuat perabotan"

"Kenapa Ahli kayu?" Vrela menatap alin dengan bingung

Alin menghela nafasnya "Aku mau buat beberapa lemari dan tempat tidur" Gadis kecil itu sadar diri kalau dia nggak bisa trus-trusan memakai barang adiknya lagian juga dia mau memesan meja buat obat-obat yang dia bawa

"Fufu, ada wanita cantik!"

Sekumpulan remaja pria mulai bergelumun disekitar dua orang gadis itu

"Hey, wanita siapa namamu?"

Awalnya alin nggak ingin menanggapinya dan terus saja berjalan namun dia berhenti karena ditahan Vrela yang sudah ketakutan sedari tadi

Alin berbisik ditelinganya "Ada Apa?"

Vrela dengan takut menunjuk sekeliling mereka "Ling mereka semua ngikutin kita!"

Alin mengerutkan keningnya

"Apa mereka sudah sering kayak gini?Nggak ada kerjaan lain apa?!"

Vrela memberanikan dirinya "Aku sudah sering berurusan dengan mereka aku sudah cukup terbiasa jadi bahan ejekan, tapi kali ini nggak aku nggak mau diam"

Alin hanya diam melihat Vrela menghampiri remaja - remaja itu

"Kau ada perlu apa tuan? Kenapa kalian semua mengikuti kami?!" ucap Vrela dengan wajah dingin

"Wah wanita ini sungguh berani!"

"C'mon Babe, ikutlah denganku kita akan bermain bersama"

Vrela menatap pria itu dengan emosi "Bermimpi lah aku nggak bakal ikut denganmu, Sekarang Pergi!" pekiknya

Setelah mendengar itu remaja pria itu nggak langsung pergi namun ia melirik gadis kecil dibelakang Vrela yang sedang bersandar dibawah pohon

"Kalau kau tak mau maka temanmu saja!" ucap salah satu remaja pria itu

Seraya melewati Vrela

Dengan cepat Vrela berdiri didepan Alin dan melindunginya seperti prisai

"Ku bilang pergi sekarang! Kalau kau tak mau maka aku akan memukulmu"

Pria itu menyeringai "Apa? Kalau aku nggak mau pergi kamu mau apa?"

Salah satu temannya ikut membantu pria itu dengan nada mengejek

"Hey nona baru lusa kemarin kau dijadikan ejekan kami dan sekarang kau sudah jadi sangat berani!"

Remaja-remaja pria itu semua memakai berbagai jenis pakaian ada yang memakai sejenis Hangfu dan ada juga yang memakai baju jas modern mereka semua terliat berpendidikan namun sangat disayangkan mereka tidak memiliki moral

Dengan Marah Vrela mengacungkan jari-jarinya pada mereka "Aku akan memberi kalian semua pelajaran! Aku akan membalas kalian!"

Pria disekitar dua orang gadis itu tertawa "Kau ingin Membalasnya nona?! Kau bahkan tak bisa mengalahkan mereka!"

Pria yang memimpin gerombolan remaja itu menyeringai

"Kau tak mampu mengalahkan kami yang berpendidikan, tubuh kecilmu hanya berguna diranjang"

Alin tertegun sejenak dia tidak pernah berpikir mereka yang berpendidikan bisa berpikiran sempit seperti itu. Ntah bukannya marah dirinya malah merasa terhibur 'Mereka semua bodoh' gumamnya dalam hati

"Kau ingin membalas kami pakai cara apa nona?!" para pria itu tertawa

Vrela yang gelap akan emosi tidak berpikir dua kali saat mengatakan "Aku akan memotong kelamin kalian dengan pedang kalian sendiri"

Alin tak bisa membendung tawanya saat melihat Ekspresi para remaja pria itu "Pfft... Ha... ha... ha..."

Para pria itu menyeringai tak suka melihat Keberanian Vrela dan tawa alin dibelakangnya "Kau bahkan tak bisa berkelahi apalagi mengangkat pedang Nona" ucap salah satu pria

Di antara semua pria ada satu remaja sama seperti Alin. pria itu nggak ikut berbicara dia hanya menyaksikan semuanya seperti pertunjukan

Pemimpin Remaja Pria itu menyeringai "Aku akan memberi mu kesempatan sekali seumur hidup untuk membalas kami Nona, aku akan meminjamkan salah satu pedang dan kau bisa memilih salah satu dari kami untuk dijadikan Lawan"

Pria lainnya bersorak "Mari Bertaruh?!"

"Jika aku menang, kalian semua harus janji nggak akan mengganggu semua wanita lagi!" ucap Vrela dengan ragu.Aslinya jika tak ada alin bersamanya dia sudah pasti akan pergi ketakutan dan membiarkan mereka mengejek nya

"Hmm.. Ok! Tapi jika kau kalah kau harus mentraktir kita semua makan dan minum"

Pria itu melemparkan pedang didepan Vrela "Ambil itu dan lawan salah satu dari kami" ucapnya. Tangan Vrela berkeringat dan bergemetar hebat saat memegang gagang pedang dihadapannya

•••

Terpopuler

Comments

via vie

via vie

kalo d panggil ling er... brarti settingny d cina

2021-03-24

1

ERna Khitiengkhan

ERna Khitiengkhan

kenapa alin diam saja ? 😌

2019-09-28

0

Linda Dwi Novita

Linda Dwi Novita

mantap banget ternyata

2019-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal
2 2. Kemarahan
3 3. Api
4 4. Berteman
5 5. Lama tidak bertemu
6 6. Dipertemukan
7 7. Sebuah Pilihan
8 8. Bersaudara
9 9. Pesta dansa di istana
10 10. Berani berbuat
11 11. Menolong
12 12. Belenggu tak terlihat
13 13. bersikap Adil
14 14. Hari pertunangan
15 15. Istana diatas awan
16 16. perjanjian
17 17. Nikah
18 18. Malam
19 19. Teringat sesuatu
20 20. Yang disembunyikan
21 21. Menyembuhkan
22 22. Malaikat atau Iblis
23 23. Pertengkaran
24 24. Bodoh
25 25. Firasat
26 26. Hilang
27 27. Pencari Masalah
28 28. Tahta Kerajaan
29 29. Penyelesaian
30 30. Selir Baru
31 31. Uji kesabaran
32 32. Koma
33 33. Kebebasan Sementara
34 34.Tidak diduga
35 35. Pergi
36 36. Berpisah
37 37. 5 tahun berlalu (Ru Pov)
38 38. Orang yang berbeda
39 39. Alessa Licrant
40 40. Keluarga yang bahagia
41 41. Diluar dugaan
42 42. Belum bisa
43 43. End 1
44 PENCERAHAN
45 Sekuel The king's Bride 2
46 2.1 Waktu Berlalu
47 2.2 masih ada Harapan
48 2.3 Terungkap
49 2.4 Rajin
50 2.5 Dia telah kembali
51 2.6 Bertemu dengan nya
52 2.7 sebuah Rencana
53 2.8 Cemburu
54 2.9. Penyelesaian
55 2.10 Hari yang melelahkan
56 2.11 Syarat
57 2.12
58 2.13 Bercanda
59 2.14 Rencana
60 2.15
61 2.16 Mau serius
62 2.17 Pengakuan
63 2.18 Mendadak
64 2.19 Utang
65 2.20 something wrong
Episodes

Updated 65 Episodes

1
1. Awal
2
2. Kemarahan
3
3. Api
4
4. Berteman
5
5. Lama tidak bertemu
6
6. Dipertemukan
7
7. Sebuah Pilihan
8
8. Bersaudara
9
9. Pesta dansa di istana
10
10. Berani berbuat
11
11. Menolong
12
12. Belenggu tak terlihat
13
13. bersikap Adil
14
14. Hari pertunangan
15
15. Istana diatas awan
16
16. perjanjian
17
17. Nikah
18
18. Malam
19
19. Teringat sesuatu
20
20. Yang disembunyikan
21
21. Menyembuhkan
22
22. Malaikat atau Iblis
23
23. Pertengkaran
24
24. Bodoh
25
25. Firasat
26
26. Hilang
27
27. Pencari Masalah
28
28. Tahta Kerajaan
29
29. Penyelesaian
30
30. Selir Baru
31
31. Uji kesabaran
32
32. Koma
33
33. Kebebasan Sementara
34
34.Tidak diduga
35
35. Pergi
36
36. Berpisah
37
37. 5 tahun berlalu (Ru Pov)
38
38. Orang yang berbeda
39
39. Alessa Licrant
40
40. Keluarga yang bahagia
41
41. Diluar dugaan
42
42. Belum bisa
43
43. End 1
44
PENCERAHAN
45
Sekuel The king's Bride 2
46
2.1 Waktu Berlalu
47
2.2 masih ada Harapan
48
2.3 Terungkap
49
2.4 Rajin
50
2.5 Dia telah kembali
51
2.6 Bertemu dengan nya
52
2.7 sebuah Rencana
53
2.8 Cemburu
54
2.9. Penyelesaian
55
2.10 Hari yang melelahkan
56
2.11 Syarat
57
2.12
58
2.13 Bercanda
59
2.14 Rencana
60
2.15
61
2.16 Mau serius
62
2.17 Pengakuan
63
2.18 Mendadak
64
2.19 Utang
65
2.20 something wrong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!