Sampai nya di rumah Natalia menghempaskan diri nya di kasur. Kasur kapuk yang sangat nyaman bagi Natalia karena masih empuk, meski tidak senyaman kasur mahal tapi mampu membuat Natalia sangat nyaman dan sangat terjaga kebersihan nya.
Natalia terlelap hingga jam 3 sore kemudian dirinya beranjak dari kasur untuk menuju dapur, dimana dirinya akan di sibuk kan dengan pekerjaan rumah yang sudah menunggu. Natalia melihat ke meja makan dan membuka tudung saji, hanya ada ikan asin goreng dan sambel terasi. Kemudian dia menutup nya kembali dan mengambil mie instan di rak yang memang selalu disediakan jika Natalia tidak suka dengan lauk seadanya itu. Kemudian Natalia memasak mie dan setelah nya memakan mie nya dengan tenang di dapur di temani segelas es teh yang di buat nya tadi sambil memasak mie.
Selesai masak, Natalia mencuci piring yang sudah menumpuk. Kadang jika Natalia merasa sangat lelah maka sang ayah lah yang akan mencuci piring. Ya semenjak Bu Mega terkena stroke, Natalia berbagi tugas dengan Ayah nya untuk mengurus rumah. Meski terkadang Ibu Mega membatu menyapu lantai dengan satu tangan nya dan berjalan perlahan, Natalia tidak pernah melarang Bu Mega melakukan apapun, karena jika di larang Bu Mega justru akan marah karena dirinya merasa bosan jika tidak melakukan kegiatan apa pun. Terkadang Bu Mega juga memberi makan ayam yang di pelihara di kandang belakang rumah, ada juga beberapa ekor bebek.
Selesai mencuci piring, Natalia duduk santai di teras bersama Ibu nya. Bercerita banyak hal terutama tentang sekolah Natalia, apa saja yang di alami Natalia di sekolah.
Tak lama Pak Mujito pulang membawa tentengan plastik dan memberikan kepada Natalia.
"Bersihkan Natalia, ini ada ikan mas tadi Ayah beli" ucap pak Mujito menyerahkan tentengan plastik kepada Natalia.
"Wah besar sekali yah" ucap Natalia melihat ikan mas yang berukuran besar, mungkin sekitar 1kg satu ekor nya. Dan ada tiga ekor di dalam plastik itu.
"Ya, bersihkan nanti mau Ayah bakar. Telfon mas mu Yudi supaya kesini. Kita makan bersama" ucap pak Mujito.
Karena memang setiap pak Mujito ada rezeki maka pak Mujito akan memanggil anak mantu dan cucu nya untuk makan bersama sama.
"Halo Mas," ucap Natalia ketika telfon nya sudah tersambung dengan kakak nya
" Apa bik?" jawab Fajar diseberang telfon
"Bilang Ayah mu nanti sore kesini ajak ibu dan adik mu," ucap Natalia
"Ada apa bik?" ucap Fajar bertanya
"Udah datang aja, kakung yang suruh. Oke dadah" ucap Natalia tanpa memberi tahu niat nya, dan langsung mematikan sambungan telfon nya.
Kakung adalah sebutan dari para cucu pak Mujito untuknya. (orang jawa pasti familiar dengan sebutan kakung, terutama orang desa).
Dan Uti sebutan untuk Bu Mega dari para cucu nya.
Setelah membersihkan ikan mas, Natalia melihat pak Mujito sudah menyiapkan tungku untuk membakar ikan.
"Lah bakar nya gak nunggu mas Yudi datang tho yah?" ucap Natalia yang melihat ayah nya mulai menata arang disana.
"Kelamaan kalau nanti harus bakar dulu, nanti kalau mereka datang tinggal makan" ucap pak Mujito menjawab Natalia.
*
*
*
Natalia kemudian beranjak meracik bumbu untuk membakar ikan. Natalia melihat Ibu Mega berjalan kebelakang rumah.
Karena khawatir Natalia setengah berlari mengejar Ibu Mega.
"Bu, mau kemana?" tanya Natalia mengejar Ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
turquoise sea
Kalau lagi suntuk atau gabut tinggal buka cerita ini, mood langsung membaik. (❤️)
2024-11-19
1