Saat bell istirahat Natalia, Sesil dan Veni berjalan menuju kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan karena pelajaran matematika yang cukup rumit.
Ya, setelah beberapa bulan sekolah kini Natalia sudah bisa mengenal teman satu kelas yang berasal dari sekolah yang berbeda sebelum nya. Dan kini dirinya berteman tidak hanya dengan Sesil tapi ada juga Veni. Terkadang ada juga dua siswa laki laki yang bergabung dengan Natalia. Namanya Ricko dan Nando. Ricko seorang yang sangat cerewet di tambah Nando yang suka melawak kadang membuat Natalia dan kedua sahabat nya tertawa hingga mengeluarkan air mata.
"Ehh beb, orang itu kok liatin kamu terus sih" Ucap Veni kepada Natalia yang melihat ada seorang pria yang bukan murid disana sedang minum dan memperhatikan Natalia.
"Biarlah, cuma liatin nggak ganggu aja lho" Ucap Natalia cuek.
"Jangan jangan dia suka lagi sama kamu" Ucap Sisil menebak karena melihat pria itu seperti tertarik dengan Natalia.
"Emang kamu kenal sama dia?" Ucap Natalia bertanya pada Sisil.
''Dia tetanggaku" jawab Veni cepat.
"Dia baru saja lulus SMP saat kita menjadi murid baru disini, dan dia tidak melanjutkan sekolah karena keadaan ekonomi nya kurang baik. Ditambah dia memiliki adik yang masih kelas 2 SD" sambung Veni panjang menjelaskan siapa pria itu.
"Mbak temenin aku ke toilet yuk" Ucap Veni memanggil Sisil dengan embel embel mbak, karena meskipun mereka bersahabat tapi usia sisil lebih tua 3 bulan dari Veni. Dan Veni sangat menghargai itu.
"Coba sekali kali ngomong, mbak anterin ambil uang yuk nanti aku kasih. Jangan suruh anterin ke toilet mulu" Sisil menggerutu
"Udah ayok cepet kebelet" Ucap Veni langsung menarik tangan Sisil dan meninggalkan Natalia sendirian.
*
*
*
"Hay, boleh aku duduk disini?". Ucap seorang pria yang tadi memperhatikan Natalia dan kini sudah berani duduk di kursi tepat berhadapan dengan Natalia.
Natalia yang merasa tidak nyaman pun langsung menghentikan makan nya dan menatap pria itu.
"Maaf siapa ya?" Ucap Natalia cuek tapi tetap melihat pria didepan nya yang senyum sok manis menurut Natalia
"Aku Hengki Purnama, kamu Natalia kan?" ucap pria bernama Hengki itu mengulurkan tangan nya tapi hanya di pandang saja oleh Natalia.
"Ada perlu apa?" Tanya Natalia yang cuek dan melanjutkan makan nya.
Dalam hati Natalia sangat jengkel kepada kedua sahabatnya yang meninggalkan nya sendirian dan berakhir di dekati pria asing ini. Karena Natalia tidak suka dengan kehadiran orang asing terutama pria.
"Kayak nya bentar lagi bell masuk, aku minta nomor Hp mu saja biar nanti aku bisa hubungi kamu kalau aku ingin bertemu" ucap Hengki tanpa basa basi.
"Maaf aku nggak punya HP" ucap Natalia jutek dan langsung berdiri membayar makanan nya dan berjalan meninggalkan Hengki karena kebetulan bell masuk berbunyi. Jadi Natalia punya alasan untuk menghindar dari Hengki.
"Aku pasti dapetin kamu" ucap Hengki tersenyum penuh arti memandang Natalia yang berjalan menjauh dari nya.
*
*
*
"Kenapa beb?" Tanya Veni pada Natalia ketika sudah berada di dalam kelas. Karena mereka satu bangku.
"Itu tetangga kamu aneh, pas tadi kalian pergi dia langsung nyamperin. Tiba tiba sebutin nama nya dan minta nomor HP, tapi kok dia tau nama aku ya?" Ucap Natalia mengingat Hengki tadi langsung mengetahui nama nya.
"Yang sekolah disini banyak yang dari desa aku beb, dan kemungkinan Hengki bertanya pada siapapun yang kenal kamu tentang siapa nama mu" Ucap Veni me jelaskan.
"Termasuk kamu, atau jangan jangan tadi kamu sengaja tinggalin aku sendirian" ucap Natalia melirik kearah Veni
"Ehh enggak ya, meskipun tetangga aku cuma kenal aja. Nggak pernah tegur sapa" Jawab Veni membantah tuduhan Natalia.
"Jangan pernah kasih nomor HP ku kesiapapun Veni. aku nggak suka" Ucap Natalia berbisik karena sudah ada guru yang masuk ke kelas.
Veni hanya menggangguk dan mengacungkan jempol nya menjawab ucapan Natalia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Mar Briyith ER
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
2024-11-20
0