Salwa berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Bahagia dan takut. Bahagia karna ternyata sebentar lagi Salwa akan menjadi seorang ibu. Takut karna Salwa tahu kalau Satya tidak akan mau mengakui bayi dalam kandungan nya itu. Tapi Salwa akan tetap mengatakan nya apapun respon dari suaminya nanti.
Sesampainya di apartemen Salwa kaget karna ternyata di apartemen ada Satya dan Bella yang sedang berciuman. Salwa sudah terbiasa dengan kelakuan sepasang kekasih ini. Salwa sudah sering mengingatkan suaminya kalau itu semua dosa, tapi Satya tak pernah mau mendengar ucapan nya.
"Assalamualaikum " Salwa masuk dan pura pura tidak melihat apa apa
Satya langsung melepas ciuman nya dan menoleh ke arah Salwa dengan tatapan kebencian. Begitu pun dengan Bella yang kesal karna di ganggu oleh Salwa.
"Kemana saja kamu?" tanya Satya dingin
"Saya habis dari rumah sakit " jawab Salwa
"Kenapa kau? Sakit? jangan menyusahkan ku dengan penyakit mu itu" kata Satya sinis
Salwa hanya tersenyum getir mendengar ucapan Satya. Percuma Salwa memberitahu keadaan nya pada Satya, Dia tetap tidak akan pernah peduli.
"Saya tidak sakit. Saya hanya memastikan sesuatu. Ini Tuan tolong baca" Salwa menyerahkan hasil tes kehamilan nya dan foto USG yang tadi Salwa lakukan waktu di rumah sakit.
Satya mengambil kertas dan sebuah foto dari tangan Salwa. Saat Satya melihat hasil USG dan membaca kertas tersebut mata nya langsung terbelalak dan hampir saja copot.
"Kau hamil?" tanya Satya tidak percaya
Salwa langsung mengangguk dan tersenyum ke arah Satya.
"Apa hamil?" teriak Bella kaget
Satya langsung menoleh ke arah Bella dan menjelaskan semuanya saat malam dimana Bella memberikan obat perangsang pada minuman Satya dan Reno datang lalu mengantar Satya pulang ke apartemen nya dan Satya yang melakukan itu dengan Salwa sampai berkali kali.
Bella terkejut mendengar cerita Satya. Dia merasa bodoh karna secara tidak langsung Dialah yang membuat Satya melakukan itu pada Salwa.
"Apa kamu percaya kalau itu anakmu?" tanya Bella yang langsung membuat Satya dan Salwa terkejut mendengar nya.
"Apa maksud Mbak?" tanya Salwa dengan nada sedikit emosi
"Ya kan kau bahkan rela menikah dengan Satya yang bahkan kau sendiri tidak mengenal nya. Semuanya kau lakukan demi uang kan. Sekarang bisa saja kau melakukan nya dengan pria lain yang lebih kaya dari Satya" kata Bella
Salwa tidak percaya kalau Bella akan berbicara sekeji itu. Salwa bukan lah wanita seperti itu. Mereka telah salah menilai nya.
"Jaga ucapan mu ya Mbak. Saya tidak pernah berhubungan dengan laki laki manapun selain suami saya. Saya bukan wanita murahan yang melakukan segala cara untuk mendapatkan uang sekali pun menggoda suami orang" kata Salwa menyindir Bella.
Kesabaran salwa hampir habis menghadapi Bella dan suaminya itu. Kenapa Bella setega itu memfitnah nya dan seolah menginginkan Satya membenci anak nya sendiri.
"Saya akan merawat anak ini dengan atau tanpa Tuan Satya" kata Salwa
"Semoga Allah membuka mata hatimu" kata Salwa melihat ke arah Satya yang masih diam
"Silahkan kalian lakukan apapun yang kalian mau. Saya kuat dan akan selalu kuat demi anak ini" Salwa mengelus perutnya sambil meneteskan air mata
Salwa pergi ke kamar nya dengan sedikit berlari. Salwa menutup pintu kamar dan menyandarkan tubuh nya di pintu. Tubuhnya merosot dengan air mata mengalir di pipi nya. Salwa menutup mulutnya menahan isak tangis nya.
Di ruang tamu Satya masih diam tanpa suara. Bella yang melihat nya pun jadi risau takut Satya akan berpaling pada Salwa yang telah mengandung anaknya.
"Beb kamu jangan percaya gitu aja sama Wanita murahan itu. Kamu harus pastikan dulu kebenaran nya" kata Bella menghasut Satya
Satya masih diam mendengar ucapan Salwa tadi. Entah kenapa Satya merasa bersalah padanya karna selama ini telah memperlakukan Salwa dengan sangat kejam. Tapi disisi lain Satya juga ragu dengan anak yang di kandung Salwa. Entah kenapa Satya masih memikirkan ucapan Bella. Apa Satya masih belum bisa membuka mata hatinya mana yang benar dan mana yang salah. Satya terlalu bodoh menilai seseorang.
"Kamu pergi saja Bell. Aku butuh waktu sendiri " kata Satya sambil berjalan menaiki tangga
Bella hanya menatap Satya dengan kesal, tapi Dia juga tak bisa berbuat apa apa. Bella sangat tahu kalau Satya sangat tidak suka di bantah. Bella pun pergi dengan sejuta rencana agar Satya makin membenci Salwa.
Satya merebahkan tubuh nya di tempat tidur dengan mata terpejam tapi Satya tidak tidur.
"Apa yang harus gue lakuin sekarang? Sial kenapa gue lakuin itu sama Salwa pada malam itu. Kalau sampe bener anak itu anak gue berarti gue gak bisa menceraikan Dia" Satya berbicara sendiri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Erma Wahyuni
😭😭😭😭😭
2022-03-13
0
ayudesy subardo
pergi aja deh salwa.. gak pantes si sat dapet wanita baik seperti kamu
2021-12-18
2
Meliana Ritonga
sungguh menguras emosi
2021-09-15
1