Satu bulan sudah pernikahan Salwa dan Satya. Tapi sampai saat ini Satya masih belum bisa menerima keberadaan Salwa di hidupnya. Salwa masih tetap sabar menghadapi suaminya itu. Dari dulu harapan Salwa hanya bisa menikah satu kali dalam hidup nya. Itulah kenapa Salwa selalau bertahan dan bersabar di samping suaminya.
Akhir akhir ini Satya tidak segan segan menyakiti fisik Salwa. Bukan hanya batin yang tersakiti, tapi juga fisik nya. Entah kenapa Salwa masih bertahan di samping Satya.
Cinta? Benar Salwa bertahan karna cinta nya pada Satya. Salwa adalah wanita muslimah yang prinsip hidup nya hanya akan jatuh cinta dan mencintai suaminya, siapa pun suaminya kelak. Salwa yakin yang akan menjadi suaminya adalah pilihan terbaik dari Allah.
Hari ini seperti biasa Salwa sedang menyiapkna sarapan untuk suaminya. Meskipun Satya membenci Salwa, tapi seperti nya lidah Satya sudah cocok dengan masakan Salwa. Terbukti dari makanan yang Salwa masakan selalu habis dan tidak pernah dapat protes dari suaminya.
Satya turun dengan pakaian casual nya. Hari ini adalah hari Weekend, jadi Dia tidak bekerja. Meskipun begitu Satya tetap akan pergi entah kemana. Mungkin hanya ingin menghindari Salwa.
"Sarapan dulu Tuan" kata Salwa tersenyum
"Hmmm " jawab Satya datar dan langsung duduk di kursi meja makan.
Salwa langsung pergi ke dapur meninggalkan Satya sendiri di meja makan. Karna Salwa tahu Satya tidak pernah mau makan semeja dengan nya. Salwa akan sarapan setelah suaminya pergi ke kantor. Tapi karna sekarang suaminya tidak bekerja, maka Salwa akan sarapan lebih siang lagi menunggu suaminya pergi keluar dari apartemen.
Satya memang tidak punya hati nurani, Dia masih terus menyantap sarapan nya dengan lahap. Dia sama sekali tidak memikirkan istrinya itu.
Selesai sarapan Satya langsung beranjak dari duduk nya dan menuju ruang keluarga untuk sekedar santai sambil menonton TV.
Salwa segera membereskan meja makan dan mencuci piring kotor bekas Satya. Salwa mengerjakan nya dengan ikhlas. Karna Dia tahu ini sudah menjadi kewajiban seorang istri melayani suaminya. Meskipun Salwa tidak bisa melayani batin, setidak nya Dia masih bisa melayani lahir untuk suaminya itu.
Salwa menyusul Satya ke ruang keluarga dengan secangkir coklat panas kesukaan suaminya. Saat sampai disana Salwa segera meletakan gelas itu di atas meja depan Satya.
"Minum nya Tuan" kata Salwa
Satya tak menjawab Dia masih asyik chatan sama Bella. Salwa hanya tersenyum pahit melihat sikap suaminya itu.
"Apa Tuan tidak akan pergi hari ini?" tanya Salwa hati hati
Satya akhirnya menoleh ke arah Salwa, Satya menatap Salwa dengan tatapan penuh kebencian. Sementara itu Salwa hanya menunduk takut setelah menyadari kesalahan nya yang terlalu banyak tanya pada Satya.
"Maaf Tuan " kata Salwa dengan suara gemetar
Salwa pun pergi ke kamar nya meninggalkan Satya yang masih tidak mau bicara banyak dengan nya. Salwa menumpahkan tangisnya di kamar itu. Hanya disini Salwa bisa menangis, Salwa menumpahkan segala rasa sesak di dadanya.
"Sabar Salwa... Sabar... Kamu kuat Salwa" hanya itu yang bisa Salwa ucapkan untuk menguatkan dirinya sendiri.
....................
Malam hari nya Satya sudah rapi, Dia akan pergi jalan bersama Bella. Salwa hanya bisa diam tanpa bertanya apapun pada suaminya. Karna Salwa sudah tahu kalau suaminya akan pergi bersama Bella.
Satya sudah sampai di apartemen milik Bella. Satya segera masuk dan di sambut hangat oleh Bella.
Sementara itu Reno asisten sekaligus sahabat Satya baru saja keluar dari apartemen teman nya. Saat Dia akan melangkah keluar tiba tiba langkah nya terhenti karna tidak sengaja matanya menangkap sosok yang sangat Dia kenal. Reno yang melihat Satya masuk ke apartemen sebelah pun segera mengurungkan niat nya untuk pulang. Entah kenapa perasaan Reno tidak enak terhadap Satya.
Bella langsung memberi Satya minuman kesukaan nya. Satya dengan senang hati menerima minuman itu dan meminum nya sampai tandas.
Bella tersenyum licik saat melihat Satya menghabiskan minuman nya. Bella menghitung dalam hati ingin melihat reaksi Satya saat telah meminum minuman yang dibuat kan nya.
' Aku harus bisa mengandung anak mu Satya. Jika seperti itu aku tidak akan takut lagi kau akan meninggalkan aku. Jika kau tidak bisa menyentuhku denagan keadaan sadar, maka aku akan buat kau menyentuhku dalam keadaan tidak sadar' batin Bella tersenyum licik
Satya merasa tubuhnya panas dingin, keringat telah bercucuran di dahinya. Juniornya pun telah mengeras, Satya bingung kenapa Dia seperti ini. Satya menatap Bella dengan mata sayu karna sudah terbakar nafsu dan gairah.
"Apa yang kau berikan diminuman ku Bella?" tanya Satya mencoba menahan nafsu nya agar tidak langsung menerkam Bella.
Bella hanya tersenyum lalu duduk dipangkuan Satya. Satya pun sudah tidak tahan lagi, Dia segera mencium bibir Bella dengan rakus nya. Tangan nya mencoba membuka baju yang Bella kenakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Erma Wahyuni
semoga ga sempat tidur sama bella😠😠
2022-03-13
0
Kendarsih Keken
eeh bukan Vano yak Reno yng ada di apartemen sebelah nya sarang tawon
2021-08-30
0
Kendarsih Keken
Vanooo cepattt tolonginn Satyaaa
2021-08-30
0