Salwa berjalan menyusuri jalan menuju rumah sakit. Tadi di jalan taxi yang ditumpangi nya tiba tiba saja mogok. Karna jarak nya yang sudah dekat Salwa memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Salwa berjalan dengan pandangan kosong. Terlalu banyak luka yang Dia rasakan. Terlalu banyak penderitaan dan beban yang harus Dia hadapi seorang diri.
"Salwa" terdengar teriakan seseorang memanggil Salwa.
Salwa menoleh ke arah sumber suara dan seketika matanya melotot dan hampir saja copot melihat siapa yang ada di depan nya saat ini.
"Ba... Bapak" kata Salwa gugup
Salwa mundur beberapa langkah. Entah mengapa bayangan ayah nya yang suka menyiksa ibu dan dirinya kembali melintas di fikiran nya membuat Salwa takut akan hal itu terulang lagi.
"Jangan takut nak. Bapak sudah berubah, Bapak minta maaf karna sudah menyakiti mu dan adikmu selama ini. " kata Bapak Salwa mendekati Salwa
"Bapak benar benar menyesal Salwa" kata Bapak dengan mata berkaca kaca
"Maafkan lah Bapak Salwa. Bapak mohon" Bapak memohon sambil berlutut di depan Salwa
Salwa terkejut melihat ayah nya sampai berlutut di hadapan nya. Air mata Salwa telah mengalir deras membasahi pipi nya.
"Pak jangan kaya gini. Ayo bangun dulu"Salwa membantu ayahnya untuk bangun
Salwa mengajak ayah nya itu untuk duduk di bangku taman yang dekat dengan rumah sakit.
"Salwa, Bapak benar benar menyesal dengan semua yang Bapak lakukan padamu, adik mu dan juga ibumu" kata Bapak dengan air mata berlinang di pipi nya.
Salwa hanya diam menatap Ayah nya itu. Jujur saja Salwa masih takut pada ayahnya itu. Salwa takut ayahnya akan melakukan hal yang sama kepadanya seperti dulu.Tapi melihat ayah nya sampai menangis dan memohon begitu tulus padanya. Salwa menjadi luluh dan merasa kasihan pada ayah nya.
"Salwa maafkan Bapak asal Bapak benar benar mau berubah dan tidak akan mengulangi semua kesalahan yang pernah Bapak perbuat" kata Salwa lembut
"Terimakasih Nak" kata Bapak memeluk dan mencium kening Salwa
Salwa sangat terharu dengan perlakuan ayah nya. Selama ini tak pernah ayah nya memeluk atau pun mencium dengan penuh kelembutan sepert tadi.
Tanpa mereka sadari seseorang tengah mengarahkan kamera nya pada mereka dan memfoto mereka beberapa kali. Orang itu melihat lihat hasil foto nya dan tersenyum puas atas hasilnya.
"Nak Bapak sebenarnya sedang butuh uang untuk pengobatan Bapak" kata Bapak hati hati
"Bapak sakit? sakit apa Pak?" tanya Salwa khawatir
"Bapak sakit parah Nak. Apa kamu bisa memberikan Bapak uang untuk pengobatan Bapak?" tanya Bapak dengan tatapan sendu
"Memang nya berapa uang yang Bapak butuhkan?"tanya Salwa
"50 juta Nak" kata Bapak berhasil membuat Salwa syok dan kaget bukan main
"Besar sekali Pak. Salwa mana mungkin punya uang sebanyak itu" kata Salwa tak percaya
"Bukan nya kamu sudah menikah dengan orang kaya Nak" kata Bapak
Salwa terkejut mendengar ucapan ayahnya. Darimana ayahnya tahu tentang pernikahan nya? Selama ini ayahnya pergi entan kemana setelah membawa kabur uang hasil penjualan rumah ibunya.
Ayah Salwa sangat tega menelantarkan kedua anaknya tepat di hari kematian ibunya. Ayah nya pergi setelah pemakaman ibu Salwa. Bahkan di hari itupula Salwa dan Syaida langsung di usir oleh rentenir yang membeli rumah ibunya. Bahkan sampai sekarang Salwa tidak bisa melakukan acara tahlilan untuk almarhum ibunya. Karna Salwa tidak punya biaya dan Dia hanya bisa menghidupi adiknya dan dirinya yang terkadang masih kurang. Dan sekarang ayahnya datang dan mengetahui pernikahan nya dengan Satya.
"Dari mana Bapak tahu?" tanya Salwa
"Tidak penting Bapak tahu dari mana. Yang jelas sekarang kamu mau atau tidak memberi Bapak uang untuk pengobatan"
"Kamu gak mau kan benar benar jadi anak yatim piatu karna tidak bisa menolong Bapak dan membiarkan Bapak meninggal" kata Bapak
Salwa hanya diam memikirkan semua perkataan ayah nya. Jujur Salwa ingin sekali membantu ayahnya. Tapi Dia juga tidak punya uang sebanyak itu. Kalau Dia memakai uang suaminya, Salwa takut suaminya akan semakin membenci nya.
"Ayolah Nak. Bapak tidak punya banyak waktu lagi" kata Bapak menangis
Salwa berfikir sebentar sebelum mengambil keputusan yang tepat.
"Baiklah Pak. Sekarang Bapak ikut Salwa ke bank ya. Karna Salwa tidak membawa uang cas" kata Salwa
Mereka pun naik taxi dan menuju bank untuk mengambil uang yang di butuhkan ayahnya. Sebenarnya Salwa sangat takut jika harus mengambil uang sebanyak itu dari ATM yang di berikan suaminya. Tapi Salwa juga tidak tega melihat ayahnya yang sedang butuh uang untuk pengobatan.
Seeorang tengah mengikuti mereka dengan tersenyum puas di dalam mobil nya. Senyuman licik terus menghiasi bibir merah nya itu. Dia ditemani seorang laki laki tampan yang juga sama sedang tersenyum licik ke arah taxi di depan mobil nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Vivi Bidadari
Si sarang tawon mulai beraksi tapi sayang krn bodoh dikira salwa selingkuh padahal itu bpk nya...
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu
2023-04-04
0
guntur 1609
sepertnya aku pernah membaca kisah ini
2022-08-11
0
Erma Wahyuni
pasti bella sama selingkuhannya😠😠😠
2022-03-13
0