Kekecewaan Vilme

Hari yang dimaksud oleh Grandpa pun tiba dan kini Vilme bersama dengan Marchello juga telah berada di perusahaan.

Dalam ruangan yang mewah dan elegan, Grandpa berdiri dengan senyuman bangga terukir di wajahnya saat memperkenalkan Vilme, istri dari cucunya Marchello.

“Semuanya, ini adalah Vilme, istri dari cucuku Marchello.” Ungkap Grandpa dengan penuh semangat.

Mata mereka tak henti-hentinya memandangi Vilme, takjub dengan keputusan wanita cantik itu yang mau menikah dengan Marchello yang buruk rupa.

Vilme tersenyum juga merasa sedikit canggung dengan semua pujian dan perhatian yang diterimanya.

Tiba-tiba, salah seorang klien yang dikenal sebagai pengusaha sukses, berdiri dan mengajukan pertanyaan yang membuat Suasana menjadi tegang.

“Maaf Tuan Vincent, apakah benar bahwa Tuan Muda Marchello, telah memberikan salah satu cabang perusahaan kepada mantan pacarnya yang bernama Jessica?” tanyanya dengan nada penasaran.

Mendengar pertanyaan itu, semua yang hadir langsung terdiam. Grandpa, yang tak mengetahui keputusan cucunya itu, terkejut dan terlihat bingung.

Vilme, pun merasa terkejut, wajahnya memerah karena tidak menyangka pertanyaan semacam itu akan muncul. Ia menatap suaminya dengan penuh tanda tanya.

“Aku rasa itu berita palsu. Sebaiknya, mari kita lanjutkan rapat kita hari ini.” Jawab Grandpa dengan tetap tenang, meski sebenarnya ia terlihat kikuk.

Grandpa menoleh pada Vilme “Ime, kau bilang ingin berkeliling kan? Lucas akan menemanimu, sementara aku dan Marchel harus melakukan rapat sebentar. Tak apa kan Nak?” ucap lembut Grandpa yang diangguki oleh Vilme.

“Iya grandpa. Kalau begitu, aku permisi!” balas Vilme seraya menunduk sopan dan dibalas dengan anggukan oleh semua orang.

Setelah rapat berakhir, Grandpa bertekad untuk mencari tahu kebenaran tentang keputusan cucunya yang kontroversial tersebut dan berharap semuanya bisa diselesaikan dengan baik.

Kini, Marchel, berdiri di hadapan Grandpa dengan wajah tegang dan tubuh yang agak gemetar.

“Aku baru tahu kalau Jessica sudah bebas dari penjara dan kau memberinya uang dalam jumlah besar. Apa sebenarnya semua ini Marchel? Apa kau mencoba membunuh Vilme secara perlahan?” tegas Grandpa dengan tatapan tajam.

“Kenapa grandpa bicara begitu? Tentu saja aku tak pernah ingin melakukan hal jahat pada istriku.” Ucap Marchel.

“Tapi yang kau lakukan sama saja mengkhianati Ime. Bagaimana bisa seorang Suami justru membiarkan pembunuh ibu istrinya dengan santai? Kau sangat-sangat mengecewakan Ime, bahkan juga padaku.” Balas tegas Grandpa.

“Apa pun yang kulakukan ada alasannya, grandpa. Tapi sungguh, aku sama sekali tak berniat menyakiti Ime, maupun dirimu. Aku melakukan kebaikan pada Jessica hanya karena terpaksa.” Jelas Marchel dengan menunduk.

Marchel menghela nafas panjang, Marchel menatap kakeknya dengan senyuman getir. “Aku tak bisa mengatakannya sekarang, grandpa. Ada hal yang tak bisa kukatakan padamu meski hanya ada kita berdua.” Jawaban Marchel membuat grandpa makin murka.

“Apa masih sepenting itu Jessica bagimu? Kau sadar, kau malah membantu penjahat seperti Jessica yang telah merugikan keluarga kita? Apakah kau tak memikirkan perasaan Ime, istrimu?!” ucap Grandpa penuh kecewa.

Marchel menundukkan kepalanya, menahan amarah dan kesedihan yang bercampur aduk di dalam hatinya. Dia ingin menjelaskan, tetapi tak bisa.

Grandpa menghela napas kasar, kemudian menatap Marchel dengan tatapan tajam. “Jika kau terus bersikap seperti ini, jangan harap aku akan memaafkanmu, Marchello! Kau harus menghargai perasaan Vilme dan menjaga kehormatan keluarga kita,” ujar Grandpa dengan nada keras.

Marchel menelan ludah, menahan air mata yang hampir jatuh. Namun, dia tahu bahwa dia harus melakukan yang terbaik untuk melindungi orang-orang yang dia cintai, meskipun itu berarti menahan rahasia dan menyakiti perasaan kakeknya.

Malam hari, Vilme duduk termenung di kamarnya sembari memegang foto ibu kandungnya yang telah tiada. Wajahnya tampak murung dan kecewa. Ia tidak pernah menyangka bahwa Marchel, masih saja berlaku baik pada Jessica dan ibu tirinya.

Hatinya bergetar, apakah suaminya benar-benar melupakan kesalahan mereka begitu saja. Vilme merasa dikhianati. Air mata mulai mengalir di pipinya.

“Marchel, bagaimana bisa kau malah membiarkan mereka bebas tanpa hukuman?”

Marchel yang berdiri di ambang pintu terdiam. Ia merasa bersalah telah menyembunyikan rahasia dari Vilme. Apakah ini sudah saatnya ia mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi? Atau akan terus berusaha melindungi Vilme dari kenyataan yang mungkin akan lebih menyakitkan?

“Kenapa kau berdiri disana?”

Sontak Marchel terkejut akan ucapan Vilme.

“Ime, aku ingin minta maaf padamu” Jelas gugup Marchel.

Ime tersenyum getir tanpa menoleh pada Marchel “Kau sudah tahu salah, tapi kenapa kau masih membiarkannya? Harusnya kau kembali menjebloskan pembunuh itu ke penjara.” Balas Ime.

Marchel menatap sendu istrinya dari kejauhan “Untuk itu, aku tak bisa melakukannya sekarang, Ime.” Jelas Marchel.

Ime menoleh pada Marchel dengan mata berkaca-kaca, “Kenapa? Apa kau merasa tak tega? Apa kau kasihan pada Kak Jessica dan juga ibunya?” tanya Ime.

Marchel hanya mengangguk saja sebab ia tak bisa menjawab dengan alasan lain.

Ime tidak bisa menerima permintaan maaf suaminya begitu saja. Ia merasa terluka begitu dalam, dan kesedihan itu tak terbendung. Apa yang dirahasiakan Marchel darinya?

Ime berjalan menghampiri Marchel, “Aku tidak bisa menerima maafmu, Marchel. Kau harus tahu, ini bukan hanya tentang Jessica, tapi juga tentang mommy ku yang telah tiada. Aku merasa kehilangan dan dikhianati” ucap Ime dengan getir.

“Ime, maafkan aku” mohon Marchel dengan perasaan yang juga dilema.

“Cukup! Hentikan ucapan maafmu, Marchello!” Ucap Ime tegas.

“Apa kau masih menyukai Kak Jessica?” tanya Ime dengan suara gemetar.

Marchel terkejut dan terdiam, ia tidak menyangka bahwa Ime akan menanyakan hal tersebut. Sebenarnya Marchel tidak lagi menyukai Jessica, tetapi ia tidak bisa mengungkapkan alasannya. Ia baik pada Jessica karena Jessica licik dan memiliki rahasia yang mengancam kehidupannya.

Melihat suaminya hanya diam, Ime semakin merasa tidak berharga.

“Marche, jika kau memang masih menyukai Kak Jessica, dan tak ada kemungkinan bagimu untuk mencintaiku, lebih baik kita berpisah saja. Ceraikan saja aku,” ujar Ime dengan air mata mengalir di pipinya.

Sontak ucapan Ime membuat bola mata Marchel membulat. Marchel merasa sangat bersalah dan bingung. Ia ingin menjelaskan situasinya kepada Ime, tetapi ia juga takut akan bahaya yang mengancam jika rahasia Jessica terungkap.

Terpopuler

Comments

Ejan Din

Ejan Din

ini namanya suami bego.. berterus terang lebih baik walaupun bahaya mendatang.. sama2 menyelamatkan pasangan masing2 jika seoeng tidak tahu apa2 tidak berkemungkinan pasangan akan mati hancur berderai.. apa mahu pasangan kita mati dihancurkan orang lain malahan makin salahfaham lagi

2024-10-29

3

lihat semua
Episodes
1 Tragedi
2 Pertemuan
3 Permulaan
4 Mengetahui
5 Perjodohan
6 Pernikahan
7 Malam Pertama
8 Pulang
9 Posisi Semula
10 Mengunjungi Mommy
11 Pengembalian Hak
12 Kehancuran Jessica
13 Perdebatan
14 Melanjutkan Apa Yang Tertunda
15 Kerjasama
16 Bebas
17 Kekecewaan Vilme
18 Perceraian?
19 Niat Aaron
20 Syarat
21 Masih Hidup?
22 Tuan San
23 Kebenaran
24 Jessica & Aaron
25 Diculik
26 Trauma Vilme
27 Daddy Victor & Mommy Shena
28 Wajah Asli Marchello Arlando Vincent
29 Jatuh Cinta
30 Hukuman Untuk Penjahat
31 Lucas & Frisly
32 Pagi Hari Yang Indah
33 Misi Balas Dendam
34 Penyerangan
35 Hubungan Antara Marchel & Lucas
36 Kisah Mommy Celia
37 Tugas Baru Frisly
38 Pengawal Baru
39 Hukuman Yang Setimpal
40 Memulai Hubungan
41 Pemanasan Sebelum Perang
42 Peperangan
43 Kau Juga Cucuku
44 Menyambut Kepulangan Lucas
45 Frisly
46 Secinta Itukah?
47 Kekacauan
48 Keguguran
49 Kritis
50 Merelakan
51 Pengakuan
52 Lupa Ingatan
53 Bayangan Wanita
54 Kado Ulang Tahun
55 Pulang
56 Elena?
57 Mafia Kejam?
58 Aku Suka Membuatmu Cemburu
59 Yang Aku Mau Hanya Kamu
60 Sakitnya Lucas Pindah Ke Frisly
61 Kebahagiaan Jennifer
62 Kebaikan Hati
63 Mencurigakan
64 Wanita Pengganggu
65 Pulau Pribadi
66 Kejar-kejaran
67 Kerasukan
68 Milik Singa
69 Kunci Kebahagiaan
70 Di Tengah Indahnya Laut
71 Pulang Bulan Madu
72 Setangkai Bunga
73 Mematikan Cinta
74 Haruskah Seasing Ini?
75 Tunangan
76 Berdansa
77 Aku Hanya Milikmu
78 Psikopat
79 Keira
80 Hidup Bersama
81 Bolehkah?
82 Aaron Gelagapan
83 Dokter Misterius
84 Kyne Berulah
85 Video Klarifikasi
86 Mengusir Tikus
87 Rencana Mathias
88 Efek Kekurangan Nutrisi
89 Snow Gold
90 Saling Mencintai?
91 Proses Fotosintesis
92 Bertemu Teman Lama
93 Kesalahpahaman
94 Hukuman untuk Marchel
95 Camping
96 Syarat dari Aaron
97 Hari Pertama Bekerja
98 Anak Singa
99 3 Anak Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Tragedi
2
Pertemuan
3
Permulaan
4
Mengetahui
5
Perjodohan
6
Pernikahan
7
Malam Pertama
8
Pulang
9
Posisi Semula
10
Mengunjungi Mommy
11
Pengembalian Hak
12
Kehancuran Jessica
13
Perdebatan
14
Melanjutkan Apa Yang Tertunda
15
Kerjasama
16
Bebas
17
Kekecewaan Vilme
18
Perceraian?
19
Niat Aaron
20
Syarat
21
Masih Hidup?
22
Tuan San
23
Kebenaran
24
Jessica & Aaron
25
Diculik
26
Trauma Vilme
27
Daddy Victor & Mommy Shena
28
Wajah Asli Marchello Arlando Vincent
29
Jatuh Cinta
30
Hukuman Untuk Penjahat
31
Lucas & Frisly
32
Pagi Hari Yang Indah
33
Misi Balas Dendam
34
Penyerangan
35
Hubungan Antara Marchel & Lucas
36
Kisah Mommy Celia
37
Tugas Baru Frisly
38
Pengawal Baru
39
Hukuman Yang Setimpal
40
Memulai Hubungan
41
Pemanasan Sebelum Perang
42
Peperangan
43
Kau Juga Cucuku
44
Menyambut Kepulangan Lucas
45
Frisly
46
Secinta Itukah?
47
Kekacauan
48
Keguguran
49
Kritis
50
Merelakan
51
Pengakuan
52
Lupa Ingatan
53
Bayangan Wanita
54
Kado Ulang Tahun
55
Pulang
56
Elena?
57
Mafia Kejam?
58
Aku Suka Membuatmu Cemburu
59
Yang Aku Mau Hanya Kamu
60
Sakitnya Lucas Pindah Ke Frisly
61
Kebahagiaan Jennifer
62
Kebaikan Hati
63
Mencurigakan
64
Wanita Pengganggu
65
Pulau Pribadi
66
Kejar-kejaran
67
Kerasukan
68
Milik Singa
69
Kunci Kebahagiaan
70
Di Tengah Indahnya Laut
71
Pulang Bulan Madu
72
Setangkai Bunga
73
Mematikan Cinta
74
Haruskah Seasing Ini?
75
Tunangan
76
Berdansa
77
Aku Hanya Milikmu
78
Psikopat
79
Keira
80
Hidup Bersama
81
Bolehkah?
82
Aaron Gelagapan
83
Dokter Misterius
84
Kyne Berulah
85
Video Klarifikasi
86
Mengusir Tikus
87
Rencana Mathias
88
Efek Kekurangan Nutrisi
89
Snow Gold
90
Saling Mencintai?
91
Proses Fotosintesis
92
Bertemu Teman Lama
93
Kesalahpahaman
94
Hukuman untuk Marchel
95
Camping
96
Syarat dari Aaron
97
Hari Pertama Bekerja
98
Anak Singa
99
3 Anak Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!