Perdebatan

Vilme terisak di depan makam ibunya yang telah lama berpulang. Baru saja ia mengetahui bahwa pelaku pembunuhan ibunya ternyata adalah ibu tirinya sendiri.

Lebih parahnya, aksi keji itu didukung oleh ayahnya sendiri. Hatinya terasa remuk mengetahui orang yang seharusnya melindunginya malah menjadi musuh terbesarnya.

“Sebegitu cintanya daddyku pada mantannya hingga ia diam saja kala istrinya dibunuh. Kalau memang ia tak mencintai mommyku, mengapa ia tak menceraikannya saja? Kenapa harus meracuni mommyku hanya demi bisa kembali pada ibu dari Kak Jessica itu?” isak Vilme dengan begitu histeris seraya menggenggam tanah di makam ibunya.

Marchel yang berada di sampingnya menggenggam erat tangan Ime seraya berbisik lembut, “Ime, tenanglah. Hukuman berat pasti akan menimpa ibu tiri dan ayahmu, Kita akan melalui ini bersama.”

Menoleh dan menatap Marchel dengan terpaku, “Kau sangat mencintai Kak Jessica di masa lalu. Apa kau tak ingin membelanya?” tanya Ime dengan wajahnya yang sendu.

“Kenapa aku harus membela orang yang salah? Meski sebesar apa pun yang terjalin antara aku dan dia, aku tak mentolerir kesalahan.” Balas Marchel yang membuat Ime tersenyum kecil.

“Mari kita pulang!” ajak Marchel yang diangguki oleh Ime.

Vilme masih terisak dalam perjalanan pulang. Hatinya begitu terluka, tak menyangka ayahnya pun sebenci itu pada ibu kandung Vilme.

Marchel pun merasa iba melihat kondisi istrinya yang sangat rapuh. Ia pun mendekap Ime dengan erat di dalam mobil hingga Ime tertidur lelap di pelukannya.

Sesampainya di mansion, Tuan Vincent terkejut kala Marchel menggendong Vilme. “Apa yang terjadi padanya Marchel?” tanya Tuan Vincent

“Dia tak apa-apa, grandpa. Dia hanya kelelahan.” Jawab Marchel.

Tuan Vincent mengangguk paham, “Ya, semua ini pasti sangat sulit baginya. Dia sangat sedih dan kau harus selalu ada untuknya.” Ucapnya

“Tentu grandpa. Kalau begitu, aku masuk dulu,” pamit Marchel yang diangguki oleh Tuan Vincent.

Sore itu, langit mulai memerah dan angin berhembus sepoi-sepoi saat Aaron, teman kuliah Vilme, tiba di mansion milik suami Vilme.

Dengan langkah pasti, Aaron ingin membahas rencana agar Vilme kembali melanjutkan kuliahnya yang sempat terhenti karena pernikahan mendadaknya.

“Anda lagi?” ucap Lucas.

Aaron menatap dengan malas, “Ya, mana Vilme? Aku ingin bertemu dengannya.” Balas Aaron seraya merapikan rambutnya.

“Vilme tak bisa sembarangan bertemu orang.” Suara tegas dari seorang pria yang mengenakan penutup wajah ini membuat Aaron menatapnya dengan tajam.

“Inikah Marchello yang dibicarakan orang-orang? Menggunakan harta warisan sebagai pengancam wanita muda, apakah serendah itu caramu untuk mendapatkan istri?” ucap Aaron dengan tatapan tak suka.

Marchel menaikkan sebelah alisnya, “Kau tak punya hak untuk mencampuri urusanku.” Balas datar Marchel.

“Tentu saja ini penting karena Vilme adalah temanku dan aku sudah berjanji untuk melindunginya. Sayangnya, aku terlambat menyelamatkannya dari pria brengs *k sepertimu. Kau pasti mengancamnya agar dia mau menikahimu kan?” tegas Aaron.

Marchello hanya menatapnya tanpa membalas sepatah kata pun. Marchello berbalik dan tak berniat meladeni pria ini.

“Aku ingin bicara dengan Vilme, Bisakah kau tak mengekangnya untuk berinteraksi dengan orang lain?” tanya Aaron dengan nada tegas.

Marchello menghentikan langkahnya sembari menoleh sekilas pada Aaron, “Kurasa tak ada perkataan penting yang akan kau ucapkan padanya.” Balas Marchello.

“Tentu saja penting karena aku akan mengajaknya kembali kuliah. Dia punya impian dan kau tak bisa merampas semua hak hidupnya meski kau suaminya,” tegas Aaron.

Vilme yang berada dalam kamarnya dan yang tengah melihat dari kaca jendela pun terkejut mendapati Aaron yang tengah bersitegang dengan Marchel. Vilme pun langsung menggunakan lift untuk turun ke lantai bawah dengan cepat.

Sementara, kini Marchello mengernyitkan dahinya dan menatap Aaron dengan pandangan sinis. “Vilme tidak akan melanjutkan kuliahnya. Dia sudah menjadi istriku dan tidak perlu lagi menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak penting seperti itu. Dia bisa memiliki apa saja tanpa harus melelahkan dirinya sendiri.” Jelas Marchello.

“Tapi pendidikan adalah hal yang penting dan pengalaman tak bisa digantikan dengan kemewahan sebesar apa pun itu.” Ucap Aaron.

“Aku tak akan setuju karena aku tahu alasanmu adalah untuk mendekatinya.” Balas Marchello datar.

Aaron justru terkekeh mendengar ucapan Marchello. “Kau kira aku ini tak punya moral, huh? Aku tahu Vilme sudah bersuami dan aku tak mungkin memanfaatkan kesempatan padanya, kecuali jika dia sendiri yang memintaku untuk membawanya kabur darimu. Aku akan dengan senang hati menjadi suami barunya,” ucap Aaron dengan santai.

Marchello menatap tajam Aaron, “Kau!” Geram Marchello.

“Aaron!” panggil Vilme yang membuat kedua pria itu menoleh.

Aaron mendorong tubuh Marchello menjauh, Aaron dengan semangat langsung berjalan mendekati Vilme. “Vilme, aku merindukanmu”

Aaron langsung memeluk Vilme begitu saja dan membuat Vilme mendorongnya dengan halus.

“Maaf Aaron, aku sudah bersuami.” Jelas Vilme.

Aaron menatap Vilme dengan pasrah, Aaron sebenarnya masih ingin memeluk wanita yang sudah lama ia sukai.

“Bukankah kau harusnya masih di Belanda? Aku tak menyangka kau akan kembali secepat ini.” Tanya Vilme.

“Aku sudah melakukan apa pun yang daddyku mau dan akhirnya ia juga menyetujuiku kembali untuk kuliah disini bersamamu. Sayangnya, ternyata kau justru sudah menikah. Tapi Vilme, ayo kembalilah kuliah lagi!” jawab Aaron sembari menggenggam tangan Vilme.

Vilme menarik tangannya kembali, “Aku ingin, tapi sekarang statusku telah berubah dan apa pun yang ingin kulakukan haruslah atas izin darinya.” Jelas Vilme dengan menoleh pada Marchel.

“Maksudmu pada pria botak itu?” tunjuk Aaron pada Marchello yang membuat Marchello menatapnya tajam.

Lucas sendiri sampai menahan tawa karena baru kali ini ada yang berani mengatakan Marchello seperti itu.

“Apa maksudmu hah?” tegas Marchello tak terima.

“Kenapa, kau tak terima? Kalau kau memang tidak botak, maka buka saja seluruh penutup identitasmu itu. Apa kau takut kalau rupa burukmu tersebar?” ucap Aaron seraya menyeringaikan senyumnya.

“Aaron, kau tak boleh bicara seperti itu pada suamiku. Bagaimana pun juga, dia lebih tua darimu. Jaga ucapanmu dan hargai aku sebagai istrinya,” tegur Vilme.

“Vilme, aku sebenarnya kasihan padamu karena kau ini pantas mendapatkan yang lebih baik darinya.” Jelas Aaron.

Tatapan mata Aaron kini tertuju pada kaki Vilme. “Ini...kenapa jari kakimu diperban? Apa pria tua ini yang melukaimu? Katakan padaku Vilme!” tanya Aaron khawatir.

“Bukan Aaron, ini karena salahku sendiri. Marchel tak pernah jahat padaku.” Jelas Vilme yang membuat Aaron masih menatap tak suka pada Marchello.

Marchello berjalan menghampiri Vilme, “Kau dengar itu? Sekarang pulanglah dan jangan ganggu waktu kami,” ucap Marchello sembari menggenggam tangan Vilme.

“Aku masih ingin bicara dengannya.” Balas Aaron.

“Tidak! Vilme butuh banyak istirahat dan mendengarkan pembicaraanmu adalah hal yang tak penting.” Tolak Marchello.

Marchel menoleh pada Vilme, “Masuklah Ime!” titah Marchel.

Aaron menatap sendu Vilme yang mulai menjauh, “Vilme, aku menunggu nada pianomu lagi.” Pekik Aaron yang membuat Vilme membalikkan badannya dan hanya tersenyum kecil pada Aaron, sebelum akhirnya ia berlalu lagi.

Marchello menatap tajam Aaron, “Pergilah dan jangan ganggu rumah tanggaku lagi, apalagi Vilme!” tegas Marchello kemudian berlalu pergi.

Mendengar kata-kata itu, amarah Aaron memuncak, Hatinya hancur mendengar Vilme dianggap sebagai benda yang bisa dikuasai Marchello. Namun, Aaron sadar bahwa dia tidak bisa berbuat banyak.

“Aku harap perkataanmu benar kalau Marchello tak pernah menyakitimu, Vilme” Batin Aaron dengan senyum getirnya.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

berani sekali tuh Aaron bicara Marcello pria botak/Facepalm/

2024-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Tragedi
2 Pertemuan
3 Permulaan
4 Mengetahui
5 Perjodohan
6 Pernikahan
7 Malam Pertama
8 Pulang
9 Posisi Semula
10 Mengunjungi Mommy
11 Pengembalian Hak
12 Kehancuran Jessica
13 Perdebatan
14 Melanjutkan Apa Yang Tertunda
15 Kerjasama
16 Bebas
17 Kekecewaan Vilme
18 Perceraian?
19 Niat Aaron
20 Syarat
21 Masih Hidup?
22 Tuan San
23 Kebenaran
24 Jessica & Aaron
25 Diculik
26 Trauma Vilme
27 Daddy Victor & Mommy Shena
28 Wajah Asli Marchello Arlando Vincent
29 Jatuh Cinta
30 Hukuman Untuk Penjahat
31 Lucas & Frisly
32 Pagi Hari Yang Indah
33 Misi Balas Dendam
34 Penyerangan
35 Hubungan Antara Marchel & Lucas
36 Kisah Mommy Celia
37 Tugas Baru Frisly
38 Pengawal Baru
39 Hukuman Yang Setimpal
40 Memulai Hubungan
41 Pemanasan Sebelum Perang
42 Peperangan
43 Kau Juga Cucuku
44 Menyambut Kepulangan Lucas
45 Frisly
46 Secinta Itukah?
47 Kekacauan
48 Keguguran
49 Kritis
50 Merelakan
51 Pengakuan
52 Lupa Ingatan
53 Bayangan Wanita
54 Kado Ulang Tahun
55 Pulang
56 Elena?
57 Mafia Kejam?
58 Aku Suka Membuatmu Cemburu
59 Yang Aku Mau Hanya Kamu
60 Sakitnya Lucas Pindah Ke Frisly
61 Kebahagiaan Jennifer
62 Kebaikan Hati
63 Mencurigakan
64 Wanita Pengganggu
65 Pulau Pribadi
66 Kejar-kejaran
67 Kerasukan
68 Milik Singa
69 Kunci Kebahagiaan
70 Di Tengah Indahnya Laut
71 Pulang Bulan Madu
72 Setangkai Bunga
73 Mematikan Cinta
74 Haruskah Seasing Ini?
75 Tunangan
76 Berdansa
77 Aku Hanya Milikmu
78 Psikopat
79 Keira
80 Hidup Bersama
81 Bolehkah?
82 Aaron Gelagapan
83 Dokter Misterius
84 Kyne Berulah
85 Video Klarifikasi
86 Mengusir Tikus
87 Rencana Mathias
88 Efek Kekurangan Nutrisi
89 Snow Gold
90 Saling Mencintai?
91 Proses Fotosintesis
92 Bertemu Teman Lama
93 Kesalahpahaman
94 Hukuman untuk Marchel
95 Camping
96 Syarat dari Aaron
97 Hari Pertama Bekerja
98 Anak Singa
99 3 Anak Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Tragedi
2
Pertemuan
3
Permulaan
4
Mengetahui
5
Perjodohan
6
Pernikahan
7
Malam Pertama
8
Pulang
9
Posisi Semula
10
Mengunjungi Mommy
11
Pengembalian Hak
12
Kehancuran Jessica
13
Perdebatan
14
Melanjutkan Apa Yang Tertunda
15
Kerjasama
16
Bebas
17
Kekecewaan Vilme
18
Perceraian?
19
Niat Aaron
20
Syarat
21
Masih Hidup?
22
Tuan San
23
Kebenaran
24
Jessica & Aaron
25
Diculik
26
Trauma Vilme
27
Daddy Victor & Mommy Shena
28
Wajah Asli Marchello Arlando Vincent
29
Jatuh Cinta
30
Hukuman Untuk Penjahat
31
Lucas & Frisly
32
Pagi Hari Yang Indah
33
Misi Balas Dendam
34
Penyerangan
35
Hubungan Antara Marchel & Lucas
36
Kisah Mommy Celia
37
Tugas Baru Frisly
38
Pengawal Baru
39
Hukuman Yang Setimpal
40
Memulai Hubungan
41
Pemanasan Sebelum Perang
42
Peperangan
43
Kau Juga Cucuku
44
Menyambut Kepulangan Lucas
45
Frisly
46
Secinta Itukah?
47
Kekacauan
48
Keguguran
49
Kritis
50
Merelakan
51
Pengakuan
52
Lupa Ingatan
53
Bayangan Wanita
54
Kado Ulang Tahun
55
Pulang
56
Elena?
57
Mafia Kejam?
58
Aku Suka Membuatmu Cemburu
59
Yang Aku Mau Hanya Kamu
60
Sakitnya Lucas Pindah Ke Frisly
61
Kebahagiaan Jennifer
62
Kebaikan Hati
63
Mencurigakan
64
Wanita Pengganggu
65
Pulau Pribadi
66
Kejar-kejaran
67
Kerasukan
68
Milik Singa
69
Kunci Kebahagiaan
70
Di Tengah Indahnya Laut
71
Pulang Bulan Madu
72
Setangkai Bunga
73
Mematikan Cinta
74
Haruskah Seasing Ini?
75
Tunangan
76
Berdansa
77
Aku Hanya Milikmu
78
Psikopat
79
Keira
80
Hidup Bersama
81
Bolehkah?
82
Aaron Gelagapan
83
Dokter Misterius
84
Kyne Berulah
85
Video Klarifikasi
86
Mengusir Tikus
87
Rencana Mathias
88
Efek Kekurangan Nutrisi
89
Snow Gold
90
Saling Mencintai?
91
Proses Fotosintesis
92
Bertemu Teman Lama
93
Kesalahpahaman
94
Hukuman untuk Marchel
95
Camping
96
Syarat dari Aaron
97
Hari Pertama Bekerja
98
Anak Singa
99
3 Anak Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!